Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan kita,
mengingat bahwa bimbingan dan Konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang
diberikan kepada individu pada umumnya.
Pada masyarakat yang semakin maju, masalah penemuan identitas pada individu menjadi
sangat rumit. Hal ini disebabkan oleh tuntutan masyarakat maju kepada anggota-anggotanya
menjadi lebih berat.
Persyaratan untuk dapat diterima menjadi anggota masyarakat bukan saja kematangan
fisik, melainka juga kematangan mental, psikologis, kultural, vokasional, intelektual, dan
religius. Keadaan inilah yang menuntut diselenggarakannya bimbingan dan konseling.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa Jenis-Jenis Layanan BK?
2. Apa Kegiatan Pendukung BK?
1.3 Tujuan
1. Memahami Jenis Layanan BK
2. Memahami Kegiatan Pendukung BK
BAB II

PEMBAHASAN
2.1Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling

Berikut 5 Kegiatan Pendukung Pelayanan Bimbingan dan Konseling - Agar layanan


bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan efektif dan mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang diharapkan maka diperlukan kegiatan-kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling. Kegiatan-kegiatan pendukung pelayanan bimbingan koseling tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Aplikasi instrumentasi
Aplikasi Instrumentasi adalah  upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai
alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk
memberikan perlakuan terhadap klien dalam  bentuk layanan konseling agar diperoleh data
tentang kondisi tertentu atas dirt klien (siswa). Data tersebut kemudian digunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan  bimbingan  dan konseling.
2. Himpunan data
Merupakan suatu upaya penghimpunan, penggolongan-penggolongan, dan pengemasan
data dalam bentuk tertentu. Bertujuan untuk memperoleh pengertian yang lebih luas, lebih
lengkap dan lebih mendalam tentang masing-masing peserta didik dan membatu siswa
memperoleh pemahaman diri sendiri.
3. Konferensi kasus
Merupakan forum lerbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna membahas
suatu permasalahan dan arah pemecahannya Bertujuan untuk mengumpulkan data secara
lebih luas dan akurat serta menggalang komitmen pihak-pihak yang terkait dengan kasus
yang terkait dengan kasus dalam rangka pemecahan masalah.
4. Kunjungan rumah
Merupakan upaya mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan-
permasalahan individu atau siswa yang menjadi tanggung jawab pembimbing atau konselor
dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Kunjungan dilakukan apabila data siswa untuk
kepentingan layanan BK belum atau tidak diperoleh melalui wawancara dan angket.
Tujuannya untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat serta bertujuan untuk
menggalang komitmen antara orang tua dan anggota keluarga lainnya dengan pihak sekolah
yang berkenaan dengan pemecahan masalah siswa.
5. Alih tangan kasus
Merupakan upaya mengalihkan atau memindahkan tanggung jawab memecahkan masalah
atau kasus-kasus tertentu yang dialami siswa kepada orang lain yang lebih mengetahui dan
berwenang.   Bertujuan untuk mem- peroleh pelayanan yang optimal dan pemecahan masalah
klien secara lebih tuntas.
2.2 Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1.    Layanan orientasi
Layanan orientasi adalah layanan terhadap siswa di sekolah yang berkenaan dengan tatapan
ke depan ke arah dan tentang sesuatu yang baru. Layanan ini bertujuan untuk membantu
individu agar mampu menyesuaikan diri tehadap lingkungan atau situasi yang baru serta
mengantarkan  individu untuk memasuki suasana atau lingkungan baru

2.    Layanan informasi


Layanan informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu
(siswa) akan informasi yang mereka perlukan. Tujuan dari layanan ini adalah agar siswa
mengetahui informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari
dan perkembangan dirinya.  Layanan ini juga dapat digunakan untuk mencegah timbulnya
masalah, pemecahan masalah, untuk memelihara dan mengembangkan potensi individu serta
memungkinkan individu (peserta layanan) yang bersangkutan membuka diri dalam
mengaktualisasikan hak-haknya.

3.    Layanan penempatan  dan penyaluran


Layanan penempatan adalah usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya
selama masih di sekolah dan sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai
persiapan untuk kelak memangku jabatan  tertentu.  Layanan  ini bertujuan  agar  siswa bisa
menempatkan dirinya dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan non akademik
yang menunjang perkembangannya serta semakin merealisasikan rencana masa depan. Selain
itu layanan ini juga bertujuan agar siswa memperoleh tempat yang sesuai untuk
mengembangkan potensi dirinya.

4.  Layanan penguasaan konten

Layanan penguasaan konten merupakan suatu layanan bantuan kepada individu (siswa) baik
sendiri maupun kelompok untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui
kegiatan belajar. Tujuannya adalah agar siswa menguasai aspek-aspek konten (kemampuan
atau kompetensi) tertentu secara integrasi yang berguna untuk menambah wawasan dan
pemahaman, mengarahkan penilaian dan sikap, menguasai cara-cara tertentu, dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah-masalahnya.

5.  Layanan konseling perorangan


Layanan konseling perorangan adalah layanan konseling yang dilaksanakan oleh seorang
pembimbing (konselor) terhadap seorang klien dalam iangka pengentasan masalah pribadi
klien. Tujuan dari layanan ini adalah agar klien memahami kondisi dirinya sendiri,
lingkungannya, permasalahnn yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga klien
mampu mengatasinya.

6.  Layanan bimbingan kelompok


Merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui
kegiatan kelompok. Tujuannya adalah untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi,
khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan (siawa). Secara khusus layanan ini
bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap
yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para siswa.

7.  Layanan konseling kelompok


Layanan konseling kelompok adalah suatu upaya pembimbing atau konselor membantu
memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok
melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal. Tujuannya adalah agar
berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan berkomunikasi siswa.

8.  Layanan konsultasi


Merupakan   layanan  koseling yang dilaksanakan oleh  konselor (pembimbing) terhadap
seorang konsulti yang memungkinkan dirinya memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-
cara yang  perlu dilaksanakannya   dalam   menangani   kondisi    atau  permasalahan   pihalk 
ketiga.  Bertujuan agar klien (siswa) dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi
atau permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang
mempunyai hubungan baik dengan kosulti, sehigga permasalahan yang dialami oleh pihak
ketiga setidak-tidaknya sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti.

9. Layanan mediasi
Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih
yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan. Layanan ini bertujuan agar
tercapai hubungan yang positif dan kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang
bertikai atau bermusuhan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuanyang diberikan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandiriandalam pemahaman diri dan
siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal,sesuai dengan potensinya sehingga siswa
sanggup mengarahkan dirinya sesuaidengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.Sejalan dengan visi tersebut, maka misi bimbingan dan konseling
harus membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek kepribadiannya
seoptimal mungkin, sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi masa kini dan masa
mendatang.
Diadakannya Kegiatan Pendukung Pelayanan Bimbingan dan Konseling - Agar layanan
bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan efektif dan mencapai hasil sesuai dengan
tujuan yang diharapkan
3.2 Saran
Kita sebagai calon pendidik yang langsung bersinggungan ataupun berinteraksi dengan
peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu tentang bimbingan dan
konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan untuk calon/guru BK harus
sebisa mungkin menjadi teman curhat dan tempat berkonsultasi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/31/pengertian-bimbingan-dan-konseling/.[15
Februari 2011]Ditjen PMPTK. (2008).

Prayitno dan Amti. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai