Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sering sekali kita melihat orang yang berdiet untuk mendapatkan tubuh yang ideal,
biasanya orang tersebut tidak makan dalam porsi banyak, tidak makan makanan yang
berlemak,dan yang terlalu bayak mengandung protein, ada juga yang ingin instan dengan
mengkonsumsi obat-obatan, namun diet itu bukan hanya untuk menurunkan berat badan
saja melainkan ada juga diet diet penyakit yang di lakukan untuk mencegah kambuh pada
penyakit tertentu.
Sudah lama diketahui bahwa makanan memegang peran penting dalam upaya
pencegahan dan penyembuhan penyakit.oleh sebab itu baik dalam keadaan sehat maupun
sakit,susunan makanan perlu diatur dengan baik. Di rumah sakit, pengaturan diet inii
memerlukan kerja sama erat antara berbagai profesi terkait seperti dokter, perawat,
dietisien, dan profesi kesehatan lain.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas maka kita dapat mengambil beberapa masalah yang
akan menjadi pembahasan kita yaitu :
a. Apa saja jenis diet penyakit.?
b. Apa tujuan diet penyakit.?
c. apa syarat-syarat diet pada penyakit tertentu.?
d. Apa makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada penyakit tertrntu.?

C. Tujuan pembahasan
Tujuan penulisan pedoman Diet ini adalah :
a. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca
b. Untuk mengetahui apa-apa saja yang termasuk diet penyakit, apa tujuan diet
penyakit, apa syarat-syarat diet dan apa makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan pada penyakit tertentu.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet
Diet sering disalah artikan sebagai usaha mengurangi makan untuk mendapatkan
berat tubuh yang ideal, atau untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Padahal,
berdasarkan asal serapan katanya, arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola
makan. Tentu saja, saat ini masih banyak orang yang menyalah artikan arti berat badan
sendiri. Oleh karena itu perlu diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang
sebenarnya. Diet sangat akrab di kalangan kaum wanita, karena memang sebagian
besar wanita tentu saja menginginkan tubuh yang ideal. Cara ini dipercaya dapat
membantu mereka untuk mengkonsumsi makanan dengan porsi cukup yang dibutuhkan
oleh tubuh, sehingga berat badan mereka juga tetap terkontrol dan terjaga Dalam
kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi
Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan
serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan
dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau
penurunan berat badan . Oleh karena itu Diet dapat di defenisikan sebagai usaha
seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan
berat badan yang ideal . Sekarang diet memiliki banyak jenis dari diet rendah kalori, diet
rendag protein, diet jantung, diet rendah gula, diet rendah garam, hingga diet rendah
purin (untuk penderita gout atau asam urat).Adapun demikian macammacam diet dan
definisinya akan dirangkum dibawah ini :

B. Macam- macam Diet


Diet terbagi kepada beberapa macam yaitu:
1. Diet Energi Tinggi Protein Tinggi
Diet energi tinggi protein tinggi ( ETPT ) adalah diet yang mengandung energi
dan protein di atas kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan
biasa ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan
daging, atau dalam bentuk minuman enteral energi tinggi protein tinggi. Diet ini
di berikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat
menerima makanan lengkap.
a. Tujuan Diet
Tujuan diet energi tinggi protein tinggi adalah untuk :

2
1) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang menigkat untuk
mencegah dang mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
2) Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal.
b. Syarat Diet
Syarat-syarat diet energi tinggi protein tinggi adalah :
1) Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
2) Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5) Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
6) Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.

c. Macam diet dan indikasi pemberian


Diet energi tinggi protein tinggi di berikan kepada pasien :
1) Kurang energi protein (KEP)
2) Sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama
radioterapi dan kemoterapi
3) Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi.
4) Hipertiroid, hamil, dan post-partum dimana kebutahan energi dan
protein meningkat.

Menurut keadaan, pasien dapat di berikan salah satu dari dua macam diet
energi tinggi protein tinggi ( ETPT ) seperti di bawah :
 Diet energi tinggi protein tinggi I ( ETPT I )
Energi : 2600 kkal, protein : 100 g ( 2 g/kg BB )
 Diet energi tinggi protein tinggi II ( ETPT II )
Energi : 3000 kkal, protein : 125 g (2,5 g/kg BB )
Bahan makanan yang di tambahkan pada makanan biasa

