Anda di halaman 1dari 5

Makalah Mengesakan Tuhan

Disusun oleh:
Amelia Ayu Lestari
NIM: 3211191020

FAKULTAS SAINS DAN INFORMATIKA


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Mengesakan Tuhan
Apa itu mengesakan ?
Menurut KBBI Mengesakan mempunyai arti menjadikan
(menganggap) satu.
Apa itu Tuhan ?
Menurut Wikipedia Tuhan dipahami sebagai Roh Mahakuasa dan
asas dari suatu kepercayaan.
Apa itu Mengesakan Tuhan dalam Tauhid?
Dalam tauhid mengajarkan bahwa Allah esa (satu) tidak dari segi
bilangan. Melainkan dari segi bahwa Allah tidak mempunyai sekutu atau
serupa. Allah satu dari segi Dzatnya, dengan makna bahwa tidak ada dzat
yang serupa dengan Dzat Allah.
Dalam islam sendiri mengesakan tuhan termasuk dalam tauhid
dimana Setelah mempercayai keberadaan Tuhan, umat Islam wajib
beriman bahwa Tuhan itu satu.

Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW diutus Allah dengan misi


menyampaikan kalimat Tauhid,yaitu agar manusia menyembah Allah
semata dan tidak menyembah sembahan lainnya selain Allah:

“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti


kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan
kamu itu adalah Tuhan Yang Esa”.

Nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim juga mengajarkan tauhid


kepada ummatnya, yaitu agar hanya menyembah satu Tuhan, yaitu:
Allah, dan tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain:

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan


teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah
dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),” [An
Nahl:120]
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah
agama Ibrahim seorang yang hanif.” dan bukanlah dia termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” [An Nahl:123]

Dalam Islam, mengesakan Allah adalah rukun yang pertama. Jika


seorang masuk Islam, dia harus menyatakan bahwa Tidak ada Tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah utusannya:

“Hadis Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam ditegakkan di
atas lima perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan sembahyang,
mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan
Haji ” [HR Bukhori-Muslim]

Dalam Tauhid dibagi 3 bagian dalam Mengesakan Allah SWT,


diantaranya :

Rububiyah
Beriman bahwa hanya Allah satu-satunya Rabb yang memiliki,
merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, memberi rezeki,
memberikan manfaat, menolak mudharat serta menjaga seluruh Alam
Semesta. Sebagaimana terdapat dalam Al Quran yang berbunyi:
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala
sesuatu. (Az-Zumar 39:62)”
Uluhiyah/Ibadah
Tauhid uluhiyah dapat diartikan sebagai mentauhidkan atau
mengesakan Allah dari segala bentuk peribadahan baik yang
dzohir(terlihat) maupun batin[3] Itu artinya Kita beriman bahwa hanya
Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagiNya. "Allah
menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia
yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang
berilmu (juga menyatakan demikian).

“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang


Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana. ('Al 'Imran 3:18)”

Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari keimanan


terhadap rububiyahNya. Mengesakan Allah dalam segala macam ibadah
yang kita lakukan. Seperti salat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal,
taubat, harap, cinta, takut dan berbagai macam ibadah lainnya. Di mana
kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya kepada
Allah semata. Tauhid inilah yang merupakan inti dakwah para rasul dan
merupakan tauhid yang diingkari oleh kaum musyrikin Quraisy. Hal ini
sebagaimana yang difirmankan Allah mengenai perkataan mereka itu

“Mengapa ia menjadikan sesembahan-sesembahan itu


Sesembahan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal
yang sangat mengherankan. (Shaad 38:5)”

Asma wa sifat

Beriman bahwa Allah memiliki nama dan sifat baik (asma'ul


husna) yang sesuai dengan keagunganNya yang telah Allah tetapkan di
Alquran dan Assunah. Sedangkan dalam bertauhid kepada tauhid asma
wa sifat ini jangan dilakukan dengan adanya tahrif(penyelewengan),
ta'thil(penolakan) dan takyif(penggambaran), dan tasybih(penyerupaan).
Umat Islam sendiri, mengenal 99 asma'ul husna yang merupakan nama
sekaligus sifat Allah yang wajib diimani.
Imam Syafi’i meletakkan kaidah dasar ketika berbicara tentang nama-
nama dan sifat-sifat Allah sebagai berikut:
“Aku beriman kepada Allah dan apa-apa yang datang dari Allah
dan sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Allah. Aku beriman kepada
Rasulullah dan apa-apa yang datang dari Rasulullah sesuai dengan apa
yang dimaukan oleh Rasulullah”.
DAFTAR PUSTAKA

https://media-islam.or.id/2007/09/06/tauhid-%E2%80%93-mengesakan-allah/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid

Anda mungkin juga menyukai