B. Sumber Pengaturan
Sumber hukum perusahaan di Indonesia diatur dalam Kitab Undang' Undang
Hukum Dagang (KUH Dagang), Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH
Perdata), Perundang-undangan RI, Kebiasaan, dan Yurisprudensi. Namun demikian,
sumber utama hukum perusahaan adalah KUH Dagang. Hukum dagang adalah hukum
perikatan yang timbul khusus dari lapangan perusahaan. Hukum dagang diatur dalam
KUH Dagang dan peraturan-peraturan lain di luar kodifikasi. Selain KUH Dagang,
yang iuga menjadi sumber hukum perusahaan adalah KUH Perdata. KUH Perdata
merupakan hukum perdata umum, KUH Dagang merupakan hukum perdata khusus.
Hubungan antara kedua macam hukum ini seperti genus (umum) dan specialis
(khusus). Mengenai hubungan ini berlaku adagium, “Lex specialis derogat
Iexgeneralis” (hukum khusus menghapus hukum umum).
Adagium ini dirumuskan dalam Pasal 1 KUH Dagang yang berbunyi: “Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, seberapa jauh daripadanya dalam kitab ini tidak
khusus diadakan penyimpangan-penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-hal yang
dibicarakan dalam kitab ini.”(KUH Dagang)
f. Harta Kekayaan PT
Perseroan memiliki harta kekayaan yang terpisah dari harta kekaYaan
pribadi organ perseroan. Harta kekayaan PT ini terdiri atas benda bergerak dan
tidak bergerak, berwujud dan tidak berwujud, termasuk dalam harta kekayaan
perseroan adalah modal.
g. Modal PT
1) Modal dasar minimal Rp 50.000.000,(lima puluh juta rupiah).
2) Minimal 25% dari modal dasar harus ditempatkan (Pasal 26 ayat 1)
3) 100% saham yang dikeluarkan harus sudah disetor penuh pada saat
pengesahan (Pasal 26 ayat 3).
4) Setelah PT mendapat pengesahan, setiap pengeluaran saham baru harus
disetor penuh (Pasal 26 ayat 4).
5) Penyetoran saham dalam bentuk lain dapat dilakukan, dengan ketentuan:
Harus dicantumkan dalam akta pendirian pada saat pendirian PT
Bila dilakukan sesudah pengesahan PT sebagai badan hukum, maka
harus dengan persetujuan RUPS atau organ lain yang ditunjuk oleh
RUPS
Harus diperinci nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat
kedudukan, dan lain-lain
Harus dinilai ahli yang independen, dan
Diumumkan dalam dua surat kabar.
h. Organ PT
Organ perseroan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
direksi, dan komisaris, yang memiliki fungsi, tugas, dan wewenang masing-
masing di dalam perseroan.
1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2) Direksi Perseroan
3) Komisaris Perseroan
i. Kelebihan dan Kekurangan PT
1) Kelebihan PT;
Memungkinkan pengumpulan modal besar.
Memiliki status sebagai badan hukum.
Tanggung jawab terbatas.
Pengalihan kepemilikan lebih mudah.
langka waktu tidak terbatas.
Manaiemen yang lebih kuat.
Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin.
Biasanya untuk Penanaman Modal Asing (PMA) ada fasilitas bebas
paiak (tax holiday).
2) Kekurangan PT;
Pengenaan pajak ganda.
Ketentuan perundangan lebih ketat.
Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin.
Pendirian perusahaan relatif sulit, lama, dan biaya lebih besar.
Biasanya untuk PMA, sedikit rentan terhadap situasi dan kondisi
sosial, politik, dan keamanan negara.
j. Pembubaran Perseroan dan Likuidasi
Berdasarkan Pasal 114 s/d 125 UU No. 1 Tahun 1995, maka perseroan
dapat dibubarkan atau berakhir, karena:
1) Keputusan RUPS.
2) langka waktu berdirinya telah berakhir.
3) Adanya penetapan pengadilan, berdasarkan:
Permohonan kejaksaan berdasarkan alasan kuat PT melanggar
kepentingan umum
Permohonan satu orang pemegang saham atau lebih yang mewakili
paling sedikit sepersepuluh bagian dari jumlah seluruh saham, dan
Permohonan kreditur, berdasarkan alasan; PT tidak mampu membayar
utangnya setelah dinyatakan pailit, Harta kekayaan PT tidak cukup
untuk melunasi seluruh utangnya setelah pernyataan pailit dicabut,
atau Permohonan pihak yang berkepentingan karena adanya cacat
hukum dalam akta pendirian.
D. Pendaftaran Perusahaan
Pengertian daftar perusahaan menurut UU No. 3 Tahun 1982 adalah daftar
catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini
dan/atau peraturan-peraturan pelaksanaan, dan memuat hal-hal yang waiib didaftarkan
oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh peiabat yang berwenang dari kantor
pendaftaran Perusahaan.
Wajib daftar perusahaan diadakan dengan tujuan:
1. Melindungi perusahaan yang jujur.
2. Melindungi masyarakat atau konsumen.
3. Mengetahui perkembangan dunia usaha.
4. Memudahkan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan.
Dengan demikian, setiap perusahaan termasuk perusahaan asing yang
berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah negara RI dan telah memiliki
izin, waiib didaftarkan dalam daftar perusahaan, Perusahaan tersebut meliputi:
1. PT.
2. Koperasi.
3. Persekutuan komanditer (CV).
4. Firma (fa).
5. Perusahaan perorangan lainnya yang melaksanakan kegiatan usaha dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba.