Anda di halaman 1dari 5

Idiopatik Kelainan Infeksi virus/bakteri

Kongenital
Kerusakan progresif
pada duktus bilier
Kelainan kongenital
tidak terbentuk
Inflamasi Progresif MK :
Hipertermi

Lemak dan vitamin


larut, lemak tidak Obstruksi aliran dari hati ke dalam
dapat di absorpsi

Kekurangan
vitamin larutlemak
( A, D, E, dan K) ATRESIA BILIER

MK : Gangguan
Pertumbuhan

Obstruksi saluran Obstruksi saluran Pembedahan Transplantasi


empedu intra hepatik empedu ekstra hepatik Kasai hati

Empedu kembali ke hati Meningkatnya MK : Risiko Infeksi MK : Ansietas


Eksresi bilirubin

Ggn. Suplai Proses


darah pd peradangan Eksresi Bilirubin ke
sel hepar pd hati usus terhambat

Kerusakan
duktus
empedu sel
hepatik
Hepatomegali Ggn. Penyerapan
lemak dan vitamin
larut lemak
Distensi
Abdomen
MK : Ggn. Nutrisi kurang dari
Malnutrisi
kebutuhan tubuh
Kerusakan
sel eksresi Menelan
Diafragma Perut terasa penuh

Meningkat
nya MK : Pola Mual muntah MK : Kekurangan volume cairan
Bilirubin nafas tidak
efektif

Keluar ke Bilirubin tidak


Keluar
aliran masuk
darah dan
kulit

Priuritis Ikterus Urinn Tinja


berwarna berwarna
gelap pucat

MK : Kerusakan
integritas kulit
MK : Ansietas
Dx 1: Hipertermi b.d inflamasi akibat kerusakan
progresif pada duktus bilier ekstrahepatik,
Tujuan : Setelah dilakukan pemerikasaan
ditandai oleh peningkatan suhu tubuh, dan pasien keperawatan diharapkan suhu tubuh pasien akan
demam kembali menjadi normal

TUJUAN dan KRITERIA


AS HASIL KH :

a. Nadi dan pernapasan dalam rentang normal

b. Suhu normal 36,50 – 37,50

INTERVENSI

1. Berikan kompres air biasa pada daerah


aksila, kening, leher dan lipatan paha.

2. Pantau suhu minimal setiap 2 jam sekali

disesuaikan dengan kebutuhan.

3. Berikan pasien pakaian tipis.

4. Manipulasi lingkungan menjadi senyaman

mungkin seperti penggunaan kipas angin

atau ac.

5. Kolaborasikan pemberian obat anti piretik

sesuai kebutuhan.
Dx 2 : Nutrisi kurang dari kebutuhan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
tubuh berhubungan dengan anoreksia keperawatan proses keperawatan, diharapkan
dan gangguan penyerapan lemak, pola nutrisi pasien menjadi adekuat
ditandai oleh berat badan turun dan
konjungtiva anemis
KH :

a. BB pasien stabil
TUJUAN dan KRITERIA HASIL b. Konjungtiva tidak anemis

INTERVENSI

1. Kaji distensi abdomen.

2. Pantau masukan nutrisi dan perhatikan frekuensi muntah klien.

3. Timbang bb setiap hari

4. Berikan diet yang sedikit namun sering

5. Atur kebersihan oral sebelum makan

6. Konsulkan dengan ahli diet sesuai indikasi

7. Berikan diet rendah lemak, tinggi serat dan batasi makanan penghasil gas

8. Kolaborasikan pemberian makanan yang mengandung MCT sesuai indikasi

9. Monitor kadar albumin, protein sesuai program

10. Berikan vitamin-vitamin larut lemak ( A, D, E, K )


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan distensi abdomen ditandai oleh
adanya perasaan sesak pada pasien

Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 2 x 24 jam, diharapkan pasien menunjukkan tanda-tanda


pola nafas yang efektif

Kriteria Hasil:

a. RR mencapai 30-40 napas/mnt


b. Kedalaman inspirasi dan kedalaman bernafas
c. Tidak ada penggunaan otot bantu nafas pada pasien

Intervensi :

a. Kaji distensi abdomen


b. Kaji RR, kedalaman nafas, dan kerja pernafasan
c. Awasi klien agar tidak sampai mengalami leher tertekuk
d. Posisikan klien semi ekstensi atau eksensi pada saat beristirahat
e. Kolaborasikan operasi apabila dibutuhkan

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan tingginya nausea dan vomitting pada pasien
ditandai oleh tingginya frekuensi mual dan muntah pasien

Tujuan : Pasien akan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit setelah dilakukan
perawatan didalam rumah sakit selama 2 x 24 jam

Kriteria Hasil:

a. Kembalinya pengisian kapiler darah kurang dari 3 detik


b. Turgor kulit membaik
c. Produksi urin 1-2ml/kgBB/jam

Intervensi :

a. Pantau asupan dan carian pasien perjam (cairan infus, susu per NGT, atau jumlah ASI yang
diberikan
b. Periksa feses pasien tiap harinya
c. Pantau lingkar perut pasien
d. Observasi tanda-tanda dehidrasi
e. Kolaborasikan pemeriksaan elektrolit pasien, kadar protein total, albumin, nitrogen urea
darah dan kreatinin serta darah lengkap

Anda mungkin juga menyukai