Anda di halaman 1dari 2

Penyakit Gigi (Umum)

Secara umum penyakit gigi yang dikeluhkan masyarakat adalah karies gigi dan penyakit
gusi. Hasil studi SKRT 2001, menyatakan 52,3 persen penduduk usia 10 tahun ke atas
mengalami karies gigi yang belum ditangani. Prevalensi karies umur 10 tahun ke atas
adalah 71,2 persen, dengan catatan bahwa prevalensi karies lebih tinggi pada umur lebih
tinggi, pada pendidikan lebih rendah, serta pada status ekonomi lebih rendah. Penduduk usia
10 tahun ke atas, 46 persen mengalami penyakit gusi, prevalensi semakin tinggi pada umur
yang lebih tinggi.

Kondisi itu menggambarkan, pelayanan kesehatan gigi baru ditangani pada kondisi penyakit yang
sudah dalam keadaan parah. Hal itu disebabkan, antara lain masih kurangnya kesadaran masyarakat
mengenai arti penting menjaga kesehatan gigi dan mulut, ketidaktahuan, dan mahalnya biaya.

Berbagai Macam Penyakit Gigi dan Mulut


  Beberapa jenis penyakit gigi dan mulut yang paling sering dialami oleh masyarakat antara lain :

Plak dan karang gigi (calculus)

Plak adalah istilah umum untuk menggambarkan kumpulan kuman yang tak berbentuk, kenyal dan
lengket yang terkumpul pada gigi, di atas dan di bawah gusi. Jika plak tidak dibersihkan, kuman plak
menghasilkan asam yang menyebabkan kerusakan gigi atau toksin yang menyebabkan karang gigi
dan gingivitis.
• Peradangan gusi (gingivitis)
Gusi biasanya bercirikan merah, bengkak, mudah berdarah dan terasa sakit.
• Gigi berlubang (caries dentis)

Kuman dalam plak gigi menghasilkan asam dari gula yang menyebabkan kehilangan mineral, disebut
demineralisasi. Bila terjadi demineralisasi maka gigi menjadi berlubang.
• Peradangan amandel dan tenggorokan
• Radang mulut (stomatitis)
• Bau mulut (halitosis)

Sebanyak 80 persen kasus gangguan gigi di Indonesia berupa caries alias gigi berlubang. Ini
disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan gigi dan mulut,
demikian dikemukakan Drg. Armasastra Bahar, PhF, dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia (FKG-UI) kepada pers di Jakarta.

Akibat dari adanya karang gigi adalah:


Karang gigi ini menjadi tempat melekatnya kuman-kuman di dalam mulut. Akibatnya dapat
menyebabkan berbagai penyakit gusi, seperti radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi
tampak lebih merah, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi. Lihat gambar
dibawah ini contoh gambaran dari Gingivitis.
Hal ini dapat  berlanjut menjadi radang jaringan penyangga gigi lainnya (periodontitis) bila tidak
segera dirawat. Bila sudah tahap ini dapat menimbulkan gigi goyang karena jaringan penyangga gigi
sudah rusak. Lihat gambar dibawah ini contoh gambaran Periodontiti.

 Juga yang tidak kalah sering terjadi, karang gigi dapat menyebabkan bau mulut tidak enak. Hal ini
yang dirasa paling mengganggu.

Selain itu ketidaktahuan masyarakat dan minimnya penagetahuan akan penyakit gigi dan mulut
dapat dilihat dari hasil survey yang dilakukan dan hasilnya banyaknya penduduk yang meyakini
bahwa semua orang akan mengalami caries gigi alias gigi berlubang sebanyak 79%, gigi tanggal pada
usia lanjut 71%, dan penyakit gigi termasuk penyakit tidak berbahaya 60%, dan perawatan gigi
menimbulkan rasa sakit 32%.

sumber :
sumber: http://dental55.com/penyakit-gigi/penyakit-gigi-umum/

Anda mungkin juga menyukai