Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menentukan diagnose suatu penyakit, diperlukan beberapa uji laboratorium
yaitu pemeriksaan specimen yang diambil dari specimen. Pemeriksaan laboratorium
adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau
sample dari penderita. Sample yang diambil dapat berupa dahak, urin, feses. Dan
sebagainya untuk menentukan diagnose disertai dengan uji lainnya sebagai penunjang.
Sekumpulan pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan tujuan tertentu misalnya untuk
mendeteksi penyakit, menentukan resiko, memantau perkembangan penyakit, memantau
perkembangan pengobatan, dan lain-lain.
Urine atau air kencing merupakan sisa yang diekresikan ginjal kemudian dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Proses terbentuknya urine ada 3 yaitu filtrasi,
reabsorpsi, dan augmentasi. Pemeriksaan feses adalah suatu pemeriksaan laboratorium
yang telah lama dikenal untuk membantu klinisi menegakkan diagnose suatu penyakit.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui pemeriksaan hematologi urine dan feses.
1.3.2 Untuk Mengetahui pemeriksaan sputum atau dahak.
1.3.3 Untuk Mengetahui pemeriksaan serologi.
1.3.4 Untuk Mengetahui pemeriksaan dengan EKG.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Urin Pagi
Yang dimaksudkan dengan urin pagi ialah urin yang pertama-tama
dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur.
3. Urin Postprandial
Sampel urin ini berguna untuk pemeriksaan terhadap glukosuria ; ia
merupakan urin yang pertama kali dilepaskan 1½ - 3 jam sehabis makan.
4. Urin 24 Jam
Cara pengumpulkan umpamanya sebagai berikut ; jam 7 pagi penderita
mengeluarkan urinnya ; urin dibuang . semua Urin yang dikeluarkan kemudian,
2
termasuk juga urin jam 7 pagi esok harinya, harus ditampung dalam botol urin
yang tersedia dan isinya dicampur.
Pemeriksaan tinja dengan melihat bentuk, konsistensi, warna, bau ada tidaknya
darah samar, lendir, nanah, sisa sisa jaringan makanan atau parasit.
- Mikroskopis
4
Pemeriksaan tinja yang lebih dalam dan lebih valid dari makroskopis dengan
- Manfaat
- Indikasi
4. Adanya ikterus
- Feses normal
Orang dewasa normal mengeluarkan 100-300 g feses per hari dari jumlah tersebut
70% merupakan air dan separuh dari sisanya mungkin berupa kuman dan sisa sisa
kuman.
Maskroskopi Penyebab Catatan
Butir, kecil, keras, Konstipasi Pada keadaan usus besar yang
Volume besar, berbau Malabsorpsi zat lemak atauEkskresi lemak 6 g/hari merupakan
post-gastrektomi, penyumbatan
saluran empedu
5
Dengan tinja yang agak terbentuk,
Rapuh dengan lender Sindrom usus besar yangDarah tanpak lebih nyata dari pada
dengan jonjot-jonjot
shigella, amebeasis,tumor
ganas
osmotic (defisiensi
disakharida, makan
berlebihan)
Volume besar, cair, Devertikulitis atau abses lain,Untuk parasit perik salah tinja selagi
nekrotik
6
Pemeriksaan Warna
Tinja normal kuning coklat dan warna ini dapat berubah mejadi lebih tua dengan
terbentuknya urobilin lebih banyak. Selain urobilin warna tinja dipengaruhi oleh
berbagai jenis makanan, kelainan dalam saluran pencernaan dan obat yang
dimakan. Warna kuning juga dapat disebabkan karena susu,jagung, lemak dan
obat santonin.
Tinja yang berwarna hijau dapat disebabkan oleh sayuran yang mengandung
khlorofil atau pada bayi yang baru lahir disebabkan oleh biliverdin dan porphyrin
dalam mekonium.
Warna kelabu mungkin disebabkan karena tidak ada urobilinogen dalam saluran
pencernaan yang didapat pada ikterus obstruktif, tinja tersebut disebut akholis.
Keadaan tersebut mungkin didapat pada defisiensi enzim pankreas seperti pada
dapat dicerna dan juga setelah pemberian garam barium setelah pemeriksaan
radiologik.
Tinja yang berwarna merah muda dapat disebabkan oleh perdarahan yang segar
dibagian distal, mungkin pula oleh makanan seperti bit atau tomat.
pencernaan atau karena makanan seperti coklat, kopi dan lain-lain. Warna coklat
Sedangkan warna hitam dapat disebabkan obat yang yang mengandung besi,
Pemeriksaan Bau
7
Indol, skatol dan asam butirat menyebabkan bau normal pada tinja. Bau busuk
didapatkan jika dalam usus terjadi pembusukan protein yang tidak dicerna dan
dirombak oleh kuman.Reaksi tinja menjadi lindi oleh pembusukan semacam itu.
Tinja yang berbau tengik atau asam disebabkan oleh peragian gula yang tidak
dicerna seperti pada diare. Reaksi tinja pada keadaan itu menjadi asam. Konsumsi
Pemeriksaan Konsistensi
Tinja normal mempunyai konsistensi agak lunak dan bebentuk. Pada diare
konsistensi menjadi sangat lunak atau cair, sedangkan sebaliknya tinja yang keras atau
tinja yang lunak dan bercampur gas. Konsistensi tinja berbentuk pita ditemukan pada
penyakit hisprung. feses yang sangat besar dan berminyak menunjukkan alabsorpsi
usus
Pemeriksaan Darah.
Adanya darah dalam tinja dapat berwarna merah muda,coklat atau hitam. Darah
itu mungkin terdapat di bagian luar tinja atau bercampur baur dengan tinja.
tinja dan warna menjadi hitam, ini disebut melena seperti pada tukak lambung
2. Pada perdarahan di bagian distal saluran pencernaan darah terdapat di bagian luar
tinja yang berwarna merah muda yang dijumpai pada hemoroid atau karsinoma
9
malignan menunjukkan adanya karsinoma, tidak terdapatnya sel ini bukan berarti
tidak adanya tumor atau tumor yang terdapat tidak meruntuhkan sel.
f. Tes Kuantitatif :
Pengumpulan sputum selama 24 sampai 72 jam. Pemeriksaan kualitatif harus
sering dilakukan untuk menentukan apakah sekresi merupakan saliva, lendir, pus,
atau bukan. Jika bahan yang diekspektorat berwarna kuning-hijau biasanya
menandakan infeksi parenkim paru (pneumonia). Untuk pemeriksaan kualitatif,
klien diberikan wadah khusus untuk mengeluarkan sekret. Wadah ini ditimbang
pada akhir 24 jam. Jumlah serta karakter isinya dicatat dan diuraikan.
10
d. Untuk menjaga bagian luar wadah tidak terkena sputum, bila memungkinkan,
e. Cara memeluk bantal secara kuat pada insisi abdomen bila klien merasa nyeri
saat batuk,
f. Jumlah sputum yang diperlukan (biasanya 1-2 sendok the (5-10 ml) sputum
cukup analisis),
g. Cuci tangan dan observasi prosedur pengendalian infeksi lain yang sesuai.
4) Berikan privasi klien.
5) Berikan bantuan yang diperlukan untuk mengumpulkan specimen.
a. Bantu klien mengambil posisi berdiri atau duduk (mis., posisi Fowler-tinggi
atau- semi atau pada tepi tempat tidur atau kursi). Posisi ini memungkinkan
ventilasi dan ekspansi paru yang maksimum.
b. Minta klien untuk memegang bagian luar wadah sputum, atau, untuk klien
yang tidak dapat melakukannya, pasang sarung tangan dan pegang bagian luar
wadah tersebut untuk klien.
c. Minta klien untuk bernapas dalam dan kemudian membatukan sekresi. Inhalasi
yang dalam memberikan udara yang cukup untuk mendorong sekresi keluar
dari jalan udara ke dalam faring.
d. Pegang wadah sputum sehingga klien dapat mengeluarkan sputum ke
dalamnya, pastikan sputum tidak kontak dengan bagian luar wadah.
Memasukan sputum ke dalam wadah akan mencegah penyebaran
mikroorganisme ke tempat lain.
e. Bantu klien untuk mengulang batuksampai terkumpul jumlah sputum yang
cukup.
f. Tutup wadah segera setelah sputum berada di dalam wadah. Menutup wadah
akan mencegah penyebaran mikroorganisme secara tidak sengaja ke tempat
lain.
g. Bila sputum mengenai bagian luar wadah, bersihkan bagian luar dengan
disinfektan. Beberapa institusi menganjurkan untuk membersihkan seluruh
bagian luar wadah dengan sabun cair dan air dan kemudian mengeringkannya
dengan handuk kertas.
h. Lepas dan buang sraung tangan.
6) Pastikan klien merasa nyaman.
7) Bantu klien untuk membersihkan mulutnya dengan obat kumur, bila dibutuhkan.
11
a. Bantu klien mengambil posisi nyaman yang memungkinkan ekspansi paru
secara maksimal, bila diperlukan.
8) Beri label dan bawa spesimen ke laboratorium.
a. Patikan informasi yang benar tertulis pada label dan slip permintaan
laboratorium. Tempelkan label dan lampirkan perimintaan laboratorium pada
wadah spesimen. Identifikasi dan/atau informasi yang tidak akurat pada wadah
spesimen dapat membuat kesalahan diagnosis atau terapi.
b. Atur agar specimen dikirim segera ke laboratorium atau di dinginkan. Kultur
bakteri harus segera dimulai sebelum organisme yang mengkontaminasi tumbuh
dan berkembang baik sehingga memberikan hasil positif palsu.
9) Dokumentasikan semua informasi yang relevan.
a. Dokumentasikan pengumpulan spesimen sputum pada catatan klien.
Pendokumentasian meliputi jumlah, warna, konsistensi (kental, lengket, atau
encer), adanya hemoptisis (darah pada sputum), bau sputum, tibdakan yang
perlu dilakukan untuk mendapatkan sputum (mis., drainase postural), jumlah
sputum yang dihasilkan secara umum, adanya ketidaknyamanan yang dialami
klien.
12
2.3 Pemeriksaan Serologi
2.3.1 Definisi Serologi
Pemeriksaan serologi mempunyai hasil yang sangat bervariasi tergantung pada
respon imun saat pemeriksaan laboratorium dilakukan dan lamanya kelainan yang
dialami penderita.
Pemeriksaan serologi adalah pemeriksaan yang menggunakan serum seperti
pemeriksaan pada dugaan demam dengue. Demam dengue dapat merupakan infeksi
pertama kali yang disebut infeksi primer dan dikenal sebagai demam dengue, serta
infeksi kedua kali yang disebut infeksi sekunder yang dapat menimbulkan penyakit
demam berdarah yang dikenal sebagai Dengue Haemorragic Fever (DHF). Penyakit
ini dapat berlanjut dengan renjatan dan berakhir dengan kematian. Pada demam
dengue, pemeriksaan serologi yang tersedia adalah pemeriksaan antigen NS-1,
antibodi dengue IgG dan IgM.
Pemeriksaan antigen NS-1 dengue dapat dilakukan pada hari pertama sampai
hari kesembilan dari demam baik pada infeksi primer maupun infeksi sekunder,
sehingga antigen NS-1 ini merupakan pemeriksaan dini untuk mengetahui adanya
infeksi dengan virus dengue.
Pada infeksi primer didapatkan kadar antibodi IgM setelah hari ke 4 - 5 demam
dan antibodi IgG akan timbul setelah hari ke 14 demam dan bertahan dalam jangka
waktu yang lama. Pada infeksi sekunder, antibodi IgG akan timbul lebih dahulu yaitu
1 – 2 hari setelah gejala demam timbul dan antibodi IgM akan timbul pada setelah
hari ke 5 – 10 demam.
14
Pemeriksaan elektrokardiogram dapat dilakukan di klinik ataupun rumah sakit.
Prosedurnya adalah sebagai berikut:
a. Pasien diminta berbaring di meja pemeriksaan.
b. Pasien akan diminta membuka pakaian atas.
c. Melepas aksesoris seperti kalung, gelang, ikat pinggang, handphone yang
mungkin dapat mempengaruhi hasil.
d. Petugas medis akan meletakkan beberapa elektroda pada lengan, kaki, dan dada
pasien.
e. Elektroda yang terhubung ke komputer tersebut akan merekam aktivitas listrik
jantung
f. Aktivitas listrik jantung akan ditampilkan di layar komputer dan hasilnya
dicetak pada lembaran kertas.
Prosedur rekam jantung biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit.
Selama proses ini, jangan menggerakan anggota tubuh dan jangan berbicara.
Prosedur Elektrokardiogram
Elektrokardiogram (EKG) umumnya berlangsung 5-8 menit. Tes ini bisa
dilakukan di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas pemeriksaan EKG, dan
pengerjaannya biasa dilakukan oleh perawat. Sebelum berbaring di tempat tidur
pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian atas, serta melepas aksesoris atau
benda yang terdapat dalam kantong pakaian yang mungkin dapat mempengaruhi
hasil pemeriksan.
Setelah berbaring di tempat tidur, elektrode-elektrode akan ditempelkan di
dada, lengan, dan tungkai pasien. Hindari berbicara dan menggerakkan anggota
tubuh karena dapat mengacaukan hasil tes.
Tiap kabel elektrode tersambung ke mesin EKG dan akan merekam aktivitas
kelistrikan jantung. Dokter akan menginterpretasi aktivitas kelistrikan jantung
berdasarkan gelombang yang ditampilkan di layar pemantau dan akan dicetak pada
kertas.
Setelah Elektrokardiogram
Setelah pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), pasien diperkenankan untuk
melakukan aktivitas seperti biasa. Aktivitas yang dibatasi biasanya akan
15
disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh pasien. Hasil dari rekaman EKG
dapat langsung didiskusikan oleh dokter atau dapat dibuatkan janji kembali untuk
bertemu dengan dokter di lain waktu. Setelah itu, pasien mungkin akan menjalani
pemeriksaan lanjutan sesuai dengan hasil dari EKG atau penyakit yang dicurigai
oleh dokter
Dokter akan memeriksa adanya irama dan denyut jantung yang tidak normal.
Kondisi-kondisi ini dapat menjadi pertanda adanya masalah pada jantung Anda.
Berikut penjelasannya:
a. Denyut jantung
Denyut jantung normal berkisar antara 60-100 denyut per menit. Biasanya,
denyut ini dapat diukur dari nadi.
b. Pemeriksaan elektrokardiogram dibutuhkan apabila jantung Anda berdetak
terlalu cepat, terlau lambat, tidak teratur, atau detaknya sulit dihitung.
c. Irama jantung
Rekam jantung bisa menunjukkan adanya gangguan irama jantung (aritmia).
Aritmia terjadi ketika terdapat gangguan pada sistem aliran listrik jantung.
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti beta-blocker juga dapat menyebabkan
masalah ini.
d. Serangan jantung
Serangan jantung, baik yang sedang atau yang pernah terjadi dapat terdeteksi
dari pemeriksaan elektrokardiogram. EKG juga bisa menunjukkan bagian
jantung mana yang mengalami kerusakan akibat serangan jantung.
e. Kurangnya suplai oksigen dan darah ke jantung
Pemeriksaan EKG dapat mendeteksi apakah nyeri dada disebabkan oleh
kurangnya aliran darah dan oksigen ke otot jantung.
f. Kelainan struktur jantung
Adanya kelainan struktur jantung seperti pembesaran pada ruang-ruang
jantung, juga dapat dideteksi dari pemeriksaan ini.
16
1. Serangan jantung.
2. Penyakit jantung koroner.
3. Gagguan elektrolit.
4. Keracunan dan efek samping obat.
5. Evaluasi efektivitas dari alat pacu jantung.
6. Tidak ditemukan kontraindikasi pada elektrokardiogram, kecuali pasien menolak
dilakukan pemeriksaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan urine sisa yang diekskresi ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh
cara pengambilan, pengumpulan urine haruslah sesuai prosedur agar tidak terjadi
kontaminasi terhadap sample. Pemeriksaan feses melalui 2 tahapan yaitu : (a)
pemeriksaan makroskopis terdiri dari pemeriksaan warna dan bau. (b) pemeriksaan
mikroskopis terdiri dari leukosit dan telur cacing. Pemeriksaan sputum sebaiknya
dilakukan pada pagi hari, dimana kemungkinan untuk mendapat sputum bagian dalam
lebih besar.
3.2 Saran
Pemeriksaan laboratorium berupa urine, feses, dan sputum berguna dalam penentuan
diagnose. Sehingga apabila terdapat rasa kurang baik pada tubuh hendaknya segera
melakukan pengecekan untuk mengetahui apakah ada gangguan atau penyakit dalam
tubuh kita.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/elektrokardiografi-ini-yang-harus-anda-ketahui
http://armiasaputri.blogspot.com/2015/05/pemeriksaan-sputum.html?m=1
https://www.biomedika.co.id/services/laboratorium/34/pemeriksaan-serologi.html
http://awalbros.com/technology/pemeriksaan-jantung-ekg/
https://www-sehatq-com.
18