Anda di halaman 1dari 4

http://repository.unimus.ac.id/912/3/BAB%202.pdf. Azizah mn 2017. Kanker.

Hayati, retno. 2000. ANOMALI KRANIO FASIAL AKIBAT GANGGUAN TUMBUH


KEMBANG. http://www.jdentistry.ui.ac.id/index.php/JDI/article/download/533/430

Robbins, cotrain and kumar. 2004. Buku ajar patologi. Jakarta:egc.

Kumar, V, Abbas, A.K, Aster, J.C. 2014. Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease. 9th
edition. Philadelphia: Elsevier saunders.

Behrman,Richard E ; Robert M Kliegman, Ann M Arvin. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jkarta:
egc

Prof Dr. Satyanegara MD. 2013. Ilmu Bedah Syaraf IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gangguan pertumbuhan diferensiasi dan morfogenesis

 Gangguan pertumbuhan dan diferensiasi


1. Metaplasia
Metaplasia adalah perubahan yang reversible suatu jenis sel dewasa yang digantikan oleh
jenis sel dewasa lainnya. Dimana metaplasia dapat mengakibatkan penurunan fungsi atau
peningkatan kecenderungan untuk transformasi maligna (Kumar, Abbas, dan Aster,
2014).
metaplasia hampir selalu ditemukan dalam kaitannya dengan kerusakan jaringan,
perbaikan, dan regenerasi. seringkali jenis sel pengganti lebih cocok untuk beberapa
perubahan di lingkungan lokal. misalnya, refluks gastroesofageal merusak epitel
skuamosa kerongkongan, yang mengarah pada penggantiannya dengan epitel kelenjar
(lambung atau usus) yang lebih cocok untuk lingkungan asam (Kumar, Abbas, dan Aster,
2014).
2. Displasia
dysplasia yaitu kondisi sel yang tidak berkembang normal dengan indikasi adanya
perubahan pada nucleus(inti sel) (Azizah dalam Arifin, 2017).
Dysplasia adalah abnormalitas proses penyusunan sel-sel dari suatu jaringan. Contohnya
adalah kasus-kasus skhinzensefalus dan pakhigiria (Satyanegara, 2013).
Displasia terutama ditemukan di epitel. Displasia adalah hilangnnya keseragaman
(uniformitas) setiap sel dan hilangnya orientasi arsitektural sel tersebut. Sel displastik
memperlihatkan pleomorfisme (variasi ukuran dan bentuk) dan sering memiliki inti sel
yang berwarna gelap (hiperkromatik) dan sangat besar dibandingkan dengan ukuran
selnya sendiri. Gambaral mitotik lebih banyak daripada normal. Mitosis sering ditemukan
di lokasi abnormal di dalam epitel. Pada epitel berlapis gepeng yang mengalami displasia,
mitosis tidak terbatas di lapisan basal seperti biasanya, tetapi mungkin ditemukan di
semua lapisan, bahkan di sel permukaan. Terdapat kekacauan arsitektural yang
bermakna. Sebagai contoh, pematangan progresif sel jangkung di lapisan basal yang
menjadi skuama gepeng di permukaan mungkin hilang dan diganti oleh sel gelap mirip
sel basal yang tersebar acak (Kumar, Abbas, dan Aster, 2014).

3. Neoplasia
Neoplasia adalah kondisi sel yang terdapat pada jaringan berproliferasi secara tidak
normal dan invasive (Azizah dalam Ariani, 2017).

 Gangguan Morfogenesis
1. Kanker
Kanker atau tumor ganas terjadi akibat adanya pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh
yang tidak normal, disebabkan neoplasia, displasia, dan hiperplasia. Neoplasia
(Azizah dalam Arifin, 2017).
Kanker adalah penyakit yang dapat menyerang dan muncul akibat pertumbuhan tidak
normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam
perkembangannya (Azizah dalam Lubis, 2017).
Sel-sel kanker menyebar dari satu organ atau bagian tubuh ke organ atau bagian
tubuh yang lain melalui invasi dan bermetastase. Sehingga manifestasinya seseuai
organ atau tubuh yang terkena.
b. Kanker menyebabkan anemia, kelemahan, penurunan berat badan (disfagia
(kesulitan menelan), anoreksia, sumbatan), dan nyeri (sering kali distadium akhir)
(Azizah dalam Suddarth, 2017.)

2. Malformasi
Malformasi adalah defek morfologi suatu organ yang diakibatkan oleh suatu proses
perkembangan intrinsic yang abnormal. Pembentukan organ yang bersangkutan telah
terganggu sejak awal konsepsi. Contoh klasik dari malformasi ini adalah (sebagian
besar) kaus ensefalokel (Satyanegara, 2013).
Malformasi adalah defek morfologik suatu organ atau bagian dari organ, atau
sebagian dari tubuh akibat gangguan pada proses perkembangan secara intrinsic.
Gangguan perkembangan terjadi saat pembentukan organ, merupakan defek primer
struktural akibat kesalahan morfogcnesis di suatu lokasi yang mempengaruhi
pembentukan struktur organ (Hayati dalam Cohen, 2000)
Kebanyakan anak dengan malformasi terlokasilisasi sepertu cacat septum jantung
atau stenosis pylorus secara keseluruhan normal sempurna. (Behrman, et al, 2000)
Malformasi yang paling sering dijumpai adalah morfogenesis yang tidak sempuna
karena proses perkembangan terhenti, seperti celah langitan (Hayati dalam Cohen &
Cameron, 2000)

3. Deformasi
Deformasi adalah bentuk atau tampilan atau posisi abnormal dari suatu organ yang
diakibatkan oleh sebab mekanis. Contohnya adalah kasus mikrosefalus yang terjadi
akibat terhambatnya pertumbuhan tengkorak oleh bentuk uterus yang abnormal
(Satyanegara, 2013).
Deformasi adalah suatu perubahan bentuk atau dismorfologi, yang merupakan defek
struktural disebabkan bentuk atau posisi abnormal dari bagian tubuh yang sebelumya
mempunyai bentuk normal (Hayati dalam Stewart, 2000).
4. Disrupsi
Disrupsi merupakan defek morfologis suatu organ akibat adanya interferensi dalam
proses perkembangan yang normal. Contohnya adalah porensefalus yang terjadi
karena terhentinya perkembangan serebral yang normal akibat anoksia berat atau
infeksi intra-uterin (Satyanegara, 2013).

Anda mungkin juga menyukai