PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan umum
Setelah melakukan praktek di RSJ Prof. Hb Saanin Padang diharapkan
mahasiswa Program D III Keperawatan STIKes Yarsi Sumbar
Bukittinggi mampu memahami dan melaksanakan asuhan
keperawatan pada Ny S dengan isolasi social: menarik diri, di Ruang
Melati RSJ Prof. HB Saanin Padang.
1.2.2 Tujuan khusus
a. Memahami konsep dasar teori isolasi social: menarik diri
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada klien dengan menarik diri
c. Mampu merumuskan dignosa keperawatan pada klien dengan
menarik diri.
d. Mampu menyusun tujuan dan tindakan keperawatan pada klien
dengan menarik diri.
e. Mampu menyusun tujuan dan tindakan keperawatan yang telah
disusun pada klien dengan menarik diri
f. Mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan keperawatan
pada klien dengan menarik diri
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. DEFINISI
Isolasi adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami
atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan
dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenito,
1998).
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh
seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan mengancam
(Towsend,1998).
Seseorang dengan perilaku menarik diri akan menghindari interaksi
dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan
tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran dan prestasi
atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan
dengan orang lain, yang dimanivestasikan dengan sikap memisahkan diri,
tidak ada perhatian dan tidak sanggup membagi pengalaman dengan orang
lain (DepKes, 1998).
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,1993).
Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami ketidak
mampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan
lingkungan di sekitarnya secara wajar. Pada pasien dengan perilaku menarik
diri sering melakukan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai pemuasan
diri, dimana pasien melakukan usaha untuk melindungi diri sehingga ia jadi
pasif dan berkepribadian kaku, pasien menarik diri juga melakukan
pembatasan (isolasi diri), termasuk juga kehidupan emosionalnya, semakin
sering pasien menarik diri, semakin banyak kesulitan yang dialami dalam
mengembangkan hubungan sosial dan emosional dengan orang lain (Stuart
dan Sundeen, 1998).
IsolasiSosial adalah kondisi kesepian yang diekspresikan oleh
individu dan dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan
sebagai suatu keadaan negatif yang mengancam. Dengan karakteristik :
tinggal sendiri dalam ruangan, ketidakmampuan untuk berkomunikasi,
menarik diri, kurangnya kontak mata. Ketidak sesuaian atau ketidakmatangan
minat dan aktivitas dengan perkembangan atau terhadap usia. Preokupasi
dengan pikirannya sendiri, pengulangan, tindakan yang tidak bermakna.
Mengekspresikan perasaan penolakan atau kesepian yang ditimbulkan oleh
orang lain. Mengalami perasaan yang berbeda dengan orang lain, merasa
tidak aman ditengah orang banyak. (Mary C. Townsend, 1998).
Saling ketergantungan