Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zulkarnaen Ali

NIM : 180253611571
Offering : DKV – FF
Manajemen Periklanan

Analisis Produk

Es Krim Aice adalah produk Es Krim yang diproduksi oleh PT Alpen Food Industry
(AFI). Sejak awal kemunculan produk ini pada tahun 2015 produk Es Krim Aice ini mampu
memperoleh peningkatan penjualan sampai 260 persen dari tahun 2016 sampai 2017. Hingga
sekarang ditahun 2020 produk Es Krim Aice ini terus mengalami peningkatan, hal tersebut
dipengaruhi oleh banyak keunggulan yang memang di miliki oleh produk ini. Bahkan produk
Es Krim Aice ini pernah menjadi sponsor pada perhelatan Asian Game 2018.

Produk Es Krim Aice ini semakin digemari oleh masyarakat karena harga yang cukup
terjangkau yaitu mulai dari 2000 rupiah hingga 10.000 rupiah, dengan varian rasa produk
yang bermacam-macam. Dan hal yang paling penting adalah kualitas rasa dari Es Krim Aice
ini yang dirasa sangat enak. Selain faktor tersebut faktor lain yang menjadikan produk ini
sangat cepat dalam pemasarannya adalah cara distribusi produk ini yang dinilai sangat baik,
pendistribusian produk Es Krim Aice ini sangat meluas dan mampu menjangkau daerah-
daerah yang sebelumnya belum pernah dijangkau oleh kompetitornya.

Saat ini produk Es Krim Aice ini telah memiliki kurang lebih 85.000 outlet di Seluruh
Indonesia. Uniknya Es Krim Aice ini tidak menggandeng supermarket – minimarket yang
ada dikota sebagai prioritas mitra penjualan, produk ini justru lebih memilih untuk
menggandeng toko-toko kelontong dan warung-warung kecil yang lokasinya strategis berada
di tengah-tengah pemukiman padat penduduk atau dekat dengan sekolah. Dan Faktor itulah
yang membuat masyarakat menjadi mudah untuk membeli produk Es Krim Aice ini. Hingga
sekarang ini Produk Es Krim Aice semakin disukai oleh banyak kalangan dan banyak di beli
mulai dari segmen anak-anak kecil hingga orang dewasa, tentu selain rasanya yang enak,
varian rasa yang banyak dan harga yang terjangkau alasan lain yaitu karena mudah didapat
dan juga mampu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia.
Motor Honda Beat di Indonesia sekarang ini sangat banyak penggunanya, karena
sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap kualitas Honda Beat lebih baik Ketimbang
merk motor lainnya. Honda Beat pertama kali diluncurkan pada tahun 2008 dan langsung
menarik perhatian penggemar skuter matic. Pada tahun tersebut Honda Beat langsung terjual
432.726 unit untuk pasar Indonesia. Lalu pada 2009 penjualannya naik sampai 62% dari
tahun sebelummnya. Dari antusiasme pasar itulah PT.Astra Honda Motor (AHM)
mengeluarkan Honda Beat dengan wajah baru untuk memenuhi pasar, yaitu para penggemar
skuter matic yang menginginkan Honda Beat tampil lebih modern dan trendi.

Sasaran Honda sendiri dalam meluncurkan Skuter Matic adalah remaja atau mereka
yang masih berusia muda. Oleh karena itu, New Honda Beat diluncurkan dengan model yang
bergaya anak muda yang berkesan trendi dan bergaul pada penggunanya. Honda Beat tidak
hanya memperkenalkan Beat dengan tampilan yang trendi tetapi juga merilis varian Beat
bervelk jari-jari atau spoke wheel, ada juga yang masih dalam varian lama yaitu
menggunakan tipe pelek racing atau cashting wheel. Kehadiran Beat dengan pelek jari-jari ini
memberikan pilihan pada konsumen agar lebih memilih motor sesuai dengan keinginannya.

Sekarang ini Honda Beat dengan model dan desain yang baru banyak dicari karena
dirasa lebih baik dari segi kebutuhan, dengan mesin lebih irit dianggap sesuai jika digunakan
untuk para remaja saat berangkat sekolah, bekerja atau pun untuk jalan-jalan. Honda Beat
juga mampu digunakan dalam segala medan, mulai dari jalanan perkotaan hinga desa atau
pun pegunungan. Saat ini Honda Beat memang sangat sering dijumpai dimana saja baik
dijalan atau pun ditempat-tempat parkiran. Para pembeli Honda Beat sekarang ini juga sangat
beragam mulai dari orang-orang menengah ke atas, harga dari Honda Beat sendiri cukup
sesuai dengan kualitasnya yaitu sekitar 13-15 juta. Dan dirasa harga tersebut masih
terjangkau oleh banyak kalangan yang ingin memilikinya.

Anda mungkin juga menyukai