PENDAHULUAN
dan pemerataan usaha bagi peternak khususnya dan masyarakat pada umumnya,
bagian paling Barat Provinsi Pohuwato yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi
Tengah merupakan salah satu daerah yang sangat potensial untuk pengembangan
potong dan kambing. Jumlah sapi potong pada tahun 2017 mencapai 32.057 ekor
1
dan Kecamatan Randangan merupakan kecamatan dengan jumlah sapi terbanyak
dibanding kecamatan lain dengan jumlah sebanyak 6.022 ekor (BPS kab.
Pohuwato).
Dalam hal ini, karakterisitik dan tingkat pendapatan peternak yang ada di
Kabupaten Pohuwato ?
Kabupaten Pohuwato ?
untuk mengetahui :
Pohuwato.
2
1. Sebagai bahan informasi bagi petani sapi bali dalam mengembangkan usaha
ternaknya.
3. Sebagai bahan acuan untuk penelitian berikutnya dengan masalah yang sama.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan sapi Bali asli Indonesia yang diduga
sebagai hasil domestikasi (penjinakan) dari banteng liar. Sebagian ahli yakin
(Guntoro, 2002).
komunikasi antar raja-raja pada zaman dahulu. Sapi Bali telah tersebar hampir di
memiliki beberapa keunggulan. Sapi Bali mempunyai daya adaptasi yang baik
terhadap lingkungan yang buruk seperti daerah yang bersuhu tinggi, mutu pakan
yang rendah, dan lain-lain. Tingkat kesuburan (fertilitas) sapi Bali termasuk amat
tinggi dibandingkan dengan sapi lain, yaitu mencapaiu 83%, tanpa terpengaruh
oleh mutu pakan. Tingkat kesuburan (fertilitas) yang tinggi ini merupakan salah
Ciri khas sapi Bali adalah postur tubuh kecil, memiliki garis hitam pada
punggung yang sering disebut garis belut (sangat jelas pada pedet), bulu berwarna
coklat kekuningan (merah bata), pada jantan dewasa bulu akan berubah menjadi
coklat kehitaman, berwarna putih pada bagian tepi daun telinga bagian dalam,
kaki bagian bawah, bagian belakang pelvis dan bibir bawah (Feati, 2011).
4
2.2 Usaha Ternak Sapi Potong
menjanjikan dengan modal kecil dan menguntungkan dalam waktu yang singkat.
Anda memerlukan ekstra kesabaran dan modal yang cukup untuk bisa melakukan
Sapi potong adalah jenis sapi khusus dipelihara untuk digemukkan karena
baik. Sapi-sapi ini umumnya dijadikan sebagai sapi bakalan, dipelihara secara
ideal untuk dipotong. Ternak potong merupakan merupakan salah satu penghasil
daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya di dalam
antara lain :
2. Sapi potong sanggup menyesuaikan diri pada lokasi atau tanah yang kurang
3. Ternak sapi potong membutuhkan tenaga kerja dan peralatan lebih murah
5
4. Usaha ternak sapi potong bisa dikembangkan secara bertahap sebagai usaha
peternak.
5. Limbah ternak sapi potong bermanfaat untuk pupuk kandang tanaman pertanian
2.3.1 Umur
seseorang. Orang yang memiliki umur yang lebih tua fisiknya lebih lemah
Umur erat kaitannya dengan pola pikir peternak dalam menentukan sistem
(Karmila,2013).
yaitu (1) umur 0-14 dinamakan usia muda/usia belum produktif, (2) umur 15-64
tahun dinamakan usia dewasa,kerja atau usia produktif, dan (3) umur 65 tahun
6
tentunya akan berdampak pada kemampuan manajemen usaha peternakan yang
taraf hidup melalui kreatifitas berfikir dan melihat setiap peluang dan
memanfaatkan potensi di dalam maupun di luar dirinya dengan lebih baik. Orang
itu akan menemukan pekerjaan yang paling tidak setara dengan pendidikannya.
diukur mulai sejak kapan peternak itu aktif secara mandiri mengusahan usaha
berkembangnya peternakan pada suatu daerah tersebut dapat berasal dari faktor-
7
peternak masyarakat sangat menentukan pula perkembangan peternakan di
daerah itu.
menentukan keberhasilan suatu kegiatan usaha tani maupun ternak. Hal ini seperti
merupakan salah satu faktor yang dapat dikategorikan penunjang suatu usaha.
Dengan pengalaman usaha ternak yang dimiliki oleh peternak, diharapkan para
dibidang peternakan.
tanggungan keluarga juga bisa menjadi beban keluarga jika tidak aktif bekerja.
8
banyak pula beban hidup yang harus dipikul oleh seorang petani yang dapat
keluarga adalah salah satu faktor ekonomi yang perlu diperhatikan dalam
keluarga merupakan beban disatu sisi, akan tetapi dari sisi lain merupakan sumber
jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi semakin banyak. Hal ini akan berakibat
pemasukan yang semakin tinggi pula. Hal ini tidak bisa dipenuhi jika individu
bekerja di sektor yang menawarkan tingkat upah yang rendah. Individu akan
pemeliharaan ternak sapi potong dalam kurun waktu tertentu misalnya 1 tahun
(Fahrul, 2011). Analisis usaha ternak merupakan kegiatan yang sangat penting
bagi suatu usaha ternak komersial. Melalui hasil analisis ini dapat dicari langkah
mencari titik tolak untuk memperbaiki hasil dari usaha ternak tersebut. Hasil
9
analisis ini dapat digunakan untuk merencanakan perluasan usaha baik menambah
keluarga peternak sapi tidak dapat dilepaskan dari cara mereka menjalankan dan
mengelola usaha ternaknya yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial
pengurangan dari penerimaan dengan biaya total. Pendapatan rumah tangga yaitu
pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha tani ditambah dengan pendapatan
10
BAB III
METODE PENELITIAN
adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data, fakta dari gejala yang ada
untuk mencari keterangan secara fakta baik tentang institusi sosial, ekonomi dan
1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
peternak sapi bali yang berada di Kecamatan Randangan sebanyak 594 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian yang diambil dari seluruh objek yang diteliti yang
tertentu (simamora, 2002). Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan biaya, waktu
dan tenaga maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
dan apa yang dipelajari dalam sampel itu. Kesimpulannya akan dapat
11
diberlakukan untuk populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
refresentatif (mewakili).
secara acak sederhana (simple random sampling). Desa yang terpilih adalah desa
Banuroja, Manungal Karya, dan Omayuwa. Adapun rincian desa dan jumlah
responden sebagai sampel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel1 dibawah ini
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : jumlah populasi
12
θ
θ Ǥ
θ
θ
θ
θ
θ
θ
ͺ θ ͺ org
ᵢ
ᵢ
Keterangan :
13
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang di himpun dalam penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data primer adalah data yang bersumber dari wawancara langsung dengan
2. Data sekunder adalah data yang di peroleh dari instansi terkait seperti Dinas
1. Pengamatan (observasi)
2. Wawancara
14
Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data dengan
3. Dokumentasi
sumber instansi terkait, seperti Dinas Peternakan Kota Gorontalo, Badan Pusat
Statistik (BPS) dan sumber-sumber lainnya yang terkait dengan penelitian ini.
Dengan adanya dokumentasi ini maka hasil penelitian akan lebih akurat dan
terpercaya.
persentase dari hasil data primer yang diperoleh berdasarkan wawancara. Skor
menggunakan rumus :
∏ = TR – TC
Keteranagan
II = Total Pendapatan
15
TR = Total Revenue ( Total penerimaan)
Dimana : x
Keterangan
1. Peternak adalah orang atau badan hukum dan buruh peternakan yang mata
2. Sapi potong adalah jenis sapi yang diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya
3. Karakteristik peternak adalah cirri pribadi yang melekat khusus pada peternak
itu sendiri
16
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A. dan Simanjuntak, D., 1997. Ternak Sapi Potong. Direktorat Jenderal
Peternakan, Jakarta.
Citra, 2010. Pengaruh Skala Usaha Terhadap Pendapatan Peternak Ayam Ras
Peterlur Di Kecamatan Maritengae Kabupaten Sidrap. Fakultas
Peternakan, Universitas Hasanuddin. Makassar.
17
Bissappu Kabupaten Banteang. Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin, Makasar.
Sari, P. 2014. Pengaruh Iklim Kerja Panas terhadap Dehidrasi dan Kelelahan pada
Tenaga Kerja Bagian Boiler di PT Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten
Semarang. [Skripsi Ilmiah]: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Syafrudin, 2003. Pengaruh Media Cetak Brosur Dalam Proses Adopsi dan Difusi
Inovasi Beternak Ayam Broiler di Kota Kendiri. UGM.
18