Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat – Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“PERLINDUNGAN KONSUMEN”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Hukum Bisnis di STIE Ekuitas.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................. 3
KASUS................................................................................................................ 3
BAB III ............................................................................................................... 5
TEORI YANG BERKAITAN DENGAN PERLINDUNGAN KONSUMEN .. 5
3.1 Pengertian Konsumen ....................................................................................... 5
3.2 Hak dan Kewajiban Konsumen ........................................................................ 9
3.3 Azas dan Tujuan Perlindungan Konsumen .................................................... 11
3.4 Apa sajakah perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha ................................ 13
3.5 Klausula Baku dalam Perjanjian .................................................................... 17
BAB IV ............................................................................................................. 19
PEMBAHASAN KASUS DENGAN TEORI .................................................. 19
4.1 Analisa Kasus dan Teori ................................................................................. 19
BAB V............................................................................................................... 21
PENUTUP ......................................................................................................... 21
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 21
BAB VI ............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
KASUS
3
menyebutkan bahan baku sebenarnya dan mengabaikan standar kesehatan. "Dia
melanggar karena tak melewati proses pengawasan dengan menggunakan babi
dari rumah potong dan berterus terang kepada pembeli," kata Pangihutan.
BAB III
5
its own spending on final goods and services and by reducing taxes to stimulate
increased private spending.”
7
7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan
9
Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
Salah satu wujud perlindungan pada orang lain, kepada produsen dituntut
agar setiap produk yang akan dihasilkan aman bahan bakunya, benar prosesnya
dan halal zatnya sehingga dengan demikian bisa menjawab pertanyaan Mannan
sebagaimana dikutip sebelum ini, yakni untuk siapakah barang dan jasa
dihasilkan, barang dan jasa apa yang akan dihasilkan, dan bagaimana cara
menghasilkannya ?. Mampu menjawab dan mempraktikkan pertyaan-pertayaan
ini maka berarti para pelaku bisnis (produsen) telah melindungi kepentingan
konsumen sesuai yang di inginkan dalam syariat Islam.
Hak untuk memilih barang yang didalam Islam dikenal dengan istilah khiyar,
disini dimaksudkan agar konsumen diberi kebebesan mendapatkan barang atau
jasa sesuai dengan selera (keinginannya). Selain itu juga perlu mendapat kualitas
barang sesuai dengan harga yang ditetapkan dan disepakati. Perlu dihindari
adanya penipuan oleh pelaku bisnis terhadap konsumen Karena bisa jadi barang
yang telah diperoleh tidak sesuai dengan harga yang dibayar.
Asas Manfaat
Asas keadilan
11
Partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara maksimal dan memberikan
kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan
melaksanakan kewajibannya secara adil,
Asas keseimbangan
13
e. Tidak seusai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolaan, gaya,
mode atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau
keterangan barang dan jasa tersebut.
f. Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan,
iklan atau promosi penjualan barang dan jasa tersebut.
g. Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu
penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu.
h. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana
dinyatakan “Halal” yang dicantumkan dalam label
i. Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat
nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai,
tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta
keterangan lain untuk penggunaan menurut ketentuan harus
dipasang/dibuat
j. Tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang
dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan prundang-undangan yang
berlaku.
Selain itu, pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat,
atau bekas, dan tercemar tanpa informasi secara lengkap dan benar atasa barang
yang dimaksud.
Sementara itu, pelaku usaha yang melakukan pelanggaran atas larangan diatas,
dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya
dari peredaran.
Dengan demikian, pelaku usaha dalam menawarkan barang atau jasa yang
ditujukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan,
mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan,
misalnya:
Pelaku usaha dalam menawarkan barang atau jasa, dilarang melakukan dengan
cara pemaksaan atau cara lain yang daoat menimbulkan gangguan, baik fisik
maupun psikis terhadap konsumen.
Sementara itu, pelaku usaha dalam menawarkan barang atau jasa melalui
pesanan dilarang, misalnya :
15
a. Tidak menepati pesanan atau kesepakatan waktu penyelesaian sesuai
dengan yang dijanjikan
b. Tidak menepati janji atau suatu pelayanan atau prestasi
Pelaku usaha dalam penjualan yang dilakukan melalui cara obral atau lelang,
dilarang mengelabui/ menyesatkan konsumen, antara lain:
17
8. Menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha untuk
pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan terhadap barang
yang dibeli oleh konsumen seara anggsuran.
19
3. Terhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat, sakit berat, cacat
tetap atau kematian diberlakukan ketentuan pidana yang berlaku.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999,
konsumen setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Asas Manfaat, memberikan kesempatan kepada konsumen dalam
memperoleh hakya. Asas Keseimbangan, memberikan keseimbangan
antara kepentingan konsumen. Asas Keamanan Dan Keselamatan
Konsumen, untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan
kepada konsumen dalam penggunaan, Asas Kepastian Hukum, yaknik
pelaku dan maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan.
Sanksi yang diberikan oleh Undang-Undang nomor 8 Tahun 1999, yang
tertulis dalam pasal 60 sampai dengan Pasal 63 dapat berupa sanksi
administratif dan sanksi pidana.
21
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dikti.go.id/files/atur/sehat/UU-8-1999PerlindunganKonsumen.pdf.
http://www.tempo.co/read/news/2014/05/05/064575558/Jual-Bakso-Daging-
Celeng-Pria-Ini-Dipidanakan
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4f8503fecc5fb/kasus-iklan-nissan-
march-masuk-pengadilan
http://putrifebriwulandariblog.wordpress.com/2013/05/20/perlindungan-
konsumen-dan-contoh-kasus
Nasution, A.Z, Konsumen dan Hukum, cet.I, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,
1995.