Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KEBUTUHAN PRESTASI, KEKUASAAN,

DAN AFILIASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(Studi pada Karyawan PT PLN [PERSERO] Area Kediri Distribusi Jawa Timur)
Dhimas Hernanda
Mochamad Djudi Mukzam
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Email : hernandadhimas@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to describe the influence simultaneously and partially the need of achievement,
power and affiliation on the employee performance research on employee of PT PLN (Persero) at Kediri
Services area, East Java Distribution. The Research type is explanatory research method with quantitative
approach. The population are employee of PT PLN (Persero) at Kediri Service Area, East Java Distribution.
Sixty employee has picked as research sample. Technique for collecting data in this study is questionnaires
and documentation with multiple regression analysis. The result of research indicates that the need of
achievement, power and affiliation are simultaneously and significantly influence on employee performance
as shown by F-significance rate < α (0.000 < 0.05) and Adjusted R-square of 0,502. It means that the
contribution of the need of achievement, power and affiliation to employee performance is 50,2%. Whereas
the remaining 49,8% are explained by other variables beyond this research. Partially, the need of
achievement is significantly influential to employee performance of 0,047. the need of power is significantly
influential to employee performance of 0,005. the need of affiliation is significantly influential to employee
performance of 0,020.
Kеywords: Achievement, Power, Affiliation, Performance

АBSTRАK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan pengaruh secara simultan dan parsial kebutuhan prestasi
(X1), kekuasaan (X2) dan afiliasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) pada karyawan PT PLN (Persero) Area
Kediri Distribusi Jawa Timur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
penjelasan (explanatory research) dan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah karyawan PT PLN (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur, dengan jumlah sampel sebesar 60
(enam puluh) orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
dokumentasi dengan menggunakan analisis regresi bergand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
kebutuhan prestasi, kekuasaan dan afiliasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
yang dapat dilihat dari nilai signifikansi F < α yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai Adjusted R square sebesar 0,502.
Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel kebutuhan prestasi, kekuasaan dan afiliasi terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar 50,2% sedangkan sisanya sebesar 49,8% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang
tidak dijelaskan pada penelitian ini. Secara parsial variabel kebutuhan prestasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan sebesar 0,047. Sedangkan variabel kekuasaan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan sebesar 0,005. Sedangkan variabel afiliasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
sebesar 0,020.
Kаtа Kunci: Penghargaan, Kekuasaan, Afiliasi, Kinerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 218


