Anda di halaman 1dari 11

Diskusi Kasus

Liken Simpleks Kronik

Oleh:
Afkur Mahesa Nasution, S.Ked
04084821719230

Pembimbing:
dr. Nopriyati, Sp.KK, FINSDV

BAGIAN/DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

LIKEN SIMPLEKS KRONIK

Oleh:
Afkur Mahesa Nasution, S.Ked
04084821719230

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Dermatologi dan Venereologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang Periode 2 Oktober – 6 November 2017.

Palembang, Oktober 2017

dr. Nopriyati, Sp.KK, FINSDV


STATUS PASIEN

I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. MH
Usia : 45 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani Kopi
Suku : Palembang
Alamat : Murah Pinang desa Batu Jungul
No.RM : 1028657

Kunjungan pertama ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi (DV) RSUP


dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, tanggal 12 Oktober 2017 pukul
13.30 WIB.

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 12 Oktober 2017 pukul 13.30 WIB)


Keluhan Utama:
Bercak hitam semakin menebal dan meluas di punggung kaki kanan
sejak 3 tahun yang lalu.

Keluhan Tambahan:
Gatal pada bercak hitam.

Riwayat Perjalanan Penyakit:


Kisaran 7 tahun lalu pasien mengeluh timbul bercak merah meninggi
pada pergelangan kaki kanan sebesar biji jagung 1 buah. Gatal dirasakan
terutama saat pasien sedang beristirahat (tidak beraktivitas). Gatal baru
hilang ketika pasien menggaruk pergelangan kakinya menggunakan tangan
hingga timbul lecet. Riwayat digigit serangga disangkal. Pasien belum
berobat.
Kisaran 5 tahun lalu bercak merah meninggi menjadi kehitaman di
pergelangan kaki menebal dan meluas hingga ukuran koin Rp.100. Bercak
kehitaman dirasakan gatal. Gatal dirasakan saat pasien beristirahat. Pasien
selalu menggaruk bercak. Gatal baru hilang ketika pasien menggaruk
pergelangan kakinya hingga timbul lecet. Pasien belum berobat.
Kisaran 3 tahun lalu bercak hitam meninggi di pergelangan kaki kanan
semakin menebal dan meluas hingga ukuran telapak tangan bayi. Bercak
hitam disertai luka lecet akibat garukan. Bercak hitam dirasakan gatal dan
baru hilang bila pasien menggaruknya hingga nyeri.
Kisaran 1 tahun yang lalu, bercak kehitaman menebal di pergelangan
kaki kanan semakin gatal sehingga pasien menggaruk dan timbul luka lecet.
Pasien kemudian berobat ke poliklinik Dermatologi Venereologi RSUP
Moh Hoesin Palembang.

Riwayat Penyakit Dahulu


 Riwayat timbul bercak merah dan gatal ada, kisaran 7 tahun yang lalu.
Pada pergelangan kaki kanan terasa gatal dan baru hilang rasa
gatalnya bila digaruk sampai terasa nyeri dan lecet. Bercak merah
timbul di pergelangan kaki kanan seukuran biji jagung, tebal, bersisik.
Pasien tidak berobat.
 Riwayat sesak napas disertai mengi disangkal.
 Riwayat bersin setiap pagi hari disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat timbul bercak merah dan gatal pada kulit yang menahun dan
sering berulang pada keluarga disangkal.
 Riwayat sesak napas disertai mengi dalam keluarga disangkal.
 Riwayat bersin setiap pagi hari dalam keluarga disangkal.
Riwayat Higienitas:
 Pasien mandi 2x sehari menggunakan air PDAM dan sabun.
 Pasien selalu menggunakan alas kaki jika keluar rumah
Kesan: Higienitas baik.

Riwayat Sosial Ekonomi:


Pasien adalah seorang petani kopi dengan penghasilan ± Rp 2.000.000,- per
bulan, hidup bersama istri dan 3 orang anak.
Kesan: Sosial ekonomi menengah.

III. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 12 oktober 2017 pukul 14.00 WIB)


Status Generalikus
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Kompos mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,4ºC
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 165 cm
Status gizi : 19,83 kg/m2 (normoweight)

Keadaan Spesifik
Kepala : Normocephali
Wajah : Simetris, pallor tidak ada, eritema fasialis tidak ada,
pitiriasis alba tidak ada
Mata :Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, lipatan
Denie Morgan tidak ada, orbital darkening tidak ada,
katarak subkapsular tidak ada.
Hidung :Tidak ada sekret, tidak ada deviasi septum
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang, tidak ada sekret
Mulut : Tidak ada chelitis
Tenggorok : Faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1 tenang
Leher : JVP tidak diperiksa, tidak ada lipatan leher anterior,
tidak ada pembesaran KGB, tidak ada pembesaran tiroid
Thoraks : Dermatitis di papilla mammae tidak ada
Cor : Bunyi jantung I-II normal,tidak ada murmur dan gallop
Pulmo : pergerakan dinding dada simetris, stem fremitus kanan
sama dengan kiri, sonor di kedua lapang paru, suara
vesikular normal, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing
Abdomen : Datar, lemas, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak
teraba, bising usus normal
Ekstremitas : Tidak ada deformitas, tidak ada edema, tidak ada
xerosis, tidak ada iktiosis, akral hangat.
KGB : Tidak ada pembesaran dan nyeri tekan KGB regio colli,
axilla, dan inguinal medial et lateral
Genitalia : Tidak diperiksa

Status Dermatologikus
Regio dorsum pedis dextra;
o Plak hiperpigmentasi, soliter, ireguler, plakat, likenifikasi, sebagian
ditutupi skuama putih, sedang, kering, selapis.
o Erosi-ekskoriasi, multiple, diskret.
Gambar1. Lesi pada Regio dorsum pedis dextra

Gambar2. Lesi pada Regio dorsum pedis dextra

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan penambahan larutan KOH 10%:
 Dilakukan kerokan kulit pada plak kehitaman di regio dorsum pedis
dextra dengan menggunakan skapel bagian tumpul. Spesimen
diletakkan di kaca objek, ditetesi larutan KOH 10% dan ditutup
dengan kaca penutup. Kemudian diamati di bawah mikroskop.
 Hasil:
- Tidak didapatkan gambaran elemen jamur
 Kesan:
- Kerokan kulit di regio dorsum pedis dextra: negatif.
-

Gambar 3. Pemeriksaan kerokan kulit dengan penambahan larutan KOH 10%: tidak ditemukan
gambaran elemen jamur.

Pemeriksaan spesimen dari lesi erosi-ekskoriasi dengan pewarnaan Gram:


 Dilakukan pewarnaan gram pada spesimen dari lesi erosi-ekskoriasi di
regio dorsum pedis dekstra, kemudian diamati di bawah mikroskop.
 Hasil: Tidak ditemukan coccus Gram (+) maupun Gram (-).
 Kesan: Pemeriksaan Gram lesi erosi-ekskoriasi regio dorsum pedis
dextra: negatif.
Gambar 4. Pemeriksaan lesi erosi-ekskoriasi di regio dorsum pedis dextra dengan pewarnaan
Gram: tidak ditemukan bakteri gram positif maupun negatif.

V. RESUME
Tn. MH, 45 tahun, datang dengan keluhan bercak kehitaman
semakin menebal dan meluas sejak 1 tahun lalu. Kisaran 7 tahun lalu pasien
mengalami pruritus pada regio dorsum pedis dextra, pruritus baru hilang
bila digaruk hingga terasa nyeri. Timbul patch eritem, lentikuler di regio
dorsum pedis dextra. Pasien belum berobat. Kisaran 5 tahun lalu, timbul
plak eritem sebagian menjadi plak hiperpigmentasi, numuler di regio
dorsum pedis dekstra disertai pruritus. Kisaran 3 tahun lalu plak eritem
sebagian plak hiperpigmentasi, likenifikasi, berskuama dan pruritus. Kisaran
1 tahun lalu, plak eritem sebagian plak hiperpigmentasi di dorsum pedis
dextra disertai pruritus sehingga pasien menggaruk dan menjadi erosi-
ekskoriasi. Pasien berobat ke poliklinik DV RSMH Palembang. Status
dermatologikus: Regio dorsum pedis dextra: Plak hiperpigmentasi, soliter,
ireguler, plakat, likenifikasi, sebagian ditutupi skuama putih, sedang,
kering, selapis, Erosi-ekskoriasi, multiple, diskret.

VI. DIAGNOSIS BANDING


 Liken simpleks kronik
 Dermatitis atopik tipe dewasa
 Psoriasis vulgaris

VII. DIAGNOSIS KERJA


 Liken simpleks kronik

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Biopsi kulit untuk pemeriksaan histopatologik

IX. PENATALAKSANAAN
Umum: KIE
 Menjelaskan kepada pasien bahwa faktor yang memperberat penyakit
kulit di pergelangan kakinya diantaranya adalah garukan serta stress
emosional. Pasien disarankan untuk tidak menggaruknya, serta rajin
memotong kuku tangan.
 Menjelaskan kepada pasien cara pemakaian obat yang benar. Salep
untuk pergelangan kaki dioleskan pada kulit yang sakit. Hindari terkena
air setelah pemakaiannya. Pasien juga mengonsumsi obat makan yang
diresepkan sehari sekali.
Khusus:
 Topikal:
o Ointment clobetasol propionate 0,05% dioles setiap 12 jam pada
lesi.
 Sistemik:
o Tablet cetirizine 10 mg per 24 jam.

X. PROGNOSIS
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai