Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Suku di Kelurahan F mayoritas adalah suku Jawa. Bahasa yang sering digunakan
yaitu bahasa indonesia dan jawa dan setiap keluarga memiliki telepon genggam dan
menggunakannya untuk komunikasi antar sesama. Penduduk di RW 8 Kelurahan F
seluruhnya beragama Islam. Sebagian besar mata pencaharian penduduk yaitu karyawan
swasta dan pedagang. Terdapat 1 Puskesmas di kelurahan F dan 3 Posyandu yang dapat
diakses dengan jarak 1 km. Tingkat pendidikan akhir warga RW 8 lulusan SMA sebanyak 70,
lulusan SMP 20% dan lulusan SD 10%. Transportasi di RW 8 Kelurahan F mayoritas
menggunakan kendaraan roda dua. Sebagian kecil penduduk juga ada yang menggunakan
kendaraan roda empat dalam melakukan mobilisasi, dan ada juga yang hanya berjalan kaki
dalam mengakses pelayanan kesehatan. Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak
bersama orang tuanya biasanya ke Kebun Binatang ,atau taman-taman kota.
Kader juga mengatakan anak-anak di wilayahnya masih suka bermain tanah. Kuku
mereka tampak Panjang dan kotor. Hasil survey didapatkan data : 76,5% anak senang
bermain tanah (dagang-dagangan, lompat tali, kelereng dll); 12,3% anak mencuci tangan
setelah bermain; 65,4% mencuci tangan dengan cara mencelupkan tangan ke ember; 69,3%
menggunting kuku jika ada sidak dari guru sekolah; 31,2% anak merapikan kuku dengan
menggigit kuku. Kader juga mengatakan banyak anak usia sekolah yang jajan tidak sehat,
hasil observasi juga diapatkan data sebanyak 80% menderita karies gigi. Anak mengatakan
menggosok gigi jika akan berangkat ke sekolah saja agar tidak dimarahi oleh guru mereka.
2. Data Subsistem
Delapan subsystem yang dikaji sebagai berikut :
a. Lingkungan fisik
Rumah-rumah penduduk berhimpitan dan hanya dipisahkan oleh gang-
gang kecil. Pemukiman tersebut dikelilingi oleh selokan yang keadaanya
cukup kotor.Warga biasa membuang sampah di belakang rumah. Jika
sampah sudah menumpuk, maka warga akan membakarnya. Sehingga
tidak heran jika setiap hari pasti ada asap mengepul dari rumah warga.
b. Ekonomi
Sebagian besar mata pencaharian penduduk RW 08 yaitu karyawan
swasta dan pedagang.
c. Sistem kesehatan
Terdapat 1 Puskesmas di kelurahan F dan 3 Posyandu yang dapat
diakses dengan jarak 1 km. Pelayanan kesehatan di sekolah terdapat UKS
untuk tempat istirahat dan pemeriksaan bagi anak yang sakit
d. Keamanan dan Transportasi
Transportasi di RW 8 Kelurahan F mayoritas menggunakan kendaraan
roda dua. Sebagian kecil penduduk juga ada yang menggunakan
kendaraan roda empat dalam melakukan mobilisasi, dan ada juga yang
hanya berjalan kaki dalam mengakses pelayanan kesehatan. Anak-anak
RW 8 berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk sekolah.
e. Kebijakan dan Pemerintah
Keikut sertaan anak dalam organisasi sosial di sekolah Mereka aktif
mengikuti ekstakulikuler yang terdapat disekolah seperti
paskibra,pramuka,dan tari tradisional
f. Pendidikan
Jumlah keseluruhan anak usia sekolah di RW 8 Kelurahan F 6-12
tahun adalah 150 orang. Tingkat pendidikan akhir warga RW 8 lulusan
SMA sebanyak 70% lulusan SMP 20% dan lulusan SD 10%.
g. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang tuanya
biasanya ke Kebun Binatang ,atau taman-taman kota.
h. Komunikasi
Bahasa yang sering digunakan yaitu bahasa indonesia dan jawa dan
setiap keluarga memiliki telepon genggam dan menggunakannya untuk
komunikasi antar sesama.
3. Persepsi
a. Persepsi masyarakat
Masyarakat masih banyak yang menganggap bahwa perilaku
membakar asap di lingkungan sekitar rumah dan menghasilkan asap
yang setiap harinya mengepul tidak terlalu berpengaruh pada kesehatan
termasuk salah satunya yaitu penyakit ISPA.
b. Persepsi perawat yang mengkaji
Berdasarkan hasil observasi, hampir 90% belum mengetahui
pentingnya PHBS. sebagai perawat bahwa kesadaran masyarakat di
RW 8 Kelurahan F tersebut masih kurang pengetahuan mengenai
perilaku hidup yang bersih dan sehat, serta mengenali penyakit ISPA
yang disebabkan karena kebiasaan yang buruk. dan kurangnya
kesadaran untuk mengedukasi anak-anaknya mengenai pentingnya cuci
tangan sebelum makan.Kemudian dilihat dari lingkungan fisik juga
kami beranggapan bahwa masyarakat setempat masih kurang dalam
menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumahnya.
Data Tambahan:
1. Tingkat pendidikan akhir
warga RW 8 lulusan:
SMA sebanyak 70%
SMP sebanyak 20%
SD sebanyak 10%
2. Analisa Data
Data Diagnosa
Data Primer: Defisien Kesehatan
1. Warga mengatakan biasa membuang Komunitas pada warga
sampah di belakang rumah RW 8 Kelurahan F
2. Warga akan membakar sampah jika mengenai Pengolahan
sampah sudah menumpuk sampah
3. Warga mengatakan tidak heran jika
setiap hari ada asap mengepul dari rumah
warga akibat pembakaran sampah
4. Kader Posyandu mengatakan hampir
90% anak usia sekolah di wilayah RW 8
mengalami ISPA berulang
5. Kader mengatakan warganya belum
pernah penyuluhan tentang ISPA dari
tenaga kesehatan/puskesmas
6. Hasil wawancara dengan beberapa anak
mengatakan batuk pilek sangat
mengganggu aktivitas mereka
7. Anak mengatakan sulit konsentrasi saat
di sekolah, bahkan sering ijin tidak
masuk sekolah karena demam dan batuk
Data Sekunder:
1. RW 8 Kelurahan F merupakan
pemukiman penduduk
2. Rumah-rumah penduduk berhimpitan
dan hanya dipisahkan oleh gang-gang
kecil
3. Hasil survey yang dilakukan kepada anak
usia sekolah didapatkan hasil:
78% anak mengatakan batuk
pilek hal yang biasa pada anak
81,2% anak mengatakan tidak
menutup mulut dan hidungnya
saat batuk
Data Sekunder:
1. RW 8 Kelurahan F merupakan
pemukiman penduduk
2. Rumah-rumah penduduk berhimpitan
dan hanya dipisahkan oleh gang-gang
kecil
3. Hasil survey yang dilakukan kepada anak
usia sekolah didapatkan hasil:
78% anak mengatakan batuk
pilek hal yang biasa pada anak
81,2% anak mengatakan tidak
menutup mulut dan hidungnya
saat batuk
77,1% mengelap ingus dengan
lengan bajunya
Data Sekunder:
1. Kuku anak-anak terlihat panjang dan
kotor
2. Hasil survey didapatkan data:
76,5% anak senang bermain
tanah (dagang-dagangan, lompat
tali, kelereng, dll)
12,3% anak mencuci tangan
setelah bermain
65,4% mencuci tangan dengan
cara mencelupkan tangan ke
ember
69,3% menggunting kuku jika
ada sidak dari guru sekolah
31,2% anak merapikan kuku
dengan menggigit kuku
3. Hasil observasi didapatkan anak banyak
menderita karies gigi
3. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
6. Melakukan
penyuluhan
kesehatan resiko
tidak menggosok
gigi pada anak usia
sekolah kepada
orang tua di RW 8
kelurahan F
dilakukan 1 kali
selama sebulan.