Rangkuman Siklus Air - Jaysamprisitorus
Rangkuman Siklus Air - Jaysamprisitorus
OLEH
UNIVERSITAS SAMUDRA
2018
SIKLUS AIR
Air merupakan komponen yang amat penting bagi tubuh. Air merupakan
indikator adanya suatu kehiduapan. Air hanya ditemukan di planet Bumi oleh
karena itu kehidupan berlangsung hanya di Bumi. Diperkirakan kehidupan di Bumi
berawal dari air (teori biokimia evolusi). Air merupakan penyusun tubuh
organisme lebih dari 80% dari total massa tubuh.
Air merupakan senyawa yang terbentuk dari unsur hidrogen yang berikatan
kovalen dengan unsur oksigen. Bentuk senyawa air adalah cair (larutan, liquid),
dengan demikian air memiliki sifat menempati ruang serta mengalir dari tempat
atau konsentrasi yang tinggi ke tempat atau konsentrasi yang lebih rendah.
Selain itu, air menjadi habitat bagi organisme akuatik. Keberadaan air di dalam
Biosfer Bumi merupakan suatu siklus yang berulang dari suatu proses biologis
maupun geologis.
Siklus air atau dikenal juga dengan siklus hidrology merupakan suatu siklus
(daur) air yang terjadi pada biosfer dri berbagai proses biologis dan geologis.
Siklus air digerakkan oleh energi matahari, yang sebagian terjadi di antara
atmosfer dan lautan melalui penguapan dan juga curah hujan.
Air sangat penting bagi suatu kehidupan, selain menjalankn fungsi vital, air
juga berfungsi dalam aliran (daur) unsur senyawa lain dalam siklus biogeokimia.
1. Penguapan (evaporasi)
Ketika awan terbawa arus angin ke suatu wilayah di atmosfer yang suhunya
dingin, maka awan akan berubah menjadi rintik hujan yang akan membasahi bumi,
pada wilayah tertentu akan berubah menjadi hujan salju. Air hujan akan kembali ke
daratan atau badan air, mengembalikan air yang telah menguap di atmosfer akibat
pemanasan.
Meski demikian, jumlah air yang menguap dari daratan maupun wilayah
akuatik memiliki jumlah yang lebih banyak dibanding curah hujan yang turun,
kelebihan uap air akan dipindahkan oleh angin ke daratan. Hal tersebut yang
membuat suatu wilayah (habitat) memiliki kelembaban yang tinggi (habitat yang
banyak pohon). Habitat yang demikian amat penting bagi kehidupan amphibi.
Uap air yang terkondensasi menjadi awan secara perlahan akan berubah
menjadi rintik hujan karena memasuki wilayah atmosfer yang semakin dingin.
Pada umumnya, awan yang terkondensasi ini akan jatuh sebagai air hujan, namun
pada beberapa biosfer yang suhu amat dingin, awan ini akan jatuh sebagai salju,
kabut, atau sejenisnya.
Penguapan air laut serta transpirasi yang digerakkan oleh panas matahari dan
bergerak menuju daratan. Uap air makin tinggi terkondensasi membentuk awan.
Semakin tinggi pergerakkan awan yang tertiup angin sampai ke daerah yangs
suhunya tinggi dengan demikian, awan tersublim menjadi rintik hujan yang turun
di permukaan daratan. Air mengalir melalui aliran sungai kemudian menuju laut
kembali.
Pada siklus panjang, penguapan tak hanya berasal dari air laut, namun juga
penguapan air daratan dan juga yang berasal dari organisme. Uap air mengalami
sublimasi membentuk awan di atmosfer yang mengandung kristal es. Awan ini
bergerak menuju daratan dibantu arus angin. Awan yang terkondensasi ini kemuan
mencair akibat perubahan suhu, dan berubah menjadi salju yang kemudian akan
membentuk gletser. Ketika terjadi peningkatan suhu, glestser ini akan mencai rdan
membentuk aliran sungai yang mengalir ke daratan kemudian menuju ke laut.