Anda di halaman 1dari 5

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGGI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. Willem IskandarPsr V Medan Estate Kode Pos 20221 Telp (061) 6625970
Laman: www.unimed.ac.id

OUTLINE PROPOSAL PENELITIAN

NAMA : ISLAH DITASYA

NIM : 4172121009

JURUSAN : PENDIDIKAN FISIKA

I. Judul Proposal Skripsi

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS PROBLEM BASED


LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI UNTUK
KELAS X DI SMA NEGERI 1 BATANG KUIS

II. Latar Belakang :

Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik
tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan suasana yang memungkin siswa
untuk belajar (Andi Prastowo, 2011). Dengan bahan ajar memungkinkan peserta
didik dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan
sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara
utuh serta terpadu. Dalam pembelajaran di kelas seorang guru juga sebaiknya
memiliki bahan ajar yang tepat. Bahan ajar juga menjadi salah satu pendukung
terwujudnya pembelajaran yang efisien. Sumber belajar yang diorganisir melalui
suatu rancangan yang dimamfaatkan sebagai sumber ajar dapat bermanfaat bagi
seorang guru maupun peserta didiknya (Abdul Majid, 2008). Bahan ajar yang masih
kurang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan juga menjadi faktor
penentu proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas. Didalam kelas penggunaan
bahan ajar yang masih berpusat pada guru ini membuat aktivitas siswa berkurang.
Aktivitas siswa yang rendah juga mengakibatkan kejenuhan siswa dan rendahnya
semangat dalam belajar fisika yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar kognitif

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. Willem IskandarPsr V Medan Estate Kode Pos 20221 Telp (061) 6625970
Laman: www.unimed.ac.id

siswa (Rizi Maulida;dkk, 2015).

Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan cara
mengembangkan bahan ajar yang baik. Salah satu bahan ajar yang dapat
dikembangkan adalah berupa modul. Modul ialah bahan ajar yang dirancang secara
sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan
pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan
waktu tertentu ( Purwanto; dkk, 2007). Dengan menggunakan modul juga memberi
kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut cara masing-masing, oleh sebab mereka
menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah tertentu
berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing. Modul yang
disusun secara tepat dapat memberikan banyak keuntungan bagi peserta didik antara
lain, modul memberikan feedback yang banyak sehingga siswa dapat mengetahui
taraf hasil belajarnya. Modul yang disusun sedemikan rupa sehingga tujuan jelas,
spesifik dan dapat dicapai oleh peserta didik. Dengan tujuan yang jelas usaha murid
terarah untuk mencapainya dengan segera (Nasution, 2005).

Pembelajaran fisika diharapkan siswa mampu mengonstruksi pengetahuan


dibenak mereka sendiri. Sehingga akan berdampak pada ingatan siswa yang akan
lebih lama bertahan tentang apa yang akan dipelajari. Suatu konsep akan mudah
dipahami dan diingat oleh siswa jika konsep tersebut disajikan melalui prosedur dan
langkah-langkah yang tepat, jelas, dan menarik. Pembelajaran fisika membahas
tentang gajala atau fenomena-fenomena alam yang dipecahkan dengan dasar inquiry
dan discovery serta matematika yang logis dan pembelajarannya pun menggunakan
model dan metode serta media yang sifatnya inovatif salah satunya adalah Problem
Based Learning (PBL) (Ulfatun Handayani; dkk, 2017). Barrow mendefinisikan
Problem Based Learning atau PBL sebagai “Pembelajaran yang diperoleh melalui

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. Willem IskandarPsr V Medan Estate Kode Pos 20221 Telp (061) 6625970
Laman: www.unimed.ac.id

proses menuju pemahaman atau resolusi suatu masalah” (Miftahul Huda, 2013).
Sementara itu menurut Sujana “PBL adalah suatu pembelajaran yang menyuguhkan
berbagai situasi bermasalah yang autentik dan berfungsi bagi siswa, sehingga masalah
tersebut dapat dijadikan batu loncatan untuk melakukan investigasi dan penelitian”
(Atep Sujana, 2014). Sehingga PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang
dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa dengan mengarahkan siswa
untuk bersama-sama memecahkan suatu masalah. Pengajaran ini menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks belajar bagi siswa tentang cara berfikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah (Asria Hirda Yanti, 2017). Pembelajaran
berbasis masalah (PBL) bermaksud untuk memberikan ruang gerak berpikir yang
bebas kepada siswa untuk mencari konsep dan penyelesaian masalah yang terkait
dengan materi yang diajarkan guru di sekolah. Karena pada dasarnya fisika bertujuan
agar siswa memahami konsep fisika dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-
hari, memiliki keterampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan
tentang proses alam sekitar, mampu menerapkan berbagai konsep untuk menjelaskan
gejala alam untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di SMA Negeri 1


Batang Kuis pada bulan Februari 2020 menunjukan bahwa pembelajaran fisika yang
dilakukan masih pembelajaran konvensional dengan menerapkan metode ceramah
dalam pembelajaran yang dilakukan. Banyak siswa yang menganggap bahwa
pembelajaran fiska itu sangat sulit. Selain itu juga pembelajaran fisika jarang
melakukan kegiatan praktikum. Pembelajaran fisika akan lebih efektif jika disertai
dengan kegiatan praktikum, dengan begitu siswa akan lebih mudah memahami,
menemukan, dan membuktikan suatu konsep sehingga siswa akan lebih tertarik
mempelajari fisika. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi fisika,

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. Willem IskandarPsr V Medan Estate Kode Pos 20221 Telp (061) 6625970
Laman: www.unimed.ac.id

bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah buku yang berasal dari
penerbit dan lembar kerja siswa yang digunakan hanya berisi latihan soal atau ulasan
dari setiap topik. Bahan ajar yang digunakan tersebut tidak melatih siswa dalam
melakukan penyelidikan ilmiah hanya berupa latihan soal saja. Bahan ajar tersebut
sangat jauh berbeda dengan ketentuan kurikulum 2013 yang mengutamakan
pembelajaran saintifik. Melalui modul problem based learning yang digunakan dalam
pembelajaran siswa dilatih umtukmampu memecahkan masalah untuk menemukan
sebuah konsep sehingga siswa mampu mampu menemukan penyelesaian masalah
tertentu terhadap suatu konsep.

Berdasarkan permasalahan diatas, perlunya adalam kesdiaan bahan ajar


berbasis PBL yang merupakan salah satu alternatif pmbelajaran yang cocok untuk
melatih siswa bekerja secara ilmiah. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul Fisika Berbasis Problem Based
Learning (PBL) Pada Materi Usaha dan Energi Untuk Kelas X Di SMA Negeri 1
Batang Kuis”

III. Masalah Yang Diteliti

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah modul fisika yang berbasis model pembelajaran problem based


learning “layak” untuk digunakan menurut BSNP ?
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. Willem IskandarPsr V Medan Estate Kode Pos 20221 Telp (061) 6625970
Laman: www.unimed.ac.id

2. Bagaimana tanggapan tim ahli dan guru mengenai modul berbasis problem
base learning terhadap pembelajaran Fisika SMA pada materi usaha dan
energi?
3. Bagaimana tanggapan siswa mengenai modul berbasis problem based learning
terhadap pembelajaran Fisika SMA pada materi Usaha dan Energi ?
IV. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :

1. Menghasilkan modul fisika berbasis problem based learning yang memenuhi


kriteria bahan ajar yang layak digunakan sesuai standar BNSP.
2. Mengetahui tanggapan tim ahli mengenai modul berbasis problem based
learning terhadap pembelajaran fisika SMA pada materi usaha dan energi.
3. Mengetahui tanggapan siswa mengenai modul berbasis problem based
learning terhadap pembelajaran fisika SMA pada materi usaha dan energi.
V. Jenis penelitian

Deskriptif kualitatif

Diketahui oleh ,
Ketua Jurusan, Dosen PS,

Dr. Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si Rugay, M.Si


Nip. 19681205 199303 1 001 Nip. 19690421 199412 2 001

Peneliti,

Islah Ditasya
4172121009

Anda mungkin juga menyukai