Anda di halaman 1dari 3

5/19/2010

Prinsip

 Gas CO oleh I2O5 (diiodin pentoksida) dalam suasana panas


ANALISA GAS CO menghasilkan gas I2.
METODE NDIR  Selanjutnya gas tersebut ditangkap oleh larutan KI
membentuk warna kuning dan diukur dengan
(NON DISPERSIVE INFRA RED) specktrofotmeter panjang gelombang 420 nm.
 Metode ini cocok untuk untuk konsentrasi CO relatif tinggi 5
ppm.
Reaksinya sebagai berikut:
5 CO + I2O5 5 CO2 + I2

1 2

Reagent (bahan) Larutan kurva standard

 Larutan Penyerap Sediakan 5 buah labu takar 25 ml


Larutan KI 4% : 4 gram KI dilarutkan dalam 100 ml aquadest masing-masing ditambahkan larutan standar iodin 0.0025 N
pada labu takar 100 ml. sebanyak 0; 0.2; 0.4; 0.6 dan 0.9 ml sehingga diperoleh larutan
Larutan I2O5 0.5% : 0.5 gram I2O5 dilarutkan dalam 100 ml aquadest dengan normalitas 0; 2x10-5; 4x10-5; 6x10-5 dan 9x10-5 N
pada labu takar 100 ml.
tepatkan labu ukur tersebut menjadi volume 25 ml dengan
 Larutan Baku Iodin0,01 N larutan penyerap KI 4%.
Timbang 1.27 gram I2, kemudian masukkan ke dalam labu takar 1000
Ukur serapannya dengan spektrofotometer pada panjang
ml, tambahkan larutan KI (4 gram KI dalam 2.5 ml aquadest) dan
encerkan sampai tanda batas, diamkan semalam pada suhu ruang. gelombang 420 nm
 Larutan Standar Iodin 0.0025 N
25 ml larutan iodine 0.01 N diencerkan dalam labu takar 100 ml.

3 4

1
5/19/2010

Misal

Normalitas Iodin (N) Absorbansi Kurva standard analisis Ozon


0.06

0; 2x10-5; 4x10-5; 6x10-5 dan 0.05

9x10-5 N 0.01
0.04
0; 2x10-5; 4x10-5; 6x10-5 dan

Absorbansi
y = 2042x - 0.000
9x10-5 N 0.02 0.03 R² = 0.999

0; 2x10-5; 4x10-5; 6x10-5 dan 0.02

9x10-5 N 0.0309
0.01
0; 2x10-5; 4x10-5; 6x10-5 dan
9x10-5 N 0.0401 0
0 0.000005 0.00001 0.000015 0.00002 0.000025 0.00003
0; 2x10-5; 4x10-5; 6x10-5 dan Normalitas (N)

9x10-5 N 0.051

5 6

Menghitung volume contoh uji


Pengambilan contoh uji
udara yang diambil
1. Susun peralatan pengambilan contoh uji  Dihitung pada kondisi normal ( 250C, 760 mmHg)

2. Masukkan ke dalam tabung impinger masing-masing 10 ml ( F1 + F 2) Pa 298


V= xt x x
larutan I2O5 0.5% dan 10 ml larutan KI 4% sebagai larutan 2 Ta 760
penyerap. V = volum udara yang dihisap dikoreksi dari kondisi normal (L);
3. Hidupkan pompa penghisap udara dan atur kecepatan alir 1 F1 = laju alir awal (L/menit);
L/menit, setelah stabil catat laju alir awal (F1). F2 = laju alir akhir (L/menit);
t = durasi pengambilan contoh uji (menit);
4. Lakukan pengambilan contoh uji selama 1 jam dan catat Pa = tekanan barometer rata-rata selama pengambilan contoh uji (mmHg);
temperatur dan tekanan udara. Ta = temperatur rata-rata selama pengambilan contoh uji (K);
5. Setelah 1 jam catat laju alir akhir (F2) dan kemudian matikan 298 = konversi temperatur pada kondisi normal (25 0C) ke dalam Kelvin;
pompa penghisap. 760 = tekanan udara standar (mmHg).

7 8

2
5/19/2010

Hitung kandungan CO
Pengujian larutan sampel

Pindahkan gas CO yang tersubstitusi pada larutan KI 4% ke Hasil dari contoh udara dihitung berdasarkan reaksi:
dalam labu takar 25 ml 5 CO + I2O5 5 CO2 + I2
kemudian ditera sampai tanda batas dengan larutan pereaksi 5xA
ppm CO =
V
penyerap KI 4%.
Dimana: A = konsentrasi iodine (µl)
Ukur serapannya dengan spektrofotometer pada panjang
V = volume udara (liter)
gelombang 420 nm
Diket: Volume contoh = 25 ml
Volume acuan = 10 ml 1N I2

10 ml I2 1N = 5 X 103 mol I2
= 1.224 X 105 µl CO

9 10

Pelaporan

Sehingga: Parameter yang dianalisis


Nama dan tanda tangan analis.
CO µl/liter µg/m3 dengan cara: Tanggal analisis.
Metode analisa
Perhitungan.
Diket. BM CO = 12 + 16 = 28 Data pengambilan contoh uji.
Hasil pengukuran contoh uji.
Kondisi standar gas ideal 1 mol = 24.47 liter
Konsentrasi CO µg/m3 = 103

11 12

Anda mungkin juga menyukai