Anda di halaman 1dari 7

1.

Tujuan
Setelah praktikum rangkaian pembagi tegangan dengan beban, mahasiswa
akan mampu:
1. Menjelaskan karakteristik pembagi tegangan dengan beban,
2. Menghitung nilai pembagi tegangan dengan beban secara teori,
3. Menghitung nilai pembagi tegangan dengan beban menggunakan simulasi
software,
4. Mengukur nilai pembagi tegangan dengan beban secara praktek,
5. Membandingkan hasil perhitungan secara teori, simulasi software dan
praktikum.
Praktikum dengan sub pokok bahasan rangkaian pembagi tegangan dengan
beban adalah membuktikan karakteristik rangkaian pembagi tegangan dengan
beban. Praktikum dilakukan melalui tiga tahap yaitu perhitungan, simulasi dengan
software dan pengukuran hasil praktikum. Dari hasil ketiga tahapan tersebut
mahasiswa dapat membandingkan nilai yang diperoleh dan dapat menyimpulkan
penyebab terjadinya perbedaan nilai tersebut.

2. Teori Dasar
Rangkaian pembagi tegangan menggunakan dasar rangkaian pembagi
tegangan tanpa beban, yang dihubungkan dengan sebuah beban secara paralel
pada R2, maka menjadi suatu pembagi tegangan dengan beban, dan merupakan
suatu rangkaian campuran, yang ditunjukkan dalam Gambar 4.1.

R 1
I b
U
I q
R 2 U b
R b

I q A ru s k o m p o n en q u ad rat
I b
A ru s b eb an

Gambar 4.1 Pembagi tegangan dengan beban


Tegangan jatuh pada beban terletak pada resistor paralel R2,b. Tegangan
total U berpengaruh pada resistor total R1 + R2,b.
Pembagi tegangan dengan beban menggunakan rumus, sebagai berikut:

Ub R 2,b
=
U R1 + R 2,b
Nilai resistor ekivalen R2 dan Rb paralel:
R2  Rb
R2,b 
R2 + Rb
Dengan: R2b = resistor paralel dalam ,
R1 = resistor bagian dalam ,
U = tegangan total dalam V,
Ub = tegangan beban dalam V.
Berdasarkan rumus pembagi tegangan (tanpa beban):
R2
U 'b =U
R 1 + R2
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa pembagi
tegangan dengan beban, hasil tegangan keluaran berkurang sangat besar. Hal
tersebut disebabkan karena arus melalui resistor beban maka nilai resistor total
rangkaian mengecil, sehingga penyerapan arus meningkat dan tegangan jatuh
pada resistor R1 lebih besar, hal tersebut menyebabkan tegangan Ub menjadi lebih
kecil.
 Untuk memperkecil perbedaan tegangan pada rangkaian pembagi
tegangan tanpa beban ke rangkaian pembagi tegangan dengan beban,
maka resistor beban terpasang harus lebih besar dari resistor total
pembagi tegangan. Namun terdapat sesuatu yang harus diperhatikan,
yaitu resistor pembagi tegangan jangan sampai menjadi terlalu kecil,
sehingga menyebabkan arus Iq mengalir sangat besar dan terjadi kerugian
yang besar.
Rangkaian pembagi tegangan dengan digunakan untuk pembangkit
tegangan yang tetap dan untuk mempertahankan arus yang melalui beban dalam
keadaan tetap kecil dalam suatu rangkaian.
3. Alat Yang Digunakan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, adalah sebagai berikut:
1. Power supply : 1 buah,
2. Multimeter analog : 1 buah,
3. Multimeter digital : 1 buah,
4. Kabel banana to banana : 4 buah,
5. Potensiometer : 1 buah,
6. Modul rangkaian pembagi tegangan dengan beban: 1 buah,
7. Software simulasi (multisim/lifewire).

4. Gambar Rangkaian Percobaan


Rangkaian pembagi tegangan dengan beban ditunjukkan dalam Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Rangkaian pembagi tegangan dengan beban

5. Prosedur Percobaan
Prosedur Praktikum rangkaian pembagi tegangan dengan beban, sebagai
berikut:
1. Alat dan bahan praktikum disiapkan.
2. Multimeter dihubungkan pada ujung-ujung potensiometer untuk
mendapatkan nilai tahanan pada Rseri, nilai yang terbaca dicatat dalam
Tabel 4.1.
3. Voltmeter dihubungkan pada V1 untuk mengukur tegangan pada R1
dan voltmeter dihubungkan pada V2 untuk mengukur tegangan pada R2
berbeban.
4. Kabel banana to banana dihubungkan pada Rbeban, posisi Rbeban
dipindah- pindahkan sesuai nilai tabel praktikum.
5. Potensiometer diputar pada posisi yang berbeda.
6. Hasil praktikum dicatat dalam Tabel 4.1.
Langkah- langkah tersebut diulangi untuk nilai tegangan sumber yang
berbeda sehingga mahasiswa mendapatkan nilai perbandingan. Hasil
praktikum dicatat dalam Tabel 4.2 (a, b, dan c).

6. Data Hasil Pengukuran


Hasil praktikum diisikan dalam Tabel 4.1 (Tabel 4.1a adalah hasil
perhitungan, Tebel 4.1b hasil simulasi software dan Tabel 4.1c hasil pengukuran)
dan Tabel 4.2 (a, b, dan c) diisi hasil praktikum untuk Vs = 10 Volt.
Tabel 4.1a Hasil perhitungan rangkaian pembagi tegangan dengan beban
Rbeban Rbeban Rbeban
Posisi Rbeban Rbeban /Rvariabel /Rvariabel /Rvariabel
Potensio Vs
R1 (pot) R2(pot) (100 ) (470 ) (¼ ) (½ ) (¾ )
(putaran- (Volt)
searah () () putaran putaran putaran
jarum jam) V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2
(V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V)
0 5 ….
¼ 5 ….
½ 5 ….
¾ 5 …
1 5 …
Tabel 4.1b Hasil simulasi software rangkaian pembagi tegangan dengan beban
Rbeban Rbeban Rbeban
Posisi Rbeban Rbeban /Rvariabel /Rvariabel /Rvariabel
Potensio Vs
R1 (pot) R2(pot) (100 ) (470 ) (¼ ) (½ ) (¾ )
(putaran- (Volt)
searah () () putaran putaran putaran
jarum jam) V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2
(V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V)
0 5 ….
¼ 5 ….
½ 5 ….
¾ 5 …
1 5 …
Tabel 4.1c Hasil pengukuran rangkaian pembagi tegangan dengan beban
Rbeban Rbeban Rbeban Rbeban
Posisi
Potensio Rbeban Rbeban /Rvariabel /Rvariabel /Rvariabel /Rvariabel
Vs
(putaran- R1 (pot) R2(pot) (100 ) (470 ) (¼ )=….  (½ )=… . (¾ )= … (1 )= …
(Volt)
searah () () putaran putaran putaran putaran
jarum V2 V2 V2 V2
jam)
V1 V2 V1 V2 V1 V1 V1 V1
(V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V)
0 5 …. - - - - - - - - - - - -
¼ 5 …. 4,61 0,41 3,56 1,46 2,57 2,43 4,97 0,3 1,63 3,37 1,49 3,51
½ 5 …. 4,85 0,17 4,35 0,68 3,77 1,23 3,41 1,59 2,28 2,72 2,88 2,22
¾ 5 … 4,90 0,13 4,51 0,52 4,08 0,92 2,91 2,09 3,51 1,49 3,35 0,65
1 5 … 4,97 0,06 4,83 0,2 4,74 0,26 4,67 0,33 4,65 0,35 4,62 0,38
Tabel 4.2a Hasil perhitungan rangkaian pembagi tegangan dengan beban
Rbeban Rbeban Rbeban
Posisi Rbeban Rbeban /Rvariabel /Rvariabel /Rvariabel
Potensio Vs
R1 (pot) R2(pot) (100 ) (470 ) (¼ ) (½ ) (¾ )
(putaran- (Volt)
searah () () putaran putaran putaran
jarum jam) V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2
(V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V)
0 ….
¼
8 ….
½ ….
¾ …

1 …

Tabel 4.2b Hasil simulasi software rangkaian pembagi tegangan dengan beban
Rbeban Rbeban Rbeban
Posisi Rbeban Rbeban /Rvariabel /Rvariabel /Rvariabel
Potensio Vs
R1 (pot) R2(pot) (100 ) (470 ) (¼ ) (½ ) (¾ )
(putaran- (Volt)
searah () () putaran putaran putaran
jarum jam) V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2
(V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V)
0 ….
¼ ….
½ 8 ….
¾ …
1 …
Tabel 4.2c Hasil pengukuran rangkaian pembagi tegangan dengan beban
Rbeban Rbeban Rbeban
Posisi Rbeban Rbeban /Rvariabel /Rvariabel /Rvariabel
Potensio Vs
R1 (pot) R2(pot) (100 ) (470 ) (¼ ) (½ ) (¾ )
(putaran- (Volt)
searah () () putaran putaran putaran
jarum jam) V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2 V1 V2
(V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V) (V)
0 ….
¼ ….
½ 8 ….
¾ …
1 …
7. Analisa Data
Analisis hasil praktikum dibuat berdasarkan pada capaian pembelajaran
sub bahasan (4.1), dan untuk mempermudah analisis data hasil praktikum dibuat
dalam bentuk grafik. Tabel 4.1 (a,b dn c) dan Tabel 4.2 (a, b, dan c) dibuat grafik
perubahan nilai R1 terhadap V1 dan perubahan nilai R1 terhadap V2. Tabel 4.1
terdapat 12 grafik dan Tabel 4.2 terdapat 12 grafik hasil praktikum sehingga total
ada 24 grafik, dimana satu grafik terdapat tiga nilai yaitu hasil perhitungan,
pengukuran dan simulai software. Analisis difokuskan pada ketiga perbedaan nilai
hasil perhitungan, simulasi software dan pengukuran. Perbedaan nilai tersebut
kemudian dianalisis dan dicari solusi penyebabnya.

8. Kesimpulan
9. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai