Anda di halaman 1dari 14

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 10%

Date: Sunday, February 23, 2020


Statistics: 236 words Plagiarized / 2449 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

PERCOBAAN 2 GENERATOR AC DC DAN GAYA ELEKTROMAGNETIK LAPORAN


PRAKTIKUM UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Praktikum Elektromagnetika
Yang dibina oleh Ibu Chusnana Oleh : Azhar Dion Bahrudin 180321614570 /
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FEBRUARI 2020 PERCOBAAN 2
GENERATOR AC/DC Tujuan Percobaan generator AC/DC ini dilakukan dengan tujuan
untuk mempelajari cara kerja generator AC dan cara kerja generator DC. Dasar Teori
Generator adalah sumber tegangan listrik yang diperoleh melalui perubahan energi
mekanik menjadi listrik.
PERCOBAAN 1
GENERATOR AC DC
DAN
GAYA ELEKTROMAGNETIK

LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktikum Elektromagnetika
Yang dibina oleh Ibu Drs.Chusnana Insjaf Yoghiati, M.Pd

Oleh :
Azhar Dion Bahrudin
180321614570

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FEBRUARI 2020
PERCOBAAN 2
GENERATOR AC/DC

A. Tujuan
Pada peercobaan generator AC/DC ini mempunyai tujuan yaitu mahasiswa diharapkan
mempelajari cara kerja generator AC dan cara kerja generator DC.

B. Dasar Teori
Generator adalah sumber tegangan listrik yang diperoleh melalui perubahan
energi mekanik menjadi listrik. Generator arus bolak-balik (altenator) terdiri dari magnet
dengan kutub yang memiliki bentuk cekung dan kumparan kawat yang dililitkan pada
suatu armatur dan dapat berputar pada suatu medan magnet. Generator arus searah
(dinamo) terdiri dari magnet dan kumparan kawat yang dililitkan pada suatu armatur dan
berputar pada suatu medan magnet. Perbedaan dengan generator bolak-balik (AC) ada
pada bagian komponen yang berhubungan dengan ujung kumparan yang berputar.
Dinamo menggunakan sebuah cincin belah (komutator), sedangkan pada generator AC
menggunakan dua buah slip ring. Generator listrik adalah peralatan yang digunakan untuk
membangkitkan listrik melalui suatu kerja mekanik. Berdasarkan prinsip dari induksi
elektromagnetik, generator bekerja dengan memutar suatu kumparan pada medan magnet
sehingga menimbulkan ggl induksi. Generator memiliki dua komponen utama, yaitu
bagian yang diam (stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Rotor memiliki hubungan
dengan poros generator yang berputar dipusat stator. Poros generator diputar
menggunakan usaha luar yang biasanya berasal dari turbin air atau turbin uap.
(Umar, Dr. Efrizon. 2008)
Gaya gerak listrik (ggl) yang dihasilkan generator listrik AC, berubah secara
periodik menurut fungsi sinus dan cosinus. Ggl sinusiodal dihasilkan dari sebuah
kumparan yang berputar dengan sudut tetap. Ggl atau tegangan yang dihasilkan tersebut
secara matematis dapat dituliskan sperti berikut.
ε =NBA ω sin ωt..................................................................(1)
C. Alat dan Bahan
1. Alat dan Bahan :

Gambar 1. Set Generator AC/DC Gambar 2. Magnet U

2. Desain :

Gambar 3. Rangkaian set generator AC/DC

D. Prosedur Percobaan
Pada percobaan generator AC/DC yang akan digunakan untuk mengabil data telah
tersusun sesuai dengan gambar 3. dalam rangkaian tersebut terdapat probe AC/DC dan juga
terdapat dua magnet yang akan divariasi.
Untuk data pertama kabel ditancapkan di probe DC dan dengan posisi kutub hanya satu
yaitu utara saja kemudian memutar generatornya dengan kecepatan tinggi. Untuk data kedua
juga menggunakan magnet satu saja yaitu selatan saja kemudian memutar generatornya
dengan kecepatan tinggi, untuk data selanjutnya menggunakan magnet yang kutub sejenis
utara dan utara kemudian memutar generatornya dengan kecepatan tinggi, begitu juga untuk
selatan dan selatan. Setelah itu pengambilan data dengan kutub yang berlawanan yaitu selatan
dan utara, yang terakhir utara dan selatan kemudian memutar generatornya dengan kecepatan
tinggi. Dan jangan lupa untuk menuliskan data hasil pengamatan dengan cara melihat keadaan
lampu yang ada di rangkaian setelah memutar generator kedalam tabel data hasil pengamatan.
Pada percobaan kedua ini sama dengan percobaan pertama yaitu memvariasi posisi kutub
pada magnet hanya saja probe yang ditancapkan pada probe AC.
Ketika menuliskan data nyala lampu dituliskan seabagai berikut: (-) untuk lampu yang
tidak menyala; (+) sangat redup; (++) redup; (+++) terang; (++++) sangat terang.

E. Data Pengamatan

Arus Posisi Kutub Magnet U Nyala Lampu


N +
S +
DC NN +++
SS +++
NS -
SN -
N +
S +
AC NN ++
SS ++
NS -
SN -

Keterangan:
N : Kutub Utara (-) : Mati
S : Kutub Selatan (+) : Sangat redup
(++) : Redup
(+++) : Terang
(++++) : Sangat terang

F. Analisis Data
Metode penelitian yang digunakan dalam menganalisis percobaan generator AC/DC ini
adalah deskripsi karena data yang didapatkan kualitatif. Percobaan dilakukan dengan
mengamati nyala lampu saat generator pada kondisi AC dan kondisi DC dan pada setiap
kondisi dilakukan variasi terhadap kutub magnet sehingga tingkat nyala lampu pada setiap
percobaan akan berbeda. Lampu yang tidak menyala diberi tanda (-) dan untuk lampu yang
menyala diberi tanda (+) dengan jumlah tanda (+) yang berbeda pada setiap percobaan
menggambarkan tingkat nyala lampunya. Dan apabila melihat hasil data pengamatan,
diketahui bahwa nyala lampu generator DC lebih terang dibandingkan nyala lampu generator
AC.

G. Pembahasan
Pada percobaan ini pada Generator DC nyala lampu dapat dikatakan lebih terang
dibandingkan dengan generator AC. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan
besar kecepatan saat memutar generator serta besarnya medan magnetnya.
Pada percobaan ini apabila generator diputar dengan kecepatan semakin besar
maka akan bertambah pula gaya listrik yang dihasilkan. Dari pernyataan tersebut dapat
kita ketahui bahwa apabila konduktor yang dipergunakan semakin banyak maka akan
menghasilkan arus listrik yang semakin besar. Hal tersebut terjadi karena pengaruh dari
luasan magnet U yang diletakkan diatas kumparan. Pada saat melakukan percobaan, kita
juga mengetahui bahwa pada saat memutar generator AC/DC dan tidak diberi magnet U
di atas kumparan maka tidak ada gaya listrik/arus listrik yang mengalir, hal ini ditandai
dengan tidak menyalanya lampu. Dari hal tersebut, dapat kita ketahui juga bahwa
konduktor (kumparan) yang diputar akan menyebabkan perubahan pada fluks magnetik
yang dapat menimbulkan gaya gerak listrik (GGL) induksi.
Pada generator DC ketika kumparan diberikan 1 batang magnet U dengan kutub
S maka lampu akan menyala redup. Hal tersebut terjadi karena kumparan tidak tersentuh
magnet U keseluruhan sehingga nyala lampu tidak terang. Akan tetapi apabila diberikan
2 batang magnet U dengan arah kutub magnetnya berlawanan maka tidak menghasilkan
arus listrik sama sekali, yang ditandai dengan tidak nyala lampu (-). Hal tersebut terjadi
dikarenakan medan magnet yang saling meniadakan sehingga menyebabkan kumparan
tidak terpengaruhi. Namun ketika diberi 2 batang magnet U dengan arah kutub
magnetnya sama, maka lampu menyala dengan terang. Hal tersebut terjadi karena seluruh
bagian kumparan terpengaruh medan magnet.
Pada generator AC ketika kumparan diberikan 1 batang magnet U dengan S maka
lampu akan menyala redup. Hal tersebut terjadi karena kumparan tidak tersentuh magnet
U keseluruhan sehingga nyala lampu tidak terang. Akan tetapi apabila diberikan 2 batang
magnet U dengan arah kutub magnetnya berlawanan maka tidak menghasilkan arus
listrik sama sekali, yang ditandai dengan tidak nyala lampu. Hal tersebut terjadi karena
medan magnet yang saling meniadakan sehingga menyebabkan kumparan tidak tidak
terpengaruhi. Namun ketika diberi 2 batang magnet U dengan arah kutub magnetnya
sama, maka lampu akan menyala terang. Hal tersebut terjadi karena seluruh bagian
kumparan terpengaruh medan magnet.

H. Tugas
Beri penjelasan (gambaran yang jelas) dari hasil percobaan yang Saudara lakukan.
Jawab :
Pada percobaan generator AC dan generator DC hasil yang diperoleh sama yang
artinya lampu hanya akan menyala apabila adanya medan magnet. Sehinga pada saat
hanya ada satu kutub akan terjadi arus yang mengalir ke lampu hal itu terjadi juga jika
dengan dua buah magnet dengan kutub yang sama. Namun arus tidak aka mengalir hanya
ketka dua buah magnet yang saling tarik menarik atau dengan kutub yang berlawanan.

I. Kesimpulan
Cara kerja generator AC menggunakan slip ring berbentuk lingkaran penuh yang
menyebabkan arus listrik menjadi bolak balik. Sedangkan, cara kerja generator DC
menggunakan slip ring berbentuk lingkaran belah yang menyebabkan arus listrik menjadi
searah. Ketika magnet U yang kutubnya sejenis diletakkan diatas kumparan, maka medan
magnetnya akan semakin besar. Sedangkan, ketika magnet U yang kutubnya tidak sejenis
diletakkan diatas kumparan, maka medan magnetnya kecil.

J. Daftar Rujukan
Griffiths, David J . 2012 . Introduction To Elegtromagnetics . America: prentice hall.
Halliday, R. Resnick, J. Walker . 2008 . Fundamental of physic (extended) . Singapore: Jhon
Wiley and Sons. Paul.
Pauliza, Oza. 2006. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan. Bandung : Grafindo.
Umar, Dr. Efrizon. 2008. Buku Pintar Fisika. Jakarta : Mediapusindo.
Tim Praktikum Elektromagnet . 2019 . Modul Praktikum Elektromagnet . Malang: Fisika
FMIPA Universitas Negeri Malang.
PERCOBAAN 2
GAYA ELEKTROMAGNETIK

A. Tujuan
Percobaan gaya elektromagnetik ini mempunyai tujuan yaitu untuk mempelajari tentang
pembangkitan GGL induksi dari energy mekanik, serta mempelajari tentang perubahan
energy listrik menjadi energy mekanik, dan mempelajari gaya Lorentz.

B. Dasar Teori
Gaya elektromagnetik adalah gaya yang terjadi akibat medan
elektromagnetik yang bereakasi pada partikel-partikel bermuatan.
Gaya Lorentz adalah gaya yang timbul karena terdapat muatan listrik yang melewati
medan magnet. Besar gaya Lorentz dapat dinyatakan dengan:

F B=iL × B= ( qt ) ( vt ) B sin θ=qvB sin θ=qv × B.....................................................(1)


Keterangan:
 FB adalah gaya Lorentz
 i adalah arus yang mengalir
 L adalah panjang kawat
 B adalah medan magne
 q adalah muatan listrik
 t adalah waktu
 v adalah kecepatan aliran muatan
Persamaan gaya Lorenz dapat ditentukan arah gayanya dengan menggunakan kaidah
tangan kanan yang dimana jempol tangan merupakan arah arus, sisa jari adalah arah medan
magnet, dan arah dari telapak tangan merupakan arah gaya Lorentz.
(Halliday & Resnick, 2014: 805)
Perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus. Arus ini disebut sebagai arus induksi
yang dihasilkan oleh GGL (gaya gerak listrik) induksi. GGL induksi yang menghasilkan arus
listrik dapat dihasilkan dalam kumparan karena perubahan medan magnet. Perubahan fluks
magnet melalui kumparan berubah seiring waktu menyebabkan terjadinya arus listrik. GGL
berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnet melalui kumparan. Hukum induksi
Faraday dinyatakan dengan:
−d ϕB
ε= ...............................................................................................................(2)
dt
(Giancoli, Douglas C. 2014)

C. Alat dan Desain


1. Alat dan bahan

Gambar 5. Baterai
Gambar 4. Galvanometer

2. Desain :

Gambar 6. Desain percobaan


D. Prosedur Percobaan
Langakah pertama dalam percobaan rangkai alat dan baha sesuai dengan Gambar
6. Untuk percobaan pertama menggunakan galvano dan percobaan kedua menggunakan
baterai.
Untuk percobaan pertama menggunakan galvano. pertama tancapkan kabel dari
terminal galvano positif ke terminal positif pada rangkaian magnet dan kumparan.
Setelah itu mengayunkan kumparan keluar, kemudian mengamati jarum galvano ketika
masuk dan keluar dan mencatatnya ke tabel hasil data pengamatan. Setelah itu hampir
sama dengan sebelumya hanya saja kabel ditancapkan ke terminal negatifv galvano ke
terminal positif pada rangkaian magnet dan kumparan, kemudian mengamati jarum
galvano ketika masuk dan keluar dan mencatatnya ke tabel hasil data pengamatan.
Untuk percobaan kedua menggunakan baterai hampir sama dengan galvano,
sehingga langkah yang dilakukaan sama dengan galvano hanya saja menggunakan
baterai.

E. Data Pengamatan
 Menggunakan galvanometer
Terminal - Galvanometer Kumparan Jarum Galvanometer
Positif – Positif Masuk Positif
Negatif – Negatif Keluar Negative
Positif – Negatif Masuk Negative
Negatif – Positif Keluar Positif

Ketika galvanometer disambungkan pada terminal yang berlawanan arah yaitu positif-
negatif dan negative-positif serta kumparan berada di dalam magnet maka jarum pada
galvanometer menunjukan kutub positif (+) sebaliknya, ketika kumparan berada di luar
maka jarum menunjukkan ke arah kutub negative (-). Namun, ketika polarisasinya dibalik
atau positif – positif dan negative – negatif maka arah jarumnya pun berbeda. Apabila arah
kumparan di dalam/masuk, jarum galvanometer menunjukkan kutub positif (+).
Sebaliknya, ketika kumparan berada di luar magnet jarum menunjukan ke arah kutub
negatif (-).
 Menggunakan baterai
Terminal – Baterai Kumparan
Positif – Positif Masuk
Positif – Negatif Keluar

Ketika baterai dihubungkan pada terminal dengan kutub yang berlawanan yaitu positif ke
negative dan negative ke positif, maka kumparan bergerak ke luarr. Sedangkan, ketika
dihubungkan dengan kutub yang sama yaitu positif-positif dan ngatif-negatif, maka
kumparan bergerak mauk ke dalam magnet.

F. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam percobaan ini bersifat kualitatif sehingga metode analisis
yang digunakan bersifat deskriptif. Pada praktikum gaya elektromagnetik ini dilakukan
beberapa percobaan dengan sumber, yaitu menggunakan galvanometer dan baterai, berikut
hasl yang didapatkan. pada saat dilakukan dengan menggunakan sumber galvanometer, ketika
kumparan diayunkan terlihat bahwa jarum penunjuk pada galvanometer bergerak. Hal ini
mengindikasikakn bahwa terdapat arus yang mengalir dalam kumparan.
Pada saat dilakukan dengan menggunakan sumber baterai, kumparan magnet
menyimpang kearah tertentu dan pada saat polarisasi di balik arah simpangan kumparan pun
berbalik. Hal ini menunjukan bahwa adanya aliran electron yang biasa disebut arus listrik.

G. Pembahasan
Pada saat percobaan perubahan energi listrik menjadi energi mekanik, gerakan
ditimbulkan karena adanya arus yang melewati kumparan (adanya sumber tegangan yang
dihubungkan dengan kumparan) dan kumparan tersebut berada pada medan magnet. Arah
gerakan dari kumparan dapat diketahui dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Saat
polaritas sumber tegangan dibalik, maka akan terjadi perubahan arah gerak dari kumparan
yaitu berlainan arah dengan arah gerakan saat polaritas baterai yang sebelumnya.
Dari hasil percobaan yang diperoleh, apabila terminal 1 dihubungkan dengan kutub
positif baterai, maka akan ada arus yang mengalir dan kumparan akan berayun keluar
magnet. Untuk polarisasi yang berbeda, kumparan akan berayun ke dalam magnet hal ini
juga dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan Gaya Lorentz.
Percobaan kedua yakni perubahan energi dari energi gerak menjadi energi listrik.
Perubahan posisi kumparan disekitar medan magnet menyebabkan perubahan jumlah garis
gaya magnet pada kumparan. Adanya arus listrik disebabkan oleh beda potensial yang timbul
karena gerakan dari kumparan. Ketika kumparan bergerak masuk terdapat arus listrik yang
timbul (arus induksi). Hal tersebut ditandai dengan adanya penyimpangan jarum pada
galvanometer. Ketika kumparan bergerak keluar terdapat arus listrik yang timbul (arus
induksi). Hal tersebut ditandai dengan adanya penyimpangan secara berlawanan pada jarum
galvanometer dari penyimpangan yang ditunjukkan saat kumparan mendekati
magnet(masuk).
Dari hasil percobaan yang didapatkan, kumparan yang diayunkan keluar maupun
kedalam magnet, galvanometer akan menunjukkan penyimpangan melalui jarumnya. Hal ini
sangat memungkinkan dengan adanya arus induksi yang mengalir hasil dari GGL induksi.
Arus induksi ini hanya timbul ketika terjadi perubahan fluks magnet. Peristiwa perubahan
fluks magnet dalam kumparan sehingga menghasilkan GGL induksi ini merupakan teori dari
Hukum Induksi Faraday.

H. Tugas
Percobaan pertama Galvanometer sebagai bukti pembangkit GGL induksi dari energi
mekanik. Ketika kumparan kawat email digerakkan dari luar ke dalam, jarum galvanometer
ini akan menyimpang ke arah kiri atau negatif. Sedangkan saat kumparan digerakkan dari
dalam keluar maka jarum Galvanometer menyimpang ke kanan atau postif. Penyimpangan
arah ini dikarenakan adanya arus yang mengalir. Pada saat kumparan digerakkan akan
menyebabkan terjadinya perubahan garis gaya magnet, dan akan menyebabkan beda
potensial. Keadaan ini dinamakan arus induksi.
Percobaan kedua menggunakan baterai. Ketika kutub baterai dipasang dengan kabel
pada kutub yang sama, kumparan kawat email bergerak. Hal ini dikarenakan adanya arus
yang mengalir. Sedangkan jika kutubnya berbeda maka kawat tidak bergerak. Hal ini
dikarenakan baterai adalah arus searah sehinngga tidak ada arus yang menyebabkan kawat
email bergerak.

Dapat disimpulkan bahwa kedua percobaan membuktikan sesuai dengan Gaya Lorentz
yang dirumuskan sebagai F=IL × B.
I. Kesimpulan
Arus listrik induksi dapat ditimbulkan dengan adanya perubahan garis gaya
magnet (fluks magnet) yang melalui kumparan. Peristiwa ini disebut dengan GGL (gaya
gerak listrik) induksi. GGL yang diinduksi dapat diproduksi dalam kumparan oleh medan
magnet yang berubah. GGL diinduksi dalam kumparan ketika fluks magnet melalui
kumparan berubah seiring waktu.
Kumparan yang berada pada medan magnet dapat bergerak dengan cara
menghubungkannya dengan sumber tegangan sehingga terdapat arus yang mengalir pada
kumparan tersebut. Arah gerakan kumparan dilihat dari arah medan magnet dan arah arus
yang mengalir menggunakan kaidah tangan kanan Gaya Lorentz. Perubahan energi listrik
menjadi energi menarik disebabkan oleh baterai yang mengalirkan arus listrik karena
adanya beda potensial. Arus tersebut berada dalam pengaruh medan magnet sehingga
dapat menghasilkan gaya yang dimaksud adalah dari pergerakan kawat kumparan,
sedangkan energi listrik berasal dari kawat. Gaya Lorentz merupakan gaya yang timbul
karena adanya muatan listrik yang melewati medan magnet.

J. Daftar Rujukan
Giancoli, Douglas C. 2014. Physics Prinsiple and Application 7th Edition. USA: Pearson
Education, Inc.
Halliday, David dan Robert Resnick. 2014. Fundamentals of Physics Extended 10th
Edition. Hoboken New Jersey: Wiley.
Serway, Raymond A. dan John W. Jewett, Jr. 2014. Physics for Scientists and Engineers
with Modern Physics 9th Edition. USA: Brooks/Cole.
Tim Praktikum Elegtromagnet . 2019. “Modul Praktikum Elegtromagnet”. Malang:
Fisika
FMIPA UM.

Anda mungkin juga menyukai