3
Bahan ETPT I ETPT II
Berat (g) Urt Berat (g) Urt
makan
Susu 200 1 gsl 400 2 gls

Telur ayam 50 1 btr 100 2 btr

Daging 50 1 ptg sdg 100 2 ptg sdg

Formula 200 1 gls 200 1 gls


komersial
Gula pasir 30 2 sdm 30 3 sdm

d. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan


Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Nasi, roti, makaroni, dan


hasil olah tepung-
tepungan lain, seperti
cake, tarcis, pudding,
dan pastri; dodol; ubi;
karbohidrat sederhana
seperti gula pasir.
Sumber protein Daging sapi, ayam, ikan, Dimasak dengan banyak
telur, susu, dan hasil olah minyak atau kelapa/santan
seperti keju dan yogburt kental.
custard dan es krim.
Sumber protein nabati Semua jenis kacang- Dimasak dengan banyak
kacangan dan hasil minyak atau kelapa/santan
olahnya, seperti tempe, kental.
tahu, dan pindakas.
Sayuran Semua jenis sayuran Dimasak dengan banyak
terutama jenis B, seperti minyak atau kelapa/santan
bayam, buncis, daun kental.
singkong, kacang
pancang, labu siam dan
wortel direbus, dikukus
dan ditumis.
Buah-buahan Semua jenis buah segar,

4
buah kaleng, buah kering
dan jus buah
Lemak dan minyak Minyak goring, mentega Santan kental
margarine, santan encer,
salad dressing
Minuman Soft drink, madu, sirup, Minuman rendah energi
teh dan kopi encer

Bumbu Bumbu tidak tajam, Bumbu yang tajam, seperti


seperti bawang merah, cabe dan merica.
bawang butih, laos,
salam dan kecap

2. Diet Energi Rendah


Diet energi redah adalah diet yang kandungan energinya dibawah
kebutuha normal, cukup vitamin dan mineral, serta banyak mengandung serat
yang bermanfaat dalam proses penurunan berat badan. Diet ini membatasi
makanan padat energi, seperti kue-kue yang banyak mengandung karbohidrat
sederhana dan lemak, serta goreng-gorengan.
a. Tujuan diet
Tujuan diet energi rendah adalah untuk :
a) mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur,
gender, dan kebutuhan fisik.
b) Mencapai IMT normal yaitu 18,5-25 kg/.
c) Mengurangi asupan energi , sehingga tercapai penurunan berat
badan sebanyak -1 kg/minggu. Pastikan bahwa yang berkurang
adalah sel lemak dengan mengukur tebal lemak lipatan kulit dan
lingkar pinggang.
b. Syarat diet
Syarat-syarat diet energi rendah adalah :
a) Energi rendah, ditunjukan untuk menurunkan berat badan.
Pengurangan di lakukan secara bertahap dengan
mempertimbangkan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas maupun
kuantitas. Untuk menurunkan berat badan sebanyak -1 kg /
minggu, asupan energi di kurangi sebanyak 500-1000 kkal/hari

5
kebutuhan normal. Perhitungan kebutuhan energi normal
dilakukan berdasarkan berat badan ideal.
b) Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20%
dari kebutuhan energi total.
c) Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
Usahakan sumber lemak berasal dari makanan yang
mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
d) Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan
energi total. Gunakan lebih banyak sumber karbonhidrat
kompleks untuk memberi rasa kenyang dan mencegah konstipasi
, sebagai alternatif , bisa di gunakan gula buatan sebagai
pengganti gila sederhana.
e) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
f) Diajukan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.
g) Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.

c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan


Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Karbohidrat komples Karbohidrat sederhana


seperti: nasi, jagung, ubi, seperti : gula pasir, gula
singkong, talas, kentang, merah, sirup, kue yang manis,
serial. dan gurih.
Sumber protein Daging didak berlemak, Daging berlemak, daging
ayam tampa kulit, ikan, kambing, daging yang di olah
telur, dagingasap, susu dengan santan kental,
dan keju rendah lemak digoreng, jeroan, santan kental
Sumber protein nabati Tempe, tahu, susu kacang-kacangan yang di olah
kedelai, kacang- dengan cara menggoreng atau
kacangan yang di olah dengan santan kental
tampa digoreng atau
dengan santan kental
Sayuran Sayuran yang banyak Sayuran yang sedikit
mengandung serat dan mengandung serat dan yang
diolah tampa santan dimasak dengan santan kental
kental berupa sayuran
rebus, tumis, dengan

6
santan encer atau
lalapan
Buah-buahan Semua macam buah- Durian, avokad, manisan
buahan terutama yang buah-buhan, buah yang diolah
banyak mengandun serat dengan gula dan susu full
cream atau susu kental manis
Lemak dan minyak Minyak tak jenuh tunggal Minyak kelapa, kelapa dan
atau ganda, seperti santan
minyak kepala sawit,
minyak kedelai, dan
minyak jagungyang tidak
digunakan untuk
menggoreng

3. Diet Garam Rendah


Yang di maksut dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam
natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue (NaHC),
baking powder, natrium benzoat, daan vetsin(mono sodium glutamat). Natrium
adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler tubuh yang mempunyai fungsi
menjaga kontraksi otot. Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung
lebih banyak natrium dari pada yang di butuhkan tubuh. Dalam keadaan
normal, jumlah natrium yang di keluarkan tubuh melalui urin sama dengan
jