Anda di halaman 1dari 2

22

a b c

Gambar 4 Kegiatan sanitasi dan pengolahan lahan (a) kegiatan sanitasi bedengan (b)
proses pengharpuan (c) kegiatan mengkubur sisa tanaman hasil sanitasi

4.3 Penanaman Wortel

Semua komoditi yang ditanam di YBSB dilakukan dengan sistem


kombinasi. Salah satunya wortel dikombinasikan dengan bawang daun. Kegiatan
penanaman dimulai dengan pembuatan alur dalam bedengan (Gambar 5 a). Satu
bedengan dibuat lima alur. Empat alur untuk wortel dan satu alur untuk bawang
daun dengan jarak antar alur ialah 25 cm, kemudian benih disebar pada setiap alur.
Kebutuhan benih yang diperlukan untuk menanam wortel ialah 10 gram
perbedengan, sedangkan untuk tanaman bawang daun dibutuhkan 25 populasi
tanaman yang ditanam di tengah dengan jarak 40 cm antar tanaman (Gambar 5 b).
Purwanto (2011) penanaman secara kombinasi atau tumpang sari yaitu
apabila dalam satu bedengan terdapat dua jenis tanaman berbeda, jika salah satu
gagal panen, maka masih ada tanaman lainnya yang dapat dipanen sehingga akan
menekan angka kerugian, selain itu penanaman dengan cara kombinasi dapat
dijadikan sebagai tanaman repellent yang berfungsi mengusir hama, menghemat
waktu pengolahan tanah, hasil beragam, menyeimbangkan hara dan meningkatkan
pendapatan petani.
Penanaman tidak menggunakan pupuk. Sistem rotasi (pergiliran tanam)
yang diterapkan yaitu dengan penanaman legum, dilanjutkan dengan penanaman
sayuran daun ataupun sayuran buah, dan setelah itu ditanam sayuran umbi, sehingga
sebelum wortel ditanam masih terdapat residu kandungan pupuk organik yang
berasal dari jenis sayuran sebelumnya yang menggunakan pupuk organik sebanyak
±20 kg/bedengan untuk setiap siklus tanam. sedangkan untuk tanaman yang sudah
23
24
44

memasuki fase generatif maka dilakukan pengurangan jumlah air atau penyiraman
dikurangi menjadi 1 hari atau 2 hari sekali. Tanaman membutuhkan air yang cukup
untuk perkembangan dan pertumbuhan sehingga diperlukan adanya penyiraman
secara teratur dan terjadwal. Seperti yang dikemukakan oleh Susila (2006) bahwa
pada fase awal pertumbuhan tanaman wortel perlu disiram (diairi) secara terus
menerus terutama pada saat musim kemarau. Jika tanaman sudah tumbuh besar
maka pengairan dapat dikurangi dan yang harus diperhatikan adalah agar tumbuhan
tidak kekeringan (Santosa 2010).
Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesis, terutama karena
pengaruhnya terhadap turgiditas sel penjaga stomata. Untuk memenuhi kebutuhan
air tanaman dan menjaga ketersediaanya dalam tanah beserta distribusinya maka
diperlukan penyiraman (Sari et al 2016). Menurut Rahayu (2001) penyiraman yang
dilakukan di YBSB telah benar karena pada fase awal pertumbuhan wortel sangat
memerlukan air yang memadai sehingga perlu dilakukan penyiraman 1 – 2 kali
sehari terutama pada musim kemarau. Kegiatan penyiraman ditunjukkan pada
Gambar 6.

Gambar 6 Kegiatan penyiraman tanaman dengan menggunakan gembor


4.4.2 Penjarangan

Penjarangan dilakukan dengan cara mencabut bibit wortel yang rapat secara
hati-hati agar tanaman yang tumbuhnya bagus tidak ikut tercabut. Jarak antar
tanaman yaitu 2,5 –5 cm. Bibit yang dicabut adalah bibit tanaman yang tumbuhnya
kurang baik atau lemah. Penjarangan bertujuan untuk mengurangi persaingan unsur
hara antar tanaman, memberikan jarak dalam baris, dan menjaga tercukupinya sinar
matahari sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai