...........
OLEH
NISN. 0023342393
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia hingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “TRI HITA KARANA”. Makalah ini disusun dengan berbagai
sumber yaitu media cetak dan media pendukung lainnya. Makalah ini dibuat berbagai
tujuan yaitu sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama , untuk menambah
pengetahuan dan wawasan.
Lahir sebagai manusia sungguh mulia, sebab dapat memperbaiki karma.
Semasih ada kesempatan banyaklah berbuat Dharma. Membudayakan Tri Hita Karana
akan dapat memupus pandangan yang mendorong konsumerisme, pertikaian dan
gejolak. Dengan menerapkan Tri Hita Karana secara kreatif dan dinamis akan
terwujudlah kehidupan harmonis yang meliputi pembangunan manusia seutuhnya
yang astiti bakti terhadap Sanghyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, cinta
kepada kelestarian lingkungan serta rukun dan damai dengan sesamanya
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kuta, 10 Februari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Tujuan.............................................................................................................
C. Manfaat..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep kosmologi TRI HITA KARANA merupakan falsafah hidup tangguh.
Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya
dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi. Pada dasarnya hakikat ajaran tri hita
karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga
hubungan itu meliputi hubungan dengan ke Tuhanan, hubungan dengan sesama
manusia, dan hubungan dengan alam sekeliling, dan hubungan dengan sesama
manusia yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan memiliki pedoman
hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. Prinsip pelaksanaannya harus
seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia
akan hidup dengan mengekang dari pada segala tindakan berakses buruk. Hidupnya
akan seimbang, tenteram, dan damai. Hubungan antara manusia dengan alam
lingkungan perlu terjalin secara harmonis, bilamana keharmonisan tersebut di rusak
oleh tangan-tangan jahil, bukan mustahil alam akan murka dan memusuhinya.
Oleh karena itu keberadaan sumber daya manusia menjadi penentu
terhadap kondisi lingkungan hidupnya, baik secara individu maupun secara kolektif
melalui suatu sistem kelembagaan seperti Desa Adat. Untuk itulah perlu adanya
tuntutan tentang kesimbangan hidup syang disebut Tri Hita Karana. Ajaran ini begitu
terkenal di Indonesia, khususnya bagi umat Hindu di Bali. Dan konsepnya pun begitu
ideal.
B. Tujuan
c. Untuk mengetahui cara menerapkan Tri Hita Karana dalm kehidupan sehari-
hari.
PEMBAHASAN
Kata Parahyangan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Hyang”, yang
berarti Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Jadi, kata parahyangan berarti hubungan yang
harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan demikian kita harus menjalin
hubungan yang harmonis dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan cara
menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.
Kata palemahan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Lemah”, yang
berarti lingkungan sekitar/alam semesta. Jadi, kata palemahan berarti hubungan yang
harmonis antara manusia dengan lingkungan sekitar/alam semesta. Dengan demikian
selain menjalin hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama manusia kita juga
harus menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar/alam
semesta dengan cara menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan.
Kata Pawongan berasal dari bahasa sansekerta, dari kata ”Wong”, yang berarti
orang atau manusia. Jadi, kata pawongan berarti hubungan yang harmonis antara
manusia dengan sesama manusia. Dengan demikian kita harus menjalin hubungan
yang harmonis dengan sesama manusia, dengan cara saling menghormati dan saling
menghargai satu sama lain.
Untuk bisa mencapai kebahagiaan yang dimaksud, kita sebagai umat manusia
perlu mengusahakan hubungan yang harmonis ( saling menguntungkan ) dengan
ketiga hal tersebut diatas. Karena melalui hubungan yang harmonis terhadap ketiga
hal tersebut diatas, akan tercipta kebahagiaan dalam hidup setiap umat manussia. Oleh
sebab itu dapat dikatakan hubungan harmonis dengan ketiga hal tersebut diatas adalah
suatu yang harus dijalin dalamhidup setiap umat manusia. Jika tidak, manusia akan
semakin jauh dari tujuan yang dicita-citakan atau sebaliknya ia akan menemukan
kesengsaraan.
C. Tri Hita Karana Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Tri Hita Karana dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan
cara sebagai berikut:
a. Parahyangan
Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa adalah sebagai berikut:
1. Sembahyang Tri Sandya 3 kali sehari;
2. Bertirta yatra;
3. Menyanyikan kidung suci;
4. Membaca, memahami dan menjalankan isi kitab suci Veda;
5. Mebanten setiap hari raya nityakarma maupun naimitika karma;
6. Beryajna secara tulus ikhlas (nitya yajna maupun naimitika yajna);
7. Melakukan tapa/semadhi;
8. Membersihkan tempat suci;
9. Tidak meminum minuman keras;
10. Tidak mencuri;
11. Tidak membunuh;
12. Dan lain-lain sebagainya.
b. Pawongan
Pawongan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia
dengan sesama manusia. Cara menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama
manusia adalah sebagai berikut:
1) Saling menghormati satu sama lain
2) Saling menghargai satu sama lain
3) Sopan santun
4) Ramah tamah
5) Gotong royong(saling membantu)
6) Kasih sayang yang tulus
7) Berani berkorban demi teman
8) Tidak iri hati dengan orang lain
9) Tidak dengki dengan orang lain
10) Dan lain-lain sebagainya
c. Palemahan
Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan
lingkungan sekitar/alam semesta. Cara menjalin hubungan yang harmonis
denganlingkungan sekitar/alam semesta adalah sebagai berikut:
1) Rajin membersihkan kamar tidur saat bangun tidur
2) Membersihkan kamar mandi
3) Membersihkan halaman rumah(depan,samping maupun belakang
rumah)
4) Membuang sampah pada tempatnya
5) Menjaga kebersihan taman
6) Menjaga kebersiahan sekolah maupun kampus
7) Merawat tanaman(menyiram, memupuk,dan menjaga keindahan
tanaman)
8) Melakukan penghijauan
9) Tidak menebang hutan sembarangan
10) Dan sebagainya.
Jika semua itu sudah dilakukan, astungkara akan tercipta hubungan yang
harmonis dalam kehidupan ini. Serta akan terwujudnya kehidupan yang damai,
tentram, aman dan sejahtera. Dengan demikian sangatlah penting menjalin hubungan
yang harmonis kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kepada sesama manusia serta
dengan alam semesta.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa sangatlah penting untuk
kita mempelajari konsep Hubungan yang harmonis(Tri Hita Karana) dalam kehidupan
ini. Karena dengan menjalin hubungan yang harmonis dalam kehidupan ini
merupakan dasar untuk mencapai kehidupan yang damai, tentram, aman dan
sejahtera.
Dengan mengetahui konsep Tri Hita Karana, kita jadi lebih paham dan
mengerti tentang konsep ini. Sehingga kita akan berusaha untuk mengamalkan dan
menjalankan konsep Tri Hita Karana sebagai mana mestinya untuk mencapai
kebahagiaan lahir dan bhatin baik secara skala dan niskala.
B. Saran
Saya menyarankan agar selalu belajar tentang konsep-konsep agama khususnya
konsep Tri Hita Karana. Karena konsep ini sangat berguna dalam kehidupan ini untuk
mencapai kebahagiaan secara lahir maupun bhatin. Kepada masyarakat umum,
jagalah selalu keamanan desa pada khususnya dengan cara menjalin hubungan yang
harmonis kepada semua yang terlibat disana. Bangunlah masyarakat yang aman,
damai, dan sejahtera.