Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) yang telah memenuhi syarat tertentu, diangkat oleh pejabat
berwenang, diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang masih berlaku. Peran PNS di
bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada
seperti rumah sakit milik pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat
(PUSKESMAS) meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif. Diharapkan dengan adanya aktualisasi nilai dasar profesi
PNS yang tertuang dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat khususnya bagi masyarakat di Kota Pekanbaru,
Provinsi Riau.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 pasal 1


tentang pelayanan publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara.

Sebagai ASN dalam bidang kesehatan kita bertugas dalam


memberikan pelayanan kesehatan guna meningkatkan kualitas
kesehatan yang sesuai dengan misi kementerian kesehatan yaitu
mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera. Untuk meningkatkan kualitas kesehatan ini maka diperlukan
sarana yang lengkap dan pelayanan yang prima oleh tenaga
kesehatan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2018,


rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan dalam

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 1


bentuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan pelayanan kegawat
daruratan melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD). IGD rumah sakit
mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan
asuhan keperawatan sementara serta pelayanan pembedahan darurat,
bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis. Salah satu
indikator mutu pelayanan adalah waktu tanggap (response time).

Latar belakang pentingnya diatur standar IGD karena pasien yang


masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan
tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan
gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya
sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan
response time yang cepat dan penanganan yang tepat. Semua itu
dapat dicapai antara lain dengan meningkatkan sarana, prasarana,
sumber daya manusia dan manajemen IGD Rumah Sakit sesuai
dengan standar. Waktu penatalaksanaan kegawatdaruratan medis dan
response time berpengaruh terhadap mutu pelayanan di instalasi
gawat darurat. Respon dokter triage atau respon terhadap pasien
dengan jenis kegawatan true emergency dan false emergency
mempengaruhi mutu rumah sakit. (Kepmenkes Nomor
856/Menkes/SK/IX/2009)

Triage merupakan pemeriksaan awal atau skrining secara cepat


terhadap semua Pasien yang datang ke Instalasi Gawat darurat untuk
mengidentifikasi status kegawatdaruratannya dan prioritas
penanganan yang harus segera ditindaklanjuti dengan pertolongan
pertama sesuai dengan keutuhan medisnya.(Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 4 tahun 2008). Dalam triage, perawat dan dokter
mempunyai batasan waktu (response time) untuk mengkaji keadaan
dan memberikan intervensi secepatnya yaitu < 5 menit. Triage yang
akurat merupakan kunci untuk tindakan yang efisien di Instalasi Gawat
Darurat. Penatalaksanaan pada kondisi darurat didasarkan pada
respon klinis daripada urutan kedatangan. Pasien dengan prioritas
rendah akan menunggu lebih lama untuk penilaian dan pengobatan.

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 2


Triage memiliki fungsi penting di IGD, di mana banyak pasien dapat
hadir secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa
pasien dirawat sesuai urutan urgensi klinis mereka yang mengacu
pada kebutuhan untuk intervensi waktu-kritis. Urgensi klinis tidak
identik dengan kompleksitas atau tingkat keparahan. Triage juga
memungkinkan untuk alokasi pasien untuk penilaian dan pengobatan
daerah yang paling tepat, dan memberikan kontribusi informasi yang
membantu untuk penanganan kasus lebih lanjut.

Saat ini di IGD Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru masih
belum optimal dalam pelaksanaan triage oleh petugas kesehatannya.
Beberapa petugas kesehatan masih belum terampil dan
pengetahuannya mengenai triage masih belum optimal. Melihat
pentingnya sistem triage dapat berjalan dengan baik demi mencapai
response time yang maksimal dan pelayanan yang tepat, maka penulis
mengangkat tema ini guna memperbaiki sistem triage dan response
time pelayanan IGD RSD Madani. Menurut pengamatan penulis,
belum optimalnya pengetahuan dan keterampilan triage oleh petugas
kesehatan yang berpengaruh terhadap response time dan berdampak
terhadap pelayanan di IGD sehingga perlu mendapat perhatian serius
guna mempebaiki mutu dan kualitas pelayanan IGD RSD Madani.

Berdasarkan uraian diatas dan mempertimbangkan


kemampuan dan waktu yang tersedia dalam penyusunan rancangan
aktualisasi, maka penulis mengangkat judul yaitu, “OPTIMALISASI
TRIAGE MELALUI INHOUSE TRAINING KEPADA PETUGAS
KESEHATAN IGD RUMAH SAKIT DAERAH MAADANI KOTA
PEKANBARU”.

B. DESKRIPSI ORGANISASI
Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru merupakan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang memiliki
letak strategis di pinggir jalan Garuda Sakti Km. 2. Rumah Sakit Daerah

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 3


Madani Kota Pekanbaru dibangun sejak tahun 2014 dengan area 30.400
m2 dan luas bangunan 13.128,51 m 2. Tahun 2020 merupakan tahun ketiga
Rumah Sakit Madani Kota Pekanbaru beroperasional, dimana terdapat
peningkatan yang signifikan dalam pemenuhan fasilitas peralatan dan
perlengkapan yang akan digunakan dalam pemberian pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit. Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 14
Tahun 2018 Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru dipimpin oleh
Direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
melalui Kepala Dinas.
Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu pelayanan yang
dbawahi oleh Bidang Pelayanan Medis (Yanmed), dimana Yanmed
bertugas membantu sebagian tugas direktur dalam melaksanakan sub
urusan pelayanan medis dan dalam pelayanan Instalasi Gawat Darurat,
bidang Yanmed berkoordinasi dengan Bidang Keperawatan.

C. VISI-MISI ORGANISASI
Seiring dengan tujuan pembangunan bidang kesehatan di Kota
Pekanbaru, dalam menjalankan fungsi pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna
tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis, RSD Madani
menetapkan Visi sebagai berikut: “Terwujudnya Rumah Sakit Mandiri,
Berbudaya dan Bernilai (MADANI) di Kota Pekanbaru”. Sebagai
perwujudan untuk mendukung visi tersebut dirumuskan beberapa misi,
yaitu:
1. Menyediakan pelayanan kesehatan rujukan yang terjangkau,
bermutu dan profesional;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang aktif,
inovatif, bernilai dan berbudaya;
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas dan
teknologi terbaru dengan prinsip efektif dan efisien serta sesuai
dengan konsep green hospital;

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 4


4. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang mandiri, transparan
dan berkualitas.

D. NILAI-NILAI ORGANISASI
Adapun tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan di Rumah Sakit Daerah Madani, yaitu :
1. M : Modern, yaitu sikap dan cara berfikir serta bertindak
sesuai dengan tuntutan zaman
2. A : Agamis, yaitu bersifat keagamaan
3. D : Dinamis, yaitu upaya untuk berkembang secara aktif
4. A : Aktif, yaitu giat berusaha dan bekerja
5. N : Normatif, yaitu berpegang pada norma, aturan yang
berlaku
6. I : Inovatif, yaitu mendayagunakan kemampuan dan
keahlian untuk menghasilkan karya baru.

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 5


BAB II

IDENTIFIKASI ISU DAN PENETAPAN GAGASAN

A. IDENTIFIKASI ISU
1. Perumusan Isu
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun
2018, rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit. Standar pelayanan rumah sakit
dimaksud dengan memperhatikan standar profesi, standar
pelayanan masing-masing tenaga kesehatan, standar prosedur
operasional, kode etik profesi dan kode etik Rumah Sakit.
Pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah sakit bisa
dalam bentuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan pelayanan
kegawat daruratan. Instalasi Gawat Darurat adalah cerminan
pelayanan terdepan dari sistem pelayanan Rumah Sakit. Sebagai
salah satu pintu masuk untuk semua jenis penyakit, baik itu jenis
kasus gawat (emergency) maupun tidak gawat (non emergency).
Kecepatan dan ketepatan petugas dalam memberikan pelayanan
di Instalasi Gawat Darurat berperan dalam meningkatkan angka
harapan hidup, menurunkan angka kecacatan dan kesakitan pada
pasien sehingga berpengaruh dalam peningkatan mutu Rumah
Sakit.
Berdasarkan pentingnya pelayanan petugas kesehatan di
Instalasi Gawat darurat dan target kinerja perserta sebagai dokter
jaga IGD, terdapat beberapa persoalan yang harus ditindaklanjuti.
Secara umum persoalan tersebut dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1. Belum optimalnya triage di IGD RSD Madani
2. Belum adanya alur pemeriksaan berkala pada tenaga
kesehatan di RSD Madani

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 6


3. Belum adanya SPO Dekontaminasi di IGD RSD Madani
4. Belum Optimalnya Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar
(BHD) pada Tenaga Kesehatan di RSD Madani.
Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama
yang dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang
jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisa isu tersebut
menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P
(Problematik), L (Kelayakan), untuk mengetahui isu mana yang
dominan Nilai AKPL ini didapat dari hasil diskusi dengan rekan
kerja.

2. Alasan Pemilihan Isu


Proses pemilihan isu berdasarkan penilaian kriteria isu yaitu
isu tersebut sedang dihadapi organisasi saat proses aktualisasi
dilaksanakan (aktual), menjadi salah satu faktor penentu dalam
peningkatan opini laporan keuangan daerah (kekhalayakan),
memiliki beragam masalah yang komples (problematik), dan
sangat relevan bagi staf bidang aset untuk menemukan solusi
atas isu tersebut (layak), maka “Belum Optimalnya Triage oleh
Petugas Kesehatan di IGD RSD Madani” menjadi isu yang
akan dibahas dalam aktualisasi ini.

Tabel 2.1 Metode Analisis AKPL


No
Isu Aktual A K P L Total Ranking
.
Belum optimalnya Triage
1. oleh petugas kesehatan di 5 5 5 5 20 I
IGD
Belum adanya alur
pemeriksaan berkala pada
2. 4 4 3 3 14 III
tenaga kesehatan di RSD
Madani
Belum Optimalnya
Pengetahuan BHD pada
3. 5 4 4 4 15 II
Tenaga Kesehatan di RSD
Madani

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 7


Belum adanya SPO
4. Dekontaminasi di IGD RSD 3 3 3 3 12 IV
Madani

3. Dampak
Jika isu terkait Belum optimalnya Triage oleh petugas kesehatan
di IGD RSD Madani ini tidak segera ditemukan solusinya dapat
berdampak:
a. Meningkatkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian
pasien di RSD Madani
b. Response time yang memanjang akibat dari keterlambatan
petugas kesehatan dalam melakukan pelayanan gawat
darurat di IGD.
c. Keterampilan dan pengetahuan tenaga kesehatan menurun
dan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan di
IGD RSD Madani.

B. PENETAPAN GAGASAN
1. Identifikasi Penyebab Isu
Metode USG adalah salah satu alat yang digunakan
untuk menyusun urutan prioritas isu yang akan diselesaikan.
Metode ini dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan dan perkembangan isu, menggunakan rentang nilai
1-5 dengan ketentuan sebagai berikut 1= Sangat kecil, 2 = Kecil,
3 = Sedang, 4 = Besar, 5 = Sangat Besar. Penyebab isu yang
memiliki skor tertinggi merupakan isu utama atau isu pokok yang
akan segera diselesaikan.
Adapun penyebab dari isu belum optimalnya triage oleh
petugas kesehatan di IGD RSD Madani yaitu:
a. Belum dilaksanakannya Inhouse Training untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas
kesehatan
b. Belum optimalnya alur Triage yang ada di IGD RSD Madani

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 8


c. Terbatasnya fasilitas Rambu/Mark di IGD yang berhubungan
dengan Triage
Untuk memilih prioritas dalam penyebab isu tersebut
dilakukan dengan Teknik analisis USG (Urgency, Seriousness,
Growth), sebagaimana tersaji dalam table berikut.

Tabel 2.2 Metode Analisis USG


NO. PENYEBAB ISU U S G SCORE RANK
1. Belum Optimalnya Alur
Triage yang ada di IGD 5 5 4 14 II
RSD Madani
2. Belum dilaksanakannya
Inhouse Training untuk
meningkatkan
5 5 5 15 I
pengetahuan dan
keterampilan petugas
kesehatan
3. Terbatasnya fasilitas
Rambu/Mark di IGD yang
5 4 3 12 III
berhubungan dengan
Triage

2. Penetapan Gagasan
Berdasarkan analisis penyebab issu dengan menggunakan
teknik analasis Urgency, Seriousness, Growth (USG) maka
gagasan yang dapat ditetapkan yaitu “Pelaksanaan Inhouse
Training kepada Petugas Kesehatan IGD RSD Madani”
Dalam pemecahan isu terpilih, rencana kegiatan yang
dilakukan antara lain:
1. Konsultasi dengan atasan sebagai mentor
2. Membuat SPO Triage di IGD RSD Madani Penetapan
konsep Triage dan SPO yang diterapkan di RS
3. Mempersiapkan susunan acara pelaksanaan Inhouse
Training Membuat rumusan Soal Pre test dan post test
4. Membuat Google Form soal pre test dan post test triage
5. Mengadakan Inhouse Training bagi Petugas Kesehatan di
IGD RSD Madani
6. Melaksanakan Triage di IGD

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 9


7. Melakukan monitoring dan Evaluasi Triage melalui response
time.

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI 10


BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Rumah Sakit Daerah Madani Pekanbaru


Issu yg Diangkat : Belum Optimalnya Triage oleh petugas kesehatan di IGD RSD Madani
Gagasan : Pelaksanaan Inhouse Training kepada Petugas Kesehatan IGD RSD Madani

Kontribusi
No Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Terhadap Misi
. Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 Melakukan 1. Meminta waktu Jadwal konsultasi  Akuntabilitas Kegiatan ini Aktif, Dinamis,
konsultasi untuk dengan mentor (foto Saya bertanggungjawab berkontribusi Modern,
dengan mentor menyampaikan informasi via wa) atas rancangan bagi Normatif
gagasan aktualisasi terlakasananya
aktualisasi  Etika Publik misi nomor 4,
Saya akan yaitu
menggunakan bahasa menciptakan
yang sopan pada saat tata kelola
membuat janji dengan rumah sakit
mentor untuk yang mandiri,
menetapkan jadwal transaparan
konsultasi. dan
 Anti Korupsi berkualitas.
Menemui mentor sesuai
jadwal pertemuan

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


11
2. Melaksanakan Catatan hasil  Etika Publik
konsultasi konsultasi Saya akan konsultasi
dengan sikap yang
sopan dan hormat.
 Nasionalisme
Saya akan
Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar
Catatan masukan dari  Akuntabilitas dan
3. Melakukan
mentor kualitas mutu
diskusi atas
--------------------- Saya akan menerima
gagasan
Hasil: saran atas pembahasan
terhadap isu
Persetujuan Mentor gagasan bersama
terpilih
atas pelaksanaan mentor
rancangan aktualisasi

2 Membuat SPO 1. Mengumpulkan Dokumen  Akuntabilitas Kegiatan ini Dinamis, Aktif,


Triage di IGD referensi dan referensi/literatur SPO Saya akan mencari berkontribusi Normatif, inovati
RSD Madani literatur Triage bahan referensi dengan bagi
berhubungan penuh tanggung jawab terlaksananya
dengan SPO  Komitmen mutu Saya misi nomor 3,
Triage akan mempelajari yaitu
referensi tersebut Menyediakan
dengan teliti sarana dan
2. Berkoordinasi Pedoman dan  Nasionalisme prasaranayang
dengan anggota kebijakan pelayanan Saya akan berkualitas dan
Ka Ins IGD IGD tentang Triage menggunakan Bahasa teknologi
mengenai indonesia yang baik dan terbaru dengan
pedoman dan benar saat berkoordinasi prinsip efektif
kebijakan dengan Ka Ins IGD dan efisien

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


12
serta sesuai
 Etika Publik dengan konsep
Saya akan green hospital
mengucapkan salam, .
pelayanan IGD sapa dan sopan santun
terutama  Akuntabilitas
Triage. Saya akan bersungguh-
sungguh mengikuti
setiap kegiatan
berkoordinasi dengan
Ka Ins IGD
3. Membuat Draft SPO Triage  Nasionalisme
rancangan SPO Saya akan merancang
Triage draft menggunakan
bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam
penyusunannya
4. Melakukan Catatan hasil  Nasionalisme
konsultasi konsultasi Saya akan melakukan
dengan mentor/ konsultasi dengan
atasan atasan menggunakan
mengenai draft bahasa Indonesia
SPO Triage dengan baik dan benar
 Etika Publik
Saya akan konsultasi
dengan atasan dengan
sikap hormat dan sopan
5. Meminta Lembar pengesahan  Etika Publik
Pengesahan yang sudah Saya akan hormat dan
SPO ditandatangani oleh sopan saat meminta
atasan. pengesahan SPO
kepada atasan.

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


13
 Nasionalisme
--------------------- Saya tidak akan
Hasil: memaksakan kehendak
Persetujuan Mentor dengan menghargai
atas SPO Triage keputusan dan gagasan
atasan.

3. Mempersiapkan 1. Membuat Draft susunan acara  Akuntabilitas Kegiatan ini Modern, dinamis,
susunan acara rancangan pelaksanaan Inhouse - Kerja keras berkontribusi aktif, normatif,
pelaksanaan susunan Training Saya akan bekerja bagi inivatif
Inhouse pelaksanaan keras untuk membuat terlaksananya
Training Inhouse draft susunan acara misi nomor 3,
Training  Komitmen Mutu yaitu
- Teliti Menyediakan
Saya akan sarana dan
memeriksa ulang prasaranayang
draft susunan acara berkualitas dan
 Anti Korupsi teknologi
- Mandiri terbaru dengan
Saya akan membuat prinsip efektif
sendiri draft susunan dan efisien
acara serta sesuai
2. Konsultasi Catatan hasil  Nasionalisme dengan konsep
dengan konsultasi Saya akan melakukan green hospital
narasumber konsultasi dengan
dan atasan atasan menggunakan
mengenai bahasa Indonesia
jadwal dengan baik dan benar
pelaksanaan  Etika Publik
Saya akan konsultasi
dengan atasan dengan
sikap hormat dan sopan

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


14
 Anti Korupsi
Saya akan menemui
narasumber sesuai
jadwal pertemuan.
3. Mencetak Print Out susunan  Komitmen mutu
susunan acara acara Inhouse Saya akan memeriksa
Inhouse Training kembali sebelum
Training dicetak untuk
--------------------- menghindari
Hasil: kesalahan.
Susuanan acara yang
sudah di sahkan oleh
atasan dan undangan

4. Membuat 1. Konsultasi Catatan hasil  Akuntabilitas Kegiatan ini Modern,


Google form dengan konsultasi dan - Kerja keras berkontribusi dinamis, aktif,
Soal Pre test narasumber rancangan soal pre Saya akan bekerja bagi normatif, inivatif
dan post test mengenai test dan post test keras untuk membuat terlaksananya
rancangan soal rancangan soal misi nomor 3,
pre test dan bersama narasumber yaitu
post test - Tanggung jawab Menyediakan
Saya akan sarana dan
bertanggung jawab prasaranayang
terhadap rancangan berkualitas dan
soal yang saya buat teknologi
bersama narasumber terbaru dengan
 Etika Publik prinsip efektif
Saya akan hormat dan dan efisien
sopan serta dengan serta sesuai
bahasa yang baik dengan konsep
dalam menyampaikan green hospital
ide atau gagasan yang

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


15
saya miliki
 Nasionalisme
Saya akan berdiskusi
dengan narasumber
mengenai rancangan
soal untuk mencapai
kesepakatan
2. Membuat soal Soal pre test dan post  Akuntabilitas
pre test dan test - Kerja keras
post test Saya akan bekerja
berdasarkan keras dalam
kesepakatan pembuatan soal
bersama - Tanggung jawab
Saya akan
bertanggung jawab
terhadap telah dibuat
 Komitmen Mutu
- Teliti
Saya akan
menyusun soal
dengan teliti
berdasarkan
referensi yang ada
3. Menginput soal Layout Google Form  Akuntabilitas
yang telah Komitmen Mutu
dibuat kedalam Memeriksa kembali
aplikasi Google secara cermat dan teliti
Form bahan soal yang saya
input ke dalam google
form
4. Aplikasi google Aplikasi google form  Komitmen Mutu
form yang --------------------- Saya akan membuat
sudah siap Hasil: aplikasi yang menarik

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


16
pakai Persetujuan oleh dan mudah dimengerti
atasan terhadap
aplikasi google form

5. Mengadakan Kegiatan ini Modern, dinamis,


Inhouse 1. Melaksanakan Nilai Pretest  Akuntabilitas berkontribusi aktif, normatif,
Training bagi pre test kepada Dokumentasi Foto - Kejelasan bagi inovatif
Petugas tenaga Saya akan terlakasanaya
Kesehatan di kesehatan menjelaskan cara misi nomor 2,
IGD RSD tentang triage pengisian soal secara yaitu
Madani (google form) jelas Meningkatkan
- Bertangguang jawab kualitas
Saya akan sumber daya
mengawasi manusia (SDM)
pelasanakan pre test yang aktif,
dengan penuh inovatif,
tanggung jawab bernilai dan
berbudaya;
2. Melakukan Daftar Hadir Peserta  Akuntabilitas
Inhouse Media Inhouse - Kepercayaan
Training Training (Materi) Saya akan
sistem triage Dokumentasi foto menyiapkan ruangan
kepada yang kondusif
tenaga - Partisipatif
kesehatan Saya akan
IGD RSD melaksanakan
Madani Kota Inhouse Training
Pekanbaru kepada tenaga
kesehatan sebagai
bentuk partisipasi
tenaga kesehatan
untuk meningkatkan

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


17
mutu pelayanan
rumah sakit.
 Komitmen Mutu
- Berorientasi mutu
Inhouse Training
diharapkan dapat
menambah
pemahaman tenaga
kesehatan mengenai
sistem triage yang
baik.
3. Melaksanakan Nilai post test
 Akuntabilitas
post test ---------------------
- Kejelasan
kepada tenaga Hasil:
Saya akan
kesehatan Terlaksananya
menjelaskan cara
tentang sistem kegiatan Inhouse
pengisian post test
triage (google Training dalam bentuk
secara jelas
form) dokumentasi foto,
- Bertangguang
notelensi
jawab
Saya akan
mengawasi
pelasanakan post
test dengan penuh
tanggung jawab

6. Melaksanakan 1. Menerima Dokumentasi (foto)  Akuntabilitas Kegiatan ini Modern,


Triage di IGD pasien yang Saya bertanggung jawab berkontribusi dinamis, aktif,
datang ke IGD sesuai dengan tupoksi bagi normatif, inivatif
saya dalam pelayanan terlaksananya
kepada pasien misi nomor 2,
 Etika Publik yaitu
Saya akan meningkatkan

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


18
menanamkan 5s saat kualitas
wktu pertama kali sumber daya
menerima pasien manusia (SDM)
 Nasionalisme yang aktif,
Saya akan inovatif,
menggunakan bahasa bernilai dan
indonesia yang baik dan berbudaya
benar saat
berkomunikasi dengan
pasien dan keluarga
pasien
2. Melakukan Catatan Rekam medis  Akuntabilitas
Anamnesis, Saya akan bertanggung
pemeriksaan jawab sesuai dengan
fisik tupoksi saya dalam
pelayanan kepada
pasien
 Etika Publik
- Saya akan
menanamkan 5s saat
wktu pertama kali
menerima pasien
- Dalam membangun
hubungan terapieutik
saya akan bertindak
sesuai kode etik profesi
dokter, SPOan, dan
penuh kesabaran.
 Nasionalisme
- Saya akan
menggunakan bahasa
indonesia yang baik

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


19
dan benar saat
berkomunikasi dengan
pasien dan keluarga
pasien.
- Saya akan
menghadapi pasien
tanpa membeda-
bedakan suku, agama,
dan ras (SARA).
 Komitmen Mutu
Saya akan melayani
pasien sesuai dengan
SPO.
 Antikorupsi
Saya tidak akan
mengharapkan imbalan
lebih dari pasien, serta
memberikan informasi
dengan sejujurnya
kepada pasien.
3. Menentukan Form Triage yang  Akuntabilitas
priotritas sudah diisi oleh Saya akan bertanggung
penanganan petugas jawab terhadap apa
pasien yang saya isi di form
berdasarkan --------------------- triage
hasil triage Hasil:  Komitmen Mutu
Catatan Triage dalam Saya akan lakukan
Rekam medis dengan teliti, cermat
dan jelas dalam
pengisian form.
 Antikorupsi
Saya akan lakukan
dengan sejujur-jujurnya

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


20
dengan tidak
menambah-
nambahkan atau
mengurangi dalam
pengisian form.

1. Mengamati Data (Dokumentasi  Akuntabilitas Modern,


7. Melakukan pelaksanaan Foto) Tanggung jawab Kegiatan ini dinamis, aktif,
monitoring dan triage di IGD Saya akan berkontribusi normatif,
Evaluasi Triage setelah mempertanggungjawabk bagi inovatif
melalui respon pelaksanaan an hasil pengamatan di terlaksananya
time Inhouse IGD misi nomor 2,
yaitu
Training  Etika Publik
meningkatkan
- Teliti
kualitas
Saya akan melakukan
sumber daya
pengamatan keadaan
manusia (SDM)
di IGD dengan teliti
yang aktif,
2. Mengumpulkan Data respons time  Komitmen mutu
inovatif,
data respon dari catatan rekam Saya akan secara bernilai dan
time melalui medis cermat mengumpulkan berbudaya
rekam medis data response time.
 Komitmen Mutu
3. Mengumpulkan Isian Monitoring
Saya akan melakukan
data harian Triage
pemeriksaan laporan
sebelum dicetak agar
---------------------
tidak terjadi salah cetak
Hasil:
agar terjadi efisiensi
Dokumen dan
kertas dan diteruskan ke
dokumentasi foto.
unit kerja yang terlibat
untuk perbaikan.

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI


21
BAB IV

PENUTUP

Demikian Rancangan Aktualisasi ini dibuat dengan sebaik-baiknya,


mohon kiranya bapak/ibu menyetujuinya sehingga dapat dilanjutkan dan
disempurnakan pada saat habituasi. Atas perhatiannya saya ucapkan
terimakasih.

Baso, 3 Maret 2020


Penulis

dr. Muthia Dewi


NIP. 19911031 201903 2 001

dr. Muthia Dewi/ Latsar CPNS Gol. III Angkatan VI

22

Anda mungkin juga menyukai