Ekotok Kel 3 Uhuy

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

MIKROTOKSIKOLOGI

Erlin Dwi Cahyani (H75216033), Maryana (H75216039), Rindri Ruri


Surani(H75216047)
Toksikologi merupakan zat yang memiliki efek negative terhadap
makhluk hidup, selain itu toksikologi mempelajari tentang kondisi tidak
sempurnah contohnya kerusakan pada organisme makhluk hidup yang disebabkan
oleh suatu zat yang menimbulkan racun dan efek yang ditimbulkan terhadap
mikroorgnisme makhluk hidup. Adapun toksikologi juga mempelajari tentang
mekanisme terjadinya efek pada mikroorganisme dan reaksi zat kimia yang terjadi
pada mikroorganisme. [ CITATION mad06 \l 1033 ]. Kata mikro dalam
mikrotoksikologi berasal dari kata mikroba yang memiliki arti suatu organisme
yang memiliki ukuran yang sangan kecil sehingga untuk mengamatinya
memerlukan bantuan alat yaitu mikroskop. Contoh dari mikroorganisme sendiri
meliputi salmonella sp, shigella sp, eschericia coli, campylobacter jejuni,listeria
monocytogenes, staphylococcus aureus, clostridium botulinum. Mikroba-mikroba
tersebut berasal dari bahan pangan. Beberapa spesies dari salmonella sp.
diantaranya salmonella typhi, salmonella enteritidis, dan salmonella colerasuis.
Makanan yang sudah terkontaminasi oleh bakteri menyebabkan Salmonella typhi
dan salmonella paratyphi masuk kedalam organ manusia. Bakteri tersebut masuk
kedalam tubuh manusia kemudian dimusnakan dalam lambung, bakteri yang lolos
akan masuk kedalam usus dan berkembangbiak. Apabila respon imunitas humoral
usus berkurang maka bakteri akan menembus sel-sel epitel selanjutnya ke lamina
propria. Bakteri-bakteri tersebut akan menimbulkan gejala reaksi inflamasi
sistemik seperti gangguan mental, malaise, dan pendarahan saluran pencerna
akibat erosi pembulu darah. Sehingga mikrotoksikologi merupakan ilmu yang
membahas tentang mikroorganisme yang bersifat toksisitas. [CITATION ama16 \l
1033 ]
Pada pembahasan ini penulis akan membahas tentang mikrotoksikologi
pada efek zat kimia terhadap mikroba, adapun zat kimia yang akan dibahas oleh
penulis dari berbagai literatur sebagai berikut:
1. Amina Sympathomimetic
Amina Sympathomimetic atau biasa disebut obat adrenergic merupakan
salah satu jenis obat yang memiliki daya kerja dalam sistem saraf pusat
atau sum sum tulang belakang yang mengatur kerja otot polos dan kelenjar
secara tidak sadar. Saraf pusat terbagi menjadi dua jenis yaitu saraf
simpatik dan parasimpatik. Obat adrenergik akan memberikan sesuatu
yang dapat mempengaruhi indra pencium, peraba, perasa, dan sebagainya
dalm pelepasan adrenalin. Adrenalin sendiri merupakan suatu hormone
yang diperoleh dari klenjar adrenal hewan atau hormone yang dibuat
secara sintetis yang digunakan dalam bentuk suntikan untuk menaikkan
tekanan darah dan denyut jantung. Obat adrenergik akan menghambat
sistem metabolisme dan efek dari obat adrenergik yang akan menimbulkan
kerusakan sistem metabolisme tubuh. Obat adrenergic biasanya digunakan
dalam pengobatan penyakit seperti asma, shock, jantung lemah, serta dapat
berguna untuk mengurangi sumbatan pada hidung kemudian menambah
nafsu makan dan mengurangi penyakit alergi adapun obat-obat yang
termasuk dalam obat adrenergika yaitu benzamine atau propranolol yang
berfungsi untuk mengobati tekanan darah tinggi dan mengatasi beberapa
jenis penyakit jantung serta dapat mengobati migrain. Amina merupakan
sebuah senyawa organik yang berasal dari Amonia (NH3) yang diturunkan
dengan cara mengganti salah satu atau lebih dari senyawa hidrogennya
dengan gugus alkil atau aril. Klasifikasi amina dikategorikan menjadi tiga
bagian yaitu : amina primer, amina skunder, amina tersier. Metode yang
digunakan dalam membedkan dan menentukan klasifikasi dari amina
shimpatomimetik ini menggunakan 6 jenis reagen dari toksikologis,
diantaranya yaitu reagen marquis, reagen frodbes, reagen mandelin, reagen
rosentbaler turk, reagen meckes, reagen sancbez. Adapun hasil warna
yang dihasilkan oleh reagen tergantung dari obat yang akan diuji,
contohnya reagen marquis pada ephedrine menghasilkan warna oren,
coklat tua dan hasil akhir yaitu merah.[ CITATION tho47 \l 1033 ]
2. Benadryl and Pyribenzemine Hydrocholorides
Benadryl merupakan suatu kelompok obat-obatan yang digunakan dalam
reaksi alergi atau yang biasa disebut antihistamin. Benadryl ini dapat
meredakan flu, mata gatal, hidung dan tenggorokan gatal gejala ini dapat
disebabkan karena demam, alergi saluran pernafasan atau bahkan
disebabkan oleh flu ringan. [ CITATION tho91 \l 1033 ]. Benadryl juga
dapat digunakan sbagai obat mengurangi kemerahan akibat gatal ditubuh.
Obat ini bekerja sebagai penghalang efek zat kimia tertentu yang
menyebabkan gatal. Obat jenis Benadryl mengandung bahan lain untuk
perlindungan kulit seperti allantoin, zinc acetate yang mampu
menghilngkan gejala kulit kering, basah dan bernanah. Benadryl
merupakan turunan dari zat kimia yaitu etanolamin sedangkan
pyribenxamine merupakan turunan dari zat kimia ethylenediamine.
Benadryl juga dapat dianggap sebagai senyawa ether atau sebagai senyawa
diphenylmethana yang merupakan reaksi kimia dimana suatu atom dalam
senyawa kimia digantikan dengan atom lainnya atu yang biaa disebuat
reaksi subtistusi. Serta Pyrebenzamine sebagai benzil atau senyawa
pyridine. [CITATION tho471 \t \l 1033 ]
3. Anti-Histaminic
Anti-Histaminic mmerupakan obat yang memiliki fungsi untuk meredakan
gejala alergi seperti gatal yang disebabkan alergi yang tidak berbahaya,
histamine dihasilkan oleh sisem kekebalan tubuh yang bereaksi secara
berlebihan. Anti-histaminic memiliki dua generasi untuk alergi keduanya
memiliki perbedaan pada dosis dan efek sampingnya.[ CITATION tho54 \l
1033 ] Anti-histaminic generasi pertama yaitu diphenhydramine dan
chlorpeniramine, kedua obat ini mampu meredakan gejala alergi yang
memiliki efek samping yaitu membuat orang yang mengkonsumsi
mengantuk. Penggunaan obat ini harus diminum secara berulang, dan
meredakan alerginya tidak tahan lama. Jenis obat anti-histaminic generasi
pertama yaitu benadril, chlor-trimeton. Sedangkan obat anti-histamine
generasi kedua merupakan jenis obat yang dikembangkan untuk
merealisasikan usaha dalam reseptor yang lebih spesifik. Generasi ke-2
dapat mengurangi efek samping dari rasa kantuk. Jenis anti-histamik
generasi ke-2 yaitu cetirizine yang merupakan nama generic dari obat dari
anti-histamin. Obat ini dapat melawan gejala alergi tanpa menyebakan rasa
kantuk. Selanjutnya yaitu Loratadine obat gatal ini memiliki sifat yang
hamper mirip dengan cetirizen, Loratadine merupakan jenis obat anti-
histamine generasi ke-2 yang tidak menyebabkan rasa kantuk. Jenis
generasi ke-2 selanjutnya yaitu fexofenadine obat ini merupakan yang
memiliki efek samping paling minim diantara jenis obat anti-histamine
generasi ke-2 lainnya. Menurut berbagai survei para alhi beberapa orang
masih merasakan rasa kantuk dalam mengonsumsi obat cetir[ CITATION
tho53 \l 1033 ]izine dan loratadine sementara itu fexofenadine paling tidak
menyebabkan rasa kantuk. [ CITATION tho48 \l 1033 ]
4. Colorimetri
Kolorimeri merupakan suatu metode Analisa kimia yang didasarkan pada
intensitas warna suatu larutan dengan warna larutan standar. Metode ini
merupakan bagian dari Analisa fotometri yang pengukuran zat dan
warnanya dengan melewatkan sinar dan pelarutnya. Anti-hiztamine dapat
dibedakan dengan cara penggunaan konsetran asam sulfat akan tetapi tes
tersebut tidak bisa dianggap spesifik. [ CITATION tho49 \l 1033 ]
5. Diphenylamine
Merupakan suatu senyawa organic yang merupakan turunan dari anilin
yang terdiri dari amina yang terikat pada dua gugus fenil. Diphenylamine
akan terlarut dengan baik dalam senyawa pelarut organic dan larut dalam
air. Diphenylamine banyak digunakan sebagai anti oksidan zat pewarna,
pereaksi, dan juga digunakan sebagai zat fungsida sebagai pertanian.
[ CITATION tho491 \l 1033 ].

Kesimpulan
Toksikologi mempelajari tentang kondisi tidak sempurna suatu organisme
contohnya kerusakan pada organisme makhluk hidup yang disebabkan
oleh suatu zat yang menimbulkan racun dan efek yang ditimbulkan
terhadap mikroorgnisme makhluk hidup. Sedangkan mikrotoksikologi
merupakan ilmu yang memepelajari tentang toksistas mikroorganisme
pada makhluk hidup. mikroorganisme sendiri meliputi salmonella sp,
shigella sp, eschericia coli, campylobacter jejuni,listeria monocytogenes,
staphylococcus aureus, clostridium botulinum. Bakteri tersebut masuk
kedalam tubuh manusia kemudian dimusnakan dalam lambung,mikroba
yanga da dalam tubuh manusia akan terreduksi oleh bahan kimia melalui
obat-obatan yang telah dikonsumsi dengan kapasitas dosis yang telah
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai