Anda di halaman 1dari 4

Implementasi Pelaksanaan Program Pendidikan Politik

Di Badan Kesbangpol Kabupaten Timor Tengah Utara

Dasar Hukum
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pedoman
Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 310);

Menimbang:
- bahwa dalam rangka menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai
kewajiban mengembangkan kehidupan demokrasi;
- bahwa untuk pengembangan kehidupan demokrasi diperlukan
pendidikan politik bagi masyarakat;

Ketentuan Umum:
- Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang
hak, kewajiban, dan tanggung jawab setiap warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Fasilitasi adalah dukungan pemerintah daerah dalam membantu
memudahkan penyelenggaraan kegiatan pendidikan politik di daerah.
- Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik dapat diberikan terhadap
kegiatan, antara lain:
• seminar dan lokakarya;
• sosialisasi dan diseminasi peraturan perundang-undangan;
• asistensi, pelatihan dan bimbingan teknis;
• pagelaran seni dan budaya;
• jambore, perkemahan, napak tilas; dan
• berbagai macam perlombaan seperti pidato, jalan sehat, cerdas
tangkas, karya tulis
• Ilmiah, film dokumenter, dan cipta lagu.

Pasal 2
Pedoman fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik bertujuan untuk:
a. memberikan arah kepada pemerintah daerah dalam memberikan
fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik; dan
b. memberikan kemudahan bagi partai politik, partai politik lokal,
organisasikemasyarakatan, lembaga nirlaba lainnya, dan lembaga atau

1
instansi vertikal di daerah dalam mengakses jalur-jalur terkait
penyelenggaraan pendidikan politik di daerah.

Pasal 3
Sasaran fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik untuk:
a. meningkatnya kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
b. meningkatnya kemandirian, kedewasaan, dan pencapaian prestasi
dalam penyelenggaraan kehidupan politik dan kenegaraan; dan
c. berkembangnya karakter bangsa yang selaras dengan budaya dan
sejarah bangsa.

Pasal 4
Prinsip fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik dilaksanakan secara
adil, merata, transparan, dan non diskriminatif.

Pasal 5
Ruang lingkup fasilitasi penyelenggaraan pendidikan politik meliputi:
a. konsultasi;
b. koordinasi;
c. penyediaan sarana, prasarana; dan
d. materi pendidikan politik.

Kerangka Proposal Penelitian


Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi

Istilah demokrasi itu sendiri berasal dari negara Yunani, demos yang artinya
rakyat, dan kratos yang artinya kekuasaan . Kata demokrasi itu sendiri
diperkenalkan pertama kali oleh Aristoteles, yaitu sebagai bentuk suatu
pemerintahan yang mengatur bahwa kekuasaan itu berada di tangan
rakyat.

Pemilihan umum merupakan perwujudan nyata demokrasi dalam praktek


bernegara masa kini (modern) karena menjadi sarana utama bagi rakyat
untuk menyatakan kedaulatan atas negara dan pemerintahan. Pernyataan
kedaulatan rakyat tersebut diwujudkan dalam proses pelibatan masyarakat
2
untuk menentukan siapa-siapa yang harus menjalankan pemerintahan
(representative goverment) dimana rakyat menduduki tahta tertinggi
sebagai pengawas pemerintahan.

Pemilihanan umum tahun 1955 merupakan pemilu yang pertama


dilaksanakan dalam sejarah bangsa indonesia dimana pada masa itu
bangsa indonesia berusia 10 tahun dan pemilihan umum dilaksanakan
sebanyak 2 (dua) kali, pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk
memilih anggota DPR dan kedua tanggal 15 Desember 1955 untuk
memilih anggota Konstituante.

Pemilihan Umum tahun 1999 merupakan pemilu pertama sejak zaman orde
baru runtuh dan dimulainya era reformasi di indonesia

(Penjelasan tambahan) Pemilu langsung pertama tahun 2005, 2010 dan


2015 (Pemilukada) dan Pemilu Presiden dan legislatif 2004, 2009, dan
2014.

Dari pemilu tadi dilihat data mengenai partisipasi masyarakat dalam Pemilu
pada tiap tahunnya. Apakah tren nya naik atau turun?

Selanjutnya berdasarkan putusan MK No. 14/PUU- XI/2013 maka wajib


menggabungkan pemilu presiden dan Pemilu legislatif di tahun 2019.
Dengan kompleksitas ini maka masyarakat dihadapkan pada pemilu
pertama yang menggunakan 5 (lima) surat suara. Keterbatasan SDM
masyarakat TTU dan banyaknya surat suara dan jumlah calon legislatif,
tentunya akan membingungkan masyarakat.

Untuk menjawab itu dibutuhkan pendidikan politik kepada masyarakat


yang dilaksanakan pemerintah.

Pendidikan politik adalah proses pembelajaran dan pemahaman tentang


hak, kewajiban dan tanggung jawab setiap warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Jika dikaitkan dengan partai politik, pendidikan
politik bisa diartikan sebagai usaha sadar dan tersistematis dalam
mentransformasikan segala sesuatu yang berkenaan dengan perjuangan
partai politik tersebut kepada massanya agar mereka sadar akan peran dan
fungsi, serta hak dan kewajibannya sebagai manusia atau warga negara.
3
Pemahaman masyarakat hingga saat ini masih banyak yang beranggapan
bahwa sistem politik itu bukan urusan mereka melainkan urusan
pemerintah, sehingga masyarakat masih ada yang dibodoh-bodohi atau
diberikan janji–janji manis. Dalam realitanya atau penerapannya tidak sesuai
dengan yang telah dijanjikan ketika sudah berhasil duduk.

Salah satu tujuan pendidikan politik juga adalah meningkatnya partisipasi


politik masyarakat dalam pesta demokrasi atau Pemilu.
Badan Kesbangpol adalah organisasi perangkat daerah (OPD) yang
melaksanakan tugas-tugas pemerintahan umum yang menjadi kewenangan
pemerintah daerah kabupaten.

RUMUSAN PERTANYAAN
1. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan politik di Badan
Kesbangpol Kabupaten TTU;
2. Apa saja kendala dalam pelaksanaan program pendidikan politik di
Badan Kesbangpol Kabupaten TTU;
3. Bagaimana solusi yang dilakukan Badan Kesbangpol Kabupaten TTU
untuk mendukung kegiatan pendidikan politik.

Anda mungkin juga menyukai