Anda di halaman 1dari 5

PMK 30

Klarifikasi Rumah Sakit Umum berdasarkan PMK 30 dibagi menjadi 4 Rumah Sakit kelas A, B,
C, dan D.
Rumah Sakit Umum Kelas D, dibagi menjadi dua:
1. Kelas Umum D
2. Kelas D Pratama  diselenggarakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

- Rumah Sakit Umum Kelas A dan B harus mempunyai pelayanan medik spesialis dan
sub spesialis.
- Rumah Sakit Umum Kelas C dan D mempunyai pelayanan medik spesialis.

Rumah Sakit Umum kelas A merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 5 penunjang medik
spesialis, 12 spesialis lain selain spesialis dasar dan 13 sub spesialis.
Rumah Sakit Umum Kelas B merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas
dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 spesialis dasar, 4 penunjang medik
spesialis, 8 spesialis lain selain spesialis dasar, 2 sub spesialis dasar. Jika ingin meningkatkan
fasilitas perlu ditambahkan 2 spesialis lain selain spesialis dasar, 1 penunjang medik spesialis,
2 pelayanan medik subspesialis dasar dan 1 subspesialis lain selain subspesialis dasar.
Rumah Sakit Umum Kelas C merupakan rumah sakit umum yang mempunyai 4
spesialis dasar, 4 penunjang medik. Jika ingin meningkatkan fasilitas, maka perlu
ditambahkan 3 pelayanan medik spesialis lain, selain spesialis dasar dan 1 penunjang medik
spesialis.
Rumah Sakit Umum kelas D paling sedikit 2 spesialis dasar. Untuk meningkatkan
fasilitas, 1 pelayanan medik spesialis dasar dan 1 penunjang medik spesialis.
Jika di suatu wilayah/provinsi tidak terdapat RSU Kelas A, maka Kelas B dapat
menambah pelayanan mediknya meliputi: 3 spesialis lain selain spesialis dasar, 1 penunjang
medik spesialis, 9 pelayanan medik subspesialis berupa pelayanan medik subspesialis dasar
dan/atau subspesialis selain subspesialis dasar.
Jika di suatu kabupaten/kota tidak terdapat RSU Kelas B, maka Kelas C dapat
menambah pelayanan mediknya, 7 spesialis lain selain spesialis dasar, 1 penunjang medik
spesialis.
Jika di suatu kabupaten/kota tidak terdapat RSU Kelas C, maka Kelas D dapat
menambah pelayanan mediknya, 2 spesialis dasar lain dan 1 penunjang medik spesialis.

Klarifikasi Rumah Sakit Khusus yaitu:


Rumah Sakit Kelas A, B dan C

Rumah Sakit Kelas C merupakan RS khusus untuk Ibu dan Anak


Rumah Sakit Khusus Kelas A merupakan RS Khusus yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik spesialis dan sub spesialis sesuai dengan kekhususannya.
Serta pelayanan medik spesialis dan spesialis lain yang menunjang kekhususannya secara
lengkap.
Rumah Sakit Khusus Kelas B merupakan RS Khusus yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik spesialis dan sub spesialis sesuai dengan kekhususannya.
Serta pelayanan medik spesialis dasar dan spesialis lain yang menunjang kekhususannya
yang terbatas.
Rumah Sakit Khusus Kelas C merupakan RS Khusus yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik spesialis dan sub spesialis sesuai dengan kekhususannya.
Serta pelayanan medik spesialis dasar dan spesialis lain yang menunjang kekhususannya
yang minimal.
Ketentuan diatas dikecualikan untuk RS Khusus Gigi dan Mulut.

Perizinan
 Izin Mendirikan merupakan izin yang diajukan oleh pemilik RS untuk mendirikan
bangunan atau mengubah fungsi bangunan yang telah ada menjadi RS (selama RS tsb
mendirikan pelayanan kesehatan)
 Izin Operasional merupakan iizn yang diajukan oleh pinpinan RS untuk melakukan
kegiatan pelayanan kesehatan termasuk penetapan Kelas RS dengan memenuhi
persyaratan dan atau komitmen (berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang)

Izin mendirikan dan izin operasional merupakan perizinan usaha sektor kesehatan yang
diterbitkan oleh menteri, gubernur/bupati/walikota berdasarkan kewenangan masing-
masing melalui lembaga OSS sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Izin mendirikan dan ijin operasional kelas A dan RS Penanaman modal asing diberikan oleh
menteri melalui direktur jenderal
Izin mendirikan dan ijin operasional kelas B diberikan oleh gubernur setelah mendapatkan
notifikasi dari kepala dinas yang berwenang di bidang kesehatan pada pemerintah daerah
provinsi.
Izin mendirikan dan ijin operasional kelas C dan D diberikan oleh bupati/walikota setelah
mendapatkan notifikasi dari kepala dinas yang berwenang di bidang kesehatan pada
pemerintah daerah kabupaten/kota.
Persyaratan memperoleh ijin mendirikan RS meliputi
1. Dokumen, kajian dan perencanaan bangunan yang terdiri atas Feasibility Study (FS),
Detail Engineering Design dan master plan
2. Pemenuhan pelayanan alat kesehatan
Persyaratan memperoleh ijin operasional, meliputi:
1. Profil RS paling sedikit meliputi visi dan misi lingkup kegiatan rencana straegi dan
struktur organisasi.
2. Pengisian kriteria klasifikasi sesuai dengan RS yang dimohonkan meliputi : pelayanan
SDM, peralatan dan bangunan dan prasarana sebagai Self Assesment mengacu pada
lampiran yang merupakan bagian tidak terspisahkan dari menteri
3. Surat Keterangan / Sertifikat Ijin Kelayakan/ Pemanfaatan dan kalibrasi Alat
Kesehatan.
4. Sertifikat Akreditasi
5. Surat Pernyataan dan menyantukan komitmen jumlah tempat tidur untuk RS
Penanaman modal asing berdasarkan kesepakatan atau kerjasama internasional
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Klasifikasi Apoteker berdasarkan Rumah Sakit Umum


RSU Kelas A : jumlah Apoteker 11 orang
RSU Kelas B : jumlah Apoteker 8 orang
RSU Kelas C : jumlah Apoteker 6 orang
RSU Kelas D : jumlah Apoteker 2 orang
Klasifikasi Apoteker berdasarkan Rumah Sakit Umum
RS Ibu dan Anak
Kelas A : 6 orang
 Kelas B: 4 orang
 Kelas C: 2 orang

RS Gigi dan Mulut RS Paru


Kelas A : 2 orang Kelas A: 4 orang
Kelas B : 1 orang Kelas B: 2 orang

RS Ginjal RS Ketergantungan Obat


Kelas A : 2 orang Kelas A: 3 orang
Kelas B: 1 orang Kelas B: 2 orang

RS Jiwa RS Khusus Bedah


Kelas A : 3 orang Kelas A: 3 orang
Kelas B; 2 orang Kelas B: 2 orang

RS Infeksi RS Otak
Klas A: 3 orang Kelas A: 3 orang
Kelas B: 2 orang Kelas B: 2 orang

RS THT RS Khusus Orthopedi


Kelas A: 2 orang Hanya TTK
Kelas B: 1 orang
RS Kanker
Kelas A: 5 orang
Kelas B: 3 orang
PMK no 56

Klasifikasi Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D


Rawat Jalan 5 orang 4 orang 2 orang 1 (merangkap di
RJ dan RI)
Rawat Inap 5 orang 4 orang 4 orang 1 (merangkap di
RJ dan RI)
UGD 1 orang 1 orang
ICU 1 orang 1 orang
Koor. 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang
Penerimaan dan
Distribusi
Koor. Produksi 1 orang 1 orang
Kepala Instalasi 1 orang 1 orang 1 orang 1 orang

Anda mungkin juga menyukai