kuasaNya, sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Survei Mawas Diri (SMD) dan
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKU ALAM
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Puskesmas Paku Alam yang merupakan
TAHUN 2018
kebutuhan penting dalam menggambarkan kualitas kinerja pelayanan yang integratif
dalam menentukan arah pola-pola perbaikan yang lebih positif demi tercapainya derajat
kesehatan seutuhnya.
masyarakat kesehatan yang dilakukan oleh Kader dan Tokoh masyarakat setempat
untuk membahas hasil survey Mawas diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan
berkelanjutan, demi mencapai sasaran strategi sesuai dengan target pancapaan indeks
kepuasan masyarakat.
Laporan ini akan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan Tahun 2017 dan Rencana Lima Tahunan periode 2017 s/d 2021 , dengan
daerah maupun unit pelayanan kesehatan terkait dalam merencanakan kebijakan guna
Upaya survei kepuasan yang dilakukan bersifat publik, transparan dan reliabel
secara bertanggung jawab sesuai kaidah etika penelitian yang berlaku. Semoga hasil
survei ini membawa harapan besar dalam memperbaharui sektor layanan kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
telah mengatur beberapa hak asasi manusia di bidang kesehatan. Pada pasal 28H
dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis (Pasal 1 Angka 1 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Aspek
diakomodir secara mudah agar tersampaikan secara adil pada segala fasilitas
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
yaitu jarak yang lebih terjangkau,pembiayaan yang murah, dan efektif dalam
akan menumbuhkan pola-pola sistem dan nilai kepercayaan sebagai esensi yang
masalah yang sesungguhnya. Hal ini dapat dilakukan dengan kegiatan survey
lapangan dalam menggali potensi kesehatan yang ada di masyarakat, melalui Survey
untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang
peluang-peluang yang dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh
secara manajemen melalui penyusunan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
B. Landasan Dasar
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
C. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini dalam rangka Survei Mawas Diri yang
dimaksudkan untuk :
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b) Bagi Puskesmas
Menilai kebutuhan kesehatan masyarakat dalam upaya
c) Bagi Masyarakat
BAB II
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEI MAWAS DIRI
A. Kerangka Pemikiran
berkelanjutan untuk menjamin hak-hak hidup atas kesehatan individu, keluarga dan
yang unggul. Kepercayaan akan terbentuk dari usaha-usaha yang dilakukan dalam
dengan baik dan profesional, dibawah koordinasi dan supervisi kepala Puskesmas
yang menjalankan fungsi kepemimpinannya yang baik dan tepat sesuai situasi dan
kepuasan dari seluruh staf Puskesmas sebagai konsumen internal, serta pemerintah
kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kesehatan secara terpadu melalui upaya
Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyarah Masyarakat Desa (MMD) di Puskesmas
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi,
mawas diri, serta memperhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis
rencana Puskesmas.
Puskesmas untuk memfasilitasi peran serta masyarakat dan sasaran dalam survei
Puskesmas.
sebagai berikut :
1. Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang
pengolahan dan penyajian data masalah dan potensi yang ada dan membangun
3. Instrumen SMD disusun Puskesmas sesuai masalah yang dihadapi dan masalah
Kepemilikan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita; Status imunisasi dan status gizi
Pembuangan Air Limbah (SPAL) di rumah tangga; Perawatan balita sehat dan
dihadapi masyarakat.
Upaya penilaian hasil SMD sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi, yaitu :
1. Identifikasi Masalah
dirumuskan berdasarkan prinsip 5W1H (What, Who, When, Where, Why and
terjadi, dimana masalah itu terjadi, kenapa dan bagaimana masalah itu terjadi).
dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan
Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu
– 10.
data di Puskesmas.
Umpan balik survei mawas diri berlandaskan pada Peraturan Menteri Kesehatan
bahwa keluaran hasil analisis situasi dari hasil SMD dan MMD ditindaklanjuti
BAB III
A. Prosedur
relevan untuk diteliti dalam menemukan solusi atas fenomena yang terjadi
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian masyarakat secara holistic
terhadap upaya perilaku hidup bersih dan sehat dalam survei mawas diri.
yang ada serta bertujuan memahami situasi sosial, peristiwa, peran, interaksi
pelayanan
2. Prinsip-Prinsip Pendekatan
yaitu :
a) Lokasi
Kegiatan ini berlokasi di wilayah kerja UPT Puskesmas Paku Alam. Subjek
yang menjadi pokok kajian penelitian yang sifatnya sangat urgen, penting
untuk dipecahkan yang berada dalam situasi sosial yang meliputi tempat
ini meliputi situasi sosial yang terdiri dari seluruh komponen individu
masyarakat desa yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Paku Alam.
b) Waktu
Waktu kegiatan survei mawas diri diakukan pada bulan September 2018
(terlampir).
Jenis Kelamin
Usia
Kepuasan masyarakat
Pendidikan
Pekerjaan
c) Sumber Data
yang meliputi:
1) Data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumbernya secara langsung
diamati dan dicatat. Dalam penelitian ini data primer yang diperoleh
adalah dari hasil survei mawas diri dalam pendataan individu keluarga
2) Data sekunder, data yang diperoleh dari data Puskesmas yang sudah
4. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan ini dilakukan oleh Kepala UPT Puskesmas Paku Alam,
dibantu seluruh Staf Pelaksana unit terkait yang sesuai tanggung jawabnya
Kemasyarakatan.
5. Konsep
Gambar 3.2 Kerangka Konsep SMD dan MMD Puskesmas Paku Alam
B. Teknis Pelaksanaan
1. Pengumpulan Data
tersebut.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah hanlon kuantitatif dan
kualitatif.
3. Variabel Survei
Variabel untuk melakukan survei kepuasan tersebut dibagi atas 2 (dua) bagian
kepuasan masyarakat.
secara keseluruhan hasil survei yang sahih dan absah. Adapun kisi-kisi
instrumen survei maswas diri yang digunakan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Instrumen Observasi Survei Mawas Diri Puskesmas Paku Alam Tahun 2018
VARIABEL INDEPENDEN
1. Jumlah Responden
a) Populasi
Wilayah Kerja Puskesmas Paku Alam Tahun 2018 sebanyak 65.700 orang.
b) Sampel
2018 yang diambil sesuai kuota dari populasi Penduduk berjumlah 382
PK dan Posbindu yang ada di wilayah kerja. Waktu pelaksanaan survei pada
3. Penyusunan Jadwal
D. Instrumen Penelitian
1. Jenis Instrumen
Kegiatan survei dilakukan oleh Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara
masyarakat di desa
2. Instrumen Data
3. Skala Instrumen
Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur item secara umum mencerminkan
West) pada 4 tingkat untuk menjaring variasi jawaban, yaitu dari yang baik
sampai dengan tidak baik. Untuk kategori sangat baik diberi skor 4, baik diberi
skor 3, kurang baik diberi skor 2 dan tidak baik diberi skor 1.
4. Pengujian Instrumen
Pelayanan Publik.
E. Teknik Survei
1. Analisa Komunitas
Data yang sudah terkumpul dari puskesmas Paku Alam di analisa dengan
dari 100% dan lebih dari 100% berdasarkan SPM merupakan masalah. Dari
secara kualitatif dengan pendekatan sistem yang diawali dari input yang
dilanjutkan dengan proses yang meliputi fungsi manajeman (P1, P2, P3) dan
manajemen mutu yang semua terangkum dalam Fish Bone Analysis sehingga
didapatkanlah output. Input dan proses dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.
rencana kegiatan terpilih dan membuat Plan of Action (POA) dari rencana
2. Rancangan Analisis
5. Menentukan alternatif
pemecahan masalah
yang ada, setelah itu ditentukan masalah apa saja yang ada juga berbagai
penerapan, dan yang terakhir baru dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.
Untuk hal ini digunakan format atau blanko SPM. Setelah itu adalah
Namun dalam penentuan masalah ini, metode yang kami gunakan adalah
metode Hanlon.
penyebab masalah antara lain fish bone analysis system (diagram tulang ikan),
masalah. Dalam hal ini, kami menggunakan metode fish bone analysis untuk
dengan cara:
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang
yang sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada
alternatif pemecahan.
Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah
Pada penelitian ini ditemukan adanya masalah yang terjadi pada program program
puskesmas Paku alam. Dasar untuk memutuskan adanya masalah, yaitu:
Dari hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kegiatan Puskesmas Paku
Alam Tahun 2018, yang masih menjadi masalah dan perlu diupayakan
sebagai berikut :
LINGKUNGAN
Fisik, Kependudukan, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Kebijakan
ANALISIS SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
A. Analisis Masalah
1. Data Kependudukan
Tabel 4.1 Statistik Data Kependudukan Wilayah Kerja UPT Puskesmas Paku Alam
No Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
penduduk KK rumah RW RT
1 Paku Alam 17611 3022 13342 12 41
2 Paku Jaya 31987 6342 18883 24 122
Berdasarkan hasil pendataan di wilayah kerja UPT Puskesmas Paku Alam tahun 2018 dengan cakupan
meliputi 3 desa yang terdiri dari 65700 orang penduduk, dengan jumlah 13562 kepala keluarga, dengan jumlah
rumah sebanyak 41671 rumah, dengan jumlah Rukun Warga sebanyak 45 dan dengan jumlah 199 Rukun
Tetangga .
2. Responden
Jumlah responden pada survey mawas diri yang dilaksanakan pada tahun 2018 ini adalah 382 orang
yang tersebar di 3 kelurahan wilayah kerja Puskesmas Paku Alam. Dengan rincian responden sebagai
berikut :
a. Kelompok responden berdasarkan usia
Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan usia dapat terlihat pada tabel 1 dan
grafik 1 dibawah ini.
Tabel 4.2 Kelompok Responden SMD Berdasarkan Usia
4 50-64 tahun 23
5 > 65 tahun 11
TOTAL 382
Hasil dari survey mawas diri berdasarkan kelompok Usia yang dilakukan dari jumlah responden 382 orang,
jumlah responden yang paling banyak mengisi koesioner adalah usia 20-34 tahun dengan jumlah responden 125
orang.
Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dapat terlihat pada tabel dan
responden yang paling banyak mengisi koesioner adalah perempuan sebanyak 255 peserta.
Kelompok Responden berdasarkan Jenis
kelamin
LAKI-LAKI PEREMPUAN
33%
67%
Gambar 4.3 Visualisasi Jumlah responden berdasarkan Jenis kelamin di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Paku Alam Tahun 2018
Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan Agama dapat terlihat pada tabel dan grafik
dibawah ini.
Hasil survey mawas diri berdasarkan Kelompok Agama yang dilakukan dari jumlah responden 382 orang,
jumlah responden yang paling banyak mengisi koesioner adalah beragama Islam sebanyak 251 peserta.
Islam
Kristen
Khatolik
25% Budha
Hindu
66%
Gambar 4.4 Visualisasi Jumlah responden berdasarkan Kelompok Agama di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Paku Alam Tahun 2018
Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan Pendidikkan dapat terlihat pada tabel dan grafik
dibawah ini.
Tabel 4.5 Kelompok Responden SMD Berdasarkan Pendidikkan
NO PENDIDIKAN JUMLAH
1 Tidak Lulus SD 5
2 SD 11
3 SMP 35
4 SMA 225
5 DIPLOMA 77
6 SARJANA/PERGURUAN TINGGI 29
TOTAL 382
Hasil survey mawas diri berdasarkan jenjang pendidikan yang dilakukan dari jumlah responden 382 orang,
jumlah responden yang paling banyak mengisi koesioner adalah lulusan SMA sebanyak 225 peserta.
1%
8% 3%
9%
Tidak Lulus SD
SD
20% SMP
SMA
DIPLOMA
SARJANA/PERGURUAN
TINGGI
59%
Gambar 4.5 Visualisasi Jumlah responden berdasarkan jenjang pendidikan di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Paku Alam Tahun 2018
Penyebaran responden yang dikelompokkan berdasarkan Pekerjaan dapat terlihat pada tabel dan grafik
dibawah ini.
NO PEKERJAAN JUMLAH
1 Petani/Buruh 11
2 Wiraswasta 49
3 Karyawan 91
4 Pensiunan 17
5 Ibu Rumah Tangga 193
6 PNS 21
TOTAL 382
Hasil survey mawas diri berdasarkan Kelompok pekerjaan yang dilakukan dari jumlah responden 382
orang, jumlah responden yang paling banyak mengisi koesioner adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 193
peserta.
4%
Gambar 4.3 Visualisasi Jumlah responden berdasarkan Kelompok pekerjaan di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Paku Alam Tahun 2018
B. Identifikasi Masalah
Dari hasil Survey yang dilakukan Ada dua sumber terkait masalah kesehatan yaitu melalaui kegiatan
Survey Mawas diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di Wilayah Kerja Puskesmas Paku
Berdasarkan hasil Kegiatan Survey Mawas Diri yang dilakukan pada bulan September 2018 di wilayah
kerja Puskemsas Paku alam dengan teknis wawancara, pengamatan, dan kuesioner. Didapat beberapa
Tabel 4.7
Indentifikasi Masalah Kesehatan Berdasarkan Data Hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD)
Wilayah Kerja Puskesmas Paku Alam tahun 2018
Berdasarkan hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada bulan desember tahun 2018 di
Aula kecamatan serpong Utara dengan metode pertemuan Participatory Rural Appraisal (PRA) atau
Pemahaman Partisipatif dan fokus diskusi di dapatkan beberapa masalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Identifikasi Masalah Kesehatan berdasarkan
Data Hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Wilayah Kerja Puskesmas Paku Alam Tahun 2018
No Nama Peserta Alamat Keluhan/Umpan Tanggapan Hasil
balik Tanggapan
1 Endah Budi Paku alam Kurangnya Kepala Puskesmas Kepala
Lestari Penyuluhan Menyetujui untuk Puskesmas
Tentang diadakannya penyuluhan Menyetujui untuk
Kesehatan kepada masyarakat setiap bulan
Masyarakat mengadakan
untuk Penyuluhan
Masyarakat Kesehatan pada
Masyarakat
Tabel 4.9
Sumber Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
No Nama Kegiatan Kategori Jumlah
Identifikasi
1 Survei Mawas Diri (SMD) I. KIA, KB 3 Masalah
II. Imunisasi 1 Masalah
III. Gizi 5 Masalah
IV. Surveilans 11Masalah
V. Rumah dan lingkungan 7 Masalah
VI. Perilaku anggota 13 Masalah
keluarga
VII. Kesehatan Remaja 6 Masalah
VIII. Kesehatan lansia 1 Masalah
2 Musyawarah Masyarakat I. Tanggapan terhadap 3 Masalah
Desa (MMD) umpan balik dan
keluhan
Dari dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan tersebut hanya dari kegiatan
MMD yang langsung ditanggapi dan mendapat penangulanganya, dengan
demikian yang akan dianalisa menjadi prioritas masalah adalah dari kegiatan
SMD.
5. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Untuk menentukan prioritas masalah sebagaimana yang tercantum dalam tabel 3.1.1. Mengenai
Identifikasi Masalah Berdasarkan Data Hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD), wilayah
Kerja Puskesmas Paku alam tahun 2018 menggunakan metode kriteria matriks USG
(Urgent,Serious,Growth)
Berdasarkan skala likert masing-masing kriteria ditetapkan dengan nila 1-5.(5=sangat besar, 4=besar,
3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil) Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau
tingkat keseriusannya, atau tingkat perkembanganya semakin memperhatin. Kemudian kalikan tingkat
urgensi (U) dengan tingkat Keseriusan (S) dan tingkat Perkembangan (G). Prioritas masalah
I KIA& KB (3 masalah)
Masalah 1 1 1 2 2
Masalah 2 1 1 2 2
Masalah 3 4 5 5 100
Gizi (5 masalah)
Masalah 1 1 1 2 2
II Masalah 2 3 3 4 36
Masalah 3 1 2 2 4
Masalah 4 1 1 2 2
Masalah 5 1 1 2 2
Imunisasi (1 masalah)
III
Masalah 1 1 1 2 2
IV Surveilans
(11masalah)
Masalah 1 2 3 3 18
Masalah 2 1 1 1 1
Masalah 3 1 1 2 1
Masalah 4 1 1 1 1
Masalah 5 1 1 1 1
Masalah 6 1 1 1 1
Masalah 7 1 1 1 1
Masalah 8 1 1 1 1
Masalah 9 1 1 1 1
Masalah 10 1 1 1 1
Masalah 11 1 1 1 1
Rumah & lingkungan
V
(7 masalah)
Masalah 1 2 3 3 18
Masalah 2 3 3 3 27
Masalah 3 4 4 5 80
Masalah 4 3 4 4 48
Masalah 5 3 3 4 36
Masalah 6 1 1 1 1
Masalah 7 3 4 4 48
Perilaku anggota
VI
keluarga (13 masalah)
Masalah 1 3 3 4 36
Masalah 2 1 1 1 1
Masalah 3 1 1 1 1
Masalah 4 1 1 2 2
Masalah 5 3 3 4 36
Masalah 6 1 1 1 1
Masalah 7 1 1 1 1
Masalah 8 1 1 1 1
Masalah 9 1 2 3 6
Masalah 10 4 4 4 64
Masalah 11 1 1 1 1
Masalah 12 1 1 1 1
Masalah 13 3 4 4 48
Kes. remaja
VII
(6 masalah)
Masalah 1 3 3 3 27
Masalah 2 1 1 1 1
Masalah 3 2 3 3 18
Masalah 4 1 2 3 6
Masalah 5 4 4 4 64
Masalah 6 4 5 5 100
Kes. lansia (1
VIII masalah)
Masalah 1 4 5 5 100
6. Merumuskan Masalah.
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar
masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bilamana masalah itu terjadi (what,
who,when, where, and how).
Dalam rumusan masalah ini ditetapkan masalahnya yaitu, “Ada anggota keluarga yang
merokok “. Dan yang terkena dampak masalahnya yaitu “Tatanan rumah tangga”.
Besar masalah yang dihadapi sangat signifikan yaitu UXSXG =100.
Masalah ini terjadi di dalam “Tatanan rumah tangga”. Diwilayah kerja Puskesmas Paku
alam, dan bila masalah ini terjadi secara simultan dan tidak ditangani segera, maka
dampak pada “Tatanan rumah tangga”. Akan samakin terpuruk.
Untuk mencari akar penyebab masalah, surveyor menggunakan metode diagram sebab
akibat dari ishikawa/fishbone (diagram tulang ikan). Kategori yang digunakan antara
lain adalah :
Manusia, Dana, Sarana, Metode, Lingkungan.
Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:
1) Tersedianya tenaga penyuluh
2) Tersedianya dana penyuluhan
3) Tersedianya Sarana
4) Teknis penyuluhan diterima
5) Adanya himbauan dari pemerintah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penyuluhan Untuk Masyarakat Kepala BOK Disesuaik Disesuaik - Promkes
memberikan wilayah Puskesmas APBD an an - Kesling
penyuluhan kerja Dgn Dgn - Gizi
tentang Puskesmas jadwal jadwal - Kesehatan
kesehatan Limbangan kegiatan kegiatan remaja
- Surveilan
- Lansia
- KIA
- Imunisassi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga surveyor dan
jika memang masih sering terjadi KLB diare, tetapi pelayanan bedah
Karena itu keluaran dari hasil kegiatan itu harus valid dan dapat
USG = 257. Dan prioritas masalah pada semua masalah kesehatan adalah
masalah “Ada anggota keluarga yang merokok ” nilai total matrik USG =
100.
5.2. Saran
terkait Gizi, nilai total matrik USG = 36. Satu masalah terkait
Surveilans, nilai total matrik USG = 18. Satu masalah terkait Lansia,
nilai total matrik USG = 6. Satu masalah terkait KIA, nilai total
matrik USG =4 Satu masalah terkait Imunisasi, nilai total matrik USG
namun dari data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa
Puskesmas sendiri.
DAFTAR LAMPIRAN
Catatan
Daftar lampiran diatas harus disertakan lampiran dokumen aslinya