Anda di halaman 1dari 14

MAK ALAH DASAR ILMU GIZI

“VITAMIN B”

Di Susun Oleh :
Kelompok 7
Kelas 2C

1. Amelia Puspita Siregar 181040500090


2. Hasna Adiba Rambe 181040500096

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


KHARISMA PERSADA
Jl.Padjajaran – Pamulang barat, Tangerang Selatan, Banten
Tahun Ajaran 2018 – 2019 (Semester Genap)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Sederhana
tentang Vitamin B. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Ayatun Fil Ilmi,
SKM, MKM. Selaku Dosen Mata Kuliah Dasar Ilmu Gizi yang telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap Makalah Sederhana ini dapat berguna dalam rangka
menambahan wawasan serta pengetahuan kita mengenai Vitamin B. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Tangerang Selatan, Mei 2019

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................. 2
1. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
2. Manfaat Penulisan ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3


A. Pengertian Vitamin ................................................................................... 3
B. Jenis dan Klasifikasi Vitamin ................................................................... 3
C. Sifat, Fungsi dan Sumber Vitamin B ....................................................... 4
D. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Vitamin B ......................................... 6
E. Metabolisme Vitamin B ........................................................................... 7
F. Angka Kebutuhan Vitamin B ................................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 10


A. Kesimpulan................................................................................................ 10
B. Saran .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

iiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Vitamin merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan, yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh Manusia. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil,
peranan vitamin sangat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan,
pencegahan penyakit, dan mencapai kehidupan yang sehat dan optimal.
Vitamin sebagai zat gizi mikro tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga
harus didapatkan dari makanan (WHO, 2016).
Sampai saat ini terdapat 13 jenis vitamin yang telah diakui sebagai vitamin
dan esensial bagi kesehatan manusia, yaitu 4 jenis vitamin larut lemak (A, D,
E, dan K), serta 10 jenis vitamin larut air, yaitu vitamin C, B1, B2, B6, B12,
asam folat, niasin, asam pantotenat, biotin, dan kolin (Comb, 2012).
Kekurangan vitamin memberikan konsekuensi yang serius terhadap
kesehatan disetiap tahap daur kehidupan. Pada bayi, kekurangan vitamin
menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR), tingginya angka kematian,
gangguan perkembangan mental, dan meningkatnya resiko terkena penyakit
kronis. Pada anak dan remaja, kekurangan vitamin dapat menyebabkan
stunting, penurunan kapasitas mental, peningkatan frekuensi infeksi, tidak
adequatnya kejar tumbuh, menurunnya produktivitas, dan tingginya angka
kematian. Selanjutnya, pada orang dewasa menyebabkan meningkatnya
komplikasi pada ibu hamil, rendahnya produktivitas kerja, dan kekurangan
gizi. Sementara itu, pada lansia menyebabkan tingginya resiko penyakit dan
gangguan mental (SCCN dan IPPRI, 2000).

1
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Vitamin?
2. Apa saja Jenis dan Klasifikasi Vitamin?
3. Apa saja Sifat, Sumber, dan Fungsi vitamin B?
4. Apa saja akibat kekurangan dan kelebihan vitamin B?
5. Dimana Metabolisme vitamin B berlangsung?
6. Berapa Angka kecukupan vitamin B yang dianjurkan?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Vitamin?
b. Untuk mengetahui apa saja Jenis dan Klasifikasi Vitamin?
c. Untuk mengetahui apa saja Sifat, Sumber, dan Fungsi vitamin B?
d. Untuk mengetahui apa saja akibat kekurangan dan kelebihan vitamin
B?
e. Untuk mengetahui dimana Metabolisme vitamin B berlangsung?
f. Untuk mengetahui berapa Angka kecukupan vitamin B yang
dianjurkan?
2. Manfaat Penulisan
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca mengenai
materi vitamin, khususnya vitamin B.

22
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Vitamin
Kata vitamin berasal dari Bahasa Latin, yaitu gabungan dari kata “Vital”
artinya “hidup” dan amina (amin) yang mengacu pada suatu gugus organic
yang memiliki atom nitrogen (N), pengertian ini didasarkan pada konsep awal
penemuan vitamin, yaitu semua vitamin dianggap mengandung atom N, akan
tetapi, pada akhirnya diketahui banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N (Bender, 2003).
Vitamin berdasarkan keperluan studi aspek gizi dapat didefinisikan
sebagai berikut (Comb, 2012):
1. Suatu senyawa organik yang berbeda dari karbohidrat, lemak, dan protein.
2. Suatu komponen alamiah (natural component) pada makanan yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil
3. Zat gizi penting yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk menjalankan
fungsi fisiologis secara normal (fungsi pemeliharaan, pertumbuhan,
perkembangan, dan/atau produksi senyawa tertentu)
4. Suatu zat yang ketidakhadirannya atau ketidakcukupannya dapat
menyebabkan gangguan spesifik (specific deficiency syndrome)
5. Zat yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis secara normal

B. Jenis dan Klasifikasi Vitamin


Selama pertengahan abad ke-20 para ilmuan sudah mengidentifikasi
sebanyak 13 jenis vitamin yang diakui sangat dibutuhkan tubuh. Sebagian
besar vitamin ditemukan dengan memberi nama sesuai abjad alfabet, yaitu A,
B, C, D, dan E. belakangan ini beberapa zat yang diklasifikasikan sebagai
vitamin B dikeluarkan karena terbukti merupakan zat yang tidak dibutuhkan
oleh tubuh. Vitamin B awalnya dianggap memiliki bentuk kimia tunggal, tapi
ternyata mempunyai bentuk yang berbeda – beda sehingga sampai sekarang

33
terdapat 8 jenis vitamin B. Vitamin sering dikelompokkan berdasarkan
kelarutannya, yaitu Vitamin larut lemak (fat soluble vitamin) dan Vitamin larut
air (water soluble vitamin). Vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin
A, D, E, dan K, sementara vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan
C (Comb, 2012 dan Bender AD, 2003).

C. Sifat, Sumber dan Fungsi Vitamin B


Vitamin Sifat Sumber Fungsi
Larut dalam air dan Hati, Ginjal, Susu, • Koenzim dalam
alkohol, stabil dalam Mentega, Kuning metabolisme
B1 (Tiamin) larutan yang sedikit telur, Ikan, • Metabolisme
C12H17ON4S asam, labil terhadap Kacang-kacangan, karbohidrat
panas, alkali, sulfit kulit ari, padi – • Memelihara fungsi
padian sistem saraf
• Memelihara sistem
pencernaan dan nafsu
makan
Sedikit larut dalam air, Hati, Ginjal, • Transmisi rangsangan
B2 (Riboflavin) sensitif terhadap Jantung, Otak, cahaya ke saraf mata
C17H20O5N4 cahaya dan alkali, Susu, Telur, • Menjaga nafsu makan
stabil terhadap panas, Mentega, Sayuran, • Memelihara kulit
oksidasi, asam dan Ragi disekitar mulut
Larut dalam air dan Susu, Hati, Ikan, • Pertumbuhan sel
B3 (Niasin) alkohol, stabil Telur, dan Sayuran • Bersama fosfat
C6H5O2N terhadap asam, alkali, membentuk koenzim
cahaya, panas, yang berperan dalam
oksidasi respirasi sel
B5 (Asam Kristal putih yang Ragi, Hati, Kuning • Mengkonversi lemak
Pantotenat) larut air, rasa pahit, telur, Daging, Buah dan karbohidrat
C9H17O3N lebih stabil dalam menjadi energi

44
keadaan larut – buahan & • Memproduksi Hormon
dibandingkan kering, sayuran
mudah terurai oleh
asam, alkali, dan
cahaya
Kristal putih tidak Sayuran hijau, • Memelihara
berbau, larut dalam air Hati, Daging, keseimbangan unsur P
B6 (Piridoksin) dan alcohol, Telur, dan Susu dan K dalam sel
C8H12O2N dihancurkan oleh sinar • Pembentukan antibody
matahari dan panas dan beberapa koenzim
dalam metabolisme
Sedikit larut dalam air, Kacang – • Pembuatan koenzim
B9 (Asam Folat) labil terhadap panas, kacangan, Hati, untuk produksi eritrosit
C12H12O6N7 cahaya, asam Ragi, Daging, • Membentuk asam
Pisang, Lemon, nukleat untuk sintesis
dan Sayuran hijau protein
Kristal merah yang Daging, Unggas, • Metabolisme sel dan
B12 (Kobalamin) larut air, dapat rusak Ikan, Telur, Susu, pertumbuhan jaringan
C63H90O14N14P9 oleh asam encer, Keju, Hati, Udang, • Pembentukan eritrosit
alkali, cahaya, dan dan Kerang
bahan – bahan
pengoksidasian dan
pereduksi
Biotin Dikristalisasi dari Kacang – • Koenzim metabolisme
C10H16O3N2S Ragi, larut dalam air kacangan, Ginjal, karbohidrat, lemak, dan
& alkohol, tahan panas Hati, dan Kuning protein
Telur
Tabel 1.1 (slide share, flash card vitamin).

5
4
D. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Vitamin B
Vitamin Akibat Kekurangan Akibat Kelebihan
• Pembesaran Jantung • Sakit kepala
B1 (Tiamin) • Gagal Jantung • Kelelahan
C12H17ON4S • Gangguan Absorpsi • Denyut nadi cepat
• Kesemutan
• Gangguan pencernaan
• Kehilangan ketajaman mata
B2 (Riboflavin) • Stomatis angular
C17H20O5N4 • Glossitis Tidak ada

• Bibir meradang
• Dermatitis
• Pelagra • Kemerahan
B3 (Niasin) • Dermatitis • Ulkus lambung
C6H5O2N • Diare • Tekanan darah rendah
• Demensia • Mual, Muntah, Diare
• Kerusakan Hati
B5 (Asam Pantotenat) • Gangguan saluran cerna Tidak ada
C9H17O3N • Kesemutan
• Gangguan Metabolisme Protein • Depresi, sakit kepala
B6 (Piridoksin) • Dermatitis • Iritabilitas
C8H12O2N • Glostis • Lemas
• Anemia
B9 (Asam Folat) • Diare Menutupi defisiensi vitamin B12
C12H12O6N7 • Depresi
• Anemia
• Depresi
B12 (Kobalamin) • Anemia Tidak ada
C63H90O14N14P9 • Abnormalitas Jantung

64
• Anoreksia
Biotin • Kelelahan
C10H16O3N2S • Depresi Keracunan

• Kulit kering
• Iritabilitas
Tabel 1.2 (slide share, flash card vitamin)

E. Metabolisme Vitamin B
Proses metabolisme vitamin B terjadi di Lambung, makanan yang masuk
ke dalam Mulut kemudian di salurkan ke Lambung. Di Lambung terjadi
produksi enzim pencernaan oleh pankreas membantu menghasilkan vitamin
dari makanan. Kemudian vitamin diserap di Usus halus dan langsung masuk
ke pembuluh darah dan dikirim ke seluruh tubuh.
Vitamin dikeluarkan melalui urin, baik dalam bentuk utuh yaitu Riboflavin
dan Asam Pantotenat, maupun sebagai hasil metabolit yaitu tiamin, niasin,
riboflavin, piridoksin, biotin, folat, dan kobalamin.
Penyimpanan Vitamin B di dalam tubuh berbeda – beda Vitamin B1
disimpan di Hati, Ginjal, Otak dan Otot dalam bentuk Tiamin Fosfat. Vitamin
B2 disimpan di Hati dan Ginjal dengan jumlah yang sangat kecil dalam bentuk
Flavin adenin dinukleotida. Vitamin B6 disimpan di Hati dan Ginjal dengan
jumlah yang sangat kecil dalam bentuk Piridoksat Fosfat. Vitamin B12
disimpan di Hati (paling banyak) sedangkan di Ginjal dan Otak (sangat sedikit)
dalam bentuk Metilkobalamin. Sedangkan Vitamin B3, B5, B9 dan Biotin tidak
disimpan (Comb, 2012).

74
F. Angka Kebutuhan Vitamin B

Kelompok Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin B5 Vitamin Folat Vitamin Biotin


umur B1 B2 B3 (Pantotenat) B6 (mcg) B12 (mcg)
(mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
Bayi/Anak
0 – 6 bulan 0,3 0,3 2 1,7 0,1 65 0,4 5
7–11 bulan 0,4 0,4 4 1,8 0,3 80 0,5 6
1-3 tahun 0,6 0,7 6 2,0 0,5 160 0,9 8
4-6 tahun 0,8 1,0 9 2,0 0,6 200 1,2 12
7-9 tahun 0,9 1,1 10 3,0 1,0 300 1,2 12
Tabel 1.3 (Angka Kecukupan Gizi Mentri Kesehatan RI, 2013)

Kelompok Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin B5 Vitamin Folat Vitamin Biotin


umur B1 B2 B3 (Pantotenat) B6 (mcg) B12 (mcg)
(mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
Laki-laki
10-12 tahun 1,1 1,3 12 4,0 1,3 400 1,8 20
13-15 tahun 1,2 1,5 14 5,0 1,3 400 2,4 25
16-18 tahun 1,3 1,6 15 5,0 1,3 400 2,4 30
19-29 tahun 1,4 1,6 15 5,0 1,3 400 2,4 30
30-49 tahun 1,3 1,6 14 5,0 1,3 400 2,4 30
50-64 tahun 1,2 1,4 13 5,0 1,7 400 2,4 30
65-80 tahun 1,0 1,1 10 5,0 1,7 400 2,4 30
80+ tahun 0.8 0,9 8 5,0 1,7 400 2,4 30
Tabel 1.4 (Angka Kecukupan Gizi Mentri Kesehatan RI, 2013)

84
Kelompok Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin B5 Vitamin Folat Vitamin Biotin
umur B1 B2 B3 (Pantotenat) B6 (mcg) B12 (mcg)
(mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
Perempuan
10-12 tahun 1,0 1,2 11 4,0 1,2 400 1,8 20
13-15 tahun 1,1 1,3 12 5,0 1,2 400 2,4 25
16-18 tahun 1,1 1,3 12 5,0 1,2 400 2,4 30
19-29 tahun 1,1 1,4 12 5,0 1,2 400 2,4 40
30-49 tahun 1,1 1,3 12 5,0 1,3 400 2,4 30
50-64 tahun 1,0 1,1 10 5,0 1,5 400 2,4 30
65-80 tahun 0,8 1,1 10 5,0 1,5 400 2,4 30
80+ tahun 0,7 0,9 8 5,0 1,5 400 2,4 30
Tabel 1.5 (Angka Kecukupan Gizi Mentri Kesehatan RI, 2013)

Kelompok Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin B5 Vitamin Folat Vitamin Biotin


umur B1 B2 B3 (Pantotenat) B6 (mcg) B12 (mcg)
(mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mcg)
Hamil (+an)
Trimester 1 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +200 +0,2 +0
Trimester 2 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +200 +0,2 +0
Trimester 3 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +200 +0,2 +0
Menyusui (+an)
6 bln pertama +0,3 +0,4 +3 +2,0 +0,5 +100 +0,4 +5
6 bln kedua +0,3 +0,4 +3 +2,0 +0,5 +100 +0,4 +5
Tabel 1.6 (Angka Kecukupan Gizi Mentri Kesehatan RI, 2013)

9
4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Vitamin merupakan zat gizi dengan senyawa yang berbeda dengan zat gizi
lainnya (karbohidrat, protein, dan lemak). Vitamin dibutuhkan dalam jumlah
kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting dalam memelihara
kesehatan tubuh dan mengatur proses metabolisme. Kekurangan vitamin masih
menjadi permasalahan global di dunia terutama di negara - negara berkembang.
Hal ini ditandai dengan tingginya prevalensi anak mengalami defisiensi zat gizi
mikro, diperkirakan separuh anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun di dunia
menderita satu atau lebih kekurangan zat gizi mikro termasuk kekurangan
vitamin.
Sampai pertengahan abad ke-20, para ilmuan sudah mengidentifikasi
sebanyak 13 jenis vitamin yang diakui sangat dibutuhkan tubuh, yaitu vitamin
A, D, E, K, serta vitamin B kompleks dan vitamin C. Berdasarkan
kelarutannya, vitamin diklasifikasikan menjadi vitamin larut lemak (fat soluble
vitamin), yaitu vitamin A, D, E, dan K, dan vitamin yang larut dalam air (water
soluble vitamin), yaitu vitamin B terdiri dari B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3
(niasin), B5 (asam pantotenat), Biotin, B6 (piridoksin), Asam Folat (folat), dan
vitamin B12 (kobalamin) serta vitamin C (Comb, 2012 dan Bender AD, 2003).

B. Saran
Dalam makalah ini kiranya masih terdapat kesalahan dan kekeliruan, maka
dari itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritikan, guna
menyempurnakan isi dari makalah ini. Guna memperhatikan segi manfaat yang
bisa diamambil oleh generasi selanjutnya, dan pada masa yang berikutnya.

10
4
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Hardinsyah, MS. 2016. Ilmu Gizi Teori & Aplikasi. Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.

http://gizi.depkes.go.id/akg_2013

Anda mungkin juga menyukai