- HUTANG JANGKA PANJANG : analisis tren dari hutang jangka panjang ini
menunjukan tren dari tahun pertama, tahun ke 2, tahun 3, tahun ke 4, dan tahun ke 5
cenderung tetap. Melalui angka dalam rupiah menunjukan rata-rata Rp250. Dan
secara angka relatif (%) menunjukan tetap senilai 16% dari tahun pertama hingga
tahun ke 5.
Intrepretasi : hal ini menunjukan suatu hutang jangka panjang perusahaan ini
cenderung tetap. Keadaan ini disebabkan karena perusahaan belum membayar hutang
jangka panjang. Atau kemungkinan perusahaan telah membayar namun ditambah lagi
- JUMLAH HUTANG : dari jumlah hutang ini analisis tahun pertama hingga tahun ke
mengalami penurunan tetapi tidak besar jumlahnya. Dari jumlah angka rupiah
tahun ke 3 meningkat menjadi Rp750, tahun ke 4 meningkat menjadi Rp770 dan pada
tahun ke 5 menurun menjadi Rp760. Dan secara relatif (%) menunjukan peningkatan
dari tahun ke 2 46%, tahun ke 3 menjadi 47%, tahun ke 4 menjadi 48%, dan pada
Aset tetap yang kurang dapat membuat suatu perusahaan selalu ingin menambah
jumlah aset tetap mereka sehingga dapat menimbulkan hutang. Ukuran perusahaan
dapat menjadi faktor yang buruk terhadap utang perusahaan. Yang selanjutnya adalah
faktor kesulitan finansial, hal ini berpengaruh pada perusahaan karena perusahaan
berusaha mencari pinjaman untuk menutupi kekurangan finansialnya. Dan faktor ini
pertama hingga tahun ke 5 cenderung tetap. Hanya menunjukan perubahan pada tahun
ke 2 sebesar Rp3000 dan seterusnya pada tahun berikutnya sama. Dan secara relatif
(%) menunjukan angka tetap yaitu 188% dari tahun ke 2 hingga tahun ke 5.
Intrepretasi : suatu modal saham dapat meningkat dan menurun. Hal ini disebabkan
karena saham yang beredar di pasaran naik dan turun harga nya. Dalam perusahaan
ini modal saham cenderung tetap karena penjualan saham yang relatif kurang dan