Estetika Pai
Estetika Pai
Disusun oleh :
Din Damar Insani (180253611560)
Zulkarnaen Ali (180253611571)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “GERAKAN
DAN ORGANISASI ISLAM MODERN DI INDONESIA” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita.
Kekurangan dan kelebihannya makalah ini merupakan murni dari hasil pemahaman kami
selama mengikuti kegiatan pembelajaran mata kuliah PAI. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
2
DAFTAR ISI
Judul................................................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................................. 2
Daftar Isi ............................................................................................................................ 3
BAB 1. Pendahuluan......................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang....................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................. 4
1.3. Tujuan Kajian........................................................................................................ 4
BAB 2. Pembahasan.......................................................................................................... 5
2.1. Muhammadiyah..................................................................................................... 5
2.1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 5
2.1.2 Ajaran dan Pemikiran................................................................................... 5
2.2. NU......................................................................................................................... 6
2.2.1 Latar Belakang.............................................................................................. 6
2.2.2 Ajaran dan Pemikiran................................................................................... 7
2.3. Salafi...................................................................................................................... 7
2.3.1 Latar Belakang.............................................................................................. 8
2.3.2 Ajaran dan Pemikiran................................................................................... 9
2.4. HT`........................................................................................................................ 9
2.4.1 Latar Belakang.............................................................................................. 9
2.4.2 Ajaran dan Pemikiran................................................................................... 10
BAB 3. Penutup …………………………………………………………………………. 11
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………... 11
3.2 Saran ……………………………………………………………………………. 11
3.3 Daftar Rujukan …………………………………………………………………. 11
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Muhammadiyah
6
Adapun kritik untuk Muhammadiyah adalah :
1. Kaderisasi kompetensi keulamaan Muhammadiyah dianggap lamban.
2. Minim lembaga pencetak kader keulamaan seperti pesantren.
3. Pola ibadah “kering” dari nuansa penghayatan dan tasawuf.
4. Gerakan dakwahnya bersifat elitis dan akademis di daerah perkotaan.
Penyebaran Muhammadiyah sendiri lebih dengan berjiwa social, terlihat dari
banyaknya rumah sakit dan universitas. Penyebarannya menganut prinsip tabsyir
(menyenangkan), islah (memperbaiki), tajdid (memperbarui). Prinsip tasybir adalah upaya
pendekatan dan merangkul setiap potensi umat islam, maupun non muslim dengan cara yang
bijaksana, tidak memaksa dan baik. Dan memperbaiki cara ber-islam, kembali dari
banyaknya cara ibadah yang terakulturasi budaya-budaya.
7
2.2.2 Ajaran dan Pemikiran.
NU menganut pemahaman Ahlsussunah wal Jama’ah atau disingkat Aswaja
(pengikut sunnah Rasul dan para sahabatnya) aswaja adalah pola pikir yang merupakan jalan
tengah antara esktrim aqli (rasionalis) dengan kamu ekstrim naqli (tektualis) yakni tidak
hanya berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnahnya namun juga menggunakan
kemampuan akal ditambah dengan realistis empiric. Cara tersebut dirujuk pada ulama
terdahulu, dalam bidang tauhid, yaitu Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur al Maturidi.
Dalam fikih ada 4 imam mazhab, Hanafi,Malik,Syafi’I, dan Ahmad bin Hanbal. Dalam
bidang tasawuf ; Al-Ghazali dan Junaid al-Baghdadi.
Lebih spesifik ajaran dan pemikiran NU, diantaranya :
1. Disamping mengamalkan ibadah eksplisit sesuai di Al-Qur’an, NU juga
mengamalkan ibadah yang tidak disebutkan di al-Qur’an, seperti tahlilan (kumpulan bacaan
dzikir yang dilakukan bersama untuk orang yang sudah meninggal), Istighazah (kumpulan
bacaan do’a untuk menolak musibah), Diba’an (kumpulan kisah dan syair Arab yang berisi
biografi Rasulullah SAW dan pujian untuknya), Manaqib (kumpulan kisah dan biografi
orang-orang shalih) dll.
2. Mengikuti mazhab 4 Imam, salah satunya Syafi’i. seperti sholat trawih 20 rakaat,
qunut subuh, dan witir pada separo Ramadhan, adzan dua kali menjelang Khutbah Jum’at,
menambahkan sayyidina sebelum nama Muhammad. Serta menggunakan metode ru’yatul
hilal (melihat bulan sabit langsung) untuk menentukan awal dan akhir bulan Ramadhan.
3. Disamping Al-Qut’an dan Hadist, NU menggunakan pendapat sahabat-sahabat
nabi, ulama sebagai rujukan penting dalam berkaidah dan beribadah. Pendapat emreka
dikumpulkan ke dalam kitab klasik yang diberi nama kitab kuning. Kitab kuning ini menjadi
wajib di pesantren-pesantren NU.
4. Meyakini adanya berkah-berkah yang bisa diambil dari orang shalih, yang masih
hidup maupun yang sudah meninggal. Berziarah ke makam-makam sunan, ulama juga
menjadi pelengkap ibadah.
5. Pesantren tradisional menjadi media penyebaran agama NU.
8
2. Kurang ada keseimbangan antara ritual keagamaan dengan kehidupan ekonomi
dan social.
3. Kreativitas krisis dalam pemahaman agama masih kurang.
4. Pola interaksi kyai dan pesantren cenderun feodalistik (kultus individu pada kyai)
5. Nilai etos kerja, kedisiplinan, dan profesionalitas masih diabaikan.
2.3 Salafi
9
2. Memandang politik selain berasaskan Islam haram hukumnya. Atau bid’ah dan
penyimpangan.
3. Mereka cenderung kooperatif dalam menyikapi gerakan-gerakan islam yang ada
dalam bingkai “nata’awan fima ittafawna ‘alaih, wa natanashah fima ikhtalafna fih” (kita
bekerja sama dalam hal yang kita sepakati bersama dan saling menasihati dalam hal yang
kita berselisih)
4. Mereka meyakini adanya larangan melakukan gerakan separatis dalam sebuah
pemerintahan Islam yang sah. Itulah sebabnya, setiap tindakan atau upaya yang dianggap
ingin meruntuhkan pemerintahan
Mereka berprinsip “Memerangi ahli bid’ah lebih utama disbanding berjihad fii
sabilillah”
Berikut kiritik terhadap Salafi, diantaranya :
1. Pola dakwah terlalu ekslusif dan kurang simpatik.
2. Model perjuangan ‘Hitam-Putih’ membuatnya rawan dicap teroris.
3. Susah menerima kebenaran dari luar komunitasnya.
4. Kurang fokus pada dakwah dasar (mengajari tata cara beribadah) dan lebih
menekankan isu jihad.
5. Dalam berdakwah sering terpengaruh isu global dunia islam.
10
Hizbut Tahrir ini telah berkembang tidak hanya di Indonesia, akan tetapi di Arab
Timur-Tengah, Afrika, Mesir, Libya, Sudan, Aljazair,Turki, Inggris, perancis, Jerman,
Austria, Belanda, dan Negara-negara Eropa seperti Amerika Serikat, Rusia, Uzbekistan,
Tajikistan, Kirgistaan, Pakistan, Malaysia dan Australia.
Di Indonesia, Hizbut Tharir masuk pada tahun 1980-1n dengan merintis dakwah
di kampus-kampus besari di Indonesia. Yang akhirnya mulai merambah ke beberapa lapisan
masyarakat bahkan ke perumahan.
Dalam dakwahnya, HT cenderung mendekati mahasiswa baru di perguruan tinggi
umum dibandingkan masyarakat umum. Bahkan di era 90-an, HT merupakan sebuah
lembaga dakwah kampus resmi (LDK) yang saling berebut pengaruh di masjid-masijd
kampus bersama Jamaah Tarbiyah dan Salafi.
2.4.2 Ajaran
Ajaran yang diyakini benar adalah :
1. Menegakkan syariat Islam dalam setiap aspek kehidupan.
2. Mengupayakan berdirinya Negara Islam global (khilafah) yang dipimpin oleh
seorang khalifah.
3. Mengharamkan segala bentuk instrument demokrasi termasuk pemilu yang
dianggap pemikiran barat (kufur)
4. Melarang keterlibatan anggotanya dalam politik praktis melalui partai selama
masih menggunakan sistem demokrasi.
5. Menolak segala tatanan politik, social, ekonomi, teknologi produk Barat
Modern dan menggantinya dengan tatanan Islam.
Pendapat-pendapat tersebut telah dihimpun ke dalam buku dan disebarluaskan
kepada umat Islam. Buku-buku tersebut diantaranya :
a. Sistem Pemerintahan dalam Islam.
b. Sistem Ekonomi dalam Islam.
c. Sistem Sosial dalam Islam.
d. Pembentukan Partai Politik.
e. Konsep Hizbut Tahrir.
f. Negara Islam
g. Sistem Khilafah.
11
Hizbut Tahrir mempunyai konstitusi yang terdiri dari 187 pasal. Dalam konstitusi
ini ada program jangka pendek. Program tersebut mentargetkan, dalam jangka waktu 13
tahun sejak HT berdiri yaitu pada tahun 1953, menurut Taqiyuddin An-Nabhani, Negara-
negara Arab sudah harus berubah menjadi sistem Islam dan sudah ada Khalifah. Taqiyuddin
juga mentargetkan,setelah 30 tahun dunia Islam sudah harus punya khalifah. Namun
kenyataannya belum terealisasikan hingga saat ini.
HT mengharamkan pemilu dengan alasan : a. format pemilihan kepala Negara
saat ini didasarkan pada sistem demokrasi Barat yang kufur. b. Kepala Negara dipilih untuk
menjalankan garis-garis besar haluan Negara yang didasarkan keputusan rakyat, bukan Al-
Qur’an dan sunnah. c adanya kemungkinan terpilihnya wanita, orang kafir, zalim, fasik,
bahkan orang bodoh sebagai kepala Negara karena mendapatkan dukungan mayoritas.
Oganisasi HT mendapatkan kritik, diantaranya :
1. HT tidak menerima teori-teori modern.
2. HT dipandang memahami syariat secara sempit, dangkal, yang berakibat
kecanggungan Islam untuk diterapkan di era modern yang multicultural.
3. Belum ada contoh kongkrit di masa kini tentang penerapan miniature sistem
khilafah di dunia Islam.
4. HT diangap banyak melakukan simplifikasi penanganan persoalan umat dengan
jargon khilafah.
5. HT terlalu fokus pada isu penegakan khilafah dan penerapan syariat.
12
BAB 4
Penutup
4.1 Kesimpulan
Keempat organisasi itu mempunyai dasar yang berebda-beda dan sulit untuk
disatukan. Kebanyakan terkait dengan furuiyyah (cabang fiqih), sementara persoalan
akidahnya hampir sama.
Dari aspek sosiologis sebenarnya NU dan Muhammadiyah menjadi islam
mainstream di Indonesia. Aturan aturannya masih fleksibel dengan keadaan social ekonomi
budaya kehidupan saat ini. Namun penyebaran ajarannya tetap ada, meskipun tidak esktrem.
Sedangkan HT dan Salafi termasuk FPI dan Jamaah Islamiyah cenderung reaktif dan
demonstrative. Terlihat banyakanya aksi demo terhadap pemerintah dan pihak-pihak lainnya
terkait dengan Perang di Palestinya. Meskipun pengikut mereka sedikit. Mereka disebut
louder minority (minoritas yang lantang)
4.2 Saran
Dengan pengetahuan atas latar belakang perbedaan organisasi Islam di Indonesia ini,
semoga bisa dijadikan bekal dalam membuat keputusan atau pertimbangan dalam menilai
sesuatu dan mengambil keputusan yang bijak.
13