Anda di halaman 1dari 2

BAHAYANYA KEHAMILAN PADA USIA REMAJA

KARYA SUKMAWATI NURHAPSARI

Belakangan ini, Di Indonesia masih marak kejadian kehamilan pada usia


remaja. Kehamilan pada usia remaja merupakan masalah serius yang dapat
mempengaruhi kehidupan seorang remaja. Selain mempengaruhi ibu, kehamilan
pada usia remaja juga dapat mempengaruhi bayi yang dilahirkan oleh ibu yang
masih berusia remaja.
Sebuah lembaga kesehatan di Amerika menemukan bahwa bayi yang lahir
dari ibu yang masih remaja dapat mengalami keterlambatan perkembangan
intelektual, memiliki kemampuan belajar yang lebih rendah, serta mengalami
berbagai gangguan kesehatan dan gangguan perilaku.
Di Indonesia, sejak tahun 2012, pencapaian Indeks Pengetahuan KRR
(Kesehatan Reproduksi Remaja) kehamilan pada remaja mengalami tren
kenaikan. Indeks Pencapaian pada tahun 2012 mencapai 50,5 % dan terus naik
menjadi 52,4 % di tahun 2017. Sedangkan di Provinsi NTT
Dari data di atas masih banyak kehamilan pada remaja dan selalu meningkat
setiap tahunnya.
Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan kehamilan remaja misalnya:
faktor “kecelakaan” atau kehamilan yang tidak diinginkan, faktor ekonomi
(kemiskinan), pendidikan wanita rendah atau pun faktor orang tua yang kolot
(menikahkan anak di usia yang sangat dini). Dari segi medis, pernikahan pada
usia remaja sangatlah berisiko.
Kehamilan pada remaja merupakan suatu kehamilan yang tidak diinginkan, yang
terjadi pada masa remaja. Mengapa hal ini dapat terjadi? Di bawah ini terdapat
beberapa hal yang merupakan faktor resiko dari terjadinya kehamilan remaja ini.
 
Pergaulan
Selama masa remaja, para remaja seringkali mengalami tekanan dari teman-
temannya untuk membuatnya dapat diterima dalam suatu kelompok tertentu. Pada
banyak kesempatan, para remaja ini seringkali terpengaruh oleh ajakan teman-
temannya untuk berhubungan seksual walaupun mereka sebenarnya belum
sepenuhnya mengerti apa konsekuensi yang akan mereka hadapi akibat tindakan
mereka tersebut. 
Banyak remaja mau melakukan hubungan seksual hanya agar terlihat keren dan
gaul, akan tetapi banyak juga dari mereka yang tidak mengetahui bahwa akibat
perbuatannya tersebut mereka dapat mengalami kehamilan. 
 
Kurangnya Perhatian Orang Tua
Para gadis remaja cenderung lebih sering hamil bila orang tua mereka tidak terlalu
memperhatikan mereka karena berbagai kesibukan. Para remaja membutuhkan
perhatian dan dukungan dari kedua orang tuanya untuk dapat membuat suatu
keputusan yang baik dalam berbagai masalah, termasuk seks. 
Bila seorang anak remaja tidak dapat berbicara mengenai seks pada orang tuanya
karena mereka dilarang untuk berbicara mengenai seks, maka mereka pun akan
beralih pada teman-temannya, yang seringkali justru membuat mereka memperoleh
informasi yang salah dan menyebabkan terjadinya kehamilan.
 
Kurangnya Pengetahuan
Para remaja yang hanya memiliki pengetahuan yang minim seputar seks cenderung
lebih sering mengalami kehamilan yang tidak diinginkan pada masa remaja. Para
remaja ini mungkin memperoleh informasi yang salah mengenai seks dari teman-
temannya atau film. 
 
Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Usia remaja merupakan suatu usia rentan di mana anak-anak biasanya masih
berusaha untuk mencari jati diri dan mencoba berbagai hal, mulai dari minuman
beralkohol hingga obat-obatan terlarang. Mengkonsumsi minuman beralkohol dapat
menurunkan kemampuan seorang remaja untuk mengendalikan impuls mereka,
yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan akibat berhubungan seks pada saat
mabuk.
 
Mengalami Kekerasan Seksual atau Diperkosa
Selain berbagai faktor di atas, para remaja juga dapat mengalami kehamilan akibat
mengalami suatu kekerasan seksual atau diperkosa, baik oleh teman-teman
seumurannya ataupun oleh pria dewasa.

Anda mungkin juga menyukai