Anda di halaman 1dari 98

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai

dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen

dalam rangka mencapai status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet yang

tepat. Pelayanan kesehatan di rumahsakit merupakan kegiatan terpadu yang

mencakup empat fungsi rumah sakityaitu : preventif, promotif, kuratif, dan

rehabilitative. Semua kegiatan yang ada di rumah sakit bertujuan untuk

melaksanakan upaya-upaya tersebut,termasuk kegiatan pelayanan gizi. (Depkes

RI,2003)

Jurusan Gizi merupakan institusi yang mendidik tenaga profesional dalam

bidang gizi pada jenjang pendidikan Program Diploma III Gizi. Berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar

Profesi Gizi dan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Program Diploma III

Gizi tahun 2008 (SK Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI Nomor

HK.03.03.00810), Mencantumkan enam peran lulusan Pendidikan D III Gizi, yaitu

sebagai:

1. Pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik

2. Pelaksanaan pelayanan gizi masyarkat

3. Penyelia sistem peyelenggaraan makanan institusi/Massal

4. Pendidik/Penyulih/Pelatih/Konseling gizi
5. Pelaku pemasaran produk gizi dan kegiatan kewirausaan

6. Pelaku praktik kegiziian yang bekerja secara profesional dan item.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Program D III Gizi tahun

2014, mengamanatkan bahwa mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti Praktik Kerja

Lapangan (PKL) Program Intervensi Gizi Masyrakat (PIGM), Asuhan Gizi Klinik

(AGK), Sistem penyelenggaraan Makanan Institusi/ Massal (SPMI/M) di Semester

VI. Praktik kerja lapangan ini merupakan bentuk pembelajaran untuk mempraktikkan

teori dalam rangka mencapai Jenjang Ahli Madya Gizi (AMG) dan juga merupakan

bentuk internship untuk mencapai sebutan Profesi Teknisi Dietisian (TD).

Di era globalisasi ini, tuntutan pasar kerja khususnya pengelola penyelenggaraan

makanan di rumah sakit, institusi maupun industri mengharuskan tersedianya sumber

daya manusia yang memiliki kemampuan sesuai tuntutan kebutuhan pasar. Berkaitan

dengan hal tersebut maka lembaga pendidikan sebagai pihak penyedia perlu

membangun hubungan kerja sama dengan pihak pengelola penyelenggaraan

makanan institusi, rumah sakit maupun industri. Salah satu bentuk hubungan kerja

sama ini adalah dilaksanakannya kerja sama yang saling menguntungkan dalam

proses kegiatan pembelajaran mahasiswa sebagai upaya peningkatan relevans

pengetahuan dan kemampuan praktis mahasiswa dengan dunia nyata. Sehingga

kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi salah satu matakuliah yang penting.

Praktik kerja lapangan SPMI/M dilaksanakan di Rumah Sakit yang

melaksanakan sistem penyelenggaraan makanan institusi, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.Praktik kerja lapaangan SPMI/M dilakukan

untuk menguasai 12 kompetensi utama dan 3 kompetensi pendukung. Setelah


melaksanakan kegiatan praktik ini, diharapkan mamapu menerapkan sistem

penyelenggaraaan makanan di Rumah Sakit.

Berdasarkan hal tersebut, maka penyusun ingin mengetahui mekanisme kerja

dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada setiap unit yang ada di Rumah Sakit,

khususnya pada unit sub bidang gizi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan serta mendapatkan pengalaman kerja dalam pengelolaan pelayanan gizi

di Rumah Sakit.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

PKL ini merupakan penjabaran dari kelompok mata kuliah yang bertujuan

untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa agar

memperoleh hasil yang efisien, efektif dan optimal untuk dapat mencapai

kompetensi sebagai Ahli Madya Gizi, sekaligus sebagai profesi Teknisi Dietisien

di bidang sistem penyelenggaraaan makananinstitusi.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi ketenagaan, sarana, dan prasarana di

unit pelayanan gizi.

b. Mahasiswa mampu menyususn standar makanan dan standar porsi untuk

kelompok sasaran.

c. Mahasiswa mampu menyusun menu dan siklus menu untuk kelompok

sasaran.

d. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan bahan makanan.


e. Mahasiswa mampu melaksanakan pengadaan bahan makanan

(pemesanan/pembelian, penerimaan, penyimpanan, penyaluran bahan

makanan).

f. Mahasiswa mampu melaksanakan produksi makanan (persiapan,pengolahan,

evaluasi hasil pengolahan).

g. Mahasiswa mampu menerapkan distribusi, penyajian dan transportasi

makanan.

h. Mahasiswa mampu mengembangkan dan/ modifikasi resep.

i. Mahasiswa mampu melakukan uji cita rasa/uji organoleptik makanan.

j. Mahasiswa mampu membuat perencanan biaya makanan.

k. Mahasiswa mampu menerapkan keamanan dan sanitasi dalam

penyelenggaraan makanan (GMP, HACCP, dan SKP).

l. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi konsumen (cita rasa, ketepatan diet,

ketepatan penyajian, dan sisa makanan).

C. Waktu dan Tempat

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Sistem Penyelenggaraan

Makanan Rumah Sakit (MSPM RS) dilaksanakan di Intalasi Gizi (Penyelenggaraan

Makanan) RSPAD GATOT SOEBROTO selama 22 hari efektif mulai tanggal 7-27

Januari 2019.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) adalah pelayanan yang diberikan dan

disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan

status metabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien sangat berpengaruh pada proses

penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh

terhadap keadaan gizi pasien. Pengorganisasian pelayanan gizi rumah sakit

mengacu pada SK Menkes Nomor 983 Tahun 1998 tentang organisasi rumah sakit

dan peraturan menkes nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang pedoman

organisasi rumah sakit di lingkungan departemen kesehatan.(PGRS,2013)

Pelayanan gizi dilaksanakan secara terintegrasi dengan unit pelayanan

kesehatan lain dirumah sakit, agar dicapai pelayanan gizi yang optimal dan

penyelenggaraan bermutu tinggi. Kegiatan pelayanan gizi rumah sakit meliputi :

(PGRS,2013)

1. Asuhan gizi rawat jalan

2. Asuhan gizi rawat inap

3. Penyelenggaraan makanan

4. Penelitian dan pengembangan

Pelayanan gizi rawat inap merupakan pelayanan gizi yang dimulai dari proses

pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan

makanan, penyuluhan/edukasi, dan konsling gizi, serta monitoring dan evaluasi


gizi. Pelayanan gizi rawat inap ini bertujuan memberikan pelayanan gizi kepada

pasien rawat inap agar memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi

kesehatannya dalam upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan

dan meningkatkan status gizi. (PGRS, 2013).

B. Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit

Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan mulai

dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian makanan kepada konsumen,

dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal melalui pemberian diet

yang tepat.Dalam hal ini termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan dan

evaluasi.Penyelenggaraan makanan di rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan

untuk menyediakan makanan berkualitas baik dan jumlahnya sesuai kebutuhan

serta pelayanan yang layak dan memadai bagi pasien/klien yang membutuhkan.

1. Bentuk Penyelenggaraan Makanan

Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan bagian dari kegiatan

instalasi gizi atau unit pelayanan gizi di RS.Sistem penyelenggaraan makanan

dapat dilakukan secara Swakelola (secara penuh) atau memanfaatkan jasa

Catering/ perusahaan jasa boga.(Aritonang, 2012).

a. Sistem Swakelola

Penyelenggaraan makanan yang dilakukan dengan system

swakelola, maka instalasi / unit pelayanan gizi bertanggung jawab

melaksanakan semua kegiatan penyelenggaraan makanan. Kegiatan yang


dimaksud meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. (Aritonang,

2012).

b. Penyelenggaraan makanan system out-sourching

System out-sourching, yakni penyelenggaraan memanfaatkan

perusahaan jasaboga atau catering. System out-sourching bisa

dikategorikan dengan semi out-sourching dan full out-sourching .

System semi out-sourching, yang mana pengusaha jasaboga selaku

penyelenggara makanan menggunakan sarana dan prasarana milik

rumah sakit.Sedangkan pada system full out-sourching, pengusaha jasa

boga tidak menggunakan sarana dan prasarana milik RS, melainkan

milik perusahaan sendiri.

Fungsi ahli gizi pada rumah sakit yang penyelenggaraan

makanan dengan system semi out-sourching dan full out-sourching,

adalah sebagai perencana menu, penentu standar porsi dan pemesanan

makanan. Selain itu, ahli gizi juga berkewajiban mengawasi kualitas dan

kuantitas makanan, yang dipesan sesuai dengan spesifikasi standar

hidangan yang telah ditetapkan dalam kontrak. (Aritonang, 2012).

2. Kegiatan Penyelenggaraan

a. Perencanaan anggaran belanja makanan

Perencanaan anggaran bahan makanan adalah suatu kegiatan

penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan

makanan bagi konsumen.Tujuan kegiatan ialah agar tersedia taksiran

anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi


kebutuhan (macam dan jumlah) bahan makanan bagi konsumen yang

dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi.

b. Perencanaan menu

Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang

akan diolah untuk memenuhi selera konsumen, dan kebutuhan zat gizi

juga seimbang.Tujuan perencanaan menu adalah sebagai pedoman

dalam kegiatan pengolahan makanan, mengatur variasi dan kombinasi

hidangan, menyesuaikan biaya yang tersedia, menghemat penggunaan

waktu dan tenaga serta menu yang direncanakan baik.

Syarat perencanaan menu :

1. Standar porsi yaitu rincian macam dan jumlah baha makanan dalam

berat bersih dan mentah untuk setiap hidangan.

2. Standar resep yaitu komposisi atau racikan bahan makanan bumbu

yang dipakai serta cara pengolahan sesuai dengan resep

3. Standar bumbu yaitu rincian macam dan jumlah rempah-rempah

dalam berat bersih mentah untuk setiap resep makanan. Contoh

standar bumbu yang biasa digunakan, seperti :

a. Standar bumbu merah, terdiri dari cabai merah, bawang

merah dan bawang putih

b. Standar bumbu kuning, terdiri dari bawang merah, bawang

putih dan kunyit

c. Standar bumbu putih, terdiri dari bawang merah, bawang

putih dan kemiri


4. Siklus menu yaitu satu set menu sehari yang disusun selama jangka

waktu tertentu yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu,

misalnya 3 hari, 4 hari, 10 hari, 1 bulan, atau 1 tahun

5. Standar makanan yaitu susunan bahan makanan yang digunakan

berdasarkan jenis makanan.

3. Pengadaan bahan makanan

Pengadaan bahan makanan merupakan usaha atau proses dalam

penyediaanbahan makanan, dalam proses ini dapat berupa upaya penyediaan

bahan makanan saja, ataupun sekaligus melaksanakannya dalam proses

pembelian bahan makanan. Pada kegiatan penyediaan bahan makanan dilakukan

perencanaan pengadaan bahan makanan yang meliputi: penetapan spesifikasi

bahan makanan dan melakukan survei pasar.

Terdiri dari :

a. Spesifikasi bahan makanan adalah standar bahan makanan yang

ditetapkan oleh unit peminta (instansi, perorangan) sesuai dengan ukuran,

besar untuk mempertahankan kualitas bahan makanan, dalam menetapkan

macam/item bahan makanan serta kualitasnya biasanya diperoleh dari

standart resep.

Tipe spesifikasi terdiri dari:

1. Spesifikasi teknik yaitu biasanya digunakan untuk bahan yang dapat

diukur secara objektif dan diukur dengan menggunakan instrumen

tertentu. Secara khusus digunakan pada bahan makanan dengan tingkat

kualitas tertentu yang secara nasional sudah ada.


2. Spesifikasi penampilan yaitu dalam menetapkan spesifikasi bahan

makanan harus sesederhana, lengkap dan jelas.

3. Spesifikasi pabrik yaitu diaplikasikan pada kualitas barang yangtelah

dikeluarkan oleh suatu pabrik dan telah diketahui oleh pembeli.

Misalnya spesifikasi untuk makanan kaleng.

b. Survey pasar

Kegiatan untuk mencari informasi mengenai harga bahan

makanan yang ada dipasaran, sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan

sebagai dasar perencanaan anggaran bahan makanan. Dari survey akan

diperoleh perkiraan harga bahan makanan.

c. Pembelian bahan makanan

Pembelian bahan makanan adalah serangkaian kegiatan

penyediaan macam, jumlah spesifikasi/kualitas bahan makanan sesuai

ketentuan yang berlaku di institusi yang bersangkutan.Pembelian bahan

makanan merupakan prosedur penting untuk memperoleh bahan

makanan, biasanya berkaitan dengan macam dan jumlah produk yang

tepat, waktu yang tepat, serta harga yang sesuai.Tujuan pembelian bahan

makanan adalah untuk mendapatkan bahan makanan dengan mutu yang

baik.

Prosedur atau sistem pembelian yang sering dilakukan antara lain:

1. Pembelian langsung ke pasar (The Open Market Of Buying),

pembelian ini digolongkan sebagai pemelian setengah resmi, karena


banyak hal-hal yang merupakan kesepakatan antara pembeli dan

penjual, yang tidak dapat dikendalikan secara pasti.

2. Pembelian dengan musyawarah (The Negosation Of Buying), Cara

pembelian initermasuk pembelian setengah resmi pembelian ini hanya

dilakukan untuk bahanmakanan yang hanya tersedia padawaktu-

waktut tertentu, jumlahnya terbatas danmerupakan bahan makanan

yang dibutuhkan klien.

3. Pembelian yang akan datang (Future Contract), Pembelian ini

dirancang untukbahan makanan yang telah terjamin pasti, terpecaya

mutu, keadaan dan harganyakarena produk bahan makanan yang

dibatasi, maka pembeli berjanji membelibahan makanan tersebut

dengan kesepakatan harga saat ini tetapi bahan makanandipesan sesuai

dengan waktu dan kebutuhan pembeli dan institusi.

4. Kontrak tanpa tanda tangan (Unsigned Contract/Auction)

Terdiri dari :

a. Firm at the opening of price (FOP), yaitu Dimana pembeli

memesan bahanmakanan pada saat dibutuhkan, harga disesuiakan

pada saat transaksi berlangsung.

b. Subject approval of price (SAOP), yaitu Dimana pembeli

memesan bahanmakanan pada saat dibutuhkan, harga sesuia

dengan yang ditetapkan terdahulu.


5. Pembelian melalui tender/ pelelangan (The Formal Competitive), yaitu

carapembelian yang resmi dan mengikuti prosedur pembelian yang

telah ditetapkan.

1 Penerimaan Bahan Makanan

Penerimaan bahan makan adalah suatu kegiatan yang

meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang

macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima

sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah

ditetapkan.Tujuan penerimaan bahan makanan ialah agar tersedia

bahan makanan yang siap untuk diolah.

2. Penyimpanan Bahan Makanan

Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara

menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan

kering dan basah, baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan

makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya.

6. Persiapan Bahan Makanan

Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam

penanganan bahan makanan, yaitu membersihkan, memotong,

mengupas, mengocok, merendam, dan sebaginya. Tujuan persiapan

bahan makanan ialah mempersiapkan bahan-bahan makanan, dan

bumbu-bumbu sebelum dilakukan proses pemasakan.

Prasyarat persiapan bahan makan adalah:

a. Tersedianya bahan makanan yang akan dipersiapkan


b. Tersedinya peralatan persiapan

c. Tersedianya protap persiapan

d. Tersedianya aturan proses-proses persiapan.

7. Pengolahan Bahan Makanan

Pengolahan bahan makanan merupakan suatu kegiatan

mengubahn bahan makanan mentah menjadi makanan siap dimakan,

berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi.

Tujuan pengolahan bahan makanan adalah:

a. Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan

b. Meningkatkan nilai cerna

c. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan

penampilan makanan (kualitas makanan)

d. Bebas dari bahan potensial dan zat yang berbahaya bagi tubuh

Prasarat pengolahan bahan makanan:

a. Tersedianya siklus menu

b. Tersedianya peraturan penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP)

c. Tersedianya bahan makanan yang akan diolah

d. Tersedianya peralatan pengolahan bahan makanan

e. Tersedianya aturan penilaian

f. Tersedianya prosedur tetap pengolahan


8. Pendistribusian makanan

Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran

makanansesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang

dilayani.Tujuan distribusi makanan adalah untuk konsumen mendapatkan

makanan sesuai dengan kebutuhannya.

Syarat pendistribusian makanan :

a. Tersedianya standar pemberian makanan

b. Tersedianya standar porsi yang ditetapkan

c. Adanya peraturan pengambilan makanan

d. Adanya bon permintaan bahan makanan

e. Tersedianya makanan sesuai kebutuhn konsumen

f. Tersedianya peralatan makanan

g. Tersedianya sarana pendistribusian makanan

h. Tersedianya tenaga pramusaji

i. Adanya jadwal pendistribusian makanan didapur

Macam-macam distribusi makanan:

a. Sentralisasi, yaitu suatu cara mengirim hidangan makanan dimana

telah diporsi untuk setiap konsumen. Hidangan-hidangan telah

diporsi di dapur pusat.

b. Desentralisasi, yaitu pengiriman hidangan dengan menggunakan alat-

alat yang ditentukan dalam jumlah porsi lebih dari satu, kemudian di

ruang distribusi disajikan untuk setiap konsumen. Sistem


desentralisasi mempunyai syarat yaitu adanya pantry yang

mempunyai alat-alat pendingin, pemanas dan alat-alat makan.

c. Kombinasi, yaitu dilakukan dengan cara sebagian makanan

ditempatkan langsung ke dalam alat makanan konsumen sejak dari

tempat produksi, dan sebagian lagi dimasukkan ke dalam wadah

besar yang pendistribusian dilakukan di tempat komsumen.


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Sobroto

1. Sejarah Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto atau lebih dikenal

dengan nama RSPAD Gatot Soebroto ini awalnya merupakan sebuah pusat

kesehatan (rumah sakit) khusus diperuntukan bagi personel militer Belanda.

Pada tahun 1836, Gubernur Jendral Belanda mendirikan Groot Militaire

Hospital Weltervreden, dan pada tahun 1896 mulai membuka pendidikan

untuk pribumi (pendidikan dokter Jawa) atau yang lebih dikenal dengan

Stovia.

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (disingkat

RSPAD) adalah sebuah rumah sakit type A yang terletak di DKI Jakarta,

Indonesia tepatnya berada di Jl. Dr. Abdul Rachman Saleh, rumah sakit ini

berada di bawah Komando Pusat Kesehatan Angkatan Darat. Nama rumah

sakit ini berasal dari nama Letnan Jenderal TNI Gatot Soebroto, Guna

menghormati dan mengenang jasa Letjen TNI Gatot Soebroto.

Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia tanggal 29

Desember1949, salah satu instalasi kesehatan militer yang diserahkan kepada

tentara nasional Indonesia ialah “Leger Hospital Batavia” . Pada tanggal 26

Juli1950 dilaksanakan serah terima rumah sakit dari pihak TNI diwakili

Letnan Kolonel Ckm Dr. Satrio dan dari KNIL diwakili oleh Letnan Kolonel

Dr. Scheffers. Rumah sakit ini diberi nama Rumah Sakit Tentara Pusat
(RSTP). RSTP adalah suatu lembaga di bawah Djawatan Kesehatan Tentara

Angkatan Darat (DKTAD). Pada tahun 1953 sebutan DKTAD berubah

menjadi DKAD. Sebutan ini memengaruhi juga nama RSTP menjadi Rumah

Sakit Pusat Angkatan Darat (RUMKIT PUS-AD), namun singkatan yang

lebih dikenal adalah RSPAD.

Nama RSPAD ini berjalan sampai akhir 1970, untuk memberi

kehormatan kepada tokoh TNI Angkatan Darat yang banyak jasanya terhadap

para prajurit yang menderita sakit yaitu JenderalTNIGatot Soebroto mantan

wakil Kepala Staf Angkatan Darat, maka kepala staf Angkatan Darat dengan

Surat Keputusannya Nomor SKEP-582/X/1970 tanggal 22 Oktober1970

menetapkan nama RSPAD menjadi Rumah Sakit Gatot Soebroto, disingkat

Rumkit Gatot Soebroto. Akhirnya untuk membuat keseragaman sebutan

nama-nama rumah sakit di lingkungan TNI Angkatan Darat, Kajankesad

dengan surat edaran Nomor SE/18/VIII/1977 tanggal 4 Agustus1977

menetapkan sebutan untuk Rumah Sakit Gatot Soebroto menjadi Rumah

Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto). Guna

menghormati dan mengenang jasa Letjen TNI Gatot Soebroto. Pada tahun

2010, RS Kepresidenan Gatot Soebroto telah ditetapkan menjadi RS

Pendidikan Utama FK Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.


Perkembangan fasilitas kesehatan militer ini mengalami popularitas

dengan ditemukannya Vitamin B oleh DR.C.Eijkman pada tahun 1896.

Selanjutnya rumah sakit tentara Belanda (Leger Hospital Batavia) ini makin

berkembang hingga memiliki kapasitas sekitar 1000 tempat tidur.

Perkembangan sarana fisik dan penunjang ini juga menuntut adanya

revitalisasi bangunan utama seperti gedung Prof. DR. Satrio. Bangunan

tersebut direnovasi pada tahun 1981 dan diresmikan pada tahun 1988.

Perkembangan berikutnya terjadi pergeseran pelayanan untuk meningkatkan

mutu dan cakupan pelayanan untuk masyarakat luas dengan adanya klaster dan

gedung Paviliun Kartika pada tahun 1991.

Seiring berjalannya waktu dan memasuki era reformasi, variasi

pelayanan medis dan cakupan pelayanan RSPAD Gatot Soebroto berkembang

dengan signifikan. Sejak memasuki awal abad 21 hingga tahun 2012, tuntutan

peningkatan mutu layanan mendorong jajaran dan manajemen di rumah sakit

untuk menyukseskan program akreditasi rumah sakit . Secara bertahap

akreditasi yang dimaksudkan tersukseskan program akreditasi rumah sakit.

Secara bertahap akreditasi yang menyukseskan dengan upaya yang optimal

melalui standar akreditasi 5 pelayanan, 12 pelayanan dan 16 pelayanan . Pada

tahun 2013 meraih akreditasi nasional dengan hasil Paripurna dan pertengahan

tahun 2014 , RSPAD Gatot Soebroto berhasil meraih pencapaian tertinggi yaitu

terakreditasi rumah sakit bertaraf internasional melalui model akreditasi JCI

(Joint Commission Interational).


2. Kepemimpinan di RSPAD Gatot Soebroto

Nama Kepemimpinan Masa Jabatan


Letkol Ckm dr.Satrio 1950-1952
Rumah Sakit Tentara
Letkol Ckm dr.Reksodiwirjo
Pusat (RSTP) 1952-1956
Wijotoardjo
Letkol Dr. Mohammad Tarekat
1956-1959
Rumah Sakit Angkatan Prawirowijoto
Darat (RSPAD) Kolonel Dr.RM.Partomo 1959-1970
Kolonel Dr.Frans Pattiasina 1970-1972
Brigjen TNI Dr.R.Darmawan
1972-1973
Rumah Sakit Gatot PS
Soebroto (RSGS) Kolonel Ckm Dr.RA. Jusuf
1973-1977
Djajakusuma
Rumah Sakit Pusat Kolonel Dr.Kurnia Natadisastra 1977-1979
Angkatan Darat Gatot Brigjen TNI Dr. Samsi
1979-1983
Soebroto (RSPAD Gatot Jacobalis
Soebroto) Brigjen TNI Dr. Sumardi
1983-1989
Katgopranoto
Brigjen TNI Dr. Toerseno
1989-1991
Winarko A.
Brigjen TNI Dr.H. Djailani 1991-1993
Brigjen TNI Dr.Bondan
1993-1995
Hariono SpM.
Brigjen TNI Dr. H. Richard
1995-1997
Paul, SpAn.
Brigjen TNI Dr. Suyak
1997-1998
Suganda, Sp.OG
Brigjen TNI Dr.Edy Herharun,
1998-1999
Sp.PD
Brigjen TNI Dr.A. Suharto,
1999-2000
Sp.BD.MARS.
Brigjen TNI Dr.Krismanto
2000-2000
Prawirosumarto, Sp.RM
Brigjen TNI dr.Adib Abdullah
2000-2002
Yahya, MSc
Brigjen TNI dr.Buddy HW
2002-2003
Utoyo
Brigjen TNI dr.Mardjo
2003-2005
Subiandino, Sp.B
Brigjen TNI dr.Djoko Riadi,
2005-2008
Sp.B
Brigjen TNI
2008-2010
dr.Supriyantoro,Sp.P
Brigjen TNI dr.Chairunan 2010-2010
Basbullah, MARS
Brigjen TNI dr.Dedy Achdiat
2010-2013
Dasuki Sp.M
Brigjen TNI dr.Komaruddin
2010-2013
Boenjamin, Sp.U
Brigjen TNI dr.S.T.M
2013-2014
LENGKONG.
Brigjen TNI dr.Douglas S
2013-2014
Umboh, MARS
Brigjen TNI dr.Ponco Agus
2014-2015
Prasojo, Sp.B.KBD
Brigjen TNI dr.Hardjanto, Sp.B 2015-2015
Rumah Sakit Mayjen TNI dr. Terawan Agus
Kepresidenan Pusat Putranto, Sp Rad (K) RI
2015-Sekarang
Angkatan Darat Gatot
Soebroto (Puskesad)

3. Visi dan Misi RSPAD Gatot Soebroto

a. Visi

Menjadi Rumah Sakit Berstandar Internasional, Rujukan Tertinggi

dan Rumah Sakit Pendidikan Utama serta Kebanggaan Prajurit, ASN,

keluarga dan Masyarakat.

b. Misi

1. Menyelenggarakan yankes bagi presiden dan pejabat.

2. Menyelenggarakan fungsi perumahsakitan tingkat pusat dan rujukan

tertinggi bagi rumah sakit TNI AD dalam rangka mendukung tugas

pokok TNI AD.

3. Menyelenggarakan yankes dan dukungan kesehatan yang professional

dan bermutu serta menyeluruh bagi prajurit/PNS TNI AD dan keluarga

serta masyarakat.

4. Mengembangkan keilmuan secara berkesinambungan.


5. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan melalui pendidikan

berkelanjutan.

6. Memberikan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran dan

penelitian bagi tenaga kesehatan.

4. Struktur Organisasi di RSPAD Gatot Soebroto

5. Visi Misi dan Motto Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto

1. Visi

Menjadi Rumah Sakit Kepresidenan Berstandar Internasional, Rujukan

Tertinggi dan Rumah Sakit Pendidikan Utama serta Prajurit dan

Masyarakat.

2. Misi
a. Menyelenggarakan fungsi RS tingkat pusat dan rujukan tertinggi

bagi RS TNI AD dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.

b. Menyelenggarakan dukungan dan pelayanan gizi yang bermutu secara

menyeluruh untuk prajurit/PNS TNI, dan keluarga serta masyarakat.

c. Mengembangkan keilmuan di bidang gizi secara berkesinambungan.

d. Meningkatkan kemampuan tenaga gizi melalui pendidikan

berkelanjutan.

e. Memberikan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran dan

penelitian di bidang gizi.

3. Motto

Kepuasan Anda Harapan Kami

6. Gambaran Umum Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto

a. Sejarah Singkat Unit Gizi Rumah Sakit Kepresidenan Pusat Angkatan

Darat Gatot Soebroto

Sebelum terbentuknya Unit Gizi, tempat pengadaan dan

penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot

Soebrotodisebut Si Diamak (Seksi penyediaan makanan) / Institusinya hanya

setingkat Seksi yg dipimpin oleh Militer berpangkat Mayor. Pimpinan

Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto mengusulkan perlu

adanya perubahan dari unit kerja atau bagian, salah satu bagian yang

dipandang perlu adanya perubahan adalah Seksi penyelenggaraan dan

penyediaan makanan / Si Diamak. Maka pada tgl 25 April 2002 terjadi

perubahan dari Si Diamak menjadi Unit Gizi yang dipimpin oleh seorang
Militer berpangkat Letnan Kolonel dan dikukuhkan keberadaanya di Rumah

Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebrotosesuai dengan keputusan Kasad

Nomor : Kep/9/ I/2004 tanggal 30 Januari 2004.

Unit Gizi Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto

merupakan salah satu unit kerja yang melayani makan pasien rawat inap,

baik yang mendapatkan pelayanan diet makanan biasa / standar rumah sakit,

maupun yang mendapatkan pelayanan diet khusus sesuai dengan penyakit

yang diderita. Pelayanan makanan untuk pasien rawat inap saat ini sudah

menjadi bagian dari terapi dalam langkah penyembuhan pasien dilakukan

secara terkordinasi dengan upaya medis lainnya, bahkan untuk kasus – kasus

yang sangat spesifik dibicarakan bersama Tim Komite Medik.

Saat ini Unit Gizi Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto

dalam upaya proses perubahan menjadi Instalasi, yang nantinya dijabat oleh

seorang Militer berpangkat Kolonel, mengingat besarnya beban tugas

pelayanan gizi di Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto sebagai

Rumah Sakit Tingkat I dan sebagai Rumah Sakit rujukan tertinggi di jajaran

TNI AD.RSPAD Gatot Soebroto bertugas pokok menyelenggarakan

pelayanan perumahsakitan tertinggi di jajaran TNI AD, melalui upaya-upaya

pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dengan

pelaksanaan kegiatan kesehatan promotif dan preventif dalam rangka

mendukung tugas pokok Ditkesad.


b. Tugas Pokok, Fungsi dan Misi Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto
1. Tugas Pokok

Tugas pokok unit Gizi RS Kepresidenan RSPAD Gatot

Soebroto adalahmenyelenggarakan pelayanan gizi dalam rangka

mendukung tugas pokok RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok, Unit Gizi RS Kepresidenan

RSPAD Gatot Soebroto melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan makanan pasien dan pegawai

Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang

penyelenggaraan makanan yang bermutu bagi pasien dan

pegawai.

b. Menyelenggarakan pelayanan gizi rawat inap

Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang

penyelenggaraan pelayanan gizi rawat inap melalui pemberian

asuhan gizi yang bermutu bagi pasien rawat inap.

c. Menyelenggarakan pelayanan gizi rawat jalan

Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang

penyelenggaraan pelayanan gizi rawat jalan melalui pemberian

asuhan gizi yang bermutu bagi pasien rawat jalan.

d. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang gizi


Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang

penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu gizi di rumah

sakit.

3. Misi

a. Menyelenggaraan Fungsi Rumah Sakit Tingakat Pusat dan rujukan

teringgi bagi RS TNI AD dalam rangka mendukung tugas pokok

TNI AD

b. Menyelenggarakan dukungan dan pelayan gizi yang bermutu

secara menyeluruh untuk prajurit/ ASN TNI, dan keluarga serta

masyarkat.

c. Mengembangkan keilmuan di bidang gizi secara

berkesinambungan.

d. Meningkatkan kemampuan tenaga gizi melalui pendidikan

berkelanjutan

e. Memberikan lingkungan yang mendukung proses pembelajaran

dan penelitian dibidang gizi.

c. Pengorganisasian Unit Gizi Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot

Soebroto

Pengorganisasian pelayanan gizi rumah sakit di Rumah Sakit

Kepresidenan RSPAD Gatot Soebrotodilaksanakan oleh Unit Gizi yang

mengacu pada Skep Kasad Nomor KEP/50/XII/2006 tanggal 29 Desember

2006 tentang Organisasi dan Tugas Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat

Gatot Soebroto Ditkesad.


Organisasi Pelaksanaan. Organisasi pelaksanaanpelayanan gizi

rumah sakit disusun sebagai berikut :


1. Struktur Organisasi
2.
a. Kepala Unit (Kanit) Gizi

1. Merencanakan dan menyiapkan sarana, prasarana dan bahan makanan

untuk pelayanan gizi.

2. Merencanakan, menyiapkan dan mendistribusikan makanan kepada pasien

rawat inap.

3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan konsultasi dan penyuluhan gizi

bagi pasien atau keluarganya.

4. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan gizi terapan sebagai

upaya pengembangan keilmuan serta profesionalisme.

5. Menyusun, mengevaluasi, dan mengembangkan piranti lunak di bidang

gizi.

6. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan gizi rumah sakit dalam

rangka peningkatan, penguasaan ilmu bagi personel gizi maupun petugas

kesehatan lainnya.

7. Melaksanakan pembinaan nutrisionist di jajaran gizi.

8. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Ka RSPAD Gatot Soebroto .

b.Kasi PenyediaanMakanan (Kasidiamak)

1. Menyusun program kerja seksi penyediaan makanan.

2. Mengatur pelaksanaan penyusunan menu.

3. Mengatur pelaksanaan pemesanan dan penerimaan bahan makanan.

4. Mengatur pelaksanaan penyimpanan bahan makanan.

5. Mengatur pelaksanaan distribusi makanan di Sidiamak.


6. Mengatur pelaksanaan penggunaan alat, serta hygiene dan sanitasi.

7. Mengatur pelaksanaan penilaian mutu makanan.

8. Mengatur pelaksanaan pencatatan dan pelaporan Sidiamak.

9. Melaksanakan penelitian di bidang pengadaan makanan.

10. Melaksanakan pembinaan petugas gizi di Sidiamak.

11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kanit.

c. Kasi Distribusi Makanan (Kasidisimak)

1. Menyusun program kerja Sidisimak.

2. Mengatur dan menyusun standar pelayanan gizi pasien ruang rawat inap.

3. Mengatur pelaksanaan permintaan makanan.

4. Mengatur dan melaksanakan distribusi makanan pasien.

5. Mengatur pelaksanaan penyuluhan gizi pasien rawat inap.

6. Mengatur dan melaksanakan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain

dalam pelayanan gizi pasien.

7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi ruang rawat inap.

8. Melaksanakan pembinaan pelayanan gizi ruang rawat inap.

9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kanit.

d. Kasi Penyuluhan dan Konsultasi Gizi (Kasiluhkons Gizi).

1. Menyusun program kerja Siluhkons Gizi.

2. Mengatur dan menyusun standar pelayanan gizi pasien ruang rawat jalan.

3. Melaksanakan penyuluhan dan konsultasi gizi pasien rawat jalan.


4. Bekerjasama dengan Sidisimak dalam mengatur dan melaksanakan

penyuluhan dan konsultasi gizi pasien rawat inap.

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan gizi ruang rawat jalan.

6. Melaksanakan pembinaan pelayanan gizi ruang rawat jalan.

7. Melaksanakan kegiatan litbang gizi terapan.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kanit.

e. Kepala Urusan Pemeriksaan Makanan (Kaur Rikmak).

1. Menyusun program kerja Urikmak.

2. Melaksanakan pengecekan bahan makanan.

3. Melaksanakan pengecekan terhadap penyimpanan bahan makanan.

4. Melaksanakan pengecekan pada saat pengolahan bahan makanan.

5. Melaksanakan uji cita rasa makanan.

6. Melaksanakan penilaian mutu makanan.

7. Melaksanakan pengawasan distribusi makanan

8. Melaksanakan evaluasi hasil makanan.

d. Sumber Daya Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD

Gatot Soebroto

1. Sarana Prasarana

a) Sarana

Ruangan NO NAMA ALAT JUMLAH KONDISI


Ruangan 1 Timbangan besar 1 B
Penerimaan 2 Alat cek telur 1 B
3 Chiller tahu, tempe, 1 B
sayur
Rungan 4 Chiller tahu, tempe,
1
Penyimpanan sayur B
Dingin 5 Chiller bumbu
1 B
racik
6 Freezer daging
1 B
sapi, ikan, ayam
7 Meja Stainless 3 B
Ruangan 8 Sink pencucian
Persiapan bahan makanan 1 B
Bumbu dan hewani
Lauk Hewani 9 Blender 1 B
10 Timbangan Kecil 1 B
11 Knife Box 1 B
12 Meja Stainless
1 B
Besar
13 Meja Stainless
1 B
Kecil
14 Freezer Daging,
4 B
Ikan, Ayam
15 Blender 1 B
16 Alat Penggiling
Daging
17 Timbangan Kecil 1 B
18 Knife Box 1 B
19 Meja Stainless 4 B
Ruang Persiapan 20 Chiller Pastry 2 B
Lauk Nabati dan 21 Chiller Telur 1 B
Buah
22 Knife Box 1 B
23 Chiller TelurAsin 1 B
Ruang Persiapan 24 Sink Pencucian
2 B
Sayur Bahan Sayur
25 Knife Box 1 B
26 Sink Pencucian 1 B
Alat
Ruang 27 Lemari
4 B
Pencucian Alat Penyimpanan Alat
28 Alat Masak Sayur 3 B
Ruang 29 Alat Masak Bubur 1 B
Pengolahan
Makanan Pokok 30 Alat Masak Nasi 2 B
31 Alat Masak Nasi 2 B
Ruang 32 Kompor 1 Tungku 2 B
Pengolahan Diet 33 Kompor 2 Tungku 2 B
Ruang 34 Kompor Gas 1
1 B
Pengolahan MB Tungku (Stokpot)
35 Kompor Blower 2
1 B
Tungku
36 Meja Stainless
16 B
Distribusi
Ruang 37 Alat Brain Marry 1 B
Distribusi 38 Freezer Sampel 1 B
39 Chiller Snack /
1 B
Puding
40 Meja Stainless 2 B
41 MejaLaci Stainless 2 B
Ruang Pastry 43 Sink PencucianAlat
1 B
2 Kran
44 Mixer Besar 2 B
45 Mixer Kecil 1 B
46 AlatPemotongAdo
1 B
nan Roti
47 Deep Frying 1 B
48 Oven Besar 1 B
50 LemariPenyimpana
2 B
nAlat
51 Rak Loyang 2 B
52 Timbangan 1 B
53 Kompor 1 Tungku 3 B
54 Kompor 2 Tungku 1 B
Ruangan Sonde 56 Wastafel 1 B
57 LemariPenyimpana
1 B
nAlat
58 Magic Com 1 B
59 Meja Stainless
1 B
Kecil
60 Meja Stainless 2 B
61 LemariPenyimpana
1 B
nSusu
62 Chiller 2 Pintu 1 B
63 LemariPenghangat 1 B
64 Timbangan 1 B
65 Blender 1 B
66 Meja Stainless 1 B
67 MejaKayu 1 B
Ruang Gudang 68 RakBahan
5 B
Bahan Kering Stainless kecil
Dehumidifier 1 B
70 RakBahan
1 B
Stainless besar
Ruang Gudang 71 RakBahan
2 B
Bahan Makanan Stainless
Pokok Dehumidifier 1 B
72 Dehumidifier 1 B
Ruang 73 Komputer 2 B
Pengawas 74 Printer 1 B
76 Meja 1 B
Ruang Meja 3 B
Administrasi Komputer 1 B
Printer 1 B
Lemari 1 B
b) Prasarana

No Ruangan Gambar
1 Penerimaan Bahan Makanan

2 Tes Kit

3 Penyimpanan Dingin

4 Persiapan Lauk Hewani


5 Persiapan Bumbu

6 Persiapan Lauk Nabati

7 Persiapan Sayur

8 Persiapan Buah
9 Ruang Pencucian Alat

10 Gudang Pembersih dan APD

11 Gudang Alat Makanan

12 Toilet Karyawan
13 Gudang I

14 Gudang II

15 Ruang Pengawas

16 Ruang Istirahat Karyawan


17 Ruang Makan Karyawan

18 Pengolahan Makanan Diit

19 Pengolahan Makanan Pokok


20 Pengolahan Makanan Biasa
21 Pastry
22 Ruang Sonde
23 Ruang Pemorsian
24 Ruang Makanan Siap Saji
25 Koridor

26 Tempat APD
27 Ruang Administrasi

2. Tenaga

Tenaga penyelenggara di unit gizi RSPAD Gatot Soebroto berjumlah 116 orang,

terdiri dari:

Jabatan Jumlah
Ka Unit Gizi 1 orang
Staf Unit Gizi 2 orang
Administrasi 7 orang
Gudang 4 orang
Pengolahan 77 orang
Nutrisionis 27 orang

B. Input

1. Menghitung Biaya Makanan

Biaya merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting dan menetukan

dalam pelayanan gizi di rumah sakit. Biaya harus diperhitungkan setepat

mungkin,sehingga secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan dan dikendalikan

seifisien mungkin dan seefektif mungkin. Biaya makanan per orang per hari

merupakan biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan makanan. Biaya ini


diperoleh berdasarkan total biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan makanan

dibagi dengan jumlah output. (PGRS,2013)

Rancangan anggaran biaya makanan RSPAD Gatot Soebroto dibuat oleh Kasi

Diamak dan pertimbangan berbagai ahli gizi yang dibuat sebelum kegiatan

penyelenggaraan makanan dilaksanakan. Sumber dana diterima dari anggaran rumah

sakit yang berasal dari BPJS yaitu sebesar Rp 65.000 per pasien/hari untuk pasien

kelas I,II,dan III, untuk pasien VIP sebesar Rp 75.000 yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan 3 kali makan utama dan 2 kali selingan atau disesuaikan

dengan jenis diet yang diberikan. Jika dilihat dari segi jenis makanan yang diberikan

untuk kelas I,II,III dengan VIP disama ratakan, namun yang membedakan adlah

tempat penyajian antara VIP dan kelas I,II,III.

2. Mengidentifikasi Ketenagaan

Tabel Penggolongan personel Unit Gizi berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat pendidikan Jumlah (orang)


1 S3 -
2 S2 5
3 S1/D-IV 22
4 D-III 13
5 D-I 1
6 SMK 22
7 SMA 52
8 SMP 3
Jumlah 118

Berdasarkan tabel ,tingkat pendidikan personel Unit Gizi di dominasi oleh

lulusan SMA dengan 52 orang sedangkan yang terendah yaitu lulusan D-I dengan
jumlah hanya 1 orang, akan tetapi tidak ada lulusan S3. Hari kerja di Unit Gizi

RSPAD Gatot Soebroto adalah hari Senin-Minggu dengan 5 hari efektif kerja.

Waktu kerja terbagi menjadi tiga waktu yaitu dinas pagi pukul 05.30-13.00 WIB,

dinas siang pukul 13.00-21.00 WIB, dan dinas malam pukul 21.00-06.30 WIB.

Kebutuhan tenaga kerja di unit gizi daoat dihitung dengan menggunakan rumus

ISN (Indikator Straffing Needs).

Rumus : Kebutuhan tenaga = Beban kerja dalam 1 tahun x bobot

Kapasitas kerja tenaga/tahun

Keterangan :

Beban kerja per tahun = jumlah karyawan saat ini x 8 jam kerja x 365 hari

Waktu kerja yang tersedia = 20 hari/bulan x 12 bulan

Kapasitas kerja/tahun = 240 x jam kerja

Jarak produksi dan distribusi makanan dekat (bobot = 1)

Beban kerja/tahun = (jumlah tenaga x 8 jam x 365 hari) x 1

Tenaga kerja Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto terdiri dari 14 orang staff,

77 orang tenaga pengolah, dan 27 orang Nutrisionis.

Beban kerja = jumlah karyawan saat ini x 8 jam kerja x 365 hari

= 118 orang x 2920

= 334,560

Waktu kerja = 20 hari/bulan x 12 bulan


= 20 hari x 12 bulan

= 240

Jam kerja = 240 x 8 jam

= 1920

Kebutuhan tenaga = Beban kerja dalam 1 tahun x bobot

Kapasitas kerja tenaga/tahun

= 334,560

1920

= 179.4 (179 orang)

Perhitungan kebutuhan tenaga kerja RSPAD Gatot Soebroto dengan metode ISN

(Indikator Straffing Needs) dilakukan dengan rumus sebagai berikut.Kebutuhan

tenaga kerja = Jumlah tenaga kerja x 8 jam kerja x 365 hari x 1 Jam kerja/tahun.

Berdasarkan rumus tersebut, didapatkan jumlah staff, nutrisionis, dan tenaga

pengolah makanan yang dibutuhkan sebagai berikut.

Kebutuhan staff = 14 x 2920/1920 = 21 orang

Kebutuhan nutrisionis = 27 x 2920/1920 = 41 orang

Kebutuhan tenaga pengolah = 77 x 2920/1920 = 117 orang

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, unit gizi RSPAD Gatot Soebroto

kekurangan tenaga kerja sebanyak 61 orang.


C. Proses

6. 1 Menyusun Standar Makanan

Standar makanan adalah baku terjemahan banyaknya bahan makanan yang

dibutuhkan oleh konsumen pada sistem penyelenggaraan makanan sesuai kecukupan gizi

dengan mempertimbangkan dana yang tersedia dan menjadi acuan legal dalam

penyelenggaraan makanan. Standar bahan makanan adalah susunan macam atau contoh

bahan makanan serta jumlahnya atau berat kotor yang digunakan sebagai standar dalam

penyelenggaraan makanan institusi, disesuaikan dengan dana yang tersedia dan

kecukupan gizi.(depkes RI 2007)

Besar kecilnya dana yang tersedia akan mempengaruhi standar makanan. Langkah

menyusun standar makanan :

1. Terjemahkan kecukupan gizi yang telah dihitung ke dalam bahan makanan


2. Sehari 9-12 item
3. Makan pagi/makan siang/makan malam 4-5 item
4. Buat alternatif bahan makanan yang digunakan dengan mempertimbangkan dana
yang tersedia serta bahan makanan yang umum atau sering digunakan
5. Untuk menerjemahkan kedalam zat gizi digunakan daftar penukar bahan makanan
6. Setelah diperkirakan sesuai dengan sumber daya,konversikan kedalam berat kotor
7. Menetapkan standar makanan, standar makanan rumah sakit dapat disesuaikan
dengan anggaran yang tersedia dan keberadaan makanan setempat
Dari siklus menu yang ada di RSPAD Gatot Soebroto diambil menu hari ke VII

yaitu makan siang untuk dijadikan standar makanan.

Makan siang :

a. Nasi
b. Daging bumbu kari
c. Tahu rica-rica
d. Sup oyong + wortel
e. Pisang
1) Nilai gizi
Nama Berat(gr) E (kal) P (gr) L (gr) KH (gr)
bahan
Beras 75 135 2.25 0.225 29.85
Daging 50 100.5 9.4 7 0
Minyak 3 26.52 0 3 0
Santan 40 48.8 0.8 4 3.04
Tahu 50 40 5.45 2.35 0.4
Wortel 30 10.8 0.3 0.18 2.73
Oyong 30 5.27 0.24 006 1.23
Pisang 100 108 1 0.8 24.3

2) Analisis Biaya
Bahan BB BK (gr) Harga/satuan Harga sebenarnya
(gr)
Beras 75 75 Rp.10000/kg Rp.750
Daging 50 50 Rp.120000/kg Rp.6000
Minyak 3 3 Rp.8000/kg Rp.24
Santan 40 40 Rp.10000/kg Rp.400
Tahu 50 50 Rp.5000/kg Rp.250
Wortel 30 38 Rp.8000/kg Rp.304
Oyong 30 36 Rp.8000/kg Rp.288
Pisang 100 134 Rp.10000/kg Rp.1340
Bumbu 10 % Rp.935.6
Total harga bahan Rp.10292
Food cost 40 % Rp.26000

6. 2 Menyusun Menu Untuk Kelompok Sasaran

Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah

memenuhi selera konsumsi atau pasien dan kebutuhan zat yang memenuhi prinsip yang
memnuhi prinsip gizi seimbang dan sesuai daya terimanya (Ratna 2009). Perencanaan Menu

yang berlaku di Rumah Sakit Kepresiedenan RSPAD Gatot Soebroto menggunakan sistem

siklus menu 10 hari dengan ketentuan menu ke-11 di gunakan hanya untuk tanggal di akhir

bulan (menu khusus untuk tanggal 31).

Perencanaan Menu adalah serangkaian kegiatan menyusun dan memadukan hidangan

dalam variasi yang serasi, harmonis yang memenuhi kecukupan gizi, cita rasa yang sesuai

dengan selera konsumen atau pasien (PGRS, 2013). Penyelenggaraan makanan institusi

harus memperhatikan faktor berikut :

1. Peraturan Pemberian Makan Rumah Sakit (PPMRS). Sebagai salah satu acuan dalam

penyelenggaraan makan untuk pasien dan karyawan.

2. Kecukupan gizi konsumen. Harus mempertimbangkan kecukupan gizi konsumen dengan

menganut pola gizi seimbang.

3. Ketersediaan bahan makanan, akan berpengaruh pada macam bahan makanan yang

digunakan serta hidangan yang akan dipilih.

4. Dana/anggaran. Dana yang dialokasikan akan menentukan macam, jumlah, dan

spesifikasi bahan makanan yang akan dipakai.

5. Karakteristik bahan makanan. Berhubungan dengan warna, konsistensi, rasa dan bentuk.

6. Fasilitas dan peralatan.

7. Macam dan jumlah tenaga. Jumlah, kualifikasi dan ketrampilan tenaga  pemasak perlu

disesuaikan dengan macam dan jumlah hidangan.

Berdasarkan faktor dalam penyelenggaraan perencanan menu di unit gizi RSPAD

Gatot Soebroto yang telah dipaparkan sebelumnya, sudah berjalan dengan baik.
Perencanaan menu di RSPAD Gatot Soebroto di lakukan perombakan selama 6 bulan

sekali. Bentuk makanan yang digunakan yaitu makanan biasa, makanan lunak (tim dan

bubur) serta makanan enteral (sonde). Perencanan menu untuk makanan biasa

didistribusikan untuk pasien dan tenaga kerja yang ada di RS seperti dokter jaga dll.

Sedangkan untuk makanan lunak didistribusikan untuk pasien dan makanan lunak sendiri

dibedakan berdasarkan diet yang di berikan oleh nutrisionist.

Sedangkan untuk menu/makanan enteral (sonde) yang ada di RSPD Gatot

Soebroto yang diolah di ruang sonde yaitu makanan cair komersil, F75, F100, F200,

F250, bubur sumsum, makanan saring, blender NGT,dll. Perencanan menu di ruang

sonde berdasarkan permintaan diet dari nutrisionist dan berdasarkan kebutuhan pasien.

Peralatan makan untuk sonde dikirim oleh pramusaji dan sudah diberi etiket sesuai

dengan diet masing-masing pasien. Setelah itu petugas di ruang sonde baru meracik

formula sesuai dengan permintaan.

Untuk menu yang disajikan dalam sikulus 10 hari tersebut sudah bervariasi tetapi

terdapat pengulangan beberapa bahan dalam beberapa hidangan. Penggunaan buah yang

dinggunakan hanya buah pisang, pepaya, melon dan semangka. Sebaiknya jenis buah

yang digunakan lebih bervariasi lagi karena selain mengurangi rasa bosan pasien terhadap

buah yang disajikan juga akan lebih baik mngkonsumsi berbagai jenis buah seseui

dengan pesan gizi seimbang. Tidak hanya itu buah yang disajikan juga sebaiknya tidak

dalam keadaan utuh (buah potongan) sebaiknya buah yang disajikan ke pasien dibuat

dalam bentuk jus (pure jus).


Menu yag ada di RSPAD Gatot Soebroto merupakan jenis menu standar dan tidak

ada perbedaan antara menu untuk pasien BPJS dan pasien VIP, tetapi hanya berbeda di

alat makannya saja. Untuk menu pada makanan biasa dibedakan dengan menu untuk

makanan diet dan berbeda juga untuk makanan anak. Sedangkan menu untuk makanan

diet dan makanan diet DM hampir sama hanya bahan makanannya saja yang dibedakan.

Pola menu yang digunakan di RSPAD Gatot Soebroto adalah sebagai berikut :

Tabel 3.
Pola Menu Sehari
Makan pagi Snack pagi Makan siang Snack sore Makan malam
Nasi / penukar Snack/ Nasi /penukar Snack/ Nasi/ penukar
Lauk hewani makanan Lauk hewani makanan Lauk hewani
Lauk nabati selingan Lauk nabati selingan Lauk nabati
Sayur Sayuran Sayur
Buah Buah
Sumber: Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto

Di RSPAD Gatot Soebroto sendiri sudah menggunakan standar resep tersendiri.

Standar resep ini berguna dalam produksi/pembuatan menu dan peracikan bumbu yang

akan digunakan. Standar resep ini juga dapat mempermudah tenaga pengolah makanan.

Berikut dartar siklus menu di unit gizi RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019 (januari-juni

2019):

Tabel 3.
Siklus Menu 10 hari Unit Gizi RSPAD Gatot SoebrotoTahun 2019
Januari-Juni 2019
Menu Waktu
MB ML/Diet DM Anak
ke- makan
I Pagi Nasi Tim Bubur Nasi Merah/ Tim Nasi Tim/ bubur
Bubur
Ayam Kalio Ayam bumbu Ayam Bumbu Ayam bumbu
Opor Opor Diet opor
Tempe Bacem Tempe Bacem Tempe Bacem Tempe bacem
Gula Diet
Tumis Kacang Sup buncis + Sup Buncis Sup buncis +
Panjang + Kol Makroni+Jagung +Makaroni + makaroni+
Manis Jagung Manis jagung manis
Sanck
pukul 10.00
Nasi Tim / bubur Nasi merah/tim Nasi tim/bubur
bubur
Ikan bumbu rujak Ikan bumbu Ikan bumbu Ikan bumbu
kuning kuning kuning
Tahu goreng Tahu+wortel cetak Tahu+wortel Tahu+wortel
kukus cetak kukus cetak kukus
Siang
Sup kacang Sup wortel+ Sup Sup wrtel+kacang
merah+wortel kacang hijau wortel+kacang hijau
hijau
Ext tumis kacang
panjang
Pisang Pisang/pepaya Pepaya/pisang Pisang/pepaya
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/ tim Nasi tim/bubur
bubur
Ayam bumbu bali Ayam bumbu kare Ayam bumbu Ayam bumbu
kare kare
Tempe goreng Orek tempe Orek tempe Orek tempe
Malam
saus tiram
Sup oyong + soun Sup oyong +soun Sup oyong +soun Sup oyong +soun
Ex tumis
wortel+buncis
Jeruk pepaya Jeruk/pepaya Jeruk/pepaya
II Nasi uduk Tim/ bubur Nasi merah/tim Nasi tim/ bubur
bubur
Telor ceplok Telor ceplok Telor ceplok Telor ceplok
asam pedas bumbu tomat bumbu tomat bumbu tomat
Pagi
Tahu semur Tahu semur Tahu semur gula Tahu smur
diet
Acar matang Acar matang Acar matang Acar matang
(ketimun+wortel) (ketimun+wortel) (ketimun+wortel) (ketimin+wortel)
Snack
pukul 10.00
Siang Nasi Nasi tim/bubur Nasi merah/ tim Nasi tim/bubur
bubur
Ayam fillet Ayam fillet saus Ayam fillet saus Ayam fillet saus
kuluyuk padang padang padang
Tempe mendoan Pecak tempe Pecak tempe Pecak tempe
Ca caisin+toge Sup labu siam Sup labu siam Sup labu siam
segar segar segar
Ex tumis
kangkung
Semangka pepaya Semangka / Semangka/pepaya
pepaya
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/ bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Daging bumbu Daging bumbu Daging bumbu Daging bumbu
teriyaki teriyaki teriyaki teriyaki
Perkedel tahu Tahu bumbu keri Tahu bumbu keri Tahu bumbu keri
Malam Sayur manis Sayur manis Sayur manis Sayur manis
santan kembang brokoli, wortel, (brokoli, wortel, (brokoli, wortel,
kol, jagung jagung manis jagung manis) jagung manis)
manis, wortel
Ex. Bayam
Pisang Pisang Pisang Pisang/pepaya
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ayam bumbu Ayam bumbu Ayam bumbu Ayam bumbu
rujak pepes (kuning) pepes (kuning) pepes (kuning)
Pagi
Tempe bacem Tempe saus tiram Tempe saus tiram Tempe saus tiram
siram minyak
Sup Sup wortel+buncis Sup wortel Sup wortel +bun
wortel+buncis +buncis cis
Snack
pukul 10.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
III bubur
Daging bumbu Daging teriyaki Daging teriyaki Daging teriyaki
krengsengan
Pergedel jagung Tahu bumbu Tahu bumbu Tahu bumbu
kuning kuning kuning
Siang
Bening Bening bayam Bening bayam Bening
bayam+labu +labu kuning +labu kuning bayam+labu
kuning kuning
Ex. Tumis jamur
tiram
Melon pepaya pepaya Melon
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim /bubur Nasi metah/tim Nasi / tim bubur
bubur
Balado ikan Ikan saus tiram Ikan saus tiram Ikan saus tiram
Tempe santan Opor tempe Opor tempe Opor tempe
Malam cabe hijau
Sayur asem Lodeh Lodeh Lode
Ex. Acar
wortel+ketimun
Pisang pisang pisang Pisang
Nasi Tim/bubur Nasi merah +tim Nasi/tim bubur
bubur
Telor ceplok Telur asam manis Telur asam manis Telur asam manis
Pagi balado
Opor tahu Gulai tahu Gulai tahu Gulai tahu
Soup sawi putih Suop oyong Soup oyong Soup oyong
wortel +wortel +wortel wortel
Snack
pukul 10.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ayam fillet lada Ayam fillet saus Ayam fillet saus Ayam fillet saus
hitam tiram tiram tiram
Tempe saus Tempe saus Tempe saus Tempe saus
Siang bolognes bolognes bolognes bolognes
Soup Soup jamur Soup jamur Soup jamur+
IV
jamur+wortel +wortel +wortel wortel
Ex. Tumis labu
siam
Pisang Pisang pisang Pisang
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/ tim bubur
bubur
Daging rica-rica Daging kari Daging kari Bakso kuah
Bakwan tahu Siomay tahu kukus Siomay tahu Siomay
kukus tahukukus
Malam
Soto santan Soup labu air Soup labu air Soup labu air
(touge +soun+ +wortel +wortel +wortel
kol)
Ex. Tumis bayam
Jeruk pepaya Jeruk/pepaya Jeruk
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ayam balado Ayam bumbu Ayam bumbu Ayam bumbu
semur semur kecap diet semur
Pagi
Tempe bacem Tempe bumbu Tempe bumbu Tempe bumbu
goreng kuning kuning kuning
Gulai labu siam Ca labu siam Ca labu Ca labu siam
+wortel siam+wortel +wortel
Snack
pukul 10.00
Nasi Tim/ bubur Nasi merah/tim Nasi/bubur tim
bubur
Dadar telur Telur saus padang Telur saus padang Telur saus padang
(makaroni +ayam
cincang )
Tahu bumbu Tahu bumbu Tahu bumbu Tahu bumbu
Siang
padang teriyaki teriyaki teriyaki
V Soup brokoli Soup brokoli Soup brokoli Soup brokoli
+wortel +wortel +wortel +wortel
Ex. Jagung
putren+ buncis
Melon pepaya Melon/pepaya Melon/pepaya
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ikan bumbu Ikan padang kecap Ikan padang Siomay ikan
pesmol kecap diet
Tempe balado Tempe bumbu Tempe bumbu Tempe bubu
Malam pesmol pesmol pesmol
Bobor kangkung Bobor Bobor Bobor
+ labu siam
Ex. Tumis kacang
panjang
Pisang pisang Pisang Pisang
VI Pagi Nasi goreng Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
+kacang polong bubur
Telor ceplok Telor ceplok Telur ceplok Telor ceplok
bumbu semur bumbu semur bumbu semur
Acar ketimun Tahu bumbu opor Tahu bumbu opor Tahu bumbu opor
+wortel + cabe
rawit
Acar matang Acar matang Acar matang
(wortel+buncis) (wortel+buncis) (wortel+buncis)
Snack
pukul 10.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ayam fillet Ayam fillet bumbu Ayam fillet Ayam fillet
bumbu woku woku bumbu woku bumbu woku
Sambal goreng Tempe bacem Tempe bacem Tempe bacem
Siang tempe (ptg dadu) kecap diet
Bening bayam Bening bayam Bening bayam Bening bayam
jagung
Ex. Tumis
kangkung
Semangka pepaya Semangka/pepaya Semangka
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Daging manis Daging saus tiram Daging saus tiram Daging saus tiram
pedas
Perkedel jagung Tahu bumbu tomat Tahu bumbu Tahu bumbu
tomat tomat
Malam
Soup soup wortel Soup wortel Soup wortel +
wortel+jamur +jamur tiram +jamur tiram jamur tiram
tiram
Ex. Tumis labu
siam
Jeruk pisang pisang Pisang
VII Nasi Tim/Bubur Nasi merah/ tim Nasi /tim bubur
bubur
Ayam opor Ayam Semur Ayam semur Ayam bulat
Pagi kuning kecap diet semur
Orek tempe Tempe Keri Tempe keri Tempe keri
Tumis bucis+cabe Ca buncis +wortel Ca buncis Ca buncis
merah +wortel +wortel
Snack
pukul 10.00
Siang Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Daging bumbu Semur daging Semur daging Semur daging
kari cincang cincang kecap cincang
diet
Tahu rica-rica Gulai tahu Gulai tahu Gulai tahu
Soup oyong Soup oyong Soup oyong Soup oyong
wortel +wortel +wortel +wortel
Ex. Tumis
tauge+kucai
Pisang pisang pisang Pisang
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Telur gulai Gulai telur tanpa Gulai telur tanpa Gulai telur tanpa
cabe cabe cabe
Tempe bumbu Tempe orek Tempe orek Tempe orek
Malam bali
Soup kembang Soup brokoli Soup Soup
kol +wortel +wortel brokoli+wortel brokoli+wortel
Ex. Labu siam
Melon Pepaya Melon/pepaya Melon/pepaya

VIII Nasi Tim/bubur Nasi merah+tim Nasi/tim bubur


bubur
Ayam fillet asam Ayam fillet asam Ayam fllet asam Ayam fillet asam
manis pedas manis manis manis
Pagi Tahu semur Tahu bumbu pepes Tahu bumbu Tahu bumbu
pepes pepes
Ca labu siam cabe Ca labu siam+daun Ca labu Ca labu
ijo bawang siam+daun siam+daun
bawang bawang
Snack
pukul 10.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Telur bumbu Tellur bumbu Telor bumbu Telor bumbu
rendang bistik bistik kecap diet bistik
Tempe sami eco Tempe bumbu Tempe bumbu Tempe bumbu
kuning kuning kuning
Siang
Asam buncis- Soup buncis- Soup buncis- Soup buncis-
jagung putrn- makaroni-daging makaroni-daging makaroni-daging
daging
Ex. Acar wortel-
ketimun
Melon pepaya Melon/pepaya Melon
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ikan fillet asam Ikan fillet bb Ikan fillet bb Ikan fillet bb
manis kuning tanpa kuning tanpa kuning tanpa
santan santan santan
Tahu bacem Tahu siomay bb Tahu siomay bb Tahu siomay bb
tomat tomat tomat
Malam
Soup sawi putih+ Soup Soup Soup
wortel wortel+jagung wortel+jagung wortel+jagung
manis+kacang manis+kacang manis+kacang
polong polong polong
Ex. Tumis jamur
tiram
Pisang pisang pisang Pisang
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Daging empal Daging ca bombay Daging ca Bakso kuah
bombay
Pagi
Tempe balado Tempe bb kari Tempe bb kari Tempe kari
Sayur santan Sayur santan Sayur santan Sayur santan
kacang panjang wortel +kacang wortel +kacang wortel+ kacang
bb merah iris panjang panjang panjang
Snack
pukul 10.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ayam goreng Ayam fillet Ayam fillet Ayam fillet
serundeng kuluyuk kuluyuk kuluyuk
IX Sambel goreng Tahu cetak isi Tahu cetak isi Tahu cetak isi
tahu wortel wortel wortel
Siang
Soto bening toge Ca jamur tiram – Ca jamur tiram- Ca jamur tiram –
kol soun buncis buncis buncis
Ex. Tumis
wortel-jagung
putern
Semangka pepaya Semangka/pepaya Semangka
Snack
pukul 16.00
Malam Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Fuyunghai (bb Fuyunghai Fuyunghai Fuyunghai
pedas)
Tempe goreng Tempe bb opor Tempe bumbu Tempe bumbu
tepung opor opor
Kimilo ( wotel- Kimilo(wortel- Kimilo (wortel- Kimilo (wortel-
jamur kuping- bakso-saoun) bakso-soun) bakso-soun)
bakso-soun)
Ext.tumis sawi
hijau-toge
Pisang pisang pisang Pisang
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ayam opor Ayam semur Ayam semur Ayam semur
Pagi kecap diet
Tahu semur pedas Tahu bb kuning Tahu bb kuning Tahu bb kuning
Ca labu siam Ca labu Ca labu Ca labu siam+
+wortel siam+wortel siam+wortel wortel
Snack
pukul 10.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Ikan saus kare Ikan bb tomat Ikan bb tomat Ikan bb tomat
Tempe goreng Tempe bacem Tempe bacem Tempe bacem
balado hijau
Siang Capcay Ca wortel+kacang Ca wortel Ca wortel
polong+jg manis +kacang +kacang polong+
X
polong+jg manis jg manis
Ext.tumis
kangkung
Pepaya pisang Pepaya/pisang Pepaya
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/bubur Nasi merah/tim Nasi/tim bubur
bubur
Daging bb asam Daging bb Daging bb Daging bumbu
pedas tongseng tanpa tongseng tanpa tongseng tanpa
santan santan santan
Malam
Tahu bb pepes Tahu bb pepes Tahu bb pepes Tahu bb pepes
Bobor kangkung Bobor kangkung Bobor kangkung Bobor kangkung
Ext tumis labu
kuning
Jeruk pepaya Jeruk/pepaya Jeruk/pepaya
XI Pagi Nasi Tim/Bubur Nasi merah/Tim Nasi/Tim Bubur
bubur
Sate bakso ikan Sate bakso ikan Sate bakso ikan Sate bakso ikan
saos pedas saos asam manis saos asam manis saos asam manis
Tempe goreng Tempe keri Tempe keri Tempe keri
Soup buncis+ Soup Soup Soup
kentang buncis+kentang buncis+kentang buncis+kentang
Snack
Pukul 10.00
Nasi Tim/Bubur Nasi Merah/Tim Nasi /Tim Bubur
bubur
Ayam fillet Ayam fillet Ayam fillet Ayam fillet
kungpao bulgogi bulgogi bulgogi
Pergedel kentang Pergedel panggang Pergedel Pergedel
Siang
panggang panggang
Soup kimlo Sup kimlo Sup kimlo Sup kimlo
Ext. Tumis
buncis
Melon pisang Melon/pisang Melon/pisang
Snack
pukul 16.00
Nasi Tim/Bubur Nasi Merah/Tim Nasi/Tim bubur
Bubur
Telur bb bali Telor opor kuning Telur opor kuning Telur opor kuning
Tahu goreng Tahu bb tomat Tahu bb tomat Tahu bb tomat
Ca Ca wortel+brokoli Ca wortel Ca
Malam
wortel+brokoli +brokoli wortel+brokoli
Ext. Tumis jamur
tiram
Semangka pepaya Semangka Semangka
/pepaya
Sumber: Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto
Tabel 3.
Menu Snack Pasien Tahun 2019
Snack Pagi Snack Sore
Menu Ke Jenis Diet
09.00-10.00 15.00-16.00
MB
ML
Kue Lumpur
DH Talam Ubi
I
DJ
RP Puding
DM Buah Pepaya Puding DM
II MB Mata Roda Bolu Kukus
ML
DH
DJ Buah Puding
RP Puding Puding
DM Buah Pir Puding Susu DM
MB
ML Kue ku
DH Pepe Sagu
III
DJ Puding
RP Puding
DM Buah Pepaya Puding DM
MB
ML
Nagasari
DH Talam Ubi
IV
DJ
RP Puding
DM Buah Apel Puding susu DM
MB
ML
DH Lapir Beras Putu Ayu
V
DJ
RP
DM Buah Pepaya Puding DM
MB
ML
Kue Sus Dadar Gulung Fla
DH
VI
DJ
RP Puding Puding
DM Buah Pir Puding susu DM
MB
ML
Bolu Kukus Gula Jawa Talam Ubi Pandan
DH
VII
DJ
RP Puding
DM Buah Papaya Puding DM
VIII MB Klepon Bika Ambon
ML
DH
DJ Buah
RP Puding
DM Buah Apel Puding Susu DM
IX MB Putu Ayu Brownis
ML
DH Puding
DJ
RP
DM Buah Pepaya Puding DM
MB
ML
Bugis Mandi Kacang Ijo Pie Buah
DH
X
DJ
RP Puding Puding
DM Buah Pir Puding Susu DM
Ket: tanggal 31 menggunakan menu ke 5
Sumber : Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto

Siklus Menu ke-7

1. Pola menu
a) Makanan biasa

Makan pagi Makan siang Makan malam


Nasi / penukar Nasi / penukar Nasi / penukar
Protein hewani Protein hewani Protein hewani
Protein nabati Protein nabati Protein nabati
sayuran Sayuran Sayuran
Buah Buah

b) Makanan Lunak/ Diet

Makan Pagi Makan Siang Makan Malam


Nasi/penukar Nasi/penukar Nasi/penukar
Protein hewani Protein hewani Protein hewani
Protein nabati Protein nabati Protein nabati
Sayur Sayur Sayur
Buah Buah

2. Master Menu
a. Makanan biasa

Waktu siklus menu ke 7


Beras
Ayam
Pagi
Tempe
Buncis
Beras
Daging sapi
Siang Tahu
Oyong + wortel
Pisang
Beras
Telur
Malam Tempe
Kembang kol + wortel
Melon

b. Makanan Lunak/Diet

Waktu Siklus menu ke 7


Makan
Pagi Beras
Ayam
3. Siklus Menu
Tempe
a) Makanan Biasa
Buncis + wortel
Waktu
Siang siklus menu ke 7
Beras
Pagi Nasi
Daging
Ayam opor kuning
Orek tempe
Tahu
Tumis+buncis
Oyong wortel+ cabe merah
Siang Nasi
Pisang
Daging bumbu kari
Malam Tahu rica-rica
Beras
Sup oyong wortel
Telur
Pisang
Tempe
Malam Nasi
Brokoli + wortel
Pepaya
Telur gulai
Tempe bumbu bali
Sup kembang kol + wortel
Melon

b) Makanan Lunak/Diet

Waktu Siklus menu ke 7


Makan
Pagi Tim/bubur
Ayam Semur
Tempe Keri
Ca Buncis + wortel
Siang Tim/bubur
Semur daging cincang
Gulai Tahu
Soup Oyong + wortel
Pisang
Malam Tim/bubur
Gulai telur tanpa cabe
Tempe orek
Soup Brokoli + wortel
Pepaya
Pedoman Menu Hari ke 7
a. Makanan Biasa

Waktu Menu Bahan makanan segar Bahan makanan kering Bumbu


makan
Bahan BB BK Bahan BB BK Bahan BB BK
(gr) (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
Pagi Nasi - - - Beras 75 gr 75gr
Ayam opor Ayam 50gr - - - ketumbar 1 gr 1 gr
kuning 86 gr
- - - Bawang 1 gr 2gr
merah
Bawang 1 gr 2gr
putih
kemiri 1 gr 1gr
Lengkuas 1gr 1gr
Daun salam 1gr 1gr
Gula pasir 1gr 1gr
Gula merah 2gr 2gr
santan 2gr 2gr
Orek tempe Tempe 50 gr 50gr - - - Bawang 1gr 2gr
merah
Bawang 1gr 2gr
putih
Lengkuas 1gr 1gr
jahe 1gr 1gr
sereh 1gr 1gr
Daun salam 1gr 1gr
Kecap 1gr 1gr
manis
Garam 1gr 1gr
Gula 1gr 1gr
Minyak 3gr 3gr
goreng
Buncis cabe buncis 50gr 56gr Cabe merah 1gr 1gr
merah
Siang Nasi putih - - - Beras 75 gr 75 gr
Daging Daging sapi 50 gr 50 gr Gula 2 gr 2 gr Bawang 2 gr 3 gr
bumbu kari pasir merah
bawang 1 gr 2gr
putih
Santan 2 gr 2gr
kunyit 1 gr 1 gr

ketumbar 1gr 1gr


kemiri 1gr 1gr
Gula pasir 2gr 2gr
Tahu rica- Tahu 50gr 50gr Bawang 3gr 4gr
rica merah
Bawang 2gr 3gr
putih
Cabe giling 4gr 4gr
Kemiri 3gr 3gr
Gula pasir 1gr 1gr
Sup oyong Oyong 30 gr 36 gr - - - Bawang 2gr 3gr
+ wortel Wortel 30 38 putih
Daun 2gr 3gr
bawang
Daun 2gr 3gr
seledri
Merica 1gr 1gr
Tomat 4gr 5gr
Garam 2gr 2gr
Buah Pisang 100 gr 134 gr
Malam Nasi putih - - - Beras 75 gr 75 gr
Telur gulai Telur Ayam 50 gr 56 gr - - - Bawang 2 3
merah,
Bawang 1 2
putih,
Cabai 5 6
merah
Kemiri 2 2
Jintan 1 1
Pala 1 1
santan 4 4
Gula pasir 1 1
Gula merah 1 1
Tempe Tahu 100 gr 100 gr Minyak 5 gr 5 gr Cabai 3 4
bumbu bali merah
Bawang 3 4
merah
Bawang 3 4
putih
merica 1 1
tomat 10 10
Jahe 1 1
Kecap 3 3
manis
Sup Oyong 90 gr 105 Daun 2 3
kembang bawang
kol + wortel Wortel 20 gr 25 gr Bawang 2 3
putih
Garam 2 2
Seledri 2 3
Merica 2 2
Tomat 4 4
Buah Melon 100 180 gr
b. Makanan Lunak/Diet

Waktu Menu Bahan makanan segar Bahan makanan kering Bumbu


Bahan BB BK Bahan BB BK Bahan BB BK
(gr) (gr) (gr) (gr) (gr) (gr)
Pagi Tim/bubur - - - Beras 50 gr 50 gr
Ayam Ayam 50 gr - - - Bawang merah 1 gr 2 gr
semur 87 gr - - - bawang putih 0,5 gr 1,5 gr
Kecap 1 gr 1 gr
garam 5 gr 5 gr

Kemiri 1 gr 1 gr
Merica 1 gr 1 gr
Gula pasir 0,08 gr 0,08 gr
Gula merah 0,45 gr 0,45 gr
Pala 0,02 gr 0,02 gr
Tempe Tempe 50 gr 50 gr Bawang merah 1,5 gr 3 gr
Keri Santan 2 gr 2 gr Bawang putih 1 2 gr
Kunyit 0,2 gr 0,2 gr
Ketumbar 0,2 gr 0,2 gr
Kemiri 1gr 1 gr
Gula pasir 1,2 gr 1,2 gr
Ca buncis Buncis 50 gr 70 gr - - - Bawang putih 2gr 3 gr
+ wortel Wortel 30 gr 20 gr - - - Daun bawang 1gr 1,5 gr
- - - Gula pasir 0,4 gr 0,4 gr
Garam 1 gr 1 gr
Lada 0,1 gr 0,1 gr
Siang Tim/bubur - - - Beras 50 gr 50 gr
Semur Daging 50 gr 50 gr Minyak 10 gr 10 gr Bawang merah 1 gr 2 gr
daging sapi bawang putih 0,5 gr 1,5 gr
cincang
Kecap 1 gr 1 gr
garam 5 gr 5 gr

Kemiri 1 gr 1 gr
Merica 1 gr 1 gr
Gula pasir 0,08 gr 0,08 gr
Gula merah 0,45 gr 0,45 gr
Pala 0,02 gr 0,02 gr
Gulai tahu Tahu 50 gr 50 gr Bawang merah, 1gr 2 gr gr
Santan 2 gr 2 gr Bawang putih, 0,5 gr 1,5 gr
Kemiri 2 gr 2 gr
Jinten 0,2gr 0,2gr
daun jeruk, 0,2gr 0,2gr
Garam 2 gr 2 gr
Lengkuas 0,6 gr 0,6gr
Ketumbar 0,2 gr 0,2 gr
Kunyit 0,2 gr 0,2 gr
Gula pasir 0,4 gr 0,4 gr
Gula merah 0,4 gr 0,4 gr
Soup Oyong 30 gr 40 gr - - - Bawang putih 2 gr 2,5 gr
oyong Wortel 30 gr 38 gr - - - Garam 2 gr 2 gr
+wortel Daun bawang 2 gr 3 gr
Daun seledri 2 gr 3 gr
Merica 0,1 gr 0,1 gr
Tomat 4 gr 4 gr
Buah Pisang 100 gr 134 gr
Malam Beras - - - Beras 50 gr 50 gr
Gulai telur Telur 50 gr 56 gr - - - Bawang merah, 1gr 2 gr gr
tanpa cabe Bawang putih, 0,5 gr 1,5 gr
Kemiri 2 gr 2 gr
Jinten 1gr 1gr
daun jeruk, 1gr 1gr
Garam 2 gr 2 gr
Santan 2 gr 2 gr Lengkuas - -
Ketumbar 0,2 gr 0,2 gr
Kunyit 0,2 gr 0,2 gr
Gula pasir 0,4 gr 0,4 gr
Gula merah 0,4 gr 0,4 gr
Tempe Tempe 50 gr 50 gr Minyak 3 gr 3 gr Bawang putih 1 gr 2 gr
orek
Bawang merah 1gr 2 gr
Lengkuas 0,2 gr 0,2 gr
Jahe 0,2 gr 0,5 gr
Sereh 1 gr 1 gr
Daun salam 0,2 gr 0,2 gr
Kecap manis 1 gr 1 gr
Garam 1gr 1 gr
Gula pasir 1 gr 1 gr
Soup Brokoli 30 gr 53 gr Bawang putih 1,5 gr 2 gr
brokoli
wortel Wortel 30 gr 38 gr Daun bawang 2 gr 3 gr
Daun seledri 2 gr 3 gr
Merica 0,2 gr 0,2 gr
Tomat 2 gr 2 gr
Gula pasir 0,5 gr 0,5 gr
Buah Pepaya 100 gr 134 gr
6. 3 Menghitung Kebutuhan Bahan Makanan

Serangkaian kegiatan menetapkan macam, jumlah, dan mutu bahan

makanan yang diperlukan dalam waktu tertentu, dalam rangka

mempersiapakan bahan makanan rumah sakit. Tujuannya adalah tersedianya

taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang

ditetapkan, dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk pasien rumah sakit.

Proses perencanaan kebutuhan makanan yang ada di Rumah Sakit Pusat

Angkatan Darat Gatot Soebroto disusun berdasarkan jumlah pasien dengan

ketentuan biaya kurang lebih Rp. 65.000/ pasien (3x makanan utama dan 2x

makanan selingan). Langkah pertama pasien baru direkap di bagian

administrasi selanjutnya dilaporkan kepada petugas bagian gudang yang akan

direncanakam untuk menu pasien besok. Pemesanan bahan makananya adalah

apabila bahan makanan segar dipesan 1 hari sebelumnya dan bahan makanan

kering dipesan 1-3 hari sebelumnya.

6. 4 Melaksanakan Pengadaan Bahan Makanan

1) Pembelian Bahan Makanan

Pembelian bahan makanan adalah penyusunan permintaan (order) bahan

makanan berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata – rata jumlah konsumen

atau pasien yang dilayani dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan makanan.

Di Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto dilakukan pembelian bahan makanan yang

terdiri dari bahan makanan basah dan bahan makanan kering. Bahan makanan

basah dilakukan pembelian setiap hari melalui rekanan. Sedangkan bahan

makanan kering dilakukan pembelian 2-3 hari sekali sesuai dengan keadaan stok

bahan. Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto bekerjasama dengan 2 rekanan yaitu

rekanan yang menyediakan bahan makanan pasien dan rekanan yang menyediakan
bahan makanan pegawai. Tenaga kerja yang bertanggung jawab untuk pembelian

bahan makanan berjumlah 2 orang.

Bagan. 4

Alur Pemesanan makanan di RSPAD Gatot Soebroto

Lembar permintan Mengisi form Mengisi form rekap


makan pasien permintaaan diet permintaan makanan

Pemesanan bahan Mengisi form Merekap daftar


makanan perincian kekuatan makan
pasien

Penerimaan bahan Pengecekan dan pencatatan


makanan BM datang makanan

Pemisahan BM kering
& basah

Penyimpanan
Persiapan BM BM

Pengolahan
Pengolahan BM makanan Enteral
di dapur biasa

Pendistribusian Penyajian makan


scr sentrlisasi diruang rawat inap
2) Penerimaan Bahan Makanan

Penerimaan bahan makanan adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan atau

penelitian pencatatan pelaporan tentang macam, kualitas dan kuantitas bahan makanan yang

diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan. Kegiatan

meliputi memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan dan melaporkan tentang macam dan

jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah ditetapkan, serta

waktu penerimaannya.

Syarat penerimaan bahan makanan :

a) Tersedianya daftar pesanan bahan makanan berupa macam dan jumlah bahan makanan

yang akan diterima pada waktu tertentu.

b) Tersedianya spesifikasi bahan makanan yang telah ditetapkan.

Langkah penerimaan bahan makanan :

a) Bahan makanan diperiksa, sesuai dengan pesanan dan ketentuan spesifikasi bahan

makanan yang dipesan.

b) Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis barang atau dapat

langsung ke tempat pengolahan makanan.

Di Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto, melaksanakan kegiatan penerimaan bahan makanan

pada pagi hari jam 06.00 WIB sampai selesai. Pemenerimaan bahan makanan meliputi bahan

makanan diturunkan dari mobil pengangkutan kemudian bahan makanan diletakkan di pallet

setelah itu ditimbang menggunakan timbangan khusus. Dalam penerimaan bahan makanan

dilakukan pengecekan sesuai spesifikasi dan dilakukan pencatatan. Jika sudah sesuai dengan

spesifikasi, bahan makanan akan dipisahkan menjadi bahan makanan kering dan basah.

Semua bahan makanan dibersihkan, dan akan dilakukan tindak lanjut terhadap bahan

makanan. Tenaga yang bertanggung jawab dalam penerimaan bahan makanan yaitu 1 orang.
Dan dibantu oleh petugas dibagian gudang (penyimpanan) sebanyak 2 orang, untuk

melakukan pengecekan bahan makanan sesuai dengan spesifikasi.

Bagan.5

Alur Penerimaan Bahan Makanan

BM diturunkan BM ditimbang ( dicocokkan


dari mobil BM diletakkan di dengan spesifikasi dan daftar
pengangkut pallet pesanan

BM dimasukkan ke dalam wadah


yang disediakan BM
BM sayuran : di keranjang dibersihkan/dicuci
lauk hewani : loyang
lauk nabati : kontainer

BM yang langsung BM disimpan


diolah (pelabelan)

Freezer/chiller
Gudang kering

Distribusi BM Persiapan BM

3) Penyimpanan Bahan Makanan 

Penyimpanan bahan makanan adalah suatu cara menata, menyimpan, memelihara jumlah,

kualitas, dan keamanan bahan makanan kering di gudang bahan makanan kering dan bahan

makanan segar dalam keadaan dingin/beku. Gudang penyimpanan bahan makanan kering

memiliki suhu 210C dengan tinggi rak 150 cm dan lebar rak 236 cm. Tinggi dari lantai ke rak
10 cm, tinggi dari dinding ke bagian belakang rak 5 cm. Pencahayaan di dalam gudang yaitu

68-70 lux.

Tujuan penyimpanan bahan makanan yaitu tersediannya bahan makanan yang siap

digunakan dalam jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Prasyarat:

a) Adanya ruang penyimpanan bahan makanan kering dan segar.

b) Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai aturan.

c) Tersedianya kartu stok bahan makanan/buku catatan keluar masuknya bahan makanan.

Langkah penyimpanan:

a) Setelah bahan makanan memenuhi syarat, segera dibawa ke ruang penyimpanan, gudang

atau ruang pendingin

b)  Jika bahan makanan akan digunakan, maka dibawa ke ruang pengolahan dengan mengisi

kartu stok terlebih dahulu.

Di Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto, penyimpanan bahan makanan terdiri dari 2 jenis,

yaitu penyimpanan bahan makanan basah dan bahan makanan kering. Bahan makanan basah

akan dimasukkan kedalam wadah yang disediakan, bahan makanan sayur diletakkan

dikeranjang, lauk hewani diletakkan di loyang, dan lauk nabati diletakkan dikontainer.

Setelah dilakukan pemisahan, bahan makanan yang digunakan untuk pagi hari langsung

diolah oleh tenaga pemasak. Sedangkan bahan makanan yang digunakan untuk sore hari,

akan disimpan pada lemari penyimpanan (chiller) masing-masing sesuai dengan suhu yang

sesuai untuk bahan makanan tersebut. Sedangkan untuk bahan makanan kering disimpan

pada gudang penyimpanan bahan makanan.

Suhu yang digunakan untuk penyimpanan bahan makanan di Unit Gizi RSPAD Gatot

Soebroto :
- Penyimpanan lauk hewani
a. Daging/ikan/ayam : < 00C

b. Telur : 5 – 70C

- Penyimpanan lauk nabati : 10 – 150C


- Penyimpanan sayur : 10 – 150C
- Penyimpanan bumbu racik : 0 - 70C
- Penyimpanan cabe giling : < 00C

4) Penyaluran bahan makanan

Penyaluran bahan makanan adalah tata cara mendistribusikan bahan makanan berdasarkan

permintaan dari unit kerja pengolahan makanan.

Syarat penyaluran bahan makanan:

a) Adanya bon permintaan bahan makanan

b) Tersedianya kartu stok/buku catatan keluar masuknya bahan makanan.

Langkah penyaluran bahan makanan:

a) Ahli gizi membuat rekapitulasi kebutuhan bahan makanan untuk esok hari dengan cara:

standar porsi x jumlah pasien

b) Hasil perhitungan diserahkan ke gudang logistic

c) Bahan gudang menyiapkan bahan makanan sesuai dengan permintaan

d) Bagian pengolahan mengambil bahan makanan yang di order.

Di Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto, penyaluran bahan makanan dilakukan sesuai dengan

permintaan dari unit kerja pengolahan makanan. Dengan alur permintaan bahan makanan

yaitu adanya bon permintaan bahan makanan, kemudian bahan makanan yang akan

digunakan dicatat pada kartu stok/buku catatan keluar masuknya bahan makanan.
5. Melakukan produksi makanan

a. Persiapan Bahan Makanan

Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam

mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah

(mencuci,memotong,menyiangi,meracik,dan sebgainya ) sesuai dengan

menu,standar porsi, standar bumbu dan jumlah pasien yang dilayani.

Unit Gizi RSPAD Gatot Soebroto persiapan bahan makanan dilakukan

setelah bahan makanan sampai di unit gizi pada pagi hari dan telah dilakukan

pengecekan sesuai dengan spesifikasi. Bahan makanan hewani, nabati, sayuran

atau buah dilakukan setiap waktu makan sedangkan untuk bumbu dipersiapkan

pada pagi hari untuk waktu makan pagi, siang, dan malam.

Alat yang digunakan untuk persiapan bahan makanan yaitu talenan

digunakan sesuai dengan jenis bahan makanan. Dimanata lenan berwarna

kuning digunakan untuk bahan makanan nabati seperti tahu dan tempe, serta

talenan berwarna hijau digunakan untuk bahan makanan sayur,dan talenan

merah untuk bahan hewani,namun masih ditemukan penggunaan talenan yang

kurang tepat.

Proses persiapan bahan makanan untuk lauk hewani langsung digunakan

karena bahan lauk hewani tersebut telah dibersihkan sebelum penyimpanan,

untuk lauk nabati seperti tahu sebelum dipotong dilakukan pencucian terlebih

dahulu sedangkan untuk tempe langsung dilakukan pemotongan. Untuk

persiapan bahan makanan sayur masih terdapat kesalahan yang dilakukan oleh

tenaga penjamah makanan yaitu melakukan pemotongan sebelum bahan

makanan dicuci.
b. Pengolahan Bahan Makanan

Pengolahan merupakan suatu kegiatan memasak bahan makanan mentah

menjadi makanan siap di makan, berkualitas dan aman untuk di konsumsi

sesuai dengan resep, dengan menggunakan media cair, lemak, udara, atau

kombinasi dan ketiganya. 

Tujuan pengolahan bahan makanan:

1. Mengurangi risiko kehilangan zat-zat gizi

2. Meningkatkan nilai cerna

3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan

penampilan makanan

4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh.

Syarat penolahan makanan antara lain,tersedianya menu, pedoman menu,

siklus menu, bahan makanan, peralatan, aturan dalam menilai hasil

pemasakan, prosedur tetap pemasakan, BTP.

Pengolahan bahan makanan pada unit gizi RSPAD Gatot Soebroto

dilakukan untuk pasien yang mapatkan makanan biasa dan pemasakan untuk

diet. Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak mendapatkan diet

khusus. Sedangkan makanan diet diberikan kepada pasien yang mendapatkan

diet khusus seperti diet diabetes mellitus, diet rendah garam, dan diet rendah

protein. Proses pengolahan makanan dilakukan 2 jam sebelum pendistribusian

makanan dilakukan.

6.Melakukan distribusi makanan

a. Waktu Pendistribusian Makanan

Makanan di rumah sakit harus tepat waktu, tepat diet, dan tepat jumlah.

Waktu pembagian makanan yang tepat dengan jam makan pasien serta jarak
waktu makan yang sesuai, turut berpengaruh terhadap timbulnya sisa

makanan. Hal ini berkaitan dengan ketepatan petugas dalam menyajikan

makanan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan Makanan yang

terlambat datang dapat menurunkan selera makan pasien, sehingga dapat

menimbulkan sisa makanan yang banyak (Puspita dan Rahayu, 2011).

Waktu pendistribusian makanan, didapatkan pendistribusian makanan

di unit gizi RSPAD Gatot Soebroto :

1. Instalasi gizi

Berikut merupakan jadwal pengambilan makanan pasien / petugas

food service unit gizi :

a. Makan pagi : 05.00 – 07.00 WIB

b. Snack pagi : 08.00 – 09.30 WIB

c. Makan siang : 11.30 – 13.30 WIB

d. Snack sore : 15.00 – 16.00 WIB

e. Makan sore : 16.30 – 19.00 WIB

2. Sampai pada pasien

Makanan yang telah diporsikan oleh tenaga penjamah langsung

didistribusikan oleh pramusaji ke ruangan.Makanan sampai kepada

pasien paling lama 30 menit setelah pramusaji mengambil makanan

diloket penerimaan makanan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap pendistribusian

makanan pasien, didapatkan bahwa pramusaji yang mengantarkan

makanan kepada pasien telah melakukan pendistribusian makanan

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.


a. Jumlah Porsi

1. Pasien

Penyelenggaraan makanan yang telah disediakan oleh unit

gizi RSPAD Gatot Soebroto untuk pasien.

2. Pegawai

Penyelenggaraan makanan yang telah disediakan oleh unit

gizi RSPAD Gatot Soebroto untuk pegawai pada setiap minggu

sebagai berikut :

a. Pelayanan Makanan Kepada Pasien

Pelayanan makanan pasien di RSPAD Gatot Soebroto

dilihat oleh tim customer service rumah sakit. Tim

customer service melakukan penilaian terhadap seluruh

pelayanan yang ada di RSPAD Gatot Soebroto, dimana

terdapat pelayanan terhadap keperawatan, farmasi, hingga

makanan kepada pasien.

Pelayanan yang dilakukan oleh tim Customer Service

RSPAD Gatot Soebroto dilakukan secara menyeluruh dan

tidak per unit. Pelayanan makanan di RSPAD Gatot

Soebroto dilakukan dengan memperhatikan indikator mutu

penyelenggaran rumah sakit.


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perencanaan anggaran biaya

Perencanaan anggaran belanja bahan makanan ditentukan oleh Yanmasum

berdasarkan perencanaan kebutuhan bahan makanan dari Unit Gizi.

2. Perencanaan menu

Perencanaan menu di rencanakan oleh Sidiamak unit gizi dan ahli gizi.

Tujuannya adalah tersedianya daftar menu sesuai standar porsi dan standar

resep yang akan diolah untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien yang dilandasi

gizi seimbang.

3. Perencanaan kebutuhan bahan makanan

Perencanaan kebutuhan makanan yang ada di Rumah Sakit Pusat

Angkatan Darat Gatot Soebroto disusun berdasarkan jumlah pasien dengan

ketentuan biaya kurang lebih Rp. 60.000/ pasien (3x makanan utama dan 2x

makanan selingan).

4. Pengadaan bahan makanan

Pengadaan bahan makanan meliputi : pembelian bahan makanan,

penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, penyaluran

bahan makanan

5. Sistem produksi makanan

Sistem produksi makanan meliputi : persiapan bahan makanan,

pengolahan bahan makanan


6. Sistem distribusi dan penyaluran makanan

Pendistribusian makanan dilakukan dengan cara sentralisasi yaitu

pendistribusian makanan yang dipusatkan.

7.Sistem pengawasan mutu makanan

Pada pengawasan mutu makanan dilakukan oleh petugas unit gizi yang

bertugas pada bagian quality control dan hasil pengawasan mutu makanan

rasa, penampilan, dan tingkat kematangan di tuliskan pada buku laporan

quality control.

8. Sistem pencatatan dan pelaporan

Pencatatan bahan makanan yang diterima dilakukan oleh petugas unit

gizi yang bertugas dibagian gudang

9. Evaluasi Penyelenggaraan Makanan

Evaluasi kegiatan penyelenggaraan makanan dilakukan dari kegiatan

perencanaan menu, pengadaan bahan, penerimaan dan penyimpanan bahan,

persiapan dan pengolahan bahan makanan, distribusi makanan, penyajian

makanan diruangan dan pelayanan makan pasien.

10. Hasil (Out Put) Penyelenggaraan Makanan

Hasil (Out Put) Penyelenggaraan Makanan meliputi : Nilai Gizi dan

Cita Rasa Makanan , Waktu pendistribusian makanan, jumlah porsi, pelayanan

makanan kepala pasien, kepuasaan konsumen (sisa makanan, penilaian

terhadap menu)

B. Saran

Berdasarkan kegiatan PKL yang dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto dapat

diketahui bahwa ada hal yang perlu diperbaiki dan ditindak lanjuti oleh Unit Gizi

RSPAD Gatot Soebroto yaitu sebagian besar tenaga pengolah masih belum
mengetahui tata cara penanganan bahan makanan yang baik dan benar. Pihak Unit

Gizi RSPAD Gatot Soebroto perlu memberikan edukasi kepada tenaga pengolah

tentang tata cara penanganan makanan.


LAMPIRAN

A. Laporan Modifikasi Resep

1. Modifikasi Resep
a. Jenis Bahan Makanan
Resep yang dimodifikasi adalah resep dengan bahan utama tempe.
b. Resep Awal
TEMPE SAUS BOLOGNESE

Bahan :
1. Tempe
2. Saus bolognese (La Fonte)
3. Bawang merah
4. Bawang putih
5. Minyak goreng

Cara membuat :

1. Iris tempe berbentuk dadu. Goreng hingga matang. Tiriskan, pisahkan


di wadah.

2. Iris bawang bombay

3. Tumis bawang bombay dengan minyak hingga harum

4. Masukkan saus bolognese lalu aduk.

5. Masukkan tempe, aduk merata.

6. Sejenak sebelum kompor dimatikan, tambahkan daun bawang yang


sudah diiris kecil sebagai pengharum, aduk rata.

7. Siap disajikan

c. Resep Modifikasi
1. Analisa resep
a. Tempe Saus Bolognase
b. Golongan hidangan : Lauk nabati
c. Bahan makanan utama : Tempe
d. Teknik persiapan : Tempe potong persegi panjang
e. Teknik pengolahan : Goreng dan tumis
2. Tujuan Modifikasi

Mengetahui hasil modifikasi menu untuk meningkatkan mutu


resep dan makanan.

3. Langkah Modifikasi Resep


a. Nama resep lama : Tempe Saus Bolognase
b. Nama resep baru : Bola-bola Tempe Asam Manis
c. Perubahan persiapan : Tempe potong persegi panjang→ tempe
dihaluskan dan dibentuk bola-bola
d. Perubahan prosedur : Tempe di haluskan, beri bumbu halus, kepal
menjadi bulat, digoreng.
4. Resep Modifikasi
RESEP BOLA-BOLA TEMPE SAUS ASAM MANIS

Untuk : 1 porsi

Bahan:

1. 50 gr tempe yang harus di rebus dan tumbuk sampai halus


2. 1 butir telur ayam
3. 1 batang daun bawang yang sudah diiris tipis
4. Minyak goreng secukupnya
5. 2 sdm tepung terigu yang dilarutkan dengan air ¾ gelas

Bumbu yang harus dihaluskan:

1. 3 butir bawang merah


2. 2 siung bawang putih
3. ½ sdt garam
Bahan untuk saus asam manis:

1. ½ buah bawang bombay, diiris memanjang


2. 4 sendok makan saus tomat
3. 2 siung bawang putih, cincang kasar
4. ½ sendok teh garam
5. ½ gula pasir
6. 1 batang daun bawang, dipotong serong
7. ½ sendok makan tepung mazeina, larutkan dengan 1 sendok makan
air
8. 200 cc air putih

Cara membuat bola-bola tempe:

1. Campurkan tempe yang sudah ditumbuk dengan bumbu yang sudah


dihaluskan dan aduk sampai merata.
2. Tambahkan juga telur ayam, dan daun bawang, lalu aduk lagi
hingga tercampurnya semua adonan.
3. Kemudian ambil satu sendok makanan adonan, lalu bulat-bulatkan.
4. Panaskan minyak goreng, kemudian goreng adonan yang sudah
dibulatkan tadi.
5. Tambahkan saus kemudian hidangkan.

Cara membuat saus asam manis:

1. Tumis terlebih dahulu bawang bombay dan bawang putih, kemudian


aduk hingga harum.
2. Tambahkan saus tomat, garam, dan gula pasir, aduk hingga merata.
3. Masukan air masak hingga mendidih kemudian ikuti dengan
memasukan daun bawang, masukan larutan mazeina aduk hingga
kental merata.

5. Analisis Bahan :

N Nama Bahan Berat BDD Berat Harga Harga


o Bersih (%) Kotor Satuan Sebenarnya

1 Tepung terigu 200 100 200 Rp.8000/kg Rp.1600


2 Tepung maizena 50 100 50 Rp.32.000/kg Rp.1600
3 Tempe 500 100 500 Rp.20.000/kg Rp.10000
4 Telur ayam 500 87 575 Rp.28.000/kg Rp.16100
5 Minyak goring 500 100 500 Rp.14.000/kg Rp. 7000
6 Saos tomat 500 100 500 Rp.44.000/kg Rp.22000
7 Gula pasir 50 100 50 Rp.16.000/kg Rp.800
8 Bawang merah 150 90 167 Rp.24.000/kg Rp.4008
9 Bawang putih 100 88 114 Rp.24.000/kg Rp.2736
10 Bawang 250 94 258 Rp.30.000/kg Rp.7740
Bombay
12 Daun bawang 100 67 150 Rp.10.000/kg Rp.1500
Total Rp.75.084

6. Analisis Zat Gizi :

No Nama bahan Berat (gr) E(kal) P(gr) L(gr) KH(gr)


1. Tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
2. Tepung terigu 20 66,6 1,8 0,2 15,44
3. Tepung 10 34,1 0,03 0 8,5
maizena
4. Telur ayam 50 87,5 5,4 7 0,6
5. Saus tomat 50 55 1 6,2 12,25
6. Gula pasir 5 19,7 0 0 4,7
7. Minyak goreng 10 88,4 0 10 0
Total 451,8 18,63 27,8 42,24
7. Inventaris Alat :
Nama alat Jumlah
Piring snack 10 buah
Blender 1 buah
Pisau hijau 2 buah
Pisau merah 1 buah
Talenan putih 1 buah
Talenan hijau 1 buah
Talenan merah 1 buah
Risopan 1 buah
Timbangan digital 1 buah
Piring Kertas 30 buah
Sendok Plastik 30 buah
Garpu Plastik 30 Buah

8. Tabel Penilaian Hidangan

Tanggal Pengujian :

Nama Produk : Bola Bola Tempe Asam Manis


No Sampel :

Rasa Tekstur Warna Tingkat Aroma


kematangan

Komentar :

Keterengan :

1 = Sangat tidak suka

2 = Tidak suka

3 = Suka

4 = Sangat suka

1. Melakukan uji organoleptik


a. Hasil

Jumlah Sampel : 34 Orang

Menu : Bola Bola Tempe Asam Manis

Tanggal Pengujian : 14 januari 2018

Lama pengolahan : 45 menit


Sangat Sangat
Tidak Suka Suka
Indikator Jumlah Tidak Suka Suka
No
Penilaian Panelis
N % n % n % N %

1 Rasa 34 0 0 1 2,9 28 82,4 5 14,7

2 Tekstur 34 0 0 3 8,8 26 76,5 5 14,7

3 Warna 34 1 2,9 0 0 24 70,6 9 26,5

4 Tingkat 34 0 0 5 14,7 22 64,7 7 20,6


kematangan

5 Aroma 34 0 0 0 0 27 79,4 7 20,6

1. Rasa
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh persentase tertinggi
pada kategori suka 82,4 % sebanyak 28 orang,dan persentase
terendah 2,9% sebanyak 1 orang pada kategori tidak suka.
2. Tekstur
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, diperoleh
persentase tertinggi pada kategori suka 76,5% sebanyak 26
orang,dan persentase terendah 8,8% sebanyak 1 orang pada
kategori tidak suka.
3. Warna
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, diperoleh
persentase tertinggi pada kategori suka 70,6% sebanyak 24
orang,dan persentase terendah 2,9% sebanyak 1 orang pada
kategori sangat tidak suka.
4. Tingkat Kematangan
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, diperoleh
persentase tertinggi pada kategori suka 64,7% sebanyak 22
orang, dan persentase terendah 14,7% sebanyak 5 orang pada
kategori tidak suka.
5. Aroma
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, diperoleh
persentase tertinggi pada kategori suka 79,4% sebanyak 27
orang,dan persentase terendah 20,6% sebanyak 7 orang pada
kategori tidak suka.

b. Pembahasan
Modifikasi resep adalah mengubah resep asli secara terbatas dengan
cara tertentu agar diperoleh resep baru dengan kandungan gizi tertentu, bentuk
tertentu sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Modifikasi dilakukan untuk
meningkat mutu dari makanan, daya terima menu atau hidangan yang
disajikan. Dalam memodifikasi kita melakukan uji hedonik. Uji hedonik
merupakan suatu jenis uji penerimaan. Dalam uji ini panelis diminta
mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang tingkat kesukaan dan ketidak
sukaan. Pada uji hedonik ini kami menggunakan 4 skala penilaian yaitu :
sangat tidak suka, tidak suka, suka dan sangat suka; untuk penilaian rasa,
tekstur, warna, tingkat kematangan, dan aroma.
Modifikasi resep yang dilakukan yaitu perubahan menu dari tempe
bolognase menjadi bola bola tempe saus asam manis. Waktu persiapan
dilakukan pada jam 08.00 wib, persiapan alat dilakukan pada jam 08.30 wib.
Pengolahan dimulai pada jam 10.30 wib, dimulai dari persiapan bumbu,
perebusan tempe, pengirisan bumbu, pencampuran adonan, pencetakan
adonan dan penggorengan sampai menjadi bola bola tempe, setelah itu
dilakukan proses pembuatan saus asam manis. Waktu yang digunakan kurang
lebih 45 menit. Jika dilihat dari keefektifan waktu pengolahan dapat dikatakan
cukup efektif untuk mengolah dalam jumlah banyak.
Setelah melakukan uji hedonik diketahui hasil rata-rata baik dari segi
rasa, warna, tekstur, tingkat kematangan, aroma mencapai 90 % dikategorikan
baik. Adapun komentar yang diberikan yaitu dari segi rasa sudah baik tetapi
lebih baik jika rasa tempe lebih dimunculkan lagi. Perbandingan antara tempe
dan tepung 5 : 1 karena tempe dihaluskan dan diberi bumbu jadi rasa tepung
lebih muncul dari pada rasa tempe.
1. Rasa
Rasa merupakan interaksi bahan makanan dengan alat indra sehingga
menimbulkan suatu penilaian. Dari hasil uji hedonik yang dilakukan
diperolah penilaian tentang rasa yaitu suka 82,4 % sebanyak 28 orang dan
2,9% sebanyak 1 orang pada kategori tidak suka dengan rasa bola bola
tempe saus asam manis.
2. Tekstur
Tekstur makanan adalah suatu sifat bahan atau produk yang dapat
dirasakan melalui sentuhan kulit atau pencicipan. Dari hasil uji hedonik
yang telah dilakukan diperoleh penilaian tentang tekstur yaitu kategori
suka 76,5% sebanyak 26 orang dan 8,8% sebanyak 1 orang pada kategori
tidak suka dengan tekstur.

3.Warna

Warna adalah kesan yang dihasilkan oleh indera mata terhadap


cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut. Dari hasil uji hedonik
yang telah dilakukan diperoleh penilaian tentang warna yaitu kategori
suka 70,6% sebanyak 24 orang dan 2,9% sebanyak 1 orang pada
kategori sangat tidak suka.

4. Tingkat kematangan

Dari hasil uji hedonik yang telah dilakukan diperoleh penilaian


tentang tingkat kematangan bola bola tempe saus asam manis yaitu
kategori suka 64,7% sebanyak 22 orang, dan 14,7% sebanyak 5 orang
pada kategori tidak suka dengan tingkat kematangannya.

5. Aroma

Suatu hal yang muncul yang disebabkan oleh interaksi antara bahan
makanan dan indra penciuman. Dari hasil ujia hedonik yang telah
dilakukan diperoleh penilaian tentang aroma bola bola tempe saus asam
manis yaitu kategori suka 79,4% sebanyak 27 orang dan 20,6% sebanyak
7 orang pada kategori tidak suka.
B. Laporan Penilaian Konsumen

C. Laporan HACCP

Anda mungkin juga menyukai