+ Anemia Sedang
Disusun Oleh :
Hefrida Asmaul Husna, S.Ked
Preseptor :
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD
Pembimbing Penyaji
PENDAHULUAN
dengan kelainan struktural maupun fungsional yang berlangsung lebih dari tiga
bulan serta terjadinya kerusakan ginjal dan penurunan fungsi ginjal dengan
kerusakan ginjal.
BAB II
LAPORAN KASUS
Umur : 58 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat :
MR : 12.13.66
2.2 Anamnesis
21 Desember 2018
A. Keluhan Utama
B. Keluhan Tambahan
Sesak sejak 1 minggu SMRS dan mual (+).
mempunyai penyakit kencing manis dan darah tinggi sejak 1 tahun yang
lalu dan os tidak pernah mengontrolnya dan tidak rutin minum obat,
membengkak teraba kenyal, tidak disertai nyeri dan tidak hilang dengan
bercerita bahwa pada hari ini os mencoba untuk berpuasa dan saat sahur
Diabetes mellitus tipe 2 (diketahui 1 tahun yang lalu) dan saat ini
Hipertensi (diketahui 1 tahun yang lalu) dan saat ini tidak rutin
Keadaan Penyebab
Hubungan Diagnosa
Kesehatan Meninggal
Kakek – – –
Nenek – – –
Ayah – – –
Ibu – – –
Saudara – – –
Anak-anak – – –
F. Anamnesis Sistem
G. Riwayat Kebiasaan
Frekuensi/hari : 3 x/ hari
Variasi/hari : Bervariasi
A. Pemeriksaan Umum
B. Aspek Kejiwaan
C. Status Generalisata
Kulit
Kepala
Rambut : Normal
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Faring : Normal
Leher
Thorak
Jantung
Ekstremitas
KIMIA DARAH
No. Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
1 Urea 56 10 – 50 mg/dl
2 Creatinin 2,0 Lk 0,6–1,1 Wn 0,5–0,9 mg/dl
B. Pemeriksaan Rontgen
Tidak diperiksa
2.5 Resume
sampai os tidak bisa bangun dari tempat tidur, lemas tidak membaik dengan
kering, turgor kulit menurun, tekanan darah 140/90 mmHg, GDS 54,
peningkatan JVP 5+2 cm H2O ,sonor pada kedua lapang paru, vesikuler
Anamnesis : – Lemas
– Sesak
– Mual
– edema seluruh tubuh
– BAK sedikit
Pemeriksaan fisik
- Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Diagnosis Differensial
2.8 Penatalaksanaan
A. Non Farmakologi
1. Oksigenasi O2 2 – 6 L/menit
2. Tirah baring
B. Farmakologi
IGD
IVFD RL Blood set asnet
D40% Flash
Furosemide 1 amp IV
Asam Folat 1 tab
Bicnat 1 tab
A. EKG
2.10 Prognosis
FOLLOW UP
21 Desember 2018
S Lemas berkurang, masih terasa sesak, mual, seluruh tubuh Edema, BAK sedikit,
BAB (-).
O Tanda-Tanda Vital
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,7 o C
Pernapasan : 24 x/menit
GDS : 233
Kepala:
Konjungtiva anemis, sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+)
Leher:
JVP 5+2 cm H2O
Paru:
I : Bentuk normal, pergerakan dada simetris
P : Vokal fremitus kanan dan kiri normal
P : sonor
A : vesikuler meningkat (+/+)
Jantung:
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis tidak teraba
P : –batas jantung atas ICS III linea parasternalis sinistra
–batas jantung kiri ICS VII linea midclavicula sinistra
–batas jantung kanan ICS VI linea parasternalis dextra
A : bunyi jantung S1 dan S2 normal
Abdomen:
I : Dinding perut cembung
P : defence muscular (-), rabaan seperti papan (-)
P : pekak
A : Bising usus normal
Extremitas:
Edema
A Hipoglikemi e.c DM tipe II + CKD stage III + Anemia sedang
P RL 18 tpm
Asam folat 3x1 tab
Bicnat 3x1 tab
furosemide 3x1 amp
Pepzole 1 vial
22 Desember 2018
S Tidak lemas dan tidak sesak, seluruh tubuh masih edema, mual, BAK sedikit
O Tanda-Tanda Vital
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 170/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,4 o C
Pernapasan : 20 x/menit
GDS : 301
Kepala:
Konjungtiva anemis, sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+)
Leher:
JVP 5+2 cm H2O
Paru:
I : Bentuk normal, pergerakan dada simetris
P : Vokal fremitus kanan dan kiri normal
P : sonor
A : vesikuler (+/+)
Jantung:
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis tidak teraba
P : –batas jantung atas ICS III linea parasternalis sinistra
–batas jantung kiri ICS VII linea midclavicula sinistra
–batas jantung kanan ICS VI linea parasternalis dextra
A : bunyi jantung S1 dan S2 normal
Abdomen:
I : Dinding perut cembung
P : Nyeri tekan (-)
P : Pekak
A : Bising usus normal
Extremitas:
Edema
A Hipoglikemi e.c DM tipe II + CKD stage III + Anemia sedang
P RL 18 tpm
lansoprazol 2x1 tab
furosemide 3x1 amp
Asam folat 3x1 tab
Bicnat 3x1 tab
HCT 25 mg 1-0-0
Ulsafat syrup 3x1
23 Desember 2018
S Tidak ada keluhan
O Tanda-Tanda Vital
KU : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 140/100 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,4 o C
Pernapasan : 20 x/menit
GDS : 229
Kepala:
Konjungtiva anemis, sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+)
Leher:
JVP 5+2 cm H2O
Paru:
I : Bentuk normal, pergerakan dada simetris
P : Vokal fremitus kanan dan kiri normal
P : sonor
A : vesikuler (+/+)
Jantung:
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis tidak teraba
P : –batas jantung atas ICS III linea parasternalis sinistra
–batas jantung kiri ICS VII linea midclavicula sinistra
–batas jantung kanan ICS VI linea parasternalis dextra
A : bunyi jantung S1 dan S2 normal
Abdomen:
I : Dinding perut cembung
P : Nyeri tekan (-)
P : Pekak
A : Bising usus normal
Extremitas:
Edema
A Hipoglikemi e.c DM tipe II + CKD stage III + Anemia sedang
P BLPL
Furosemide 1-1-0
lansoprazol 2x1 tab
Asam folat 3x1 tab
Bicnat 3x1 tab
Ulsafat syrup 3x1
BAB III
ANALISIS KASUS
1. Diagnosis Hipoglikemi e.c DM tipe II
hipoglikemia pada kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan
berikut:
1. Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirop atau permen gula
murni (bukan pemanis pengganti gula) atau gula diet atau gula diabetes) dan
makanan yang mengandung karbohidrat
2. Hentikan obat hipoglikemik sementara
3. Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam
4. Pertahankan glukosa darah sekitar 200 mg/dl (bila sebelumnya tidak sadar)
5. Cari penyebab
1. Diberikan larutan Dextrose 40% sebanyak 2 flakon (=50 ml) bolus intravena
2. Diberikan cairan Dextrose 10% per infus, 6 jam per kolf
3. Periksa glukosa darah sewaktu (GDs), kalau memungkinkan dengan
glukometer:
1. Bila GDs < 50 mg/dl ditambah bolus Dextrose 40% 50ml IV
2. Bila GDs < 100 mg/dl ditambah bolus Dextrose 40% 25ml IV
4. Periksa GDs setiap 1 jam setelah pemberian Dextrose 40%
1. Bila GDs < 50 mg/dl ditambah bolus Dextrose 40% 50ml IV
2. Bila GDs < 100 mg/dl ditambah bolus Dextrose 40% 25ml IV
3. Bila GDs 100-200 mg/dl, tanpa bolus Dextrose 40%
4. Bila GDs > 200 mg/dl, pertimbangkan menurunkan kecepatan drip
Dextrose 10%
5. Bila GDs > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDs setiap
2 jam, dengan protocol sesuai diatas. Bila GDs > 200 mg/dl, pertimbangkan
mengganti infuse dengan Dextrose 5% atau NaCl 0,9%
6. Bila GDs > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDs setiap
4 jam, dengan protocol sesuai diatas. Bila GDs > 200 mg/dl, pertimbangkan
mengganti infuse dengan Dextrose 5% atau NaCl 0,9%14
7. Bila GDs > 100 mg/dl sebanyak 3 kali berturut-turut, sliding scale setiap 6
jam :
lebih dari tiga bulan serta terjadinya kerusakan ginjal dan penurunan fungsi
albumin akan bebas melewati membran filtrasi. Selain itu, fungsi filtrasi
Rani AA, Soegondo S, Nasir AU, dkk, editor. Hipoglikemia. Dalam : Panduan
Jakarta : InternaPublishing.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit
Indonesia. Perkeni
Price, S. A. & Wilson, L. M., 2013. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Proses
Penyakit. Edisi keenam. Vol. 2. EGC, Jakarta