Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SIMULASI STERILISATOR KERING

LABORATORIUM BEDAH DAN ANASTESI

DosenPembimbing:
Moch. Prastawa Assalim T.P, ST.MSi
NIP.19771029 200212 1 004

Oleh:
Ikyu Febriolann P27838117001
Husein Mahendra P27838117013
Evrinka Hikaristiana M. P27838117015

Kelas 2B1

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya


Jurusan Teknik Elektromedik
2020
1. TUJUAN
1.1 Tujuan Umum
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Peralatan Bedah dan Anastesi
serta menambah wawasan mata kuliah tentang Peralatan Bedah dan Anastesi khususnya
tentang simulasi Sterilisator kering.
1.2 Tujuan Khusus
1.2.1 Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari sterilisator kering.
1.2.2 Mahasiswa dapat mengetahui tentang rangkaian simulasi sterilisator kering.
1.2.3 Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja simulasi sterilisator kering.
2. DASAR TEORI

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik, kuman-kuman atau
bakteri yang terdapatpada suatu medium atau alat, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu
medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak.

Adapun tujuan sterilisasi adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencegah agar makanan dan komoditi lainnya tidak rusak.


2. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai dan steril.
3. Mencegah peralatan rusak karena bakteri, kuman atau jasad renik.
4. Mencegah terjadinya infeksi silang dan kontaminasi bahan-bahan yang dipakai di dalam
laboratorium.
5. Menjamin kebersihan alat-alat anestesi (steril).`
6. Menetapkan produk akhir sudah steril dan aman digunakan pada pasien.

Alat yang digunakan dalam proses serilisasi disebut sterilisator. Sterilisasi dapat dilakukan
dengan berbagai cara yaitu tekanan, panas kering, penyaringan, radiasi, basah dan penambahan
bahan kimia. Dalam hal ini yang akan kita bahas adalah sterilisator panas kering.

Pada prinsipnya proses sterilisasi pada sterilisator panas kering, sama dengan proses sterilisasi
pada sterilisator basah. Sterilisator kering adalah alat untuk mensterilkan peralatan instrumen
bedah, kapas, dapat membunuh kuman, bakteri, virus hepatitis B dan spora dengan teknologi
temperatur tinggi atau tanpa menggunakan media air dimana terjadi dehdrasi sel pada
mikroorganisme yang dilanjutkan dengan proses oksidasi. Perbedaannya terletak pada
penggunaan airnya. Pada sterilisator kering tidak menggunakan air melainkan udara panas yang
dialirkan kedalam suatu wadah sterilisator, sedangkan sterilisator basah menggunakan air untuk
pemanasannya. Panas yang dihasilkan dari pemanasan filamen tersebutlah yang langsung
digunakan untuk proses sterilisasi. Sterilisasi panas kering menghasilkan kondisi yang steril,
bebas pirogen, dan bebas partikulat. Metode sterilisasi panas kering yang paling banyak
digunakan adalah menggunakan oven dan tunnel sterilizer.

Gambar 1.1 Sterilisator kering


3. PRINSIP KERJA

Sterilisasi pemanasan basah yaitu mensterilkan alat dengan menggunakan air dengan cara
merebus. Yaitu membutuhkan suhu 100 ̊C yaitu pada titk didih air selama waktu 15 menit dan
tidak bisa lebih karena keterbatasan volume air. Air yang digunakan untuk sterilisasi basah
adalah air RO (Reserve Osmosis) tau air yang telah bebas dari mineral agar tidak terjadi
sedimentasi mineral pada alat. Sterilisator basah menggunakan heater atau elemen basah yang
harus terendam air. Heatar akan memanaskan air hingga mencapai titik didih air untuk
mensterilkan alat.

4. CARA PENGOPERASIAN
1. Menyipkan alat-alat yang disterilisasi
2. Mencuci alat-alat sampai bersih dan keringkan
3. Menyemprot peralatan dengan alkohol 70% dan keringkan
4. Sumbat alat-alat yang disterilisasikan menggunakan kapas, masukkan pipet dalam wadah
yang tersedia/bungkus dengan aluminium foil
5. Masukkan alat-alat kedalam sterilisator basah
6. Tutup alat dengan baik
7. Hubungkan alat dengan jala-jala listrik kemudian tekan tombol ON/OFF ke posisi ON untuk
menyalakan alat.
8. Mengatur tombol pengatur waktu dan suhu
9. Setelah itu proses sterilisasi akan bekerja sampai suhu tercapai
10. Setelah suhu tercapai sesuai settingan maka proses sterilisasi selesai
11. Setelah selesai menggunakan kemudian matikan alat dengan menekan tombol ON / OFF ke
posisi OFF
12. Membuka alat dengan hati-hati
13. Mengeluarkan peralatan yang sudah steril dari sterilisator basah
14. Dan Lepaskan hubungan alat dari catu daya.
5. PEMELIHARAAN ALAT
1. Jaga kebersihan saluran pipa – pipa nya
2. Penggunaan sterilisator yang sesuai dengan petunjuk
3. Bersihkan sterilisator setiap setiap kali setelah digunakan
4. Hubungan perkabelan ke body pesawat dengan arde pada stop kontak harus selalu diperiksa.

6. SISTEM STERILISATOR BASAH

Suhu (0C)

Heating Sterilisasi Cooling Waktu (t)

Proses sterilisasi dengan panas kering terjadi melalui mekanisme konduksi panas, dimana
panas yang terbentuk akan diabsorbsi oleh permukaan luar alat yang disterilkan lalu merambat
ke bagian dalam permukaan sampai akhirnya suhu untuk sterilisasi tercapai. Tahapan mesin
sterilisasi panas kering :
 Tahap Pemanasan (Heating)
Pada tahap pemanasan, udara panas dihasilkan melalui mekanisme listrik dan sirkulasi
pada chamber.
 Periode Plateu (sterilisasi)
Kemudian berlanjut pada tahap plateu (sterilisasi) yang dimulai ketika sensor mendeteksi
tercapainya suhu proses sterilisasi pada chamber.
 Tahap Equilubrum
Pada saat seluruh chamber memiliki suhu yang sama maka akan berakhir fase equilubrum.
 Tahap Pendinginan Chamber
Pada saat setting timer habis untuk proses sterilisasi maka suhu akan perlahan turun secara
konstan sampai dingin.

6. BLOK DIAGRAM STERILISATOR KERING

Exhaust Fan Timer

Display
Power Supply Control Unit Heater Suhu dan
Timer

MCB Setting Suhu


dan Timer

 Power supply mensupply kipas sehingga ketika di ON kan kipas akan menyala. Pensettingan
suhu dan lamanya timer atau waktu sterilisasi masuk pada rangkaian kontrol yang berfungsi
mengaktifkan dan mematikan heater guna menjaga kestabilan suhu.
 Timer dan suhu akan ditampilkan ke display melalui rangkaian kontrol yang juga berfungsi
sebagai konverter analog (A/D).

7. ALAT DAN BAHAN


1. Papan Praktikum
2. Kabel NYA Biru 600 Cm
3. Kabel NYA Merah 80 Cm
4. Kabel NYA Hitam 200 Cm
5. Fitting
6. Lampu
7. Relay
8. Timer
9. Steker
10. Scuner, Tang Cucut, Tang Potong, Tang Kombinasi
11. Obeng
12. Tespen
13. Multimeter
14. MCB
15. Scun
7. GAMBAR RANGKAIAN
+24V

1
3 4R1
PUSH_ON

3 4 5 6 7 8 9

S1
1

R2 1
8
2 2
PUSH_OFF

3 4 T
T
R2 T 5
3 4
6 5
7 7

R1
S2
7
0V

6 5
4 3
8 7
4 3

Pada saat MCB dan saklar ditekan (dalam kondisi ON) dan push button On ditekan maka
lampu satu akan menyala sebagai lampu indikator rangkaian menyala, kemudian pada saat
saklar satu ditekan maka lampu kedua akan menyala dan timer sedang bekerja, sebelum timer
habis saklar dua ditekan dan lampu ketiga menyala dan pada saat saklar dua dimatikan timer
tetap bekerja. Setelah timer habis maka seluruh rangkaian akan mati. Push button off untuk
mematikan seluruh rangkaian.
8. GAMBAR LAYOUT BOARD

9. LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan Alat dan bahan

2. Merangkai rangkaian di papan rangkaian sesuai dengan gambar skematik.

3. Mengecek sambungan antar rangkaian sesuai dengan skematik.

4. Mencoba rangkaian sesuai dengan ketentuan

5. Lakukan troubleshooting jika rangkaian belum sesuai dengan ketentuan.

Anda mungkin juga menyukai