Anda di halaman 1dari 26

HUKUM BENDA MILIK NEGARA

( Pengadaan Benda Milik Negara Selain


Tanah Oleh Pemerintah)
PENGADAAN BENDA MILIK NEGARA SELAIN
TANAH OLEH PEMERINTAH
• Dasar Hukum :
– Keppres RI No. 61 Tahun 2004 tentang Perubahan
Keppres RI No 80 Tahun 2003
– Keppres RI No 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
PENGERTIAN
• Pengadaan Barang dan jasa pemerintah
adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang
dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang
dilaksanakan secara swakelola maupun oleh
penyedia barang/jasa.
PRINSIP-PRINSIP
• Prinsip2 pengadaan pengadaan barang yang
digunakan untuk penyelenggaraan negara menurut
Keppres 61/2004 jo Keppres 80/2003 yaitu:
– Efisien
– Efektif
– Terbuka dan Bersaing
– Transparan
– Adil/Tidak Diskriminatif
– Akuntabel
PENGERTIAN PRINSIP
EFISIEN: berarti pengadaan barang dan jasa
harus diusahakan dengan menggunakan dana
dan daya yang terbatas untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat-singkatnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
EFEKTIF: berarti pengadaan barang/jasa harus
sesuai dengan kebutuhan yg telah ditetapkan
dan dapat memberikan manfaat yg sebesar-
besarnya sesuai dengan sasaran yg
ditetapkan.
PENGERTIAN PRINSIP (2)
• TERBUKA DAN BERSAING: berarti pengadaan
barang /jasa harus terbuka bagi penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan
dilakukan melalui persaingan yg sehat
diantara penyedia barang/jasa yg setara dan
memenuhi syarat/kriteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur yg jelas
dan transparan.
PENGERTIAN PRINSIP (3)
TRANSPARAN: berarti semua ketentuan dan
informasi mengenai pengadaan barang/jasa,
termasuk syarat teknis administrasi
pengadaan, tata cara pengadaan, tata cara
evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon
p[enyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi
peserta penyedia barang/jasa yg berminat
serta bagi masyarakat luas pada umumnya.
PENGERTIAN PRINSIP (4)
 ADIL/TIDAK DISKRIMINATIF: berarti memberikan
perlakuan yg sama bagi semua calon penyedia
barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi
keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan
atau alasan apapun.
 AKUNTABEL: berarti harus mencapai sasaran baik
fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran
pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan
pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip
serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan
barang/jasa.
TUJUAN DAN MAKSUD PRINSIP-
PRINSIP TERSEBUT
Agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa
yang sebagian atau seluruhnya dibiayai
APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif,
terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak
diskriminatif, dan akuntabel.
Agar pemerintah mendapatkan barang/jasa
yg terbaik dengan kemampuan pemerintah yg
terbatas serta pemenuhan waktu yg terbatas
juga.
PELAKSANAAN ATAS PENGADAAN
• Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah
dilakukan:
– A. Dengan menggunakan penyedia barang/jasa, yang
dipilih melaui:
• 1.Pelelangan Umum (Ini adalah aturan prinsipnya. Bila cara ini
tidak mungkin, baru cara lain yang dilaksanakan).Disini min
harus ada 3 penyedia barang/jasa.
• 2.Pelelangan Terbatas
• 3.Pemilihan Langsung
• 4. Penunjukan Langsung
– B. Dengan cara Swakelola: yi dilaksanakan oleh instansi
sendiri or instansi lain or masyarakat.
PEJABAT YG WENANG DALAM PENGADAAN
BARANG
1. Bila nilainya kurang dari 50 jt kewenangan
pada kepala kantor atau yg ditunjuk.
2. Bila nilainya lebih dari 50 Milyar, harus
mendapat persetujuan kepala departemen.
3. Untuk pelelangan, harus dibentuk PANITIA.
4. Untuk penunjukan atau pemilihan tidak
diperlukan pembentukan panitia.
1. PELELANGAN UMUM
 PELELANGAN UMUM adalah metoda pemilihan penyedia
barang/jasa yg dilakukan secara terbuka dengan
pengumuman secara luas melalui media massa dan papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat luas dunia usaha yg berminat dan memenuhi
kualifikasi dapat mengikutinya.
 Pelelangan umum ini prosesnya sangat panjang. Secara
umum prosesnya: pembentukan panitia-pengumuman-
prakualifikasi-pendaftaran-pengumuman-penawaran-
pelelangan-pengumuman pemenang lelang.
 Pada pelelangan umum dapat menggunakan dua metode:
 Prakualifikasi dan
 Pascakualifikasi.
PRAKUALIFIKASI DAN PASCAKUALIFIKASI

• Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi


dan kemampuan usaha serta pemenuhan
persyaratan tertentu lainnya dari penyedia
barang/jasa sebelum memasukkan penawaran.
• Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi
dan kemampuan usaha serta pemenuhan
persyaratan tertentu lainnya dari penyedia
barang/jasa setelah memasukkan penawaran.
PROSEDUR PRAKUALIFIKASI
 1. Pengumuman prakualifikasi  10. Penjelasan
 2. Pengambilan dokumen  11. Penyusunan berita acara
prakualifikasi penjelasan dokumen lelang dan
 3. Pemasukan dokumen perubahannya
prakualifikasi  12.Pemasukan penawaran
 4. Evaluasi dokumen  13. Pembukaan penawaran
 5. Penetapan hasil prakualifikasi  14. Evaluasi penawaran
 6. Pengumuman hasil  15. Penetapan pemenang
 7. masa sanggah prakualifikasi  16. Pengumuman pemenang
 8. undangan kepada peserta yg  17. Masa sanggah
lulus prakualifikasi  18. Penunjukan pemenag
 9. Pengambilan dokumen lelang  19. Penandatanganan kontrak
umum
PROSES PASCAKUALIFIKASI
 1. Pengumuman  7. Pembukaan penawaran
pelelangan umum  8. Evaluasi penawaran
 2. Pendaftaran untuk termasuk evaluasi
mengikuti pelelangan kualifikasi
 3. Pengambilan dokumen  9. Penetapan pemenag
lelang umum  10. Pengumuman
 4. Penjelasan pemenang
 5. Penyusunan berita acara  11. Masa sanggah
penjelasan dokumen lelang  12. Penunjukan pemenag
dan perubahannya  13. Penandatanganan
 6. Pemasukan penawaran kontrak
2. PELELANGAN TERBATAS
 Dalam hal penyedia barang/jasa yg mampu
melaksanakan diyakini terbatas yaitu untuk
pekerjaan yg kompleks, maka pemilihan penyedia
barang/jasa dapat dilakukan dengan metoda
pelelangan terbatas dan diumumkan secara luas
melalui media massa dan papan pengumuman resmi
dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang
telah diyakini mampu, guna memberi kesempatan
kepada penyedia barang/jasa lainnya yang
memenuhi kualifikasi.
PROSEDUR PELELANGAN TERBATAS
• 1. Pemberitahuan dan konrfirmasi • 10. Penjelasan
kepada peserta terpilih • 11. Penyususnan berita acara
• 2. Pengumuman pelelangan terbatas penjelasan dokumen lelang dan
• 3. Pengambilan dokumen perubahannya
prakualifikasi • 12. Pemasukan penawaran
• 4. Pemasukan dokumen prakualifikasi • 13. Pembukaan penawaran
• 5. Evaluasi dokumen prakualifikasi • 14. Evaluasi penawaran
• 6. Penetapan hasil prakualifikasi • 15. Penetepan pemenang
• 7. Pemberitahuan hasil prakualifikasi • 16. Pengumuman pemenang
• 8. Masa sanggah prakualifikasi • 17. Masa sanggah
• 9. Undangan kepada peserta yg lulus • 18. Penunjukan pemenang
prakualifikasi • 19. Penandatangan kontrak
3. PEMILIHAN LANGSUNG
 Dalam hal metoda pelelangan umum atau pelelangan
terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan,
maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan
dengan metode pemilihan langsung.
 Pemilihan langsung yaitu pemilihan penyedia barang/jasa
yg dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya
penawaran, sekurang-kurangnya 3 penawaran dari
penyedia barang/jasa yg telah lulus prakualifikasi serta
dilakukan negoisasi baik teknis maupun biaya serta harus
diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi
untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui
internet.
 CTT: Bila penyedia brg merasa bahwa pemerintah
seharusnya dapat menggunakan pelelangan umum
(efisian), maka ada hak sanggah
PROSEDUR PEMILIHAN LANGSUNG
 1. Pengumuman pemilihan  10. Penyusunan berita acara
langsung penjelasan dokumen lelang dan
 2. Pengambilan dokumen perubahannya
prakualifikasi  11. Pemasukan penawaran
 3. Pemasukan dokumen  12. Pembukaan penawaran
prakualifikasi  13. Evaluasi penawaran
 4. Evaluasi dokumen  14. Penetapan pemenag
prakualifikasi  15. Pemberitahuan penetapan
 5. Penetapan hasil prakualifikasi pemenang
 6. Pemberitahuan hasil  16. Masa sanggah
prakualifikasi  17. Penunjukan pemenag
 7. Masa sanggah prakualifikasi  18. Penandatanganan kontrak
 8. Undangan pengambilan
dokumen pemilihan langsung
 9. Penjelasan
4. PENUNJUKAN LANGSUNG
• Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus,
pemilihan penyedia barang/jasa dapat
dilakukan dengan cara penunjukan langsung
terhadap 1 penyedia barang/jasa dengan cara
melakukan negoisasi baik teknis maupun biaya
sehingga diperoleh harga yang wajar dan
secara teknis dapat dipertanggungjawabkan
ALASAN PENUNJUKAN LANGSUNG
 1. Nilainya maksimal 50 juta.
 2. Pengadaan barang tsb bersifat rahasia (biasanya
dalam instansi militer).
 3. Untuk kepentingan negara atau masyarakat yg
mendesak (walaupun nilainya lebih dr 50 jt). Misal:
pengadaan barang2 untuk evakuasi korban dalam
bencana alam.
 4. Untuk pengadaan barang/jasa yg sudah dibuat
standar harga atau untuk barang yg membutuhkan
izin khusus (misal: sudah dipatenkan).
 5. Barang/jasa yg beresiko tinggi/teknologi tinggi
PROSEDUR PENUNJUKAN LANGSUNG
 1. Undangan kepada peserta terpilih
 2. Pengambilan dokumen prakualifikasi dan
dokumen penunjukan langsung
 3. Pemasukan dokumen prakualifikasi, penialaian
kualifikasi, penjelasan, dan pembuatan berita acara
penjelasan
 4. Pemasukan penawaran
 5. Evaluasi penawaran
 6. Negoisasi baik teknis maupun biaya
 7. Penetapan/penunjukan penyedia barang/jasa
 8. Penandatanganan kontrak
PENAWARAN
 Ada 3 metode penyampaian dokumen penawaran:
 A. Metode satu sampul, yaitu penyampaian dokumen penawaran yg
terdiri dari persyaratan administrasi, teknis dan penawaran harga yg
dimasukkan ke dalam 1 sampul tertutup kepada panitia/pejabat
pengadaan.
 B. Metode dua sampul, yi penyampaian dokumen penawaran yg
terdiri dari persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam
sampul I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dlm sampul II,
sampul I dan sampul II kemudian dimasukkan ke dlm 1 sampul
(sampul penutup) dan disampaikan ke panitia.
 C. Metode 2 tahap, yi penyampaian dok penawaran yg persyaratan
adm dan teknis dimasukkan dlm sampul tertutup I, sedangkan harga
penawaran dimasukkan dlm sampul II, yg penyampaiannya
dilakukan dlm 2 tahap secara terpisah dan dalam waktu yg berbeda.
B. SWAKELOLA
 Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yg
direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri.
 Swakelola dapat dilaksanakan oleh:
 A. Pengguna barang/jasa
 B. Instansi pemerintah yang lain
 C. Kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat
penerima hibah.
 Prosedur swakelola meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan di lapangan dan
pelaporan.
PEKERJAAN YG DILAKUKAN DENGAN
SWAKELOLA
 1. Pekerjaan yg bertujuan meningkatkan
kemampuan teknis SDM instansi pemerintah ybs
dan sesuai dgn fungsi dan tugas pokok pengguna
barang/jasa.
 2. Pekerjaan yg operasi dan pemeliharaannya
memerlukan partisipasi masyarakat setempat
 3. Pekerjaan tsb dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi
atau pembiayaannya tidak diminati oleh penyedia
barang/jasa
 4. Pekerjaan yg secara rinci/detail tdk dapat
dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga
apabila dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa
akan menanggung resiko yg besar
PEKERJAAN YG DILAKUKAN DENGAN
SWAKELOLA (2)
 5. Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar,
lokakarya atau penyuluhan
 6. Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yg
bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metoda
kerja yg belum dapat dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa
 7. Pekerjaan khusus yg bersifat pemrosesan data,
perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di
laboraturium, pengembangan sistem tertentu dan
penelitian oleh perguruan tinggi/lembaga ilmiah
pemerintah
 8. Pekerjaan yg bersifat rahasia bagi instansi pengguna
barang/jasa ybs (ini juga bisa dilaksanakan dengan
penunjukan langsung)

Anda mungkin juga menyukai