2139 4861 1 SM PDF
2139 4861 1 SM PDF
Muhamad Taufiq*
Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Matematik dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini mengenai upaya identifikasi miskonsepsi mahasiswa berkaitan dengan konsep gaya menggunakan
Certainty of Response Index (CRI) dan Wawancara. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa mahasiswa me-
ngalami miskonsepsi berkaitan dengan konsep gaya dengan berbagai tingkatan yang berbeda-beda yaitu tingkat
tinggi, sedang, dan rendah. Penggunaan tes model Certainty of Response Index (CRI) dalam penelitian ini sangat
membantu peneliti khususnya untuk memetakan tingkat miskonsepsi yang dialami oleh mahasiswa. Implemen-
tasi model pembelajaran siklus belajar (learning cycle) 5E mampu menurunkan proporsi siswa yang mengalami
miskonsepsi mahasiswa pada konsep gaya, yakni dari 46% menjadi 2,8%. Dengan demikian ada peningkatan
proporsi penurunan jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi sebanyak 43,2%, Hal ini menunjukkan bahwa
model pembelajaran siklus belajar (learning cycle) 5E efektif mampu untuk meningkatkan proporsi penurunan
jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi.
ABSTRACT
This research is about identification of student misconceptions related to the concept of force using Certainty of
Response Index (CRI) and Interview. From the analysis of the data showed that students had misconceptions re-
lated to the concept of force with a variety of different levels, are: high, medium, and low. The use of model tests
Certainty of Response Index (CRI) in this study greatly helps researchers to map the particular misconceptions
experienced by students. The implementation result of the learning cycle instructional model 5E able to reduce
the proportion of students who have misconceptions in the concept of force, from 46% to 2.8%. Thus, there is an
increase in the proportion of reduction in the number of students who have misconceptions as much as 43.2%,
This result shows that the model of the learning cycle model 5E effectively able to decrease the proportion of
students who have misconceptions.
Keywords: Misconception; Certainty of Response Index (CRI), Interview, Remedial, Learning Cycle Model
pengetahuan dan kecakapan mahasiswa dalam Diagram berikut ini menyajikan tingkat
mengaplikasikan konsep dan perubahan berfikir miskonsepsi mahasiswa pada konsep gaya untuk
mahasiswa. masing-masing pertanyaan tentang konsep gaya
secara urut dari pertanyaan konsep nomor 1 sam-
METODE pai nomor 12.
ngetahuan sendiri secara tepat. Apalagi jika tidak baik). Bila dibandingkan dengan kreteria keber-
didampingi sumber informasi yang jelas dan aku- hasilan tindakan, maka rata-rata hasil belajar
rat. yang dicapai mahasiswa sudah memenuhi kret-
Konstruksi pengetahuan mahasiswa tidak ria keberhasilan tindakan, meskipun belum 100%
hanya dilakukan sendiri tetapi juga dibantu oleh menghilangkan miskonsepsi mahasiswa pada
konteks dan lingkungan mahasiswa, diantara- konsep gaya. Hasil penelitian ini selengkapnya
nya teman-teman di sekitar mahasiswa, buku dirangkum pada tabel 1.
teks, guru dan lainnya. Jika aspek-aspek tersebut Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
memberikan informasi dan pengalaman yang sebelum mempelajari materi gaya, siswa telah
berbeda dengan pengertian ilmiah maka sangat memiliki gagasan atau ide-ide tentang konsep
besar kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada yang dipelajari. Hal ini dapat dilihat dari profil
mahasiswa tersebut. Oleh karena itu, aspek-aspek konsepsi siswa yang cukup beragam pada pre-test
tersebut merupakan penyebab terjadinya miskon- menggunakan model CRI dan juga ketika pembe-
sepsi pada mahasiswa. Aspek-aspek yang dapat lajaran dengan model siklus belajar 5E pada fase
menyebabkan terjadinya miskonsepsi adalah engage (menarik perhatian) yang merupakan fase
mahasiswa itu sendiri, guru, dan metode pembe- awal dalam pembelajaran yang dilakukan dosen.
lajaran yang digunakan dosen di kelas. Dengan Pada fase engage ini dosen menciptakan si-
menggunakan wawancara secara intensif peneli- tuasi teka-teki yang sesuai dengan konsep gaya.
ti memperoleh data penyebab miskonsepsi yang Dosen mengajukan pertanyaan dalam rangka
dialami oleh mahasiswa yaitu ada yang karena menggali prekonsepsi mahasiswa berkaitan de-
ketidak tahuan, kesalahan bahasa, tayangan film, ngan pemahamannya terhadap materi gaya, dan
kemampuan berfikir, latar belakang keluarga, jawaban mahasiswa digunakan untuk menge-
konsepsi parallel, dan kesalahan konsepsi awal tahui hal-hal apa saja yang telah diketahui oleh
mahasiswa. mereka. Pada fase inilah dosen mengidentifika-
Dari analisis miskonsepsi sebelum dan si miskonsepsi mahasiswa dengan memberikan
sesudah pembelajaran ditemukan bahwa pem- pertanyaan dan paparan konsep yang membang-
belajaran dengan mengimplementasikan model kitkan konflik kognitif. Hasil yang dapat disam-
siklus belajar dapat menurunkan rata-rata persen- paikan peneliti ternyata konsepsi awal mahasis-
tase jumlah mahasiswa yang mengalami miskon- wa pada umumnya cukup bervariasi dan masih
sepsi. Setelah dilakukan remediasi miskonsepsi bersifat miskonsepsi.
yang masih dialami mahasiswa adalah pada per- Pada fase explain (menjelaskan), dosen
tanyaan ke-9 dan ke-10 yaitu “Gaya gesek selalu mendorong mahasiswa untuk menjelaskan kon-
menghambat gerak benda?” yaitu sebanyak seba- sep dengan kalimat mereka sendiri. Dosen mem-
nyak 2,1%, masing-masing untuk tingkat sedang berikan kesempatan kepada mahasiswa secara
sebanyak 1,4%, dan tingkat tinggi 0,7%, kemu- individu maupun kelompok untuk mengungkap-
sian “Gaya gravitasi hanya berlaku bagi obyek kan penjelasan terhadap suatu fenomena atau
yang lebih kecil, karena itu bulanlah yang ditarik konsep tentang gaya.
bumi dan tidak sebaliknya atau dengan kata lain Selanjutnya pada fase extend (perluasan),
bulan mengelilingi bumi dan tidak sebaliknya?”, mahasiswa mengaplikasikan konsep dan kecaka-
yaitu miskonsepsi hanya pada tingkat rendah se- pan yang telah mereka miliki terhadap situasi lain
besar 0,7% dari total mahasiswa. tentang aplikasi konsep gaya. Dosen mendesain
kegiatan yang serupa tetapi tidak sama dengan
Tabel 1. Hasil remediasi miskonsepsi dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya, dan sifat-
model siklus belajar (learning cycle) 5E nya merupakan pengembangan atau aplikasi dari
konsep yang dipelajari. Sehingga pada fase inilah
Sebelum Sesudah perubahan konsepsi mahasiswa dimantapkan,
Hasil penelitian dari miskonsepsi ke konsepsi yang sesuai dengan
remediasi remediasi
konsepsi para ilmuan.
Tingkat iskonsepsi 46,00% 2,80%
Pada fase evaluate (evaluasi) dilaksanakan
Rata-rata hasil oleh dosen selama pembelajaran dilangsungkan
54,00 99,80
belajar atau pada tiap siklus belajar yang sebelumnya
telah disebutkan. Dosen mengobservasi penge-
Analisis statistik deskriptif terhadap hasil tahuan dan kecakapan mahasiswa dalam me-
belajar mahasiswa pendidikan fisika pada konsep ngaplikasikan konsep gaya dan perubahan berfi-
gaya menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kir mahasiswa.
setelah remediasi adalah 99,80 (katagori sangat Implementasi model pembelajaran siklus
Muhamad Taufiq / JPII 1 (2) (2012) 198-203 203
belajar (learning cycle) 5E mampu menurunkan siswa yang mengalami miskonsepsi mahasiswa
proporsi siswa yang mengalami miskonsepsi ma- pada konsep gaya, yakni dari 46% menjadi 2,8%.
hasiswa pada konsep gaya, yakni dari 46% men- Dengan demikian ada peningkatan proporsi pe-
jadi 2,8%. Dengan demikian ada peningkatan nurunan jumlah siswa yang mengalami miskon-
proporsi penurunan jumlah siswa yang mengala- sepsi sebanyak 43,2%, Hal ini menunjukkan bah-
mi miskonsepsi sebanyak 43,2%, Hal ini menun- wa model pembelajaran siklus belajar (learning
jukkan bahwa model pembelajaran siklus belajar cycle) 5E efektif mampu untuk meningkatkan
(learning cycle) 5E mampu meningkatkan proporsi proporsi penurunan jumlah siswa yang mengala-
penurunan jumlah siswa yang mengalami mis- mi miskonsepsi.
konsepsi. Peneliti memberikan saran pentingnya di-
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil laksanakan tes miskonsep untuk konsep fisika
penelitian yang dilakukan oleh Taufiq, . (2010), yang lain, karena peneliti menduga rendahnya
bahwa pembelajran siklus belajar (learning cycle) hasil belajar mahasiswa selama ini bisa jadi pe-
5E merupakan salah satu model pembelajaran nyebabnya adalah miskonsepsi yang menjangkiti
yang efektif untuk meremediasi miskonsepsi fisi- pemahaman mereka selama ini. Kemudian mo-
ka. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penda- del pembelajaran siklus belajar (learning cycle) 5E
pat yang dikemukakan oleh Euwe van den Berg dapat diterapkan sebagai alternatif model pem-
bahwa siswa tidak memasuki pelajaran fisika belajaran untuk meremediasi miskonsepsi maha-
dengan kepala kosong yang dapat diisi dengan siswa.
pengetahuan fisika, tetapi sebaliknya kepala sis-
wa sudah penuh dengan pengalaman dan penge- DAFTAR PUSTAKA
tahuan yang berhubungan dengan fisika, namun
sebagian besar masih berlabel miskonsepsi. Dykstra, et al. (1992). “Studying Coceptual Change in
Learning Physics”. Journal Research in Science-
PENUTUP Teaching, 74 (5)
Gilbert, J.K. Osborne, R.J and Fensham, P.J. (1992).
“Children’s Science dan it’s Consequences for
Hasil penelitian ini menunjukkan bah- Teaching”. Journal of Science Education, 65 (4):
wa mahasiswa mengalami miskonsepsi berkai- 623-633.
tan dengan konsep gaya dengan tingkatan yang Gunstone, R.F. (1990). “Children’s Science A Decade
berbeda-beda yaitu tingkat tinggi, sedang, dan of Development in Constructivist View of Sci-
rendah. Hasil wawancara secara intensif me- ence Teaching and Learning”. ASTJ, Vol. 36,
ngungkapkan penyebab miskonsepsi yang diala- No. 4.
mi mahasiswa pada konsep gaya adalah karena Hasan , S. Bagayoko, D. and Kelly, E. L. (1992). Mis-
kesalahan bahasa, tayangan film, kemampuan conception and The Certainty of Response In-
dex”. Journal of Physics Education, 30.
berfikir, latar belakang keluarga, konsepsi para-
Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep
llel, dan kesalahan konsepsi awal mahasiswa. Pendidikan Fisika. Jakarta: Gramedia.
Penggunaan tes model Certainty of Respon- Taufiq, M. et.al., 2010. Student’s Science Misconceptions
se Index (CRI) dalam penelitian ini sangat mem- Concerning The State Changes of Water and
bantu peneliti khususnya untuk memetakan ting- Their Remediation Using Three Different Learning
kat miskonsepsi yang dialami oleh mahasiswa. Models In Elementary School. Prosiding Seminar
Implementasi model pembelajaran siklus belajar Nasional Fisika Unnes 2010. Universitas Neg-
(learning cycle) 5E mampu menurunkan proporsi eri Semarang.