Anda di halaman 1dari 10

CASE-BASED DISCUSSION

Seorang Anak 7 Tahun dengan Skabies dan Dishidrosis

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Memenuhi Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin di RSUD
Sunan Kalijaga Demak
Periode 25 November – 22 Desember 2019

Disusun oleh:
Endah Irnanda Ulfah Gea
30101507439

Pembimbing:
dr. Wahyu Hidayat Sp.KK
dr. Ridha Setiawati Sp.KK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTANAGUNG

SEMARANG

2019
DASAR TEORI

1.1.Scabies

A. Definisi

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var
hominis.

B. Faktor Resiko dan Penularan

Faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini adalah social ekonomi


rendah, hiegene yang buruk, hubungan seksual bersifat promiskuitas (ganti-ganti
pasangan).

Penularannya melalui kontak langsung (skin to skin) dan tidak langsung


(melalui benda).

C. Manifestasi Klinis

Lesi kulit berupa papul atau vesikel dan bila timbul infeksi sekunder ruam
kulit menjadi polimorf (pustule, eksoriasi, dll).

Scabies memiliki 4 kardinal sign berupa:

1. gatal pada malam hari


2. Menyerang secara berkelompok
3. Terdapat terowongan pada tempat predileksi (sela jari tangan,
pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipatan ketiak bagian
depan, areola mammae, umbilicus, bokong, genitalia eksterna),
terowongan berwarna putih/keabu-abuan berbentuk garis lurus atau
berkelok, rata-rata Panjang 1 cm pada ujung terowongan ditemukan
papul atau vesikel
4. Menemukan tungau/telur

Jika 2 dari 4 dari tanda cardinal terpenuhi maka dinyatakan positif scabies

Siklus hidup

Tungau jantan dan betina kopulasi tungau jantan mati tungau betina
menggali terowongan dalam stratum korneum  letakkan telur di dalan
terowongan  telur menetas  larva  nimfa  dewasa (proses dari telur
menjadi 8-12 hari)

D. Terapi dan Pencegahan

Terapi utama : permethrin 5%

Pencegahan :
1. Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun
2. Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dll dengan air panas dan
deterjen secara teratur
3. Menjemur Kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali
4. Tidak saling bertukar pakaian
5. Hindari orang-orang atau benda yang terinfeksi scabies
6. Menjaga kebersihan lingkungan

1.2.Dishidrosis

A. Definisi

Dishidrosis atau yang disebut juga eksema vesicular palmoplantar (EVP) adalah
dermatitits endogen akut atau kronik pada tangan dan kaki dengan karakteristik klinis
berupa vesikel kecil-besar dan gambaran histologis vesikel spongiotik. Bentuk aku EVP
sering disebut sebagai pomfoliks.
B. Etiopatogenesis
Penyebabnya pada tangan jarang diketahui. Teori lama megatakan dishidrosis
berhubungan disfungsi kelenjar keringat, namun sekarang teori tersebut ditolak.
Diduga multifaktorial melibatkan faktor eksogen dan endogen. Sekitar 50% pasien
dermatitis dishidrotik memiliki riwayat atopi; sering dikaitkan dengan alergi bahan
nikel, infeksi jamur atau bakteri. Kelainan ini dijumpai pula pada individu dengan
HIV.5 Stres emosional, kontak bahan iritan (detergen, bahan pelarut), faktor
lingkungan (perubahan musim/suhu/ kelembapan) dapat memperburuk gejala.
C. Gejala Klinis
Manifestasi klinis mendadak muncul vesikelvesikel yang gatal. Gatal dapat
mendahului erupsi vesikel. Tidak ada eritema, namun ada sensasi panas/tajam
mendahului serangan. Vesikel dapat berkelompok lalu membentuk bula besar.
Gejala dapat mereda spontan atau berdeskuamasi dalam 2-3 minggu. Erupsi
umumnya simetris, 80% mengenai telapak tangan dan bagian lateral jari-jari, hanya
10% yang mengenai telapak kaki dan biasanya simetris. Rekurensi sering terjadi,
dapat bervariasi dari minggu, bulan, hingga tahun.
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk EVP walaupun kadar

IgE dapat meningkat pada pasien dengan riwayat atopic.pada pemeriksaan

histologi didapatkan vesikel spongiotik.


E. Terapi

1. Terapi topical

Kortikosteroid tipe potensi tinggi (kelas 1 atau 2) ; momethasone furoate,

betamethasone, clobetasol

2. Terapi sistemik

Pada fase awal prednisone efektif tetapi tidak boleh untuk jangka panjang.

Dishidrosis kronis dapat menggunaan cyclosporine 3mg/kgbb/hari

F. Edukasi

1. Menghindari alergen

2. Menjaga kelembapan

3. Menghindari stress psikis


DESKRIPSI

I. Identitas Pasien

Nama : An. AL
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 7 tahun
Berat badan : 15 kg
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Lo Ireng 3/2 Sayung
No. RM : 01200xxxxx
Tanggal pemeriksaan : 06 Desember 2019

II. Keluhan Pasien

a. Keluhan Utama :
Subjektif : Gatal pada telapak tangan
Objektif : Plentingan pada kedua telapak tangan dan sela jari.
b. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Sunan Kalijaga

Demak untuk kontrol dengan keluhan terdapat plentingan pada kedua

telapak tangan dan sela jari. Keluhan dirasakan ± sejak 3 bulan . Plentingan

pertama kali muncul saat pasien mengalami gatal pada pada sela-sela jari

terutama pada malam hari. Setelah dibawa ke dokter keluarga, keluhan

dirasakan tidak ada perubahan dan sempat diberi tinner oleh ibu pasien.

Karena tidak ada perbaikan, pasien dirujuk ke dokter spesialis kulit. Saat

ini keluhan dirasakan membaik tetapi masih terdapat plenting-plenting pada

telapak tangan dan sela sela jari. Keluhan terkadang masih disertai gatal

pada malam hari namun tidak menganggu seperti sebelumnya. Keluhan


gatal dirasakan memberat dan plentingan bertambah banyak setelah pasien

mengonsumsi telur dan ayam.

c. Riwayat Penyakit Dahulu :

- Menderita keluhan serupa (-)

- Menderita penyakit kulit (-)

- Menderita alergi (-)

- Menderita penyakit lain (-)

d. Riwayat Penyakit Keluarga :

- Menderita keluhan serupa (-)

- Menderita penyakit kulit (+) : kakak pasien yang tinggal di pondok

menderita scabies sebelum pasien tertular

- Menderita alergi, atopi (-)

e. Riwayat Sosial Ekonomi :

Asuransi : BPJS

Tinggal : Dirumah bersama orangtua

III. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Tampak sehat

b. Kesadaran : Komposmentis

c. Status Dermatologi :

 Lokasi : Telapak tangan kanan dan kiri

 UKK : Tampak vesikel multiple diskret, dengan dasar warna sama

dengan warna kulit sekitar. Disertai skuama


Tampak vesikel multiple
diskret, dengan dasar
warna sama dengan
warna kulit sekitar

Skuama

 Yang menarik dari kasus ini adalah UKK jelas, sehingga dapat

mengedukasi pasien dengan lebih baik.

G. PERASAAN

(+) : SENANG dapat melihat dan mengamati langsung ciri khas gambaran

(UKK dan Lokasi) secara langsung.

(-) : PRIHATIN terhadap keluhan yang dirasakan pasien karena keluhan

hilang timbul dan terkadang disertai gatal.

H. EVALUASI

 Pengalaman (+)

Komunikasi yang baik dari dokter spesialis dan koas sehingga dapat

mengamati pasien secara menyeluruh (anamnesis, pemeriksaan fisik,

terapi, dan edukasi).

 Pengalaman (-)

Tidak ada

I. ANALISIS

 Terapi apa yang harus diberikan kepada pasien ?

Setelah berdiskusi dengan dr. Wahyu Hidayat, Sp.KK yang merupakan


dokter Spesialis kulit dan kelamin menjelaskan bahwa penyakit tersebut

merupakan penyakit yang disebabkan oleh tungau dan disertai penyakit lain

yang penyebabnya multifaktoral yang bisa dikaitkan dengan riwayat atopi,

alergi bahan nikel, infeksi bakteri dan jamur. Secara klinis dapat diperburuk

oleh stress emosional, kontak bahan iritan dan kelembapan.

 Usulan Pemeriksaan :

 Pewarnaan tinta cina (ink burrow test) : terowongan

 Kerokan kulit : tungau

 Histopatologi : Vesikel spongiotik (pada dishidrosis)

 DD :

 Pedikulosis korporis: bekas garukan pada badan karena gatal

 Prurigo: papul miliar, berbentuk kubah terutama terdapat di ekstremitas

ekstensor. Keluhannya sangat gatal

 Dermatitis atopic : terdapat riwayat atopik


- Predileksi : antecubital, celah popliteal, pergelangan, wajah, leher
- UKK :
 Lesi papul atau vesikel atau pustule eritem disertai krusta
atau skuama
 Terapi :

Umum

1. Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai penyakit yang diderita anaknya

2. Meminta pasien untuk menjaga kebersihan dan tidak menggunakan barang

(handuk, baju, sprei) bersama keluarga ,merendam pakaian dengan air

panas kemudian di cuci dengan detergen (terpisah) serta menjemur tempat

tidur

3. Menjelaskan kepada ibu pasien untuk menghindari alergen dan juga


menjaga tangan agar tidak lembab.

4. Menjelaskan kepada ibu pasien untuk menggunakan obat sesuai aturan

Khusus

Medikamentosa:

R/ Cefixime 20 mg
CTM 1 mg
Metilprednisone 3 mg
Sach lactis q.s
m.f. pulv. Dtd XX
S.3.dd.pulv I

R/ Betametason cr tube No.I


Asam fusidat cr tube No. I
m.f.cr da in pot I
s.u.e (oles/12 jam. Pagi-sore)

R/ Permetrin 5% cr tube No. I


s.u.e (seminggu sekali)

J. KESIMPULAN

 Diagnosis Kerja : Skabies dan Dishidrosis

 Meningkatkan cara edukasi dan prognosis penyakit pasien.

K. TINDAK LANJUT

 Memberikan pelayanan dengan tepat dan cepat

 Dokter memberikan terapi sesuai dengan diagnosis pasien

 Memberikan terapi dan edukasi secara tepat

Anda mungkin juga menyukai