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN “kualitas produk, kuantitas produk, dan ketepatan
Salah satu usaha yang dilakukan perusahaan waktu”. Untuk dapat memperoleh karyawan yang
dalam menunjang pencapaian tujuan adalah produktif, diperlukan sistem pengelolaan yang
dengan peningkatan motivasi kerja karyawan. baik, yaitu mulai dari proses penarikan, pelatihan,
Motivasi dapat mendorong karyawan untuk penempatan pengembangan sampai dengan
meningkatkan semangat kerja, serta menggerakkan berakhirnya karir karyawan.
tenaga dan pikirannya untuk melaksanakan tugas PT. PLN (Persero) adalah Badan Usaha
dan tanggungjawabnya dalam rangka Milik Negara (BUMN) sebagai perusahaan
merealisasikan tujuan perusahaan. Menurut monopoli dalam bidang penyediaan listrik di
Hasibuan (2003:55) “Motivasi kerja sangatlah Indonesia. PT. PLN memiliki kantor cabang di
penting karena dengan motivasi ini diharapkan seluruh daerah di Indonesia, salah satu kantor
setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias cabangnya adalah PT. PLN (Persero) Distribusi
untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi”. Jawa Timur Area Kediri. PT. PLN (Persero)
Dengan adanya suatu pandangan sistematis tentang Distribusi Jawa Timur Area Kediri merupakan
motivasi sangat berguna bagi manajer SDM untuk perusahaan yang memberikan pelayanan publik,
meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dimana perusahaan ini diharapkan mampu
tenaga kerja yang terdapat diperusahaan dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada
secara efektif mendukung tujuan yang telah masyarakat. Keberhasilan pencapaian tujuan
ditetapkan oleh perusahaan. perusahaan hanya akan didapat bila karyawan
Menurut McClelland dalam Rivai bekerja dengan kinerja yang maksimal. Pada
(2009:840) “Kebutuhan manusia yang berkaitan pengamatan peneliti, apakah pemberian motivasi
dengan motivasi dibagi menjadi tiga, yaitu kerja mampu membuat karyawan PT. PLN
kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Kediri
kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi”. Hasil tergerak dan bekerja dengan maksimal.
penelitian Dany, A.I (2015:7) menunjukkan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
“bahwa secara simultan kebutuhan prestasi, Area Kediri dalam rangka untuk meningkatkan
kebutuhan kekuasaan, kebutuhan afiliasi motivasi kerja karyawan yaitu dengan cara pihak
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajemen memberikan kebebasan kepada
karyawan namun secara parsial kebutuhan prestasi, karyawan untuk memaksimalkan atas potensi yang
kebutuhan kekuasaan, kebutuhan afiliasi tidak dimiliki. Bentuk-bentuk motivasi kerja antara lain
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja adanya kebijakan pemberian kebutuhan akan
karyawan di Asuransi Jiwa Bumiputera 1912 prestasi, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan
Cabang Batu”. Terdapat hasil penelitian serupa akan afiliasi. Contoh bentuk-bentuk motivasi kerja
Negara, E.K. (2014:8) menunjukkan “bahwa antara lain untuk memiliki penghasilan yang tinggi
secara simultan dan parsial motivasi yang meliputi para karyawan dituntut untuk mencapai target yang
kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan telah ditentukan perusahaan. Kebutuhan kekuasaan
kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi tinggi pada karyawan akan memberikan kinerja
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja terbaiknya agar mendapat nilai yang tinggi dari
karyawan di PT. PLN Persero APJ Malang". manajer area, selain mendapat gaji yang tinggi
Semakin tinggi motivasi yang meliputi karyawan juga dapat naik jabatan sesuai
kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan rekomendasi manajer area.
kekuasaan, dan kebutuhan akan afiliasi maka
kinerja karyawan juga semakin meningkat dan KAJIAN PUSTAKA
sebaliknya. Permasalahan kinerja merupakan hal Teori Kebutuhan McClelland
yang sangat penting untuk keberhasilan pencapaian Teori Motivasi Berprestasi mengemukakan
tujuan suatu perusahaan. Menurut Hasibuan bahwa, manusia pada hakikatnnya mempunyai
(2002:105) menyatakan kinerja adalah “suatu hasil kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan
kerja yang dimiliki oleh seseorang dalam orang lain. Teori ini memiliki sebuah pandangan
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan bahwa kebutuhan untuk berprestasi itu adalah suatu
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, yang berbeda dan dapat di bedakan dari kebutuhan
pengalaman dan kesungguhan serta waktu”. Dalam kebutuhan yang lainnya.
rangka pengukuran kemampuan kinerja para Teori David McClelland, dalam buku
karyawan menurut Bernadin dan Russel (1998:64) Siagian (2004:167) mengatakan bahwa ada tiga
terdapat tiga metode yang digunakan yaitu kebutuhan manusia, yaitu :

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 219


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kebutuhan berprestasi (need for performance) merupakan sebagai kesuksesan
achievement), yaitu keinginan untuk melakukan dalam melaksanakan pekerjaan atau successful role
sesuatu yang lebih baik dibanding sebelumnya. achievement yang diperoleh seseorang dari
McClelland dalam Siagian (2010:169) menyatakan perbuatan-perbuatannya”.
bahwa kebutuhan akan prestasi mempunyai dua Menurut Dharma (1991:54),
indikator, yaitu : mengungkapkan pengukuran kinerja
a. Kemampuan adalah kecakapan dalam mempertimbangkan hal hal sebagai berikut :
menguasai beberapa keahlian yang sudah 1) Kuantitas, melibatkan perhitungan keluaran
menjadi bawaan sejak lahir atau dari latihan dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Hal ini
yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu berkaitan dengan jumlah keluaran yang
yang berwujud tindakan. dihasilkan.
b. Kreativitas adalah kemampuan seseorang 2) Kualitas, mencerminkan tingkat kepuasan,
dalam menciptakan sesuatu yang baru, baik yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Hal ini
melalui pikiran maupun karya yang berbentuk berkaitan dengan keluaran.
sesuatu yang baru. 3) Ketepatan waktu, yaitu kesesuaian antara
Kebutuhan berkuasa (need for power), yaitu waktu yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.
kebutuhan untuk lebih kuat, lebih berpengaruh
terhadap orang lain. McClelland dalam Siagian Hipotеsis
(2010:172) mengemukakan bahwa kebutuhan akan
kekuasaan mempunyai dua indikator penting, Kebutuhan
yaitu: Prestasi
a. Aktualisasi diri adalah tersedianya kesempatan (X1) H2
bagi seseorang untuk mengembangkan
kemampuannya sehingga berubah menjadi Kinerja
Kebutuhan H2
kemampuan nyata dalam rangka untuk Karyawan
Kekuasaan
mendapatkan kekuasaan. (Y)
(X2)
b. Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang
dalam memperoleh sesuatu dengan cara yang
dikehendakinya. Kebutuhan
H2
Kebutuhan untuk afiliasi (need for Afiliasi H1
affiliation), yaitu kebutuhan untuk disukai, (X3)
mengembangkan, atau memelihara persahabatan
dengan orang lain. McClelland dalam Siagian
(2010:170) Kebutuhan afiliasi mempunyai dua Gambar 1. Modеl Hipotеsis
faktor, yaitu: H1: Terdapat pengaruh kebutuhan prestasi (𝑋1),
a. Gairah kerja adalah perwujudan dari moral dan kebutuhan kekuasaan (𝑋2), dan kebutuhan
semangat kerja yang tinggi. Motivasi tersebut afiliasi (𝑋3) secara simultan terhadap kinerja
muncul jika seseorang tersebut mempunyai karyawan (Y).
niat dan keinginan dalam mengerjakan H2: Terdapat pengaruh kebutuhan prestasi (𝑋1),
tugasnya. kebutuhan kekuasaan (𝑋2), dan kebutuhan
b. Interaksi dengan orang lain adalah suatu afiliasi (𝑋3) secara parsial terhadap kinerja
komunikasi yang dilakukan dengan orang lain, karyawan (Y).
pada dasarnya setiap individu tidak dapat
hidup sendiri dan saling membutuhkan dengan
individu yang lain. MЕTODE PЕNЕLITIAN
Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian
Kinerja pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan
Pengertian dari kinerja menurut Hasibuan pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di PT
(2001:34), yaitu “Suatu hasil kerja yang dicapai PLN (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur
seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang yang bertempat di Jalan Basuki Rachmad No.1
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas Kota Kediri. sampel dalam penelitian ini sebanyak
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta 60 orang dari populasi karyawan PT PLN (Persero)
waktu”. Selain itu menurut As’ad dalam Sawitri Area Kediri sebanyak 60 orang dеngan
(2017:138) “Kinerja atau prestsi kerja (job

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 220


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pеngumpulan data mеnggunakan kuеsionеr yang Tabel 3 Hasil uji F/Simultan
dianalisis mеnggunakan rеgrеsi liniеr bеrganda. Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
HASIL DAN PЕMBAHASAN Regression 254.763 3 84.921 20.806 0.000
Analisi Deskriptif Residual 228.570 56 4.082
Kebutuhna Prestasi Total 483.333 59
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi (Sumber: Data primer diolah, 2018)
jawaban responden terkait dengan mean score
variabel kebutuhan prestasi menunjukkan rata-rata Pengaruh Kebutuhan Prestasi, Kekuasaan, dan
sebesar 4,23. Hal tersebut berarti responden setuju Afiliasi secara Simultan terhadap Kinerja
memperhatikan tentang prestasi tehadap kinerja di Karyawan
PT. PLN (Persero) area Kediri. Berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda, variabel kebutuhan prestasi (X1),
Kebutuhan Kekuasaan kekuasaan (X2), afiliasi (X3) memiliki nilai F < α
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi (0,05) sehingga variabel kebutuhan prestasi,
jawaban responden terkait dengan mean score kekuasaan, dan afiliasi memiliki pengaruh yang
variabel kebutuhan kekuasaan menunjukkan rata- signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
rata sebesar 4,25. Hal tersebut berarti responden penelitian ini menunjukkan korelasi antara
setuju memperhatikan kekuasaan tehadap kinerja kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi
di PT. PLN (Persero) area Kediri. termasuk kategori kuat dibuktikan dari nilai R pada
model summary uji regresi linier berganda sebesar
Kebutuhan Afiliasi 0,726. Selain itu berdasarkan nilai Adjusted R
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi Square diketahui bahwa variabel variabel
jawaban responden terkait dengan mean score kebutuhan prestasi (X1), kekuasaan (X2), afiliasi
variabel kebutuhan afiliasi menunjukkan rata-rata (X3) memberikan kontribusi terhadap kinerja
sebesar 4,32. Hal tersebut berarti responden setuju karyawan (Y) sebesar 0,502 (50,2%) dan sisanya
memperhatikan afiliasi tehadap kinerja di PT. PLN 0,498 (49,8%) dipengaruhi oleh variabel-variabel
(Persero) area Kediri. lain contoh keselamatan dan kesehatan kerja, stress
kerja dan lain lain yang tidak dibahas dalam
Kinerja Karyawan penenlitian ini.
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan
jawaban responden terkait dengan mean score bahwa dengan adanya perubahan terhadap
variabel kinerja karyawan menunjukkan rata-rata motivasi kerja karyawan yaitu mengenai
sebesar 4,34. Hal tersebut berarti responden setuju kebutuhan prestasi, kekuasaan dan afiliasi akan
memperhatikan kinerja dalam bekerja di PT. PLN mempengaruhi perubahan dari kinerja karyawan.
(Persero) area Kediri. Hasil tersebut mencerminkan bahwa adanya usaha
nyata perusahaan dalam usaha meningkatkan untuk
Tabеl 1. Hasil Analisis Rеgrеsi Liniеr Bеrganda bekerja secara maksimal di perusahaan yaitu
Unstandardized Standardized dengan memberikan motivasi kerja kepada para
Coefficients Coefficients karyawan dengan harapan motivasi kerja para
t Sig.
Std.
karyawan akan mengalami peningkatan. Pada sisi
B Error Beta
yang lain penggunaan tenaga kerja yang efektif
(Constant) 6.021 2.502 2.407 0.019
merupakan kunci keberhasilan perusahaan, untuk
X1 0.350 0.173 0.258 2.027 0.047 itu dibutuhkan kebijakan dalam menggunakan
X2 0.444 0.153 0.329 2.911 0.005 tenaga kerja agar mau bekerja lebih produktif
X3 0.379 0.159 0.284 2.391 0.020 sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
(Sumbеr : Data Primеr diolah, 2018) sehingga dengan memberikan motivasi atau
dorongan kepada karyawan akan memberikan
Tabel 2 Koefisien Korelasi Dan Determinasi jaminan atas upaya karyawan untuk
R R Square Adjusted R Square memaksimalkan hasil kerja. Keberhasilan
0.726 0.527 0.502 manajemen dalam menggerakkan orang lain dalam
(Sumber: Data primer diolah, 2018) mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat
tergantung pada upaya untuk memberikan motivasi
serta kemampuan teknik menciptakan situasi,

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 221


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
sehingga menumbuhkan dorongan bagi karyawan sendirinya peningkatan kinerja para karyawan akan
untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa terwujud. Apabila ditinjau dari motivasi kebutuhan
yang dikehendaki organisasi dan memberikan akan kekuasaan maka dalam hal ini mengenai dapat
jaminan atas pencapaian kinerja sesuai dengan menempati posisi terhadap rekan kerja dan
harapan perusahaan. pendapat yang disampaikan dapat menentukan
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) suatu keputusan akan memberikan dorongan untuk
seorang pegawai dalam menghadapi situasi memaksimalkan hasil kerja diperusahaan. Motivasi
(situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang yang terakhir yaitu mengenai kebutuhan afiliasi
menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk dalam hal ini mengenai dapat bekerja sama dengan
mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap rekan kerja yang lain dan mempunyai rekan kerja
mental merupakan kondisi mental yang mendorong yang baik untuk memperoleh hasil kerja yang
diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi maksimal akan memberikan jaminan bahwa
kerja secara maksimal (Mangkunegara, 2000:68). kinerja karyawan akan mengalami peningkatan.
Seorang pimpinan hendaknya didalam Menurut Robbins (2009:175), “teori kebutuhan
memberikan motivasi yang sesuai harus dapat yang dikemukakan Mc Clelland disebut juga teori
melihat perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan motivasi prestasi, menurut teori ini, ada tiga
dan memilih cara apa yang bisa digunakan agar komponen yang digunakan untuk memotivasi
mereka termotivasi dalam bekerja. Pemberian orang bekerja, yaitu: Kebutuhan akan Prestasi
motivasi yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan (Achievement), Kebutuhan akan Kekuasaan
karyawan harus dipertahankan agar karyawan (Power) dan Kebutuhan akan Afiliasi
dapat mengasilkan prestasi kerja yang sesuai (Affiliation)”. Hasil analisis dalam penelitian ini
dengan kehendak perusahaan. mendukung hasil penelitian terdahulu yang
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dilakukan oleh Djumino, A. dan Wahyudin, M.
kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi (2005), Purwanto (2008) dan Hamid (2010) yang
merupakan faktor yang penting dalam peningkatan diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh
kinerja karyawan. Hasil penelitian ini juga sejalan kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi
dengan penelitian Dany (2015) bahwa secara terhadap kinerja karyawan.
simultan kebutuhan prestasi, kekuasaan, afiliasi
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja KЕSIMPULAN DAN SARAN
karyawan. Kеsimpulan
1. Kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi
Pembahasan Hasil Uji Parsial berpengaruh simultan terhadap kinerja
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui karyawan PT. PLN Persero Area Kediri. Hasil
bahwa secara parsial variabel kebutuhan prestasi, tersebut dibuktikan dari hasil uji F, dimana
kekuasaan dan afiliasi berpegaruh secara signifikan nilai signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05 yang
terhadap kinerja karyawan. Kesimpulan tersebut berarti bahwa secara simultan (bersama-sama)
diperoleh dari hasil uji t, yang ditunjukkan dengan variabel kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan
variabel kebutuhan prestasi (X1) mempunyai nilai afiliasi berpegaruh secara signifikan terhadap
signifikansi sebesar 0,047 dan α (alpha) yang kinerja karyawan. Hasil tersebut menunjukkan
digunakan sebesar 0,05 maka 0,047 < 0,05 (2,027 bahwa apabila semakin tinggi motivasi yang
> 2,003), variabel Kebutuhan akan Kekuasaan (X2) meliputi kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan
mempunyai signifikansi 0,005 dan α (alpha) yang afiliasi maka kinerja karyawan juga semakin
digunakan sebesar 0,05 maka 0,005 < 0,05 (2,911 meningkat. Namun demikian apabila semakin
> 2,003) dan variabel Kebutuhan Afiliasi (X3) rendah kebutuhan prestasi, kekuasaan, dan
mempunyai signifikansi 0,020 dan α (alpha) yang afiliasi terhadap kinerja karyawan juga
digunakan sebesar 0,05 maka 0,000 < 0,05 (2,391 semakin mengalami penurunan.
> 2,003) sehingga H1 diterima dan Ho ditolak. 2. Variabel Kebutuhan Prestasi (X1) berpengaruh
Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan positif dan signifikan secara parsial terhadap
adanya perubahan motivasi kerja para karyawan Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dibuktikan
dalam hal ini mengenai kebutuhan akan prestasi dengan nilai probabilitas sebesar 0,047
yaitu adanya upaya para karyawan untuk (p<0,05) dan nilai koefisien beta sebesar
menghasilkan pekerjaan yang lebih baik dan 0,258.
mendapatkan pengakuan dan penghargaan 3. Variabel Kebutuhan Kekuasaan (X2)
terhadap prestasi yang dihasilkan maka dengan berpengaruh positif dan signifikan secara

