Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Ekotoksikologi
Ekotoksikologi terdefinisi dengan sangat baik sebagai bidang studi yang
mencakup nasib akhir/deposisi dan dampak dari bahan kimia toksik pada
ekosistem yang didasarkan pada hasil kajian ilmiah, baik dari hasil pengamatan di
lapangan maupun dengan penerapan metode-metode uji toksisitas di laboratorium.
Ekotoksikologi yang terkait erat dengan toksikologi lingkungan, jelas
membutuhkan pemahaman terhadap prinsip dan teori ekologi seperti halnya
dengan pengetahuan tentang cara-cara bahan kimia berdampak pada individu
spesies, populasi, komunitas dan ekosistem.
Ekotoksikologi dibangun berdasarkan prinsip keilmuan dan metode uji
toksikologi, dengan penekanan pada tingkatan populasi, komunitas dan ekosistem.
Kemampuan untuk mengukur transportasi dan deposisi bahan kimia dan
pemaparan organisme dalam uji ekotoksikologi merupakan hal penting yang
menentukan arah pengembangan teknik pendugaan resiko lingkungan (Suter,
1993; Maughan, 1993).

2.2 Dhapnia sp.


Daphnia sp. sudah dikenal sejak puluhan tahun. Dhapnia sp. merupakan
kelompok udang-udangan dan hidup di daerah akuatik. Daphnia sp. memiliki
ukuran tubuh sekitar 2 mm untuk jantan dan 3-5 mm untuk betina[ CITATION
Her09 \l 1057 ]. Dhapnia sp. banyak dikonsumsi oleh larva ikan karena memiliki
nutrisi yang tinggi dan bersifat filter feeder [ CITATION RWP89 \l 1057 ].
Menurut [ CITATION Har05 \l 1057 ], dhapnia sp. memiliki beberapa
kandungan gizi, diantaranya ialah:
a. Mengandung protein sebesar 4%
b. Mengandung lemak sebesar 0,54%
c. Mengandung karbohidrat sebesar 0,67%
d. Mengandung abu sebesar 0,15%
Daphnia sp. disebut sebagai kutu air karena pergerakannya yang naik turun
seperti melompat dalam air. Hewan ini banyak ditemukan dalam jumlah
melimpah di habitat air tawar di Asia, Eropa dan Amerika (Hebert, 1978; Poirier
et al., 1988). Pada saat ini kebutuhan hewan ini semakin banyak sebagai objek
penelitian dan juga untuk keperluan beberapa jenis penelitian. Diantaranya
digunakan dalam menguji toksisitas bahan kimia (Tonkopii & Iofina, 2007;
Hermawati et al., 2009). Beberapa persyaratan yang harus dimiliki hewan sebagai
hewan percobaan ialah:
a. Memiliki distribusi yang luas
b. Data biologis sudah dikenal
c. Hewan lokal
d. Memiliki tingkat sensifitas tinggi
e. Mudah dikultur di dalam ruang laboratorium (kondisi setiap ruang
laboratorium tidak sama, sehingga perlu di adakannya penelitian tentang
kultur untuk mendapatkan jumlah neonate)
Dhapnia sp. sebagai hewan percobaan telah memiliki sifat – sifat tersebut.
Berikut adalah gambar dari dhapnia sp.

Gambar 2.1 Dhapnia sp


2.3 Iodine
2.4 Alkohol
2.5 Lc50
Lethal Concentration 50 atau biasa disingkat LC 50 adalah suatu
perhitungan untuk menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa Lethal
Concentration 50 (LC50) yaitu konsentrasi yang  menyebabkan kematian
sebanyak 50%  dari organisme uji yang dapat diestimasi dengan grafik dan
perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam, LC50
96 jam (Dhahiyat dan Djuangsih 1997 diacu dalam Rossiana 2006)  sampai waktu
hidup hewan uji. Makna LC 50 adalah pada konsentrasi berapa ekstrak dapat
mematikan 50 % dari organisme uji, misalnya larva Artemia salina (brine shrimp).
Uji  toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan 
tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan  juga untuk
pemantauan rutin  suatu  limbah.  Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat “racun
akut” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu
singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat “racun kronis” jika senyawa
tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena
kontak yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Pradipta
2007).            
  Menurut Meyer dkk. (1982) tingkat toksisitas dari ekstrak tanaman dapat
ditentukan dengan melihat harga LC50-nya. Apabila harga LC50 lebih kecil dari
1000 μg/ml dikatakan toksik, sebaliknya apabila harga LC50 lebih besar dari 1000
μg/ml dikatakan tidak toksik. Tingkat toksisitas tersebut akan memberi makna
terhadap potensi aktivitasnya sebagai antitumor. Semakin kecil harga LC50
semakin toksik suatu senyawa.

Anda mungkin juga menyukai