a b c
Gambar 4 Kegiatan sanitasi dan pengolahan lahan (a) kegiatan sanitasi bedengan (b)
proses pengharpuan (c) kegiatan mengkubur sisa tanaman hasil sanitasi
memasuki fase generatif maka dilakukan pengurangan jumlah air atau penyiraman
dikurangi menjadi 1 hari atau 2 hari sekali. Tanaman membutuhkan air yang cukup
untuk perkembangan dan pertumbuhan sehingga diperlukan adanya penyiraman
secara teratur dan terjadwal. Seperti yang dikemukakan oleh Susila (2006) bahwa
pada fase awal pertumbuhan tanaman wortel perlu disiram (diairi) secara terus
menerus terutama pada saat musim kemarau. Jika tanaman sudah tumbuh besar
maka pengairan dapat dikurangi dan yang harus diperhatikan adalah agar tumbuhan
tidak kekeringan (Santosa 2010).
Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesis, terutama karena
pengaruhnya terhadap turgiditas sel penjaga stomata. Untuk memenuhi kebutuhan
air tanaman dan menjaga ketersediaanya dalam tanah beserta distribusinya maka
diperlukan penyiraman (Sari et al 2016). Menurut Rahayu (2001) penyiraman yang
dilakukan di YBSB telah benar karena pada fase awal pertumbuhan wortel sangat
memerlukan air yang memadai sehingga perlu dilakukan penyiraman 1 – 2 kali
sehari terutama pada musim kemarau. Kegiatan penyiraman ditunjukkan pada
Gambar 6.
Penjarangan dilakukan dengan cara mencabut bibit wortel yang rapat secara
hati-hati agar tanaman yang tumbuhnya bagus tidak ikut tercabut. Jarak antar
tanaman yaitu 2,5 –5 cm. Bibit yang dicabut adalah bibit tanaman yang tumbuhnya
kurang baik atau lemah. Penjarangan bertujuan untuk mengurangi persaingan unsur
hara antar tanaman, memberikan jarak dalam baris, dan menjaga tercukupinya sinar
matahari sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.