Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN HASIL PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS

Disusun Oleh :

Axnes Putrima Wirayani (06)

Bayu Laksono (07)

Desiana Ika Kristanti (08)

Dewi Ayu Ningtyas (09)

Dwinda Sekar Indah Mawarni (10)

Kelas : XI IPS 2

SMA N 1 KALASAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman 55571, Telepon/faks (0274) 496040


E-mail : sman1kalasan.sleman@gmail.com Website :
www.sman1kalasan.sch.id.
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian dengan judul “LAPORAN HASIL PEMBELAJARAN DI


LUAR KELAS” telah disahkan dan disetujui pada :

Hari, tanggal:

Di SMA N 1 KALASAN

Disetujui oleh :
 
Guru Pengampu Mata Guru Pengampu Mata
PelajaranEkonomi PelajaranSejarah

Dra. Lilik Sri Wiratmi Anggita Tiana R, S.Pd


NIP.

Guru Pengampu Mata Guru Pengampu Mata


PelajaranGeografi PelajaranPKn

Sti Suratmi, S.Pd


NIP. Gelis Wahjuti, S.Pd
NIP.

Kepala Sekolah Guru Pengampu Mata


PelajaranSosiologi

Basuki Jaka Purnama, M.Pd. Urip Sadewo, S.Sos


NIP. 19660628 199001 1 001 NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga laporan hasil kegiatan
pembelajaran di luar kelas SMA N 1 Kalasan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu terselesaikannya tugas ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang ada relavansinya dengan penyempurnaan laporan ini sangat kami
harapkan dari para pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami
perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Kami mohon maaf atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan
laporan ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi
referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Aamiin Yaa
Robbal ‘Alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kalasan, Februari
2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman judul

Lembar Pengesahan......................................................................................... ii

Kata Pengantar................................................................................................. iii

Daftar isi........................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar belakang masalah.........................................................................1


B. Rumusan masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan laporan....................................................................................... 2
D. Manfaat laporan..................................................................................... 2

BAB II LAPORAN HASIL PEMBELAJARAN............................................................5

1. PT. MADUBARU PG. MADUKISMO DI BANTUL, DIY..................................5


a. Ekonomi....................................................................................... 5
b. Geografi....................................................................................... 7
2. LPKA KELAS 1 KUTOARJO, JAWA TENGAH...............................................8
a. Geografi....................................................................................... 8
b. PKn............................................................................................ 14
c. Sosiologi....................................................................................
3. MUSEUM TOSAN AJI PURWOREJO.........................................................17
a. Sejarah...................................................................................... 17
b. Geografi..................................................................................... 18
4. HUTAN MANGROVE KULON PROGO......................................................19
a. Geografi..................................................................................... 19

BAB III PENUTUP............................................................................................. 22

1. Kesimpulan.......................................................................................... 22
2. Saran.................................................................................................... 22

LAMPIRAN....................................................................................................... 23

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar di sekolah merupakan suatu proses kegiatan yang


diharapkan dapat memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tuntutan
kurikulum. Dalam upaya pemenuhan tuntutan kurikulum untuk mempersiapkan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mampu menerapkan ilmu
pengetahuan maka dilaksanakan pembelajaran di luar kelas.

Maka dari itu, SMA N 1 Kalasan menyelenggarakan pembelajaran di luar


kelas bagi kelas X dan XI jurusan IPS.

Laporan ini bertujuan sebagai tugas untuk mendapatkan nilai dan sebagai
pengetahuan umum tentang tempat tempat yang dikunjungi.

B. Rumusan Masalah
1. PT. Madubaru PG. Madukismo Di Bantul, DIY
a. Ekonomi
Bab Peran Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia
1) Bagaimana sejarah berdirinya PT. Madubaru PG. Madukismo?
2) Bagaimana struktur organisasi yang ada di PT. Madubaru PG.
Madukismo?
3) Mengapa pemilihan letak perusahhan berada di wilayah
tersebut?

Bab konsep manajemen

1) Apakah ada produk lain yang dihasilkan selain produk gula?


2) Dari mana sumber bahan baku diperoleh?
3) Apakah ada kendala pengadaan bahan baku?
4) Bagaimana proses produksi gula?
5) Berapa kapasitas prosuksi gula?
6) Bagaimana menjaga kualitas produksi gula?
7) Apakah yang dimaksud manajemen pemasaran?
8) Bagaimana upaya memasarkan produk-produk PT. Madubaru PG.
Madukismo?
9) Sampai di mana luas jangkauan pemasaran?

1
10) Bagaimana PT. Madubaru PG. Madukismo mengatasi masalah
persaingan dengan produk perusahaan yang sejenis?
11) Apakah impor gula berpengaruh terhadap produksi dan
keuntungan PT. Madubaru PG. Madukismo?
12) Apakah ada upaya untuk meningkatkan pendapatan selain
dari produk gula?
Bab Permasalahan Ketenagakerjaan dalam Pembangunan
Ekonomi
1) Bagaimana cara perekrutan dan seleksi tenaga kerja di PT.
Madubaru PG. Madukismo?
2) Bagaimana persyaratan untuk diterima menjadi karyawan?
3) Apakah kesempatan kerja di PT. Madubaru PG. Madukismo
menampung/memprioritaskan angkatan kerja dari daerah
setempat?
4) Apakah ada kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan
prestasinya dengan biaya perusahaan, bentuk-bentuk
peningkatannya, dan kira-kira berapa persen?
5) Bagaimana sistem upah yang diterapkan PT. Madubaru PG.
Madukismo, termasuk bentuk kesejahteraan yang diberikan
kepada karyawan?
6) Motivasi apa yang diberikan kepada karyawan untuk
meningkatkan produktivitas kerja?
7) Apakah pernah ada pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada
karyawan, apa alasannya? Apakah ada kompensasi jika terjadi
pemutusan hubungan kerja?
Bab Konsep Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
1) Bagaimana Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT.
Madubaru PG. Madukismo yang berhubungan dengan
pengolahan limbah dan pemberian fasilitas/kesejahteraan bagi
masyarakat lingkungan sekitar?
2) Apakah dengan penyerapan tenaga kerja, perusahaan mampu
memberikan kontribusi pada daerah setempat dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah setempat?
Bab APBD dalam Pembangunan Ekonomi
1) Bagaimana kontribusi PT. Madubaru PG. Madukismo terhadap
penerimaan asli daerah?

2
b. Geografi
1. Bagaimana lokasi PT. Madubaru PG. Madukismo ditinjau dari segi
geografis dan fisiografisnya?
2. LPKA Kelas 1 Kutoarjo, Jawa Tengah
a. Geografi
1. Bagaimana lokasi LPKA Kelas 1 Kutoarjo ditinjau dari segi
geografis dan fisiografisnya?
b. PKn
1) Wawancarailah beberapa anak binaan di LPKA Kelas 1 Kutoarjo
siapa namanya, berapa usianya, dan berasal dari daerah mana?
2) Pelanggaran yang pernah dilakukan dan berapa lama
pembinaannya?
3) Bagaimana belajar atau kegiatan di LPKA Kelas 1 Kutoarjo?
4) Bagaimana perhatian dari orangtua, misalnya kunjungan dari
keluarga?
5) Apa harapan setelah keluar dari LPKA Kelas 1 Kutoarjo?
c. Sosiologi
1) Apakah ada konflik keluarga yang menyebabkan anak
bermasalah?
2) Apakah ada konflik di dalam LPKA antar penghuni maupun
penjaga LPKA?
3) Apakah dampak positif maupun negatif anak tinggal di LPKA?
3. Museum Tosan Aji Purworejo
a. Sejarah
1) Bagaimana sejarah singkat awal berdirinya Museum Tosan Aji di
Purworejo?
2) Apa saja koleksi benda peninggalan yang ada di Museum Tosan
Aji yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia
masa Hindu dan Buddha?
3) Bagaimana sistem pemerintahan/sosial/ekonomi/kebudayaan
dari kerajaan yang terkait dengan rumusan masalah No. 2?
4) Apakah masih ada pengaruh Hindu dan Buddha dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini baik dari segi
sistem pemerintahan/ sosial/ ekonomi/ kebudayaan?

3
5) Bagaimana bentuk kepedulian masyarakat terhadap benda
peninggalan masa Hindu dan Buddha di Museum Tosan Aji?

b. Geografi
1) Bagaimana lokasi Museum Tosan Aji ditinjau dari segi geografis
dan fisiografisnya?
4. Hutan Mangrove Kulon Progo
a. Geografi
1) Bagaimana lokasi Hutan Mangrove ditinjau dari segi geografis
dan fisiografisnya?
2) Apa saja jenis flora dan fauna di sekitar? Apa jenis flora dan
fauna yang dominan di Hutan Mangrove?
3) Bagaimana pemanfaatan sumber daya alam di bidang pertanian,
lingkungan, dan bidang pariwisata berbasis kearifan local di
sekitar Hutan Mangrove?
C. Tujuan Laporan

Laporan ini bertujuan sebagai tugas untuk mendapatkan nilai dan sebagai
pengetahuan umum tentang tempat tempat yang dikunjungi.

D. Manfaat Laporan

Bermanfaat sebagai pengetahuan umum dan dapat mendapatkan


informasi dari tempat tempat yang dikunjungi.

4
BAB II

LAPORAN HASIL PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS

A. MATA PELAJARAN EKONOMI


PT. MADUBARU PG. MADUKISMO DI BANTUL, DIY

Bab Peran Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia

1. Sejarah berdirinya PT. Madubaru PG. Madukismo


Pada zaman pemerintahan Belanda, terdapat kurang lebih 17
pabrik gula di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikuasai oleh
pihak Belanda. Pada 1942 seluruh pabrik berpindah tangan pada
pemerintahan Jepang yang tersisa 12 pabrik yang beroperasi.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan seluruh pabrik diambil alih
oleh Pemerintahan Indonesia.
Setelah kondisi pemerintahan Indonesia mulai stabil,
pabrik gula didirikan lagi. Pemprakarsa ini diawali dengan
dibentukanya P3G (Panitia Pendirian Pabrik Gula) yang
bekerjasama dengan dDewan Perwakilan Daerah Yogyakarta,
yang kemudian dibentuk BPPP (Badan Pelaksanaan
Perusahaan Perkebunan.
Badan usaha ini menjadi perseroan terbatas yang
didirikan dengan akta notaris pada tanggal 14 Juni 1955
dengan nama PT Madubaru oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono IX yang resmi didirikan pada 28 Mei 1958 oleh
Presiden Soekarno.
PT. Madubaru yang berlokasi didaerah kabupaten
Bantul Provinsi DIY mempunyai usaha pokok pabrik gula dan
pabrik alkohol spritus madukismo dengan potensi dan
peluang pengembangan usaha yang potensial masih memiliki
kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi suatu
perusahaan agro industri yang berbasis tebu dan dikelola
secara profesional dan inovatif mengahadapi persaingan
bebas di era globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati.
Dengan menggunakan strategi bisnis overall cost
leadership pada usaha pokok dan strategi bisnis differensiasi
pada diversifikasi usaha maka PT. Madubaru siap
menghadapi persaingan di era globalisasi. PT. Madubaru

5
dengan kepemilikan saham 65% Sri Sultan
Hamengkubuwono IX (Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat)
dan 35% PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI), serta
pelaksanaan konsep Good Corporate Governance (GCG)
secara konsisten akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
masyarakat petani tebu dan insvestor yang menanamkan
modalnya.
A. Sejarah Singkat

PG-PS Madukismo adalah satu-satunya pabrik gula dan pabrik


alkohol atau spritus di Provinsi DIY.

Dibangun : 1955

Atas prakarsa : Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Diresmikan : 29 Mei 1958 oleh Presiden Ir. Soekarno

Mulai produksi : pabrik gula tahun 1958

Pabrik spritus : 1959

Kontraktor utama : Machine Fabriek Sangerhausen, Jerman Timur

Status perusahaan : Perseroan terbatas, didirikan 14 juni 1955.

Diberi nama : Pabrik-Pabrik Gula Madubaru PT. (P2G.


Madubaru PT),

Memiliki 2 pabrik : Pabrik Gula (PG) Madukismo, Pabrik Alkohol


atau Pabrik Spiritus (PS) Madukismo

Pemilik saham : Awal berdiri 75% milik Sri Sultan


Hamengkubuwana IX, 25% milik pemerintah RI. Saat ini dirubah
menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengkubuwono X, 35%
milik pemerintah RI.

B. Kronologis Status Perusahaan Dan Perubahan Manajemen

1955 -1962 : Perusahaan swasta PT.

1962-1966 : Bergabung dengan perusahaan negara dibawah BPU-


PPN (Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Negara), karena adanya

6
polisi pemerintah RI yang mengambil alih semua perusahaan di
Indonesia.

1966 : BPU-PPN bubar PT. Madubaru memilih perusahaan


swasta.

1966-1984 : PT. Madubaru menjadi perusahaan swasta dengan


susunan direksi yang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono IX
sebagai presiden direktur.

4 Maret 1984 - 24 Februari 2004 : Diadakan kontrak management


dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

24 Februari 2004 : PT Madubaru menjadi perusahaan mandiri.

C. Kemajuan-Kemajuan PG. Madukismo Yogyakarta


· Desain awal 1.500 ton tebu perhari (tt)
· Tahun 1976 ditingkatkan lagi menjadi 2500 tth
· Tahun 1992 ditingkatkan lagi menjadi 3000 tth
· Tahun 2000 – sekarang berhasil mencapai hingga 3500 tth
PS MADUKISMO
· Tahun 1976 awal 15.000 liter alcohol per hari
Tahun 2002 ditingkatkan menjadi 25000 liter per hari 4.2 UPT
BPPTK LIPI Gunungkidul Yogyakarta

2. Struktur organisasi yang ada di PT. Madubaru PG. Madukismo

Susunan pegurus saat ini sebagai berikut :

1) Komisaris Utama
a. GKR Pembayun
2) Komisaris
a. Drs. H. Sumargono Kusumohadiningrat
b. Ir. H. Bambang Sumardiko
3) Direktur
a. Ir. Rachmad Edi Cahyono, M.SI

Fungsi dan tugas jabatan pada PT Madubaru PG Madukismo, sebagai


berikut :

1) Direktur

7
Fungsi Direktur adalah mengelola perusahaan secara
keseluruhan untuk
melaksanakan kebijakan rapat umum pemegang saham.Tugas
direktur adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan tujuan perusahaan
b) Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.
c) Menyusun rencana jangka panjang perusahaan.
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan dan pedoman-pedoman
penyusunananggaran tahunan.
e) Menetapkan rancangan anggaran perusahaan yang akan
diusulkan
kepada rapat umum pemegang saham.
2) Satuan Pengawas Intern
Tugas dan wewenang :
a. Melakukan pengawasan melalui kegiatan audit, konsultasi dan
pembinaan
terhadap semua kegiatan dan fungsi organisasi.
b. Melakukan pengawasan atas pihak-pihak yang terkait dengan
perusahaan atas
persetujuan Direktur.
c. Melakukan audit investigasi terhadap aspek yang dapat
menimbulkan kerugianbagi perusahaan.
d. Dalam rangka penugasan memiliki aspek penuh dan bebas
keseluruh fungsi,
catatan, dokumen, aset dan karyawan.
e. Mengalokasikan sumber daya dan menentukan lingkup kerja,
serta menetapkanteknik-teknik audit.
f. Memperoleh bantuan kerjasama dari personil di unit-unit
perusahaan pada saatmelakukan pengawasan, juga jasa-jasa
khusus lainnya dari dalam maupun luarperusahaan.
g. Menjadi bagian counterpart auditor external dalam pelaksanaan
tugasnya.
3) Manajer Umum
Fungsi general manager adalah mengelola perusahaan secara
keseluruhan sesuaidengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
direksi.Tugas general manager adalah sebagai beriku:

8
a. Merumuskan sasaran kerangka tujuan yang telah ditetapkan
direksi.Menetapkan strategi untuk mencapai sasaran
perusahaan.
b. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan kebijakan
direksi
Membantu direksi dalam menyusun rencana jangka panjang
perusahaan.
c. Melasanakan kebijakan dan pedoman penyusunan anggaran
tahunan.
4) Kepala Bagian Pemasaran
Fungsi Kepala Bagian Pemasaran adalah melaksanakan kebijakan
direksi dalam
ketentuan general manager dalam bidang pemasaran, serta
memimpin divisi
pemasaran untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.Tugas
Kepala Bagian Pemasaran adalah sebagai berikut:
a. Menyususn strategi pemasaran
b. Mengusahakan pengembangan pasar untuk produk-produk
PT.
Madubaru.
c. Merencanakan dan mengawasi pengiriman barang dan
proses
penagihan.
d. Mengadakan perbaikan sistem pemasaran.
e. Menilai prestasi kerja staf pemasaran.
5) Kepala Bagian Akutansi dan Keuangan
Fungsi Kepala Bagian Akuntnasi dan Keuangan adalah
melaksanakan kebijakandireksi dalam ketentuan general manager
dibidang keuangan, anggaran, sertamemimpin divisi akuntansi dan
keuangan untuk mencapai sasaran tujuanperusahaan.
Tugas Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan menjalankan
kebijakan direksi
dan ketentuan general manager dalam bidang keuangan,
pengelolaan data dan
akuntansi perusahaan.
6) Kepala Bagian SDM dan Umum

9
Fungsi BagianSumber Daya Manusia dan Umum adalah
melaksanakan kebijakandireksi dalam ketentuan general manager
dalam bidang personalia, bertanggungjawab kepada administrator
dan mengkoordinir setiap kegiatan pengelolaan tenagakerja dan
kesejahteraan karyawan serta mempersiapkan sumber daya
manusia yangdiperlukan.
7) Kepala Bagian Tanaman
Fungsi Bagian Tanaman adalah membantu general manager dalam
kebijakan
direksi di bidang penanaman dan penyediaan bibit tebu,
pemasukan areal tebu rakyatintensifikasi (TRI), penyuluhan teknis
penanaman tebu, rencana tebang dan angkutantebu, dan kegitan
lain yang menyangkut penyediaan supply tebu sebagai bahan
bakupabrik gula serta memimpin seksi-seksi yang berada dalam
bagiannya untukmencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.Tugas bagian Tanaman adalah sebagai berikut:
a. Membantu general manager dalam melaksanakan kebijakan
direksi
dalam penetapan rencana dan pelaksanaan penanaman tebu
bibit dan
produktifitas tebu giling.
b. Membantu general manager dalam melaksanakan
pencapaian target
penanaman tebu bibit dan tebu giling.
c. Membantu general manager dalam menetapkan komposisi
jenis tebu,
jadwal penanaman, tebang dan angkutan tebu.
8) Kepala Bagian Instalasi
Fungsi Kepala Bagian Instalasi adalah membantu kepala bagian
pabrik gula dan
pabrik spritus yang lain dalam melaksanakan kebijakan direksi dan
ketentuan
administrasi dalam pengoperasian, pemeliharaan dan reparasi
mesin dan peralatanpabrik, lori dan loko, kendaraan, traktor,
pompa, pemeliharaan dan reparasibangunan, penyediaan tenaga
listrik, serta memimpin seksi-seksi yang beradadalam bagiannya

10
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.Tugas
Kepala Bagian Instalasi adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan rencana penggunaan instalasi untuk melayani
pabrik.
b. Mempertahankan operasi instalasi untuk menjaga kontinuitas
penyediaan jasa untuk memenuhi kebutuhan pabrik.
c. Bekerjasama dengan kepala bagian tanaman melakukan
pengelolaan,
pemeliharaan dan reparasi remise (lori dan loko), pompa air
dantraktor.
d. Memberikan pertimbangan-pertimbangan teknis kepada
semua bagian
dalam pengadaan barang teknis keperluan perusahaan.
9) Kepala Bagian Pabrikasi
Fungsi Kepala Bagian Pabrikasi Membantu kepala bagian pabrik
gula dan pabrikspritus yang lain dalam melaksanakan kebijakan
direksi dan ketentuan generalmanager dalam pengelolaan gula dan
memimpin seksi-seksi yang berada dibawahwewenangnya untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.Tugas Kepala
Bagian Pabrikasi adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan rencana produksi gula.
b. Mengawasi mutu, penimbangan, dan pembungkusan gula.
c. Mengendalikan proses produksi gula untuk memenuhi target
produksi
gula.

10) Kepala Bagian Pabrik Alkohol dan Spritus


Fungsi Kepala Bagian Pabrik Alkohol dan Spritus adalah mengolah
alkohol dan
spritus serta memimpin seksinya untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah
ditetapkan.Tugas Kepala Bagian Pabrik Alkohol dan Spritus adalah
sebagai berikut:
a. Melaksanakan rencana produksi alkohol dan spritus.
b. Mengawasi mutu alkohol dan spritus.

11
c. Mengendalikan produksi alkohol dan produksi spritus
untukmemenuhi target produksi

3. Pemilihan letak perusahaan berada di wilayah tersebut karena?

Pabrik gula dan spritus Madukismo terletak di Desa Padokan,


Kelurahan Tirtonimolo, Kecamatan Bantul, DIY.

Dasar pemilihan lokasi :

1) Lokasi pabrik dekat dengan pusat kota dan sarana transportasi


sehingga memudahkan dalam penyaluran hasil produksi dan
pengadaan bahan baku serta bahan pembantu untuk pabrik gula
maupun spritus.
2) Daerah sekitar pabrik merupakan kawasan persawahan, sehingga
menguntungkan dan baik untuk tanaman tebu.
3) Karena satu-satunya pabrik gula di DIY, maka tenaga kerja mudah
dicari, sehingga dapat menampung tenaga kerja dari daerah sekitar.

12
Pabrik menempati arealseluas 276,000 m2 dengan luas bangunan 51,000
m2. Lokasi yang sama jugaterdapat pabrik alkohol dan spirtus Madukismo.
Keduanya ada di bawah satu
perusahaan yaitu PT. Madubaru. Berdasarkan letak geografi, PG
Madukismoterletak antara 7°4‟ LU dan 8°20 LS dan antara 110° dan 111° BT
padaketinggian 84 m di atas permukaan air laut.Faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam memilih lokasi industriadalah tersedianya bahan baku dan
bahan penunjang tenaga kerja, area pemasaran,dan sarana transportasi.
Berdasarkan tinjauan tersebut maka PG. Madukismomemiliki posisi yang
strategis, hal ini karena :

1. Letak pabrik berdekatan dengan lokasi bahan baku tebu dimana lahan
perkebunan tebu yang ada cukup luas dan didukung oleh keadaan tanah
daniklim yang cocok untuk tanaman tebu.

2. Tenaga kerja yang tersedia cukup banyak, terutama untuk karyawan


musiman
yang berasal dari daerah di sekitar pabrik dengan upah yang relatif
murah.

3. Sarana transportasi seperti rel untuk lori dan jalan raya untuk truk
pengangkut
yang memadai sehingga transportasi bahan dan hasil produksi berjalan
dengan
lancar.

4. Pabrik gula memerlukan banyak air untuk menghasilkan uap. Kebutuhan


air
dapat di penuhi dari sungai Winongo yang dekat dengan lokasi pabrik.

Keadaan Iklim dan Tanah

Wilayah PG Madukismo memiliki curah hujan rata-rata 2,143 mm/tahun


dan BK (Bulan Kering) pada bulan Juni-September serta BB (Bulan Basah) antara
November-April. Adapun jika dilihat berdasarkan kondisi tanahnyaPG Madukismo
memiliki topografi yang beragam dari datar hingga berbukitdengan kemiringan
3–8 derajat. Keadaan lahan di PG Madukismo terbagi kedalam enam jenis lahan

13
dengan sebagian besar termasuk ke dalam tanah beratberpengairan lancar
(TBPL).

Luas Areal dan Wilayah Kerja

Pada dasarnya luasan lahan yang di tanami tebu di wilayah kerja PG


Madukismo rata-rata lahan Tebu Rakyat (TR). Satu-satunya lahan milik PG
Madukismo adalah kebun bibit Kembaran dengan luasan sekitar tiga hektar dan
selebihnya merupakan lahan sewa atau kerjasama dengan petani (kemitraan).
Total luas kebun bibit sekitar 200 ha yang terdiri dari tiga hektar lahan milik
pabrik sendiri yang digunakan untuk membudidayakan bibit pokok, bibit nenek,
serta bibit induk, dan sisanya adalah kerjasama dengan petani tebu rakyat lewat
program akselerasi. Keseluruhan areal KTG yang terdapat di wilayah PG
Madukismo tahun 2011/2012 merupakan TR (Tebu Rakyat) kerjasama yaitu
seluas 2,533.98 ha.

Rayon BGK (Bantul, Gunung Kidul) memiliki areal yang lebih luas
dibandingkan keempat rayon di PG Madukismo dengan luas
areal 1,103.20 ha
dari luas areal total 2,533.98 ha. Daerah Bantul merupakan
daerah yang tanahnya
paling subur, sedangkan daerah Purworejo merupakan daerah
yang tanahnya
kurang kandungan hara sehingga cenderung termasuk ke dalam
tanah berpasir

Bab konsep manajemen

1. Produk lain yang dihasilkan selain produk gula yaitualkohol.


Produksi Utama ( dari PG. Madukismo )
Gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau
GKP (Gula Kristal Putih). Mutu produksi di pantau oleh P3GI
Pasuruan (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia).
Produksi Samping ( dari PS. Madukismo )
–        Alkohol murni ( kadar minimal 95% )
–        Spiritus bakar (  kadar 94% )

2. Sumber bahan baku diperoleh dariparapetanitebu.

14
Bahan naku utama dalam pembuatan gula adalah tebu.
Untuk mendapatkan bahan baku, PT Madubaru bekerjasama
dengan para petani lokal yang ada di sekitarnya. Luas lahan
yang digunakan untuk penanaman tebu yaitu berkisar 5000-
6000 Ha. Usia tebu yang akan digunakan untuk pengolahan gula
berkisar 8-12 bulan.

3. Apakah ada kendala pengadaan bahan baku?


Kendala pengadaan bahan baku terjadi karena tebu merupakan
bahan baku utama dan merupakan satu-satunya bahan yang
digunakan dalam pemproduksian gula, jadi ketika tidak ada tebu
yang di akibatkan gagal panen maupun cuaca yang buruk
secara otomatis PT Madubaru tidak akan aktif memproduksi
gula.

4. Proses produksi gula


Tahapan
 Ekstraksi (pemerasan) 5 kali. Menghasilkan ampas tebu
yang digunakan untuk tenaga listrik dan abu untuk
membuat batako
 Pemurnian. Membutuhkan campuran air susu kapur dan
belerang agar mengendap. Menghasilkan blotong yang
digunakan untuk membuat pupuk organik
 Evaporator (penguapan). Dipanaskan 110°
 Kristalisasi. Menghasilkan tetes tebu yang digunakan
untuk penyedap, alkohol spiritus, campuran pupuk
organik, campuran kecap
 Packing
Warna bungkus gula : merah dan biru
Alkohol = produksinya bisa sepanjang tahun
Bahan bakar = batubara

Tahapan
 Masakan
 Peragian (fermentasi) selama 48 jam
 Sulingan (destilasi)
Hasil = 24.000 sampai 25.000 liter
Limbahnya digunakan untuk irigasi pertanian

5. Kapasitas produksi gula sebesar ±3600 ton setiap enam bulan,


yaitu pada bulan Mei sampai Oktober.

15
6. Bagaimana menjaga kualitas produksi gula?
Untuk menjaga kualitas produksi di PT. Madubaru, yaitu dengan
pengujian rutin dari tim laboraturium dengan standar P3GI.
ANALISI GULA

Analisa PG. Madukismo Standard P3GI


Nilai remisi 70,20 70,00
direduksi
Besar jenis butir 1,05 0,9-1,10
(mm)
Kadar air (%) 0,08 0,10
Polarisasi 99,96 99,80

7. Apakah yang dimaksud manajemen pemasaran?


Manajemen Pemasaran adalah merupakan alat analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
target pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan
utama perusahaan yaitu memperoleh laba.

8. Bagaimana upaya memasarkan produk-produk PT. Madubaru PG.


Madukismo?
Upaya yang dilakukan oleh PT Madubaru dalam memasarkan
gula hasil produksinya yaitu dengan memasok kebutuhan gula di
toko-toko daerah Jogja-Jateng. Selain itu, dengan adanya wisata
gula di pabrik PT Madubaru, akan memperbesar pengetahuan
masyarakat akan gula dan mengenalkan gula dari PT
Madukismo, sehingga akan dapat membantu meningkatkan
pemasaran gula.

9. Sampai di mana luas jangkauan pemasaran?


Pemasaran disebar didaerah Yogyakarta, Jawa Tengah dan
sekitarnya.
10.Bagaimana PT. Madubaru PG. Madukismo mengatasi masalah
persaingan dengan produk perusahaan yang sejenis?

16
Dalam setiap usaha pasti memiliki berbagai tantangan salah
satunya adalah persaingan produk antar perusahaan. Salah
satunya adalah produk gula PT Madubaru, untuk mengatasi
persaingan dengan produk sejenis PT Madubaru berusaha
menjaga kualitas gula yang di produksi.
Selain itu, karena PT Madubaru merupakan satu-satunya pabrik
gula di Jogja-Jateng, maka dari itu persaingan dengan produk
lain yang sejenis menjadi lebih kecil dan tidak berpengaruh
besar terhadap keuntungan PT Madubaru.

11.Apakah impor gula berpengaruh terhadap produksi dan


keuntungan PT. Madubaru PG. Madukismo?
Impor gula di wilayah Jogja-Jateng tidak berpengaruh besar
bagi keuntungan dan produksi dari PT. Madubaru, karena PT
Madubaru merupakan satu-satunya pabrik gula di wilayah Jogja-
Jateng. Dan dari impor dan produksi dari PT Madubaru untuk
memenuhi kebutuhan gula masyarakat wilayah Jogja-Jateng pun
masih belum tercukupi.

12.Apakah ada upaya untuk meningkatkan pendapatan selain dari


produk gula?
Produk yang dihasilkan PT. Madubaru tidak hanya gula
melainkan produk lain seperti alkohol, spritus, dan pupuk. Dari
produk-produk itulah Pt Madubaru meningkatkan
pendapatannya.
Berikut beberapa Limbah pabrik yang dimanfaatkan lagi untuk
menigkatkan pendapatan dan mengurangi dampak dari sisa
limbah di lingkungan.
Abu Ketel Uap
Sisa pembakaran di stasiun ketel uap, ditampung dengAn lori
jading dan dimanfaatkan juga untuk uruk lahan yang
memerlukan. Sekarang untuk bahan baku pupuk “Mix Madros”.
Selain itu juga digunakan untuk pembuatan batako.
Debu/Langes dari Ketel Uap

17
Debu /langes yang terbawa keluar lewat cerobong asa,
ditangkap dengan alat penangkap debu (Dust Collector) dan
ditampung dalam lori jading.
Blothong
Endapan kotoran dari nira tebu yang terjadi di stasiun
pemurnian nira dipisahkan dengan alat rotary vacuum filter,
dimanfaatkan untuk pupuk tanaman lain, bisa juga
dimanfaatkan untuk bahan lain. Jumlahnya cukup banyak,
sekitar 100 ton/hari. Sekarang untuk bahan baku pupuk “Mix
Madros”.
Vinasse (Slop)
Berasal dari sistem penyulingan alkohol, di stasiun sulingan
PS. Madukismo, jumlahnya cukup besar, sebelum sekitar 20
m³/jam, suhu: 90º pH 4-5, warnanya coklat hitam. Sebelum
dibuang ke sungai, diolah terlebih dahulu di unit pengolahan
limbah cair (UPLC) yang ada, dengan menggunakan sistem/cara
biologis. Operasionalnya masih perlu disempurnakan lagi secara
bertahap, agar hasilnya memenuhi baku mutu limbah cair dari
pabrik gula. Dan limbah pabrik spiritus banyak dimanfaatkan
untuk air irigasi oleh pertanian di sekitar pabrik, karena
mengandung unsur N, P, dan K yang diperlukan untuk pupuk.

Bab Permasalahan Ketenagakerjaan dalam Pembangunan


Ekonomi
1. Bagaimana cara perekrutan dan seleksi tenaga kerja di PT.
Madubaru PG. Madukismo?
Tahun 1995, Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk merekrut
tenaga kerja yang ada di 17 pabrik kontraktor dari Jerman Timur
(SangenHusen) sekarang dipegang Sri Sultan Hamengku
Buwono IX.
Sistem Rekruitmen Karyawan pada PT. Madu Baru Yogyakarta

 Perekrutan karyawan mempunyai peran penting bagi suatu


organisasi atau perusahaan. Faktor manusia merupakan penentu
keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

18
pesat dibutuhkan tenaga yang kompeten yang dapat menunjang
kemajuan suatu perusahaan.
Perekrutan karyawan menurut siagian (1994:102) adalah
proses untuk mencari, menemukan, dan merekrut pelamar
untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi, dengan maksud
untuk mendapatkan sebanyak mungkin calon-calon pelamar
untuk memenuhi standar kualifikasi dari organisasi.
Karyawan PT Madu Baru dibedakan menjadi dua yaitu yang
pertama karyawan bagian administrasi, karyawan ini
bertanggung jawab mengendalikan perusahaan untuk
mempertahankan dan mengembangkan perusahaan termasuk
jumlah dan kapan dimulainya proses produksi atau giling tebu.
Kedua yaaitu karyawan produksi, karyawan produksi
bertanggung jawab atas jalannya proses produksi atau giling
tebu selama proses giling berlangsung. proses produksi gula
pada PT Madu Baru dilaksanakan satu kali dalam satu tahun.
 Sumber Perekrutan Karyawan Administrasi PT Madu Baru
Dalam usaha mencari karyawan untuk mengisi posisi kosong,
PT Madu Baru menggunakan dua sumber tenaga kerja yaitu
sumber eksternal dan sumber internal.
Perekrutan karyawan dari sumber internal dapat diartikan
sebagai pengisian posisi atau jabatan yang kosong oleh
karyawan melalui promosi dan mutasi.
Perekrutan karyawan dari sumber eksternal adalah penarikan
calon karyawan dari luar organisasi yang telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapka oleh PT Madu Baru untuk
mengisi jabatan yang kosong. PT Madu Baru tidak menggunakan
iklan atau advertensi untuk mempromosikan adanya lowongan
pekerjaan, akan tetapi PT Madu Baru memperoleh sumber
tenaga kerja eksternal dari:
1. Surat lamaran yang masuk
 Dalam memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja PT
Madu Baru mengadakan seleksi surat-surat lamaran
yang telah masuk ke perusahaan baik melalui pos
ataupun di antar langsung oleh calon tenaga kerja.
2. Informasi dari karyawan

19
 Selain menyeleksi surat lamaran yang telah
masuk, PT Madu Baru juga menginformasikan adanya
lowongan pekerjaan melalui karyawan yang telah
bekerja pada perusahaan. Dengan adanya informasi
dari karyawan dalam perusahaan maka PT Madu Baru
bisa mendapatkan tambahan calon karyawan.
Meskipun mendapat informasi langsung dari karyawan
dalam perusahaan, namunproses perekrutan tetap
menggunakan prosedur yang telah ditetapkan oleh
perusahaan tanpa membeda-bedakan status calon
karyawan yang masih ada hubungan keluarga dengan
karyawan ataupun tidak.

Sistem Perekrutan Karyawan Administrasi PT Madu


Baru
Keberhasilan suatu perusahaan sangat
tergantug pada kemampuan karyawannya. Oleh
karena itu untuk mendapatkan karyawan yang
diharapkan, perusahaan perlu memperhatikan sistem
perekrutan karyawan yang sesuai dalam
melaksanakan proses perekrutan karyawan .setiap
sistem yang digunakan untuk proses perekrutan
karyawan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan,
untuk itu perusahaan secara cermat memilih dan
menggunakan sistem tersebut sehingga karyawan
yang telah direkrut benar-benar mampu melaksanakan
tugas dan kewajibannya, dan tujuan perusahaan dapat
tercapai.
PT Madu Baru menggunakan sistem kecakapaan
(merit system) dalam melaksanakan perekrutan
karyawan bagian administrasi.Sistem kecakapan (merit
system) yaitu mempertimbangkan kemmpuan dan
keahlian yang dimiliki oleh calon
karyawan.Pertimbangan-pertimbangan tersebut
didasarkan pada ijazah dan sertifikat-sertifikat yang
dimiliki oleh calon karyawan. Keuntungan yang

20
diperoleh PT Madu Baru dengan menggunakan sistem
kecakapan untuk melaksanakan proses perekrutan
karyawan bagian administrasi adalah memperoleh
karyawan yang sesuai dengan syarat-syaratdan
kualifikas yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sistem yang digunakan sudah tepat karena
kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan
merupakan modal awal penilaian bagi PT Madu Baru
untuk mempercayakan suatu jabatan kepada calon
karyawan.
Seleksi
Sistem Pelatihan Karyawan Pada “PT.  Madu
Baru Yogyakarta”.Berhasil atau tidaknya suatu
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah di
tentukan tergantung dari keberhasilan sumber daya
yang di miliki terutama sumber daya manusia.Oleh
karena itu,maka perusahaan harus mampu menyusun
suatu manajemen untuk mengelola sumber daya
manusia yang mempunyai keunggulan dalam
meningkatkan kinerja. Manajemen sumber daya
manusia sangat penting bagi organisasi dalam
mengolah, mengatur, dan memanfaatkan pegawainya,
sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk
tercapainya tujuan organisasi. oleh sebab itu ,
kemampuan tenaga kerja atau pegawai perlu di
tingkatkan demi tercipnya sutu kinerja pegawai yang
produktif. Adanya pelatihan, melalui pelatihan
(training), dimana pelatihan terdiri atas serangkaian
aktivitas yang di rancang untuk meningkatkan
keahlian, pengetahuan, pengalaman,ataupun
perubahan sikap seorang atau kelompok.
PelatihanPengertian pelatihan Pelatihan adalah
upaya pembinaan atau memperbaiki penguasaan
berbagai ketrampilan dasar dan teknik pelaksanaan
kerja tertentu, terinci dan rutin yang di perlukan baik

21
oleh pegawai baru maupun pegawai lama untuk
melaksanakan pekerjaan (Handoko,1999: 104).
Pelatihan merupakan wahana untuk
membangun sumber daya manusia menuju Era
globalisasi yang penuh tantangan. Karena itu, kegiatan
pelatihan tidak dapat di abaikan begitu saja terutama
dalam memasuki era persaingan yang semakin ketat,
tajam, berat, pada abad milennium ini
(Rivai,2003:225),
Berkaitan dengan hal tersebut kita menyadari
bahwa pelatihan merupakan fundamental bagi
karyawan.
Manfaat pelatihan
Melalui pelatihan karyawan akan bertambah
kemampuanya dan demikian pula dengan perusahaan,
yaitu dalam rangka memenuhi tuntutan para manajer
dan departemen SDM ( Rivai, 2003 : 226).
Manfaat bagi karyawan
a. Membantu pegawai dalam membuat keputusan
dan pemecahan masalah yang efektif,
b. Membantu mendorong dan mencapai
pengembangan diri dan rasa percaya diri.
c. Memberikan informasi tentang meningkatnya
pengetahuan pelatihan, ketrampilan, dan sikap.
d. Meningkatkan kepuasan kerja
e. Membantu karyawan mendekati tujuan pribadi
sementara meningkatkan ketrampilan 
interaksi.

Manfaat bagi perusahaan

a. Memperbaiki pengetahuan kerja dan


keahlian pada semua level perusahaan.
b. Memperbaiki moral sumber daya manusia.
c. Membantu karyawan untuk mengetahui
tujuan perusahaan.

22
d. Membantu menjelaskan image perusahaan
yang lebih baik.
e. Meningkatkan hubungan antara atasan dan
bawahan.
f. Membantu pengembangan perusahan.
g. Perusahaan dapat membuat keputusan dan
memecahkan masalah yang lebih efektif.

Pelatihan Karyawan di PT. Madu Baru


Yogyakarta

Sistem Pelatihan karyawan di PT. Madu Baru


meliputi:  

1. Pelatihan (Internal)
Pelatihan secara internal,
merupakan pelatihan yang di
selenggarakan oleh perusahaan dan
pelaksanaanya juga di dalam lingkungan
perusahaan
2. Pelatihan (Exsternal)
Pelatihan secara exsternal,
pelatihan yang diselenggarakan di luar
perusahaan serta menjalin kerja sama
dengan pihak luar (perusahaan) Antara
lain : BLKPP (Balai Latihan Kerja dan
Pengembangan Produktivitas),
DEPNAKER (Departemen Tenaga Kerja)
dan PPAK (pusat Pengembangan
Akutansi dan Keuangan).
Pada bulan Agustus 2009 PT Madu
Baru mengadakan perekrutan karyawan
untuk bagian sumber daya manusia,
bagian akutansi, dan bagian keuangan.
Prosedur perekrutan karyawan
yang digunakan PT Madu Baru guna
memperoleh karyawan untuk kedua
bagian tersebut tidak jauh beda, yang

23
membedakan prosedur perekrutan
tersebut ialah pada tahapan tes
kemampuan. Prosedur perekrutan
karyawan administrasi pada PT Madu
Baru di bagi dalam lima tahap.
1. Seleksi lamaran masuk
2. Seleksi administrasi
3. Seleksi teknis
a. Tes wawancara
b. Tes kemampuan
4. Tes kesehatan
5. Masa percobaan

2. Bagaimana persyaratan untuk diterima menjadi karyawan?


Memiliki ijazah lulusan SD, SMP, dan SMA, beserta sertifikat-
sertifikat lainnya. Selain itu calon karyawan harus memiliki
kecakapan yang bagus.

3. Apakah kesempatan kerja di PT. Madubaru PG. Madukismo


menampung/ memprioritaskan angkatan kerja dari daerah
setempat?
Kesempatan untuk karyawan daerah setempat sangat besar
karena PT. Madukiso sendiri selalu merekrut pegawai borongan
maupun staf kantor dari wilayah sekitar pabrik.
4. Apakah ada kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan
prestasinya dengan biaya perusahaan, bentuk-bentuk
peningkatannya, dan kira-kira berapa persen?
Ketenagaan kerja di P2G MADUBARU PT Yogyakarta
diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu karyawan tetap dan
karyawan tidak tetap
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap pada umumnya menempati
posisi managerial namun ada pula yang terjun
langsung kelapangan, misal masinis dan mandor.
Karyawan tetap ada yang bekerja sepanjang tahun,
mereka digaji setiap bulan ada pula yang bekerja pada

24
musim giling saja dan mendapati gaji setiap bulan
pada musim giling tersebut. Penggolongan karyawan
seperti pada penggolongan Pegawai Negeri Sipil,
karyawan pada golongan yang lebih rendah dapat naik
ke golongan yang lebih tinggi setiap masa kerja
tertentu atau jika dinilai berprestasi dan mempunyai
kinerja yang baik.
2. Karyawan tidak tetap
Karyawan tidak tetap terdiri dari karyawan
musiman, karyawan harian dan karyawan borongan
yang bekerja hanya pada musim giling saja.
Kebanyakan karyawan tidak tetap bekerja pada bagian
produksi, mengenai pengupahan berdasarkan pada
jumlah hari kerjanya. Mereka biasanya bekerja tidak
membutuhkan keahlian khusus untuk karyawan
borongan mempunyai ikatan berupa kontrak yang
telah isepakati bersama pihak perusahaan. Mereka
umumnya ditempatkan padabagian-bagian yang biasa
diborong misal pengangkutan.

5. Bagaimana sistem upah yang diterapkan PT. Madubaru PG.


Madukismo, termasuk bentuk kesejahteraan yang diberikan
kepada karyawan?
 Sistemupah = satubulansekali
 Bentukkesejahteraan yang diberikan kepada
karyawan, contohnya kesehatan BPJS.
6. Motivasi apa yang diberikan kepada karyawan untuk
meningkatkan produktivitas kerja?
Motivasiuntukmeningkatkan p]roduktivitaskerjayaitu :
 Tunjanganpendidikan
 Tunjanganjasaproduksi
 Tunjanganhariraya
7. Apakah pernah ada pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada
karyawan, apa alasannya? Apakah ada kompensasi jika terjadi
pemutusan hubungan kerja?

25
Ada, PHK dilakukan enam bulan sekali, karena sudah tidak
produktif. Kompensasijikaada PHK, yaitudenganpesangon.
Bab Konsep Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

1. Corporate Social Resonsibility pada PT. Madubaru yang


berhubungan dengan :

A. Pengolahan Limbah

Limbah yang dihasilkan dalam proses produksi gula di PT.


Madubaru dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak
ada limbah yang terbuang dengan cuma-cuma.
a. Pengolahan Limbah Padat (Blothong) sebagai Pupuk Kompos

Limbah padat Blothong yang dihasilkan oleh pabrik gula


Madukismo mempunyai volume yang cukup besar tiap harinya
sekitar 100 ton/hari. Oleh masyarakat sekitar limbah yang
dibuang terutama blotong (ampas tebu) diambil secara cuma-
cuma untuk pembuatan asbes, genteng, pupuk, kompos dan
dijadikan bahan bakar industri batu bata, karena blotong ini
masih mengandung sejumlah belerang sehingga baik untuk
dijadikan sebagai bahan bakar. Saat ini, pihak PG. Madukismo
memanfaatkan blothong tersebut sebagai bahan baku dalam
pembuatan pupuk kompos.
b. Pengolahan Limbah Padat Ampas Tebu sebagai Bahan Bakar
Orgaik

Limbah padat ampas tebu merupakan limbah yang


dihasilkan pada proses awal penggilingan tebu menjadi nira
mentah. Limbah ini jumlahnya cukup banyak sehingga sangat
bermanfaat jika dapat diolah sehingga tidak mencemari
lingkungan. PG. Madukismo memanfaatkan limbah ampas tahu
sebagai bahan bakar organik yang dikenal dengan istilah
Biomass (bahan bakar organik) yang diolah untuk menghasilkan
listrik.
c. Pengolahan Limbah Arang Ampas Tebu sebagai Batako

Bagasse atau ampas tebu yang dibakar akan menjadi


arang, yang bermanfaat untuk pupuk pertanian dan bahan
bangunan (batako).. Arang tersebut sebelum diolah dirubah dulu
menjadi abu.
d. Pengolahan Limbah Cair Tetes sebagai Alkohol

Limbah cair tetes yang dihasilkan dari proses pengolahan


tebu menjadi gula dimanfaatkan PG. Madukismo sebagai
alkohol. Alkohol yang diproduksi di P.S Madubaru merupakan
alkohol jenis etanol. Pembuatan alkohol ini merupakan salah
satu upaya P.S Madubaru untuk mengolah limbah. Alkohol dapat

26
digunakan sebagai campuran kosmetik dan industri farmasi.
Tetes tebu sebelum menjadi alkohol akan mengalami tahap-
tahap pengolahan. Hasil akhir dari proses produksi alkohol
adalah etanol yang memiliki kadar yang tinggi yakni berkisar
antara 94%-96%.

B. Pemberian fasilitas / kesejahteraan bagi masyarakat


(lingkungan) sekitar

a. Kemitraan

Berbagai sektor usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta,


banyak yang telah menjadi mitra di PT Madubaru. Individuatau
UKM yang membangun kemitraan terlebih dahulu mengajukan
proposal kepada PT Madubaru. Selanjutya, PT Madu baru akan
melakukan survey kelayakan kepengirim proposal. Setelah
proposal diajukan, maka dengan mudah para pengusaha kecil
dan menengah tersebut dapat menerima pinjaman dengan
proses survei terlebih dahulu. Proposal yang masuk, umumnya
akan diajukan kepada Unit Keuangan untuk mendapat
persetujuan, setelah disetujui barulah akan di survei tentang
kelay akan usaha tersebut. Banyak kemitraan yang telah
dilakukan seperti kepada pelaku perdagangan, peternak, petani,
pelaku industri ,dan lain-lain.

b. Bina Lingkungan
a. Pendidikan
Pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi di tingkat SD
dan SMP merupakan program rutin yang dilakukan oleh PT
Madubaru. Dan juga didirikannya taman kanak-kanak yang
berada di kawasan PT Madubaru merupakan contoh fasilitas
yang diberikan kepada masyarakat.
b. Sarana Prasana
Membangun sarana-prasana umum adalah salah satu
program yang dilalukan PT Madubaru dalam melaksanakan
Program Bina Lingkungan ini. Banyak sarana-prasana yang telah
dibangun oleh PT Madubaru, seperti misalnya: perbaikan jalan,
pembuatan selokan, pembangunan gapura, pembuatan toilet
umum, dan lain sebagainya.
d. Pelestarian Lingkungan
Upaya-upaya terhadap pelestarian lingkungan juga
senantiasa dilakukan PT Madubaru. Salah satunya adalah
dengan memberikan bibit-bibit tanaman ke warga Padokan.
Pemberian bibit tanaman tersebut dilakukan, untuk
menghijaukan daerah sekitar perusahaan.
e. Bantuan Sosial Lainnya
Berbagai bantuan sosial kepada masyarakat juga seringkali
dilakukan oleh Unit PKBL Madubaru. Beberapa diantaranya,

27
adalah pemberian air bersih di Gunung Kidul, pemberian
ambulance, pembangunan apotek, acara gatehering dengan
masyarakat saat musim panen tebu, dan pemberian makanan
maupun obat-obatan kepada korban bencana alam Gunung
Merapi pada tahun 2010 yang lalu.
Selain memberikan bantuan sosial kepada masyarakat luas,
PT Madubaru juga kerap kali memberikan bantuan kepada
karyawan PT Madubaru sendiri. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan karyawan. Adapaun beberapa
bantuan yang seringkali dilakukan oleh PT Madubaru kepada
para karyawan diantaranya: pemberian beasiswa kepada anak-
anak karyawan, rumah-rumah dinas untuk karyawan, pinjaman
dana karyawan.

2. Apakah dengan penyerapan tenaga kerja, perusahaan mampu


memberikan kontribusi pada daerah setempat dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah setempat?

Ya, karena dengan penyerapan tenaga kerja untuk


masyarakat sekitar pabrik madukismo ini akan berdampak
dengan menurunnya tingkat pengangguran masyarakat sekitar.
Dalam kata lain dapat diartikan atau dapat dikatakan bahwa
dengan penyerapan tenaga kerja dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah sekitar pabrik madukismo.

Bab APBD dalam Pembangunan Ekonomi

1. Bagaiman kontribusi PT. Madubaru terhadap penerimaan asli


daerah?

Tujuan utama didirikannya pabrik gula Madukismo adalah


untuk semula untuk menolong rakyat yang banyak kehilangan
pekerjaan karena dibumihanguskannya pabrik-pabrik gula
waktu itu.
Perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat
dibumihanguskannya pabrik-pabrik gula yang semula berdiri
pada masa penjajahan Belanda, berpengaruh besar terhadap
kehidupan masyarakat. Masyarakat kehilangan mata
pencaharian sebagai karyawan pabrik gula yang telah
dibumihanguskan, yang menyebabkan pengangguran tidak
terkontrol jumlahnya. Untuk itu dengan didirikannya pabrik gula
Madukismo dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat
sekitar. Sehingga pengangguran dapat teratasi, dan

28
perekonomian di daerah dapat meningkat dengan adanya pabrik
gula tersebut.
Pada waktu musim giling tiba, masyarakat yang bekerja
sebagai pekerja musiman dapat ditarik masuk ke pabrik gula
Madukismo, jadi masyarakat tersebut tetap akan mendapatkan
pendapatan untuk kebutuhan hidupnya.
Selain menarik masyarakat yang belum mempunyai
pekerjaan untuk bekerja, pabrik gula Madukismo juga berperan
membantu para petani tebu yang terlibat dalam proses
penanaman. Yang mana pada saat musim panen tebu tiba para
petani tidak akan kesulitan untuk mengolah tebu tersebut.
Karena hasil panen tebu tersebut akan disalurkan ke pabrik,
bahkan pabrik gula Madukismo akan memberikan kontrak untuk
jangka waktu tertentu, sehingga petani hanya tinggal
menyerahkan hasil panen tebu kepada pabrik gula.
Dengan berkurangnya tingkat pengangguran di daerah
maka secara langsung perekonomian di daerah akan meningkat.
Karena masyarakat akan bekerja dan menghasilkan pendapatan
yang tak lain untuk pabrik gula Madukismo sebagai sentra
industri yang berkembang pesat di daerah Bantul, Yogyakarta.
Dengan berdirinya pabrik gula di daerah, sangat
membantu keadaan ekonomi daerah dan dapat meningkatkan
perekonomian di daerah tersebut. Seperti pabrik gula yang
berada di Bantul, pabrik gula Madukismo. Ekonomi di daerah
Kasian, Bantul, Yogyakarta terlihat jauh berbeda keadaannya
sebelum dan sesudah dibangunnya pabrik gula Madukismo.
Di sisi lain, Pabrik Madukismo juga membayar pajak
daerah Kabupaten Bantul yang nantinya akan menambah
penerimaan darah.
Pendirian pabrik gula Madukismo memberikan dampak
positif bagi masyarakat sekitar, dan bagi perekonomian daerah.
Ekonomi daerah berkembang dengan pesat seiring berjalannya
waktu.

29
B. MATA PELAJARAN GEOGRAFI
PT. MADUBARU PG. MADUKISMO DI BANTUL, DIY
1. Bagaimana lokasi PT. Madubaru PG. Madukismo ditinjau dari segi
geografis dan fisiografisnya?
PT Madubaru dibangun di atas lokasi Bangunan Pabrik Gula
Padokan (satu diantara dari 17 Pabrik Gula di Daerah Istimewa
Yogyakarta yang dibangun Pemerintah belanda, tetapi di bumi
hanguskan pada masa Pemerintah Jepang), yang terletak 5 km di
selatan Yogyakarta, tepatnya di Tromol Pos 49 Padokan, Kelurahan
Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Letaknya berada 14 meter di atas permukaan air laut, iklim dan tanah sangat
menunjang untuk tempat menanam tebu. Selain itu, letak pabrik yang dekat dengan
pusat pemerintahan dan jalan raya memudahkan dalam akses dan transportasi menuju
PT Madubaru.
Untuk menuju lokasi ini Anda harus menggunakan taksi atau
kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Namun jika
ingin menggunakan kendaraan umum bisa menggunakan bus
jurusan Bantul turun di Perempatan Ringroad Dongkelan dan
dilanjutkan naik becak sekitar 2 km.

7
LPKA KELAS 1 KUTOARJO
1. Bagaimana lokasi LPKA Kelas 1 Kutoarjo ditinjau dari segi geografis
dan fisiografisnya?
LPKA Kelas I Kutoarjo berdiri di atas bangunan yang sebagian
besar merupakan peninggalan Belanda tahun 1880, terutama untuk
sel hunian yang saat ini telah ditetapkan oleh Pemda Purworejo
sebagai salah satu bangunan cagar budaya. Biasanya yang
namanya LPKA ituterletak di pinggirankota, namun LPKA Kelas I
Kutoarjoiniberada di pusatkota. LPKA Kelas I Kutoarjoberada di
sebelah selatan Wates, setelah Purworejo. LPKA iniberjarak sekitar
30-45 menit dari kota Purworejo atau 10-15 menit dari Kutoarjo ke
arah barat, tepatnya di Jl. Pangeran Diponegoro Kutoarjo No. No.36
A, Kutoarjo, Purworejo, KabupatenPurworejo, Jawa Tengah 54212.

MUSEUM TOSAN AJI PURWOREJO

1. Bagaimana lokasi Museum Tosan Aji ditinjau dari segi geografis dan
fisiografisnya?
Museum Tosan Aji Purworejo diprakarsai pendiriannya oleh
Menteri Dalam Negeri Bpk. Soepardjo Rustam. Sedangkan
peresmian Museum Tosan Aji Purworejo oleh Gubernur KDH
Tingkat 1 Jawa Tengah Bpk. Ismail pada tanggal 13 April 1987.

8
Lokasi Museum pada waktu itu terletak di Pendopo Kawedanan
Kutoarjo.
Pada tanggal 10 Juni 2001 oleh Pemerintahan Kabupaten
Purworejo, koleksi Museum Tosan Aji Purworejo dipindah dari
Kutoarjo ke Kota Purworejo menempati bangunan bekas
Pengadilan Negeri pada jaman Belanda yaitu di Jalan Mayjend
Sutoyo No 10 atau di sebelah selatan Alun-Alun Purworejo
sebagai upaya mewujudkan lokasi wisata terpadu meliputi
beberapa bangunan bersejarah seperti Masjid Agung Darul
Mutaqin di sebelah barat alun-alundengan Bedug Pendowonya
terbesar di Indonesia mungkin di dunia, Pendopo Kabupaten
Purworejo di sebelah utara alun-alun, Gereja GPIB di sebelah
timur dan sebelah selatan bangunan kantor Setda Purworejo dan
Museum.Jadi, Museum Tosan Aji terletak di Jalan Mayjend Sutoyo
No.10, Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah 54113.
Bagi wisatawan asal kota Purworejo sudah tidak bingung lagi
untuk mendatangi lokasi Museum Tosan Aji di Purworejo Jawa
Tengah. Bagi wisatawan luar kota bahkan luar negeri, Anda
dapat memakai kendaraan pribadi seperti mobil atau motor
pribadi, karena memakai kendaraan pribadi tentunya akan lebih
menyenangkan dari pada memakai kendaraan umum.Anda bisa
meminta panduan arah ke Museum Tosan Aji di Purworejo Jawa
Tengah di google maps yang terpasang di smartphone Anda.
Akan tetapi jika Anda memakai kendaraan umum seperti bus
umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar,
pasalnya Anda bisa berhenti di Kota Purworejo.Wisatawan juga
dapat melanjutkan dengan menggunakan ojek ataupun
kendaraan pribadi menuju Museum Tosan Aji di Purworejo
tersebut.Museum ini berjarak sekitar 4 km dari terminal bus.

9
HUTAN MANGROVE KULON PROGO

1. Bagaimana lokasi Hutan Mangrove ditinjau dari segi geografis dan


fisiografisnya?
Hutan Mangrove Wana Tirta berada di ujung barat di antara
jajaran kawasan wisata mangrove di sepanjang pantai di daerah
ini.Kawasan wisata Hutan Mangrove ini letak nya jauh dari pusat
kota, tepatnya di DusunPasirMendit, Jangkaran, Temon,
KabupatenKulonProgo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55654.
Hutan Mangrove ini kerap dihubungkan dengan kawasan wisata
Pantai Congot karena letaknya hanya sekitar 15 menit
perjalanan dari Hutan Mangrove. Hutan Mangrove ini terletak di
sebelah barat Sungai Bogowonto. Rute perjalanan cukup mudah,
dari kota Jogja sekitar 1 - 1,5 jam perjalanan. Namun jika
bandara baru di Kulonprogo sudah jadi, maka lokasi ini hanya
berjarak tak lebih dari 5 km. Dari pusat kota Jogja dapat
ditempuh selama 2 jam menggunakan kendaraan pribadi.
Jika berangkat dari pusat kota Jogja, ambil jalur yang menuju
ke arah jalan Wates. Setelah itu lurus mengikuti jalan utama
Wates hingga bertemu dengan Patung Nyi Ageng Serang. Dari
patung tersebut, dilanjutkan mengambil jalur yang menuju ke

10
arah Purworejo. Lurus mengikuti jalur utama menuju ke Terminal
Wates. Lalu, dilanjutkan perjalanan hingga 10 km melewati
rumah makan padang Murah Meriah yang cukup besar. Di dekat
rumah makan padang itu terdapat pertigaan dengan bentuk
huruf Y. Pilih jalur yang menuju ke arah kiri. Lanjutkan
perjalanan hingga bertemu dengan Jembatan Congot. Kemudian,
pilih jalur yang menuju ke arah barat sekitar 100 meter. Di
sebelah kiri jalan utama terdapat papan petunjuk bernama
Dusun Pasir Mendit. Masuk ke jalur tersebut dan ada banyak
papan petunjuk yang siap mengantarkan kearah Hutan
Mangrove. Andajuga bias menggunakan google maps.

2. Apa saja jenis flora dan fauna di sekitar? Apa jenis flora dan fauna
yang dominan di Hutan Mangrove?
Diagram ilustrasi penyebaran fauna

11
Akarnafas

Mangrove besar, mangrove merahatau Red mangrove

Pohonnipah

Kepiting

Kadal (Varanus sp.) Laba-laba

12
Jangkrik

Aneka jenis burung

3. Bagaimana pemanfaatan sumber daya alam di bidang pertanian,


lingkungan, dan bidang pariwisata berbasis kearifan local di sekitar
Hutan Mangrove?
 Bidang pertanian :  Pupuk Paspalum vaginatum, Colocasia
esculenta
 Bidang lingkungan :Adanya hutan mangrove dapat
menyeimbangkan ekosistem dan melestarikan lingkungan.
 Bidang pariwisata :Dijadikan tempat wisata yang menjadi
daya tarik bagi masyarakat local maupun manca, sehingga
dapat menambah pendapatan daerah.

13
C. MATA PELAJARAN PKn
LPKA Kelas 1 Kutoarjo
1. Wawancarailah beberapa anak binaan di LPKA Kelas 1 Kutoarjo
siapa namanya, berapa usianya, dan berasal dari daerah mana?
2. Pelanggaran yang pernah dilakukan dan berapa lama
pembinaannya?
3. Bagaimana belajar atau kegiatan di LPKA Kelas 1 Kutoarjo?
4. Bagaimana perhatian dari orangtua, misalnya kunjungan dari
keluarga?
5. Apa harapan setelah keluar dari LPKA Kelas 1 Kutoarjo?
Ikhsan Alma’arif (16 tahun)
Asal daerah : Kebumen
Pelanggaran yang dilakukan : Pasal 81 UU 23 tahun 2014
Lama pembinaan : 2 tahun 3 bulan, 3 bulannya untuk
latihan kerja. Saat ini sudah menjalani pembinaan selama 9 bulan.
Pembelajaran di LPKA : senang karena bisa berkreasi, ia
mengikuti ekstra band dan saat ini sedang mengikuti program
belajar Paket C (SMK kelas 1)
Perhatian orangtua : Sering dijenguk 1 bulan sekali
Harapan setelah keluar dari LPKA : Bisa menjadi pribadi yang lebih
baik, dan juga ingin melanjutkan
sekolah.

Humam (17 tahun)


Asal daerah : Purwokerto
Pelanggaran yang dilakukan : Pasal 81 UU 23 tahun 2014 (sex)
Lama pembinaan :-
Pembelajaran diLPKA : Seru, bisa berkarya
Perhatian orangtua : Baik, dijenguk 1 bulan sekali
Harapan setelah keluar dari LPKA : Jadi pribadi yang lebih baik lagi
dan dapat dibanggakan

Zainal (19 tahun)


Asal daerah : Kendal
Pelanggaran yang dilakukan : Kasus 365 AUHP
Lama pembinaan : Sudah 4 bulan
Pembelajaran diLPKA : mengikuti paket B
Perhatian orangtua : Jarang dijenguk karena sengaja tidak
diminta untuk menjenguk.
Harapan setelah keluar dari LPKA : tidak mengulangi lagi.

Fahrizal (19 tahun)


Asal daerah : Jepara
Pelanggaran yang dilakukan : pasal 114 (narkotika)
Lama pembinaan : 1 tahun 2 bulan
Pembelajaran di LPKA : Mengikuti paket B

14
Perhatian orangtua : Belum pernah dijenguk karena tempat
tinggal orangtua jauh
Harapan setelah keluar dari LPKA : Menjadi pribadi yang lebih baik
An (17 tahun, islam)
Asal daerah : Tegal
Pelanggaran yang dilakukan : Pasal 81 (pelecehan seksual)
Lama pembinaan : 10 tahun 10 bulan
Pendapat mengenai pembelajaran di LPKA : -
Perhatian orangtua : Jarang ditengok karena rumahnya
jauh
Harapan setelah keluar dari LPKA :Belum tau, belum terfikirkan
karena masih lama

Ml (14 tahun, islam)


Asal daerah : Pemalang
Pelanggaran yang dilakukan : Pasal 81 (pelecehan seksual)
Lama pembinaan : 10 tahun 10 bulan
Pendapat mengenai pembelajaran di LPKA : -
Perhatian orangtua :-
Harapan setelah keluar dari LPKA :Belum tau, belum terfikirkan
karena masih lama

Si (17 tahun)
Asal daerah : Kebumen
Pelanggaran yang dilakukan : Pasal 81 (pelecehan seksual)
Lama pembinaan : 2 tahun 3 bulan
Pendapat mengenai pembelajaran di LPKA : Seru, tambah
pengalaman
Perhatian orangtua : Sering ditengok (1 bulan sekali)

Harapan setelah keluar dari LPKA :Menjadi lebih baik

Tgs (18 tahun )


Asal daerah : Solo
Pelanggaran yang dilakukan : Narkoba
Lama pembinaan : 2 tahun 3 bulan
Pendapat mengenai pembelajaran di LPKA : Bagus karena ada
paket ( Paket A, Paket B, Paket C)
Perhatian orangtua : Sering ditengok (1 bulan sekali)

Harapan setelah keluar dari LPKA :tidak akan mengulang lagi,


menjadi lebih baik

Sfr (18 tahun )


Asal daerah : Magelang
Pelanggaran yang dilakukan : Pasal 170
Lama pembinaan : 3 tahun
Pendapat mengenai pembelajaran di LPKA : -
Perhatian orangtua : Belum tentu

15
Harapan setelah keluar dari LPKA :Masih dipikirkan, karena masih
lama

Symr (18 tahun )


Asal daerah : Solo
Pelanggaran yang dilakukan : Narkoba
Lama pembinaan :-
Pendapat mengenai pembelajaran di LPKA : Menjadi bisa lebih
berbakat
Perhatian orangtua : Sering ditengok (1 bulan sekali)

Harapan setelah keluar dari LPKA :Berubah, Insyaf

16
D. MATA PELAJARAN SEJARAH
Museum Tosan Aji Purworejo
1. Bagaimana sejarah singkat awal berdirinya Museum Tosan Aji di
Purworejo?
Museum Tosan Aji Purworejo diprakarsai pendiriannya oleh
Menteri Dalam Negeri Bpk. Soepardjo Rustam. Sedangkan
peresmian Museum Tosan Aji Purworejo oleh Gubernur KDH
Tingkat 1 Jawa Tengah Bpk. Ismail pada tanggal 13 April 1987.
Lokasi Museum pada waktu itu terletak di Pendopo Kawedanan
Kutoarjo.
Pada tanggal 10 Juni 2001 oleh Pemerintahan Kabupaten
Purworejo, koleksi Museum Tosan Aji Purworejo dipindah dari
Kutoarjo ke Kota Purworejo menempati bangunan bekas
Pengadilan Negeri pada jaman Belanda yaitu di Jalan Mayjend
Sutoyo No 10 atau di sebelah selatan Alun-Alun Purworejo
sebagai upaya mewujudkan lokasi wisata terpadu meliputi
beberapa bangunan bersejarah seperti Masjid Agung Darul
Mutaqin di sebelah barat alun-alundengan Bedug Pendowonya
terbesar di Indonesia mungkin di dunia, Pendopo Kabupaten
Purworejo di sebelah utara alun-alun, Gereja GPIB di sebelah
timur dan sebelah selatan bangunan kantor Setda Purworejo dan
Museum.
2. Apa saja koleksi benda peninggalan yang ada di Museum Tosan Aji
yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia masa
Hindu dan Buddha?
Koleksi pusaka yang dimiliki oleh Museum Tosan Aji pada
mulanya hanya berupa benda-benda Tosan Aji belaka, seperti
keris, tombak, pedang, dan lain-lain. Akan tetapi, pada
perkembangannya, koleksi Museum Tosan Aji pun
dikembangkan dengan menampilkan berbagai koleksi benda

17
cagar budaya yang banyak ditemukan di wilayah Kabupaten
Purworejo, salah satunya ialah Arca Dewa Syiwa dan Dewi
Parwati yang ditemukan di situs Goa Seplawan, Kecamatan
Kaligesing. Sayangnya arca asli keduanya saat ini tidak disimpan
sendiri oleh Museum Tosan Aji Purworejo melainkan disimpan di
Museum Nasional Jakarta. Beberapa koleksi lain yang terdapat di
Museum Tosan Aji yakni adanya Lumpang, Guci, Beliung,
Bonang, Batu Gong, Gerabah, Menhir, Lingga, Yoni, Prasasti,
danArca. Ada pula satu set gamelan yang disimp]an di ruang sisi
selatan bangunan museum. Gamelan tersebut merupakan
peninggalan dari Sri Susuhunan Pakubuwono VI kepada bupati
Purworejo pertama bergelar Cokronegoro I.
Untuk menjaga keutuhan benda-benda koleksi Museum
Tosan Aji, setiap tanggal 1 Muharram atau 1 Syuro, pihak
pengelola museum mengadakan kegiatan jamasan tosan aji dan
ruwatan masal yang didahului dengan kegiatan kirab pusaka
pada malam 1 Syuro. Jamasan TosanAji merupakan kegiatan
yang diselenggarakan sebagai prosesi khusus untuk
membersihkan dan merawat tosan aji serta benda-benda
bersejarah lain yang terdapat dalam museum. Dalam kegiatan
ini Museum Tosan Aji juga membuka kesempatan bagi penduduk
sekitar yang ingin menitipkan tosan aji nya kepada pihak
pengelola museum untuk dibersihkan.

3. Bagaimana sistem pemerintahan/sosial/ekonomi/kebudayaan dari


kerajaan yang terkait dengan rumusan masalah No. 2?

kerjaan majapahit :

 Pemerintahan : sistem pemerintahan dan poltik kerajaan


majapahit sudah sangat teratur dan berjalan lancar. Contohnya
Majapahit selalu melakukan kerjasama yang baik dengan negara
asing. Hal ini terbukti sekitar tahun 1370-1381, majapait
beberapa kali mengirim utusannya kecina untuk menjalin
persabatan yang lebih erat dengan negara asing.
 Sosial : Kehidupan sosial majapahit aman, damai dan
tentram. Perlindungan terhadap rakyat sangat diperhatikan.

18
Demikian juga peradilan, dilaksanakan secara ketat, siapa yang
bersalah dihukum tanpa pandang bulu.
 Ekonomi : bidang pertanian dan perdagangan sangat
diperhatikan, tuban sebagai pusat perdagangan majapahit.
Masarakat majapahit hidup dari pertanian dan perdagangan.
Prasarana seperti bendungan, saluran irigasi, dan pembukaan
tanah baru bertujuan untuk menyejahterkan rakyat.
 Kebudayaan : Masyarakat dikerajaan majapahit banyak
melakukan kegiatan yang bersifat ibadah dan ilmu pengetahuan
juga sudah maju. Bangunan candi menggunkana batu bata
merah.

Kerajaan pajajaran :

 Pemerintahan : Pemerintahan : sistem pemerintahan dan


poltik kerajaan majapahit sudah teratur dan berjalan lancar.
Contohnya kerajaan ini menjadi kerjaan yang makmur dan
menjalin kerja sama dengan kerajan-kerajan lain dinusantara.
 Sosial : Kehidupan sosial masyarakat pajajarn secara garis
besar digolongkan kedalam golongan seniman, peladangan, dan
perdagangan. Mereka melakukan aktivitas perdagangan sampai
kewilayah maladewa selatan india.
 Ekonomi : bidang pertanian dan perdagangan menjadi sumber
penghasilan masyarakat pajajaran. Masyarakat yang hidpu
dipedalaman dari kegiatan pertanian, sedangkan yang hidup
didekat pantai dari kegiatan perdagangan.
 Kebudayaan : Masyarakat dikerajaan pajajaran yang banyak
seorang seniman mambuat hasil kebudayaan yg berupa kitab –
kitab yang salah satunya menjelaskan sistem pemerintahan
kerjaan pajajaran.

Kerajaan mataram :

 Pemerintahan : sistem kerajaan menjadi bentuk pemerintahan


dari awal sampai runtuhnya kerajaan mataram kuno ini.

19
Sistemnya dikenal dengan dinasti yaitu dinasti sanjaya(hindu)
dan syailendra(budha).
 Sosial : sudah teratur. Terlihat dari sikap gotong royong mereka
saat membuat candi bersama. Sikap toleran juga sangat baik
terbukti masyarakat hindu dan budha hidup berdampingan di
kerajaan ini.
 Ekonomi : berpusat disektor pertanian karean letaknya yang
dipedalaman dan mempunyai tanah yang subur. Namun
semakin lama mereka mulai mngembangkan pelayaran dengan
memanfaatkan sungai bengawan solo menuju pantai utara jawa
timur.
 Kebudayaan : kebudayaan kerajaan ini terus mengalami
kemajuan terbukti sudah banyak candi yang dibangun. Salah
satunya candi prambanan yang berdiri anggun dan megah, juga
relif relif pada candi.

4. Apakah masih ada pengaruh Hindu dan Buddha dalam kehidupan


masyarakat Indonesia pada masa kini baik dari segi sistem
pemerintahan/ sosial/ ekonomi/ kebudayaan?
a) Sistem pemerintahan : masuknya hindu da budha ke
indonesia merubah kepemimpinan dari kepala suku menjadi
raja-raja yang memrintah seluruh wilayahnya bukan lagi
kelompok – kelompok. Hal ini lah yang menginspirasi bahwa
suatu negara sebaiknya dipimpin oleh satu orang (presiden)
bukan secara kelompok. Namun sistemnya sedikit berubah
karena pemimpin negara diindonesia dipilih melalui pemilu dari
rakyat bukan lagi dari tutun temurun karena indonesai adalah
negara demokrasi.
b) Sistem sosial : pengaruh pada sistem sosial yaitu pembagian
kasta, di indonesia ini pembagian kastanya berbeda dengan di
india. Di indonesia pembagian kastanya dikelompokkan berdasar
tingkatan kehidupan yang dilakukan secara tutun temurun untuk
membedakan status sosial dilingkungan masyarakat.
c) Sistem ekonomi : Dalam bidang ekonomi tidak begitu
berpengaruh, karena masyarakat indonesia telah mengenal

20
aktivitas ekonomi jauh sebelum datangnya pengaruh hindu dan
budha.
d) Sistem kebudayaan : Pengaruh kebudayaan yang masih ada
saat ini yaitu masih adanya candi, senisastra yang digunkan
untuk penlitian. Contoh lain adanya upacara ngaben dibali yang
sampe saat ini masih dilaksanakan disana.

5. Bagaimana bentuk kepedulian masyarakat terhadap benda


peninggalan masa Hindu dan Buddha di Museum Tosan Aji?

Museum Tosan Aji Purworejo p]ada Mei 2013 ini memiliki


p]uluhan koleksi benda pusaka baru. Koleksi tersebbut berasal dari
sumbangan masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa kesadaran
masyarakat untuk peduli p]ada benda peninggalan kebudayaan
masa lalu semakin meningkat. Kepala UPT MTA, Tri Yuliana
menjelaskan pada 14 Mei 2013 pihaknya mendapatkan sumbungan
sebanyak 53 benda pusaka dari seorang warga desa Laono Kulon
kecamatan Laono, Purworejo. Penyumbang tersebut tertarik
menyumbangkan pusaka milik keluarganya setelah mendapatkan
informasi mengenai Museum Tosan Aji. Keluarga mersa tidak bisa
merawat secara baik dan benar, kemudian memutuskan untuk
menyumbangkan ke museum. Pusaka yang disumbangkan
termasuk pusaka kuno,sebagian besar berusia ratusan tahun dan
berasal dari masa kerajaan Pajajaran, Majapahit, Pajang, dan
mataram.

E. MATA PELAJARAN SOSIOLOGI


LPKA KELAS 1 KUTOARJO
1. Apakah ada konflik keluarga yang menyebabkan anak bermasalah?
Ada, seperti, pertengkaran antara orang tua yang berujung
perceraian yang mengakibatkan atau korbannya adalah anaknya.
Sehingga, membuat mental anak yang tidak kuat dapat membuat
hidupnya kacau dan banyak anak yang terjerumus ke dalam hal-hal
negative contohnya : narkoba, seksbebas, dll.
2. Apakah ada konflik di dalam LPKA antar penghuni maupun penjaga
LPKA?

21
Ada, antara penghuni lapas senior dan junior. Menurut salah satu
anak binaan lapas bahwa jika ada anak binaan baru sikapnya masih
semaunya saja, kurang adanya kesopanan, sehingga membuat
anak binaan yang senior tidak suka dan terjadilah pertengkaran.
3. Dampak positif dan negatif anak tinggal di LPK
 Positif : anak binaan dapat diberi pengarahan dan untuk
mengembalikan mental yang sebelumnya kacau karena
masalah yang dialaminya dengan member pendidkan dan
belajar berkarya.
 Negatif : kerusuhan yang ada di lapas membuat para anak
binaan yang takut menjadi lebih terpuruk dan apabila system
di dalam lapas juga kurang terkontrol maka anak binaan
bukan akan menjadi lebih baik namun akan membuatnya
semakin buruk.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Banyak hal yang kita dapatkan saat melaksanakan Study Tour ke-3 tempat
yang dikunjungi. Pertama yaitu, Museum Batik Danar Hadi. Di sana kita
mendapat banyak pengetahuan dari perekonomiannya, letak geografisnya,
hingga koleksinya yang langka. Yang kedua, yaitu Pura Mangkunegaran. Di sana,
kita juga mendapat tentang sistem perekonomiannya, letak geografisnya,
sejarahnya tempat tersebut dan yang menyangkut tentang NKRI. Pura
Mangkunegaran merupakan tempat tinggal raja yang sebagian dijadikan
museum. Lalu yang ketiga ada Waduk Gajah Mungkur. Di sana kita juga
mendapat berbagai ilmu, seperti kehidupan ekonominya, yang bermata
pencaharian nelayan dan pedagang dan juga dibidang geografis. Waduk tersebut
untuk selain untuk saluran irigasi juga untuk sarana rekreasi.

B. Saran

Dengan adanya laporan ini semoga dapat bermanfaat bagi semua. Siswa
diharapkan mengerti dan memahami bahwa ke-3 tempat yang dikunjungi
memiliki arti penting dalam kegiatan belajar.

23
LAMPIRAN

24
LAMPIRAN

25

Anda mungkin juga menyukai