Outline
Outline
NIM : 4172121009
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik
tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan suasana yang memungkin siswa
untuk belajar (Andi Prastowo, 2011). Dengan bahan ajar memungkinkan peserta
didik dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan
sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh serta terpadu. Dalam pembelajaran di kelas seorang guru juga sebaiknya
memiliki bahan ajar yang tepat. Bahan ajar juga menjadi salah satu pendukung
terwujudnya pembelajaran yang efisien. Sumber belajar yang diorganisir melalui
suatu rancangan yang dimamfaatkan sebagai sumber ajar dapat bermanfaat bagi
seorang guru maupun peserta didiknya (Abdul Majid, 2008). Bahan ajar yang masih
kurang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan juga menjadi faktor
penentu proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas. Didalam kelas penggunaan
bahan ajar yang masih berpusat pada guru ini membuat aktivitas siswa berkurang.
Aktivitas siswa yang rendah juga mengakibatkan kejenuhan siswa dan rendahnya
semangat dalam belajar fisika yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar kognitif
Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan cara
mengembangkan bahan ajar yang baik. Salah satu bahan ajar yang dapat
dikembangkan adalah berupa modul. Modul ialah bahan ajar yang dirancang secara
sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan
pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan
waktu tertentu ( Purwanto; dkk, 2007). Dengan menggunakan modul juga memberi
kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut cara masing-masing, oleh sebab mereka
menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah tertentu
berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing. Modul yang
disusun secara tepat dapat memberikan banyak keuntungan bagi peserta didik antara
lain, modul memberikan feedback yang banyak sehingga siswa dapat mengetahui
taraf hasil belajarnya. Modul yang disusun sedemikan rupa sehingga tujuan jelas,
spesifik dan dapat dicapai oleh peserta didik. Dengan tujuan yang jelas usaha murid
terarah untuk mencapainya dengan segera (Nasution, 2005).
proses menuju pemahaman atau resolusi suatu masalah” (Miftahul Huda, 2013).
Sementara itu menurut Sujana “PBL adalah suatu pembelajaran yang menyuguhkan
berbagai situasi bermasalah yang autentik dan berfungsi bagi siswa, sehingga masalah
tersebut dapat dijadikan batu loncatan untuk melakukan investigasi dan penelitian”
(Atep Sujana, 2014). Sehingga PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang
dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa dengan mengarahkan siswa
untuk bersama-sama memecahkan suatu masalah. Pengajaran ini menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks belajar bagi siswa tentang cara berfikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah (Asria Hirda Yanti, 2017). Pembelajaran
berbasis masalah (PBL) bermaksud untuk memberikan ruang gerak berpikir yang
bebas kepada siswa untuk mencari konsep dan penyelesaian masalah yang terkait
dengan materi yang diajarkan guru di sekolah. Karena pada dasarnya fisika bertujuan
agar siswa memahami konsep fisika dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-
hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan
tentang proses alam sekitar, mampu menerapkan berbagai konsep untuk menjelaskan
gejala alam untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah buku yang berasal dari
penerbit dan lembar kerja siswa yang digunakan hanya berisi latihan soal atau ulasan
dari setiap topik. Bahan ajar yang digunakan tersebut tidak melatih siswa dalam
melakukan penyelidikan ilmiah hanya berupa latihan soal saja. Bahan ajar tersebut
sangat jauh berbeda dengan ketentuan kurikulum 2013 yang mengutamakan
pembelajaran saintifik. Melalui modul problem based learning yang digunakan dalam
pembelajaran siswa dilatih umtukmampu memecahkan masalah untuk menemukan
sebuah konsep sehingga siswa mampu mampu menemukan penyelesaian masalah
tertentu terhadap suatu konsep.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
2. Bagaimana tanggapan tim ahli dan guru mengenai modul berbasis problem
base learning terhadap pembelajaran Fisika SMA pada materi usaha dan
energi?
3. Bagaimana tanggapan siswa mengenai modul berbasis problem based learning
terhadap pembelajaran Fisika SMA pada materi Usaha dan Energi ?
IV. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
Deskriptif kualitatif
Diketahui oleh ,
Ketua Jurusan, Dosen PS,
Peneliti,
Islah Ditasya
4172121009