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 222


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
parsial terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hal ini Bumiputera 1912 Cabang Batu). Jurnal
dibuktikan dengan nilai probabilitas sebesar Administrasi Bisnis (JAB) Vol 24 No.2
0,005 (p<0,05) dan nilai koefisien beta sebesar
0,329 Dharma, Agus. 1991. Manajemen Prestasi Kerja.
4. Variabel Kebutuhan Afiliasi (X3) berpengaruh Jakarta: CV. Rajawali
positif dan signifikan secara parsial terhadap
Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber
Kinerja Karyawan (Y). Hal ini dibuktikan
Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
dengan nilai probabilitas sebesar 0,020
Aksara
(p<0,05) dan nilai koefisien beta sebesar
0,284. . 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia ed 5. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Saran
. 2003. Organisasi
1. Dari hasil penelitian pihak PT. PLN (Persero)
dan Motivasi Dasar Peningkatan
Area Kediri Distribusi Jawa Timur harus
Produktifitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara
berupaya untuk memberikan dukungan kepada
karyawan dalam meingkatkan kinerjanya Mangkunegara, Anwar P. 2000. Manajemen
diperusahaan yaitu dengan memberikan Sumber Daya Manusia Perusahaan.
dukungan agar para karyawan dapat bekerja Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
sama dengan rekan kerja yang lain sehingga
proses penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan Negara, Erlangga Kesuna dkk. 2014. Pengaruh
secara maksimal. Motivasi Terhadap Kinerja (Studi pada
2. Dari hasil penelitian pihak PT. PLN (Persero) Karyawan PT.PLN Persero APJ
Area Kediri Distribusi Jawa Timur harus Malang). Jurnal Administrasi Bisnis
memberikan dorongan atau motivasi kepada (JAB) Vol. 11 No.1
pegawai agar berprestasi. Dengan
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Rivai, Veithzal & Sagala, E.J. 2009. Manajemen
ketentuan yang ditetapkan dan tepat waktu. Sumber Daya Manusia untuk
Langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo
memberikan pemenuhan hak para karyawan Persada
sesuai dengan ketentuan sehingga jaminan Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi.
kesejahteraan karyawan dapat terwujud. Edisi 12 Bahasa Indonesia. Jakarta: PTI
3. Berdasarkan hasil penelitian maka diharapkan Indeks
bagi penelitian selanjutnya untuk
menggunakan variabel lain yang berpengaruh Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge. 2007.
terhadap kinerja para pegawai dengan harapan Organizational Behavior. New Jersey:
penelitian ini dapat lebih berkembang dan Pearson Education Inc. terjemah Diana
bermanfaat bagi banyak pihak. Angelica, Perilaku Organisasi. Jilid 12.
Jakarta. Salemba Empat
DAFTAR PUSTAKA
Sawitri, Dyah. 2017. Strategi Organisasi.
As’ad, M. 1995. Psikologi Industri seri Sumber Yogyakarta: Indomedia Pustaka
Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty
Siagian, Sondang. 2004. Teori Motivasi dan
Bernadin, John H. & joyce E.A. Russel. 1998. Aplikasinya. Cetakan ke tiga. Jakarta:
Human Resource Managament an PT. Rineka Cipta
Experiental Approach,New York:
McGraw-Hill Siagian, Sondang. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Dany, Adim Indilla dkk. 2015. Pengaruh
Kebutuhan Prestasi, Kekuasaan, dan
Afiliasi terhadap Kinerja Karyawan
(Studi pada Karyawan Asuransi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 62 No. 1 September 2018| 223


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai