Buku ini mulai bernapas sejak hari ini hingga hari di mana
kita saling bercengkrama di atas podium, bernyanyi dan menangis
1
bersama dalam proses perpisahan kelas 12. Terus bernapas, selama
kita mengingat momen itu.
Lebay, ya?
2
kelas menjadi budaya yang wajar. Selain itu juga menanamkan
mimpi dan harapan agar kelak kita benar-benar bisa menimba ilmu
ke tempat yang kita inginkan. Karena ilmu layaknya cahaya,
menerangi dan menuntun pemiliknya bila dimanfaatkan dengan
baik dan benar.
3
Ahmad Nawfil
By the way Nawfil itu tipe pekerja keras, jujur aja deh, dia
itu cowok terajin di kelas (soal belajar aja sih). Kalo diperhatikan,
dia itu orang yang optimis pada suatu hal dan tidak peduli pada
komentar orang-orang di sekitar yang kerap menindasnya secara
mental. Buktinya, Nawfil tetap kukuh azan setiap waktu salat tanpa
peduli pada orang yang tertawa di belakangnya.
Kadang ada hal kecil yang bisa kita tiru dari seseorang yang
kerap dianggap remeh oleh orang. Karena kita bukan orang yang
sempurna, bukan orang tanpa cela, maka atas dasar apa kita
menjelekkan kekurangan orang lain? Meskipun masa sekolah
memanglah saat-saat paling rentan pembullyan, dimana moral dan
rasa hormat antar sesama kerap dikesampingkan.
5
dia mungkin berniat baik pada kita. Aneh, ya? Tapi sayangnya itu
nyata.
Ya, udah deh, stop aja ya? Habisnya topik ini terlalu berat.
Anggap aja ini sebuah pelajaran yang harus kita ambil untuk waktu
kedepan.
Oh, ya.
Nawfil itu juga jago matematika, dan kalo gak salah cita-
citanya mau jadi ‘DEKAN di Fakultas Matematika’, brand-nya itu
loh ‘anak matematika’. Selain itu Nawfil juga tau banyak boyband
dan girlband Korea loh, kaya Twice, Bts, Exo, sampai Sistar juga
dia tau. Kaget? Sama aku juga, ckckckck.
6
inginkan memang baik, maka Allah bisa menjadikannya dengan
segala cara yang tak terkira.
7
Alroy Rasyid Resan
Waktu pertama kali liat yang namanya Roy ini sih, kesannya
kalem, baik, dan sopan. Yah, meski lama-lama keliatan juga sikap
berharga diri tinggi dan otoriternya. Roy itu ketua kelas Caltech,
seingatku sih dia hepi-hepi aja waktu kepilih, kaya senyum tipis gitu
deh. By the way, menurut kami sendiri Roy itu punya karakter yang
bertanggung jawab dan bukan tipe ketua kelas yang malas alias
‘Numpang gelar’ aja.
8
Dia juga punya brand yang sama dengan Nawfil, yaitu ‘Anak
Matematika’ Kalo cita-cita Roy sih aku gak ingat, entah apa, tapi
kalau kepo silakan tanya aja sendiri.
Oh, ya. Ada satu hal yang paling berkesan dan entah kenapa
menjadi ciri khas untuk seorang Roy, yaitu cara dia menjawab
panggilan orang dengan menyahut “Pun,”Kesannya sih, sopan
banget. Bahkan ada beberapa anak cewek yang meleleh karena hal
ini, mereka terkesan pada Roy dengan cuma-cuma. Bahkan Caca
sempet mikir buat niru cara Roy menyahut panggilan, pakai
“Pun,”saking terkesannya, mungkin ini bisa jadi budaya baru di
Caltech, ‘kan enak tuh di denger. Hehehe.
Waktu sampai ke sana. Aku liat ada tiga orang laki-laki yang
sakit. Pak Ade, Iqbal, dan Roy. Ah, intinya aku harus nungguin
mereka cek kesehatan dulu, jadi gitu deh. Intinya satu, bosen!
Tapi kayanya itu wajar sih. Karena kalau aku gak salah Roy
itu selain ketua kelas, dia juga anggota Osis Divisi Ilmu
Pengetahuan & Teknologi atau biasa disebut IPTEK. Dan, sudah
jadi hal yang lumrah bahwa setiap anggota osis hampir selalu rapat
jika ada waktu luang, jadi menurut aku sih cukup menguras tenaga
dan pikiran.
Aku kan udah cerita kalo Roy itu bisa dibilang jago untuk
mata pelajaran matematika, sebagai bukti adalah keberadaanya yang
saat ini dipandang sebagai Anak OSK Matematika. Jadi gimana tuh,
udah ketua kelas, anak osis, anak Olimpiade lagi. Gak capek apa?
Untuk aku sendiri sih, aku yakin bahwa sebenarnya dia juga
kecapekan dan penat. Lelah badan dan pikiran, mungkin itu juga
alasan yang membuat Roy sering jatuh sakit. Terkadang, ada
bermacam-macam deadline yang harus diselesaikan, dan umumnya
seorang murid mau tidak mau harus selalu siap-siaga
mengerjakannya, tanpa memperhatikan situasi dan kondisi tubuh
yang sedang tidak mendukung.
10
Jadi, saranku sebagai sesama anak asrama sih, cuma harapan
agar setiap orang menjaga kesehatan dirinya. ‘kan kalau sakit susah,
susah sendiri dan juga nyusahin orang lain. Gak mau ‘kan? Paling-
paling kitanya aja yang kurang bisa manage waktu. Mengatur antara
yang mana waktu istirahat dan beraktivitas.
Amalia Azzahra
Soal Amal, ada satu cerita menarik nih. Tenang aja, aku udah
konfirmasi sama orangnya mengenai cerita ini.
Ehem...
Seperti yang kita tahu, masa SMA itu rentan banget ama
yang namanya cinta-cintaan. Rasa suka itu wajar ‘kan? Hanya
pengaplikasiannya yang kadang salah cara.
Di sini...
13
Waktu aku pertama dengar Amal bilang, “Aku gak pernah
pacaran.”
“Serius?”
Jujur aja, waktu itu seandainya aku gak jaga image di depan
Amal. Aku mungkin sudah standing applause buat dia. Secara gitu
loh, nolak orang yang kita suka itu bukan hal gampang. Gimana bisa
dia ngelakuain hal kaya gini?
Wah...
“Tapi kan...”
Amal...
Annisa Rusyda
Rusyda, ya?
15
Hmmm... Aku harus bilang apa ya buat orang ini?
Aku baru lulus SMP. Dan, seperti yang kalian semua tahu, kalo
kalian juga sama. By the way, we have different activities, all know
this. Tapi yang aku maksud di sini bukan itu, tepatnya, hal yang
sama-sama kita khawatirkan.
16
mengepak koper dan bersiap angkat kaki dari rumah. Bukan diusir
loh, maksud aku siap-siap masuk asrama gitu.
17
Awalnya aku mangut-mangut aja tuh dengernya, sambil
mikir gini, “Yah, Papah kemakan artikel google deh.”
18
Rusyda tinggi, putih, mancung, dan mirip kaya Indah
Permata Sari. Percaya?
Arva Suwardana
19
Selain blak-blakkan, bore, dan cerewet. Ada lagi ciri khas
dari si Arva ini, yaitu sikap optimis dan pekerja kerasnya yang gak
tanggung-tanggung. Jujur aja loh, Arva ini kalo soal rajinnya, gak
ada tandingan. Eh, tapi kalo ditanding sama anak cowok sih, kalo
sama cewek, Arva tetap kalah. “Kan cewek gak pernah salah.”
Wkwkwkwk...
Entah ini hobi atau apa, tapi Arva punya segudang kegiatan
dan bermacam rencana. Dia kadang bisa bersikap obsesif, tapi
dalam konteks yang positif. Selain itu, soal percaya diri dan berani
bicara Arva patut diberi applause. Jarang ada yang bisa bersikap
seperti ini lantaran takut dengan pandangan orang. Kalo Arva? Dia
mah keliatan masa bodo aja, tau sih aslinya gimana, yang jelas ini
pendapatku aja sebagai teman. Bagi Arva, tak peduli apa kata orang
kita tetap orang terbaik karena inilah diri kita, bila bukan kita yang
menghargai diri sendiri, maka siapa lagi?
Hmmm...
Terkadang...
20
Karena keahlian itu aku mikir. Apa kira-kira sikap Arva
yang blak-blakkan dan suka ketawa-ketawa ngakak di depan kami
semua itu memang benar adanya? Apa dia tidak sedang
bersandiwara dan menutupi kesedihannya?
Aku berpikir seperti itu karena aku sadar bahwa kami bukan
cenayang dan kami bukan orang yang peka. Jadi bagaimana kami
bisa tahu seandainya ada salah seorang teman kami yang tengah
berselimut kesedihan. Kami bisa apa?
21
Di sini kita harus belajar untuk memercayai orang lain dan
tidak memendam suatu hal sendiri. Teman akan selalu ada untuk
kita, kita percaya dan mereka akan selalu bersedia membantu.
Di sisi lain ini juga merupakan suatu pelajaran agar kita bisa
memegang kepercayaan orang lain. Jangan mengkhianatinya,
jangan menyakiti perasaannya, dan jangan kecewakan dia. Jadilah
seorang yang memang layak dipanggil teman.
Kok lucu,
22
Daffa suka anime, entah itu komik ataupun movie, dia suka
dua-duanya. Jadi bagi yang suka anime bisa nih sharing sama Daffa.
Lumayan buat nambah temen ngobrol.
Daffa ini adalah salah satu aset Caltech, baru aja diangkat,
kalau gak salah itu terjadi sejak tanggal 21 Maret 2018. Cieee....
Aset baru.
Ah, enggak kok. Gak ilfil, mana bisa orang ilfil sama Daffa.
Iya kan, Daf?
23
Selain itu mengingat kepribadian Daffa yang supel dan
bebas bicara sesukanya membuat banyak orang senang. Daffa itu
kaya orang gratisan yang tugasnya ngehiburin temen-temen.
Cerewet, bawel, dan banyak omong.
Elma Amalina
Dia cewek terajin dari yang paling rajin, jadi sosok pekerja
keras yang patut disegani.
Yah, dulu aku pernah sekamar dengan Elma. Dan aku adalah
saksi betapa rajinnya si Elma. Padahal aku heran tuh liatnya, kan
aku mantan anak pondok, jadi kebawa deh budaya ngaretnya.
Pemalas gitu. By the way, Elma itu bisa baca buku lebih dari 3 kali
dalam sehari, wih, lebih dari waktu makan dong. Ckckck.
Mungkin Elma ini bisa jadi contoh buat kita. Dia gak pernah
mengeluh untuk belajar, dia gak pernah menyerah sebelum berusaha
sampai batasnya. Lalu, kenapa kita harus mengeluh akan suatu
pembelajaran? Sedangkan kita tahu bahwa itu memang bermanfaat
bagi kita. Kita mengeluh tidak ada waktu untuk mengerjakan tugas,
24
capek, ngantuk, ingin istirahat, butuh laptop untuk belajar dan
beragam alasan lainnya.
Ya, Allah.
Itu mah namanya gak etis. Itu namanya kita gak bisa
menghargai teman kita. Kita egois atas kepentingan kita sendiri.
Dan malah ada sebagian yang gak tahu diri, marah-marah dan
menganggap Elma pelit ilmu.
25
Tau gak, Elma pernah bilang. “Aku bukannya gak mau
ngajarin kalian, aku mau kok, kenapa juga aku gak mau?”
Elma bicara. “Tapi waktunya aja yang sering gak keatur, kan
bukan cuma kalian yang ulangan, aku juga.”
Tuh, dengarkan.
Perasaan orang itu kadang gak sejalan sama apa yang dia
tunjukkin. Itulah manusia, kita emang gak pernah jujur dengan
perasaan kita.
Contohnya adalah sosok yang satu ini, yaitu Fayza atau lebih
suka dipanggil Ira. Sekali lagi, dia adalah seorang Fangirl garis
keras. Seorang bertubuh elastis dan mengaku sebagai anggota
26
Invertebrata, jelmaan dari Aurelia aurita, hidup di laut dengan
bentuk tubuh mangkuk dan melayang-layang di air. Dasar Ira!
Terus Ira bicara lagi. “Tapi kalau suaminya mau nikah lagi,
kita gak ada hak buat melarang. Hak kita adalah menuruti perkataan
suami, karena surga istri ada pada suami.”
Bhaks!
27
Lah, anak cowok malah pada jawab enggak. “Ya, enggak
lah. Gak mungkin tau.”
Yah, pokoknya iyain aja deh kata mereka. Kita kan gak tau
kedepannya, Ira aja nyahut tuh. “Jangan bilang gak mungkin, kita
gak tau apa yang bisa terjadi. Kan bisa aja nanti si Nawfil
memoligami dan bisa jadi nanti Amal dipoligami. Gak ada yang tau
loh.”
By the way, Ira baru aja ulang tahun loh, Happy Birthday Ira!
Semoga makin montok. Hehehe. Dan juga tetap optimis menyukai
si DIA. Peace, Ra.
28
konsep yang kami usung ini sebenarnya tidak memiliki kejelasan.
Just for fun!
Sosok yang satu ini adalah seorang gamer sejati yang aku
sendiri gak terlalu mengenal dekat. Bawel yang hampir setingkat
cerewetnya dengan Arva. Suka balas-balasan pantun dengan Atin.
29
maluin. Juga sering menarikan Orange Justice dengan muka cengo
khas Imam.
Tapi banyak juga sih yang bilang Imam tipe teman yang
baik. Entah dia menilai dari segi apa, tapi aku sendiri yakin pada
ucapannya. Imam emang baikkan, guys?
Helda Eriyati
Ini nih, orang yang patut banget ditiru. Asal tau aja, dari
sekian banyak murid, Helda itu yang paling sering dipuji guru. Loh,
kenapa? Ya, iyalah, gimana enggak, catatannya aja super lengkap.
30
Tulisannya rapi, lengkap, mudah dibaca, apalagi yang kurang? Pasti
aja betah baca catatan Helda.
31
Kalau gak salah.
Banyak.
Naif?
32
Iya, aku naif. Tapi mau bagaimana pun aku harus tetap
mengatakan ini.
Nauzubillah.
Aku tahu, bahwa aku ini juga bisa saja termasuk dalam
golongan orang-orang itu. Namun apa salahnya aku memberitahu
apa yang aku punya? Kali aja ada di antara kalian yang gak tau
tentang hal ini. Aku cuma mau, supaya kita membersihkan lagi hati
dari segala hal yang merusak keimanan dan status islam kita. Gak
mau ‘kan dibilang Islam KTP?
33
Ceramahnya tutup aja deh,
Enggak kok, Hel. Aku gak iri. Buat apa juga iri? Toh aku
sangat bersyukur akan kondisi fisikku yang sudah diciptakan oleh
Allah dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah.
Hijjatin Mardhatina
34
Sepanjang yang aku lihat, Atin itu sibuk terus. Kalau di
kelas, misalnya jam kosong Atin pasti sibuk mengutak-atik laptop,
yang dia kerjakan pasti tugas IMTAQ. Kadang sih, aku kasian
dengan Atin. Capek banget kan?
“Atin.”
Atin diam sejenak lalu tertawa kecil. “Kalau aku bilang iya,
percaya?”
Aku ngangguk. Oh, Atin kan anak osis, pasti sibuk. “Di kelas
kalau aku perhatikan, kamu sering ngutak-atik laptop ngurusin tugas
IMTAQ.”
“Pasti capek.”
Loh, kenapa?
Ibnu itu dulu sekolah di SMP jadi dia gak pernah ketemu pelajaran
Bahasa Arab, mungkin kareana didasari hal itu juga dia jadi begitu
menyukai pelajaran yang satu ini.
Kalau sepengamatanku sih, Kamila ini rajin. Dulu dia sama Helda
bisa dibilang bersaing dalam urusan catat-mencatat, lucu kan? Terus
catatannya itu suka dihias dan dibuat lucu-lucu gitu. Yah, Kamila kan
emang gitu. Sering ngaku imut juga.
BAB 2
38
Kira-kira kisah apa saja yang selama ini menggantung di
ujung jariku dan gemas ingin ditumpahkan dalam Diary of Caltech?
Banyak. Sekarang, biar kupaparkan apa yang kuingat.
KRISPI
39
Gambar sederhana yang hati kami ikut tertinggal
bersamanya.
Apa saja yang perlu diingat? KRISPI kita adalah yang paling
sederhana, sebisa mungkin dibuat dari benda-benda yang mudah
didapat. Namun, justru kesederhanaan itulah yang menekan kita ke
sebuah tantangan. Bagaimana cara menjadikan KRISPI, acara yang
otentik mewah menjadi meriah dalam kesederhanaan?
40
Sepersekian detik kemudian komentar Alroy
menghancurkannya. Caca terdiam, begitupun semua yang di kelas.
Sampai akhirnya Aldi memukul meja keras. Marah. Lalu begitu saja
Caca keluar dan menangis.
41
Ini KRISPI pertama di mana kita menjadi penampil terakhir.
Tema yang diambil adalah Frozen. Atin jadi Elsa dan Mahrina jadi
Anna. Cerita dongeng di mana menggabungkan kisah Frozen,
Cinderella, Mission Imposible, Pirattes of The Carabian, dan juga
Minions. Dipadu menjadi sebuah drama musik yaang bergenre
komedi.
42
Lisa rasanya kaya tampil solo deh, dan entah kenapa, emang
foto Lisa yang paling bagus di-take. Aneh! Bakajian loko.
43
Belajar dari penampilan sebelumnya. Kami memutuskan
untuk mengangkat hal yang berbau unik dan belum pernah
ditampilkan. Cukup. Kami akhirnya memilih penampilan wayang.
Tak semudah itu. Penampilan kami yang satu ini juga cukup
menguras energi, terutama menuntut kekreatifan yang lebih. Tau
nggak gimana rasanya tekanan itu? Kalau kata fisika sih, semakin
besar tekanan maka semakin kecil volume, lalu sebaliknya juga
berlaku. Jadi, apa boleh aku bilang jika semakin besar tekanan maka
semakin sempit juga ide yang muncul? Bolehkah?
Terakhir...
44
Ira sedang melihat masa depan berdua ya? ^_^
45
Aduh, Lisa lagi.
46
Memory of VESTRA
Benarkan?
47
Saat VESTRA, kita semua mengingat jelas betapa keras
usaha yang dicurahkan demi kesuksesan acara ini. Terkadang kita
pun harus menelan celaan dan hinaan. Sakit. Bahkan semua itu
hampir memecah kita.
Jujur saja.
Sakitnya.
48
Benar VESTRA menyatukan dan merekatkan kita. Namun
rasa iri dari pihak lain justru menekan dan perlahan menghancurkan
kita. Baca kisah di bagian : Kita dan Kakak Kelas
Huft...
Sekedar Kisah
49
Kita dan Kakak Kelas
50
bukan sebagai bagian Caltech saja, tetapi sebagai angkatan.
Gensanium.
51
“JANGAN TAKUTAN LAWAN KAKAK KELAS!
CUKUP SUDAH HARGA DIRI KITA DIINJAK BUHANNYA.”
Maaf...
Aku yakin suatu saat akan ada balasan atas kesabaran itu.
Percayalah bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi
kemampuannya, hanya saja terkadang kita sebagai manusia saja
yang menilai batas kita. Bila terus seperti itu, maka tak ada
M. Aldi
53
Juga aku menyaksikan ketika Aldi harus digotong dengan
tandu karena asmanya kambuh (hari itu aku dengar Aldi sedang
sakit), tetapi tetap kukuh ikut pertandingan.
Mahrina
(Aja, tanpa embel-embel Kadap di belakangnya)
Hei, Mah. Menurut ikam hal seperti apa yang patut aku tulis
di sini?
55
56