Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TUGAS STATISTIK
“ KEADAAN KELOMPOK “

OLEH

KELOMPOK 3 :

1. Mudrika Amalia ( 1610017411012 )


2. Sejica Sekar Ayunne ( 1610017411014 )
3. Firda Rahma Safitri ( 1610017411029 )
4. Amanda Putri Andini ( 1610017411034 )
5. M. Riski Ramadhan ( 1610017411035 )

Dosen : DR. Mulyazmi S.T M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2019
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu,segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
penyusun harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan penyusun
semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca lain
pada umumnya.

Padang, Maret 2019


Penyusun,

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1 Latar Belakang
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Persentil sama-sama merupakan
ukuran pemusatan data yang termasuk kedalam analisis statistika deskriptif.
Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam
menerangkan suatu ukuran pemusatan data.Untuk tahu kegunaannya masing-
masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui terlebih dahulu
pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis
Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data
sehingga memberikan informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan
untuk mengungkapkan informasi penting yang terdapat dalam data ke dalam
bentuk yang lebih ringkas dan sederhana yang pada akhirnya mengarah pada
keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin, 1989).
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran
data. Ukuran pemusatan data meliputi nilai ratarata (mean), modus,median serta
juga akan dibahas tentang ukuran penempatan, ukuran simpangan dan angka
baku.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam
penulisan makalah ini kami mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Mampu menghitung ukuran-ukuran penempatan dari data sampel
2. Mampu menghitung gejala pusat dari data sampel
3. Mampu menjelaskan hubungan antara rata-rata, median, dan modus
4. Mampu menghitung ukuran-ukuran simpangan
5. Mampu menghitung angka baku analisa

1.3 Tujuan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan menghitung
Mean, Modus, Median, Quartil, Desil dan Presentil serta ukuran simpangan dan
angka baku beserta contohnya serta menjelaskan hubungan antara rata-rata,
median, dan modus.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ukuran Pemusatan

A. Pengertian Ukuran pemusatan data 


Ukuran pemusatan data adalah sembarang ukuran yang menunjukkan
pusat segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar
atau sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil. Nilai ukuran pemusatan
ini dibuat sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang
bersangkutan. Ukuran pemusatan yang paling banyak digunakan adalah mean,
median dan modus.

B. Macam-macam Bentuk Ukuran Pemusatan Data


Ukuran pemusatan data pada umumnya terdiri dari :

1. Mean (Rata-rata)
Rata-rata hitung (mean) adalah nilai rata-rata dari data-data yang tersedia.
Rata-rata hitung dari populasi diberi symbol μ. Rata-rata hitung dari
sampel diberi symbol X̄ (dibaca bar).
Menentukan mean rata-rata secara umum dapat dirumuskan :

jumlah semua nilai data


rata-rata hitung =
jumlah data
Mean terbagi atas 2 macam yaitu :

a. Mean untuk Data Tunggal


Data tunggal adalah data yang belum dikelompokkan ke dalam
kelas interval. Untuk mencari nilai mean data tunggal dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus:

Keterangan: 
X̄ = Rataan dari suatu data

Xi = Nilai data pertama


X2 = Nilai data kedua
X3 = Nilai data ketiga
Xn = Nilai data selanjutnya
n   = Banyak data yang ada

Contoh Soal:

Nilai ulangan matematika 15 siswa kelas XI IPA adalah


7,8,6,4,10,5,9,7,3,8,6,5,8,9, dan 7. Tentukan nilai rata-ratanya.

Jawab:

7+8+6+ 4 +10+5+9+7 +3+8+6+ 5+8+9+ 7


=
15

102
=
15

= 6,8

Jadi, nilai Mean hasil ulangan matematika 15 siswa XI IPA adalah 6,8

b. Mean untuk Data Kelompok


Data kelompok adalah data yang sudah dikelompokkan ke dalam kelas
interval. Untuk mencari nilai Mean dari data kelompok dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus:

Keterangan: 
fi = Frekuensi
Xi = Nilai tengah
Nilai tengah adalah jumlah nilai tepi atas dan tepi bawah dibagi 2

Contoh Soal :

Tentukan rata-rata dari data berikut.


NILAI FREKUENSI

10 - 14 5

15 - 19 7

20 - 24 7

25 - 29 8

30 - 34 3

Penyelesaian :

NILAI XI FI FIXI

10 – 14 12 5 60

14 - 19 17 7 119

20 - 24 22 7 154

25 - 29 27 8 216

30 - 34 32 3 96

Jumlah 30 645

645
=
30
= 21,5

Jadi, nilai rata- rata dari data diatas adalah 21,5

2. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki
frekuensi tertinggi. Modus dilambnagnkan dengan Mo.

a. Modus Data Tunggal

Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Contoh soal : Tentukan modus dari data berikut !

7,6,5,8,3,7,9,4,6,4,8,4,10,7,5,7,dan 8

Jawab : Nilai 7 muncul paling banyak yaitu 4 kalo, jadi modusnya


adalah 7

b. Modus untuk Data Bergolong

Keterangan :

Tb = Tepi bawah kelas modus


d1 = Selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya
d2 = selisih antara frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya
c = Panjang kelas

contoh soal : berapa nilai modus dari data berkelompok yang kita punya?

DATA FREKUENSI

11- 20 5

21-30 3

31-40 8

41-50 7

51-60 4

61-70 9

Jumlah 36

jawab : Karena kelas dengan frekuensi terbanyak 9 maka modus


terletak diantara kelas 51-60; tb = 51-0,5 = 50,5; p = 10(11-20); di = 9-4; F
= 16
Penyelesaian :

d
Mo = Tb + p( )
d 1+ d 2
2
= 50,5 + 10 (
2+ 5
= 50,5 + 2,86
= 53,36

3. Median ( Nilai Tengah )


Median adalah nilai tengah dari sebuah data yang sudah di urutkan dari
jumlah terkecil sampai terbesar. Secara matematis median dilambangkan
dengan Me yang dapat dicari menggunakan cara berikut
a. Median Data Tunggal
 Jika jumlah data n ganjil, mediannya adalah data yang berada di
paling tengah

 Jika jumlah data n genap, mediannya adalah hasil bagi jumlah dua
data yang berada ditengah.

Contoh Soal median data ganjil:


Hitunglah median dari nilai ujian matematika kelas 3 SMU berikut ini.
8,4,5,6,7,6,7,7,2,9,10

Jawab:

 data : 8,4,5,6,7,6,7,7,2,9,10
 setelah diurutkan : 2,4,5,6,6,7,7,7,8,9,10
 banyaknya data (n) : 11
 posisi Me : X(11+1) = X6
 jadi Median : 7 ( data yang terletak pada urutan ke-6 )

Contoh soal untuk median data genap :

Hitunglah median dari niali ujian matematika kelas 3 SMU berikut


ini 8,4,5,6,7,6,7,7,2,9.

Jawab:
Karena jumlah data genap, maka penghitungan median ddari nilai ujian
matemati kelas 3 SMU tersebut adalah seperti berikut.
 data setelah diurutkan : 2,4,5,6,6,7,7,7,8,9
 banyaknya data (n) : 10

1 10 10
=
2 ( ( ) ( ))
x
2
+x
2
+1

1
= ( x ( 5 )+ x ( 6 ) )
2

1
= ( x 11 )
2

= X5,5

 nilai Me = X5,5 maka data tengahnya terletak pada urutan ke-5 dan
ke-6 yaitu 2,4,5,6,6,7,7,7,8,9
1
 jadi Median : ( 6+7 )=6,5( rata-rata dari 2 data yang terletak pada
2
urutan ke-5 dan ke-6)

b. Median Data Kelompok


Data kelompok adalah data yang sudah dikelompokkan ke dalam
kelas interval. Untuk mencari nilai median dari data kelompok dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus seperti berikut.

n
−( f ) l
2 ∑
Median = ẋ = Li +

f median c

Keterangan :
Li = batas bawah nyata dari kelas median (kelas yang memuat
median)
n = banyaknya data ( jumlah seluruh frekuensi )
∑ f = jumlah frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah dari
kelas median
f median= Frekuensi kelas median
c = lebar interval kelas median

contoh soal :
Carilah median dari data yang tercantum pada tabel berikut ini

Interval Frekuensi

30 – 34 8

35 – 39 10

40 – 44 13

45 – 49 17

50 – 54 14

Jawab :
55 – 59 11
Terlebih
dahulu cari letak 60 - 64 7
median yaitu data ke- 40.
Teryata terletak pada Jumlah 80
interval 45-49 dengan
frekuensi 17

jadi sudah diketahui:

Li = 44,5 , n = 80

∑ f = 31 , f median = 17

c=5

n
−( f ) l
2 ∑
Median = ẋ = Li +

f median c

80
= 44,5 + −( 31 )
2

17 5
= 47,15

2.2 Ukuran Penempatan

Pada ukuran penempatan terdapat kuartil, desil dan persentil. Untuk


menentukan nilai ukuran penempatan, maka data yang harus diurutkan terlebih
dahulu dari data nilai yang paling kecil ke data yang lebih besar.

A. Rumus Kuartil, Desil, dan Persentil Data Tunggal

1. Kuartil

Kuartil adalah nilai yang membagi suatu data terurut menjadi


empat bagian yang sama. Kuartil dialmbangkan dengan Q . Jenis
kuartil ada 3, yaitu kuartil pertama (Q1) , kuartil kedua (Q2), dan
kuartil ketiga (Q3). Berikut adalah cara menghitung mencari nilai
kuartil :

1. Mencari Nilai Kuartil Untuk Data Tunggal

Kuartil membagi data menjadi empat bagian sama banyak.


Sehingga terdapat tiga nilai kuartil yang membagi data tersebut.
Sebelum membagi data, pastikan bahwa data sudah diurutkan terlebih
dahulu. Ilustrasinya dapat dilihat seperti gambar di bawah.

Rumus mencari nilai kuartil untuk data tunggal dibedakan menjadi dua
kasus, yaitu untuk jumah data ganjil dan jumlah data genap.

Untuk n ganjil:
Untuk n genap:

Langkah-langkah mencari tiga nilai kuartil data tunggal untuk jumlah


data genap adalah sebagai berikut.

1. Carilah nilai yang menjadi nilai tengah (median atau ).


2. Mebagai data di sebelah kiri median menjadi dua bagian yang sama dan
menghasilkan kuartil bawah atau .
3. Membagi data di sebelah kanan median menjadi dua bagian sama dan
menghasilkan kuartil atas atau .

B. Desil

Desil merupakan nilai yang membagi data menjadi sepuluh bagian sama
besar. Desil sering dilambangkan dengan D. jenis ada 6, yairu ( D1 , D2 ,
D3, ….,…,…,D9) .

1. Mencari Nilai Desil Untuk Data Tunggal

Desil adalah cara membagi n data terurut menjadi 10 bagian data


yang masing-masing bagian mempunyai jumlah data yang sama. Setiap n
data terurut dibagi menjadi 10 bagian, sehingga terdapat 9 nilai desil.
Ilustrasi pembagian n data terurut menjadi 10 bagian sama banyak dan
letak nilai desilnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Rumus desil dinyatakan dalam persamaan di bawah.

i(n+1)
Di = data ke-
10

Keterangan:

i = bilangan bulat kurang dari 10 (1, 2, 3, …, 9)


n = banyak data

C. Persentil

Persentil diambil dari kata persen, per seratus. Sehingga, persentil


merupakan pembagian n data terurut menjadi 100 bagian sama banyak. Dari 100
bagian yang dibagi sama banyak tersebut, dibatasi oleh 99 nilai persentil.
Perhatikan ilustrasi pembagian data dan letak nilai persentil seperti gambar di
bawah.

Rumus persentil data tunggal di berikan seperti persamaan di bawah

i(n+1)
Pi = data ke-
100

Keterangan:

i = bilangan bulat kurang dari 100 (1, 2, 3, …, 99)


n = banyak data

Pembahasan selanjutnya adalah rumus kuartil, desil, dan persentil pada data
kelompokf.

2. Rumus Kuartil, Desil, dan Persentil Data Kelompok

Seperti pada data tunggal, data yang telah disajikan menjadi data
kelompok juga dapat dicari nilai kuartil, desil, dan persentilnya. Rumus
kuartil, desil, dan persentil data kelompok berbeda dengan rumus kuartil,
desil, dan pesentil untuk data tunggal. Meskipun begitu, ide dan pengertian
kuartil, desil, dan persentil pada data kelompok sama dengan pada data
tunggal.Berikut ini adalah rumus kuartil, desil, dan persentil untuk data
kelompok.

1. Kuartil

Terdapat tiga nilai kuartil pada data kelompok, yaitu kuartil bawah,
kuartil tengah, dan kuartil atas. Rumus kuartil data kelompok diberikan
seperti persamaan di bawah.

i
Ki = Ll ,i + ( )n−¿
4

f kuan til ,i

Keterangan:

Ll ,i = batas bawah nyata kelas dari kelas kuantil ke-i

n = banyaknya data (jumlah seluruh frekuensi)

r = konstanta (untuk kuartil r = 4)

¿ = jumlah frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah daripada kelas kuantil ke-i

f kuantil ,i = frekuensi kelas kuantil ke-i

c = lebar interval kelas kuantil

Conto soal :

Carilah posisi kuartil pada data yang tercantum pada tabel berikut :

Interval Frekuensi

140 – 149 6
150 – 159 22
160 – 169 39
170 – 179 25
180 – 189 7
190 – 199 1
Jumlah 100
Jawab :

Tentukan terlebih dahulu posisi kuartil 1 dengan rumus : (n+1)/4 = (100+1)/4 =


25,25 berarti posisinya terletak pada kelas ke-2

Ll ,i = 149,5

¿=6

f kuantil ,i = 22

c = 10

i
Ki = Ll ,i + ( )n−¿
4

f kuantil ,i c

= 149,5 ( 14 ) 100−6
22 10

= 158,14

1. Desil

Cara mencari nilai desil pada data kelompok dapat menggunakan


rumus desil untuk data kelompok yang diberikan di bawah.

i
Ki = Ll ,i + ( ) n−¿
10

f kuantil ,i

Keterangan:
Ll ,i = batas bawah nyata kelas dari kelas kuantil ke-i

n = banyaknya data (jumlah seluruh frekuensi)

r = konstanta (untuk desil r = 10)

¿ = jumlah frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah daripada kelas kuantil ke-i

f kuantil ,i = frekuensi kelas kuantil ke-i


c = lebar interval kelas kuantil

2. Persentil

Rumus persentil data kelompok digunakan untuk menentukan nilai


persentil dari suatu data kelompok. Rumus tersebut ditunjukkan seperti
persamaan di bawah.

i
Ki = Ll ,i + ( ) n−¿
100

f kuantil ,i

Keterangan:
Ll ,i = batas bawah nyata kelas dari kelas kuantil ke-i

n = banyaknya data (jumlah seluruh frekuensi)

r = konstanta (untuk persentil r = 100)

¿ = jumlah frekuensi seluruh kelas yang lebih rendah daripada kelas kuantil ke-i

f kuantil ,i = frekuensi kelas kuantil ke-i

c = lebar interval kelas kuantil

2.3 Ukuran Simpangan

A. Jangkauan / Range

Jangkauan (range) adalah selisih antara data dengan nilai yang terbesar
dengan data denga nilai yang terkecil tersebut.

Range=data terbesar – data terkecil

Contoh soal :

Tentukan range dari data 15,20,25,35,40,43,50

Jawab:

Data terbesar = 50

Data terkecil = 15

Range = 50 -15 = 35
Untuk data berkelompok / dalam bentuk tabel frekuensi maka range dapat dicari
dengan menggunakan 2 cara:

Range = nilai tengankelas terakhir – nilai tengah kelas pertama

Range = tepi atas kelas terakhir – tepi bawah kelas pertama

Contoh Soal :

INTERVAL FREKUENSI
30-34 8
35-39 10
40-44 13
45-49 17
50-54 14
55-59 11
60-64 7
Jumlah 80

Jawab :

Nilai tengah kelas pertama = ( 30+34 ) / 2 = 32

Nilai tengah kelas terakhir = ( 60+64 ) / 2 = 62

Maka Range = 62-32 = 30

B. Simpangan Baku atau Standar Deviasi

Simpangan Baku ( standar deviasi ) adalah untuk sekumpulan data x1, x2,
x3,… xn yang mempunyai rata-rata dan niali kuadrat simpangan tiap data
(x1-x)2, (x2-x)2, (x3-x)2,… (xn-x)2.

Rumus standar deviasi (simpangan baku) :

1
s=
√ n
∑ ( xi−x)2

Keterangan:
s = standar deviasi (simpangan baku)
xi = nilai x ke-i
x = rata-rata
n = ukuran sampel
Contoh soal :
Carilah simpangan baku dari 6,4,8,10,11,10,7

Jawab :

rata-rata (x) = (6+4+8+10+11+10+7) / 7 = 8


jadi simpangan bakunya adalah

1
s=
√ n
∑ ( xi−x)2

1
=
√ 7
¿¿

1
=

7
=2,33
. ( 4+ 16+0+ 4+ 9+ 4+ 1 )

Sedangkan untuk data kelompok dapat menggunakan rumus:

Keterangan :
s=
√ n
∑ fi(xi−x )2

s = simpangan baku
xi = data yang ke i
x = rata-rata
n = banyaknya data
fi = frekuensi data ke i

Contoh soal :

X 4 5 6 7
f 3 8 10 4

Jawab :

x f x.f (xi-x)2 Fi. (xi-x)2


4 3 12 2,56 7,68
5 8 40 0,36 2,88
6 10 60 0,16 1,60
7 4 28 1,96 7,84
jumla 25 140 20
h
140
rata-rata = = 5,6
25
simpangan bakunya :
1
s=
√25
= 0,89
.(20)

2.4 Angka Baku


A. Angka Baku (Z)

Angka baku (Nilai standar) adalah suatu perubahan yang digunakan untuk
membandingkan dua keadaan atau lebih. Rumus dari Angka baku atau Z-
score adalah :

Keterangan :
Jika Z positif maka nilainya di atas rata-rata
Jika Z nol maka nilainya sama dengan rata-rata
Jika Z negatif maka nilainya di bawah rata-rata

B. Koefisien Variasi

Koefisien variase (variabilitas) adalah suatu perbandingan antara


simpangan baku dengan nilai rata-rata dan dinyatakan dengan persentase.
Rumus besarnya koefisien variasi adalah :

Besarnya koefisien korelasi akan berpengaruh terhadap kualitas sebaran


data.
Jadi jika koefisien korelasi semakin kecil maka datanya semakin homogen dan
jika koefisien korelasi semakin besar maka datanya semakin heterogen.
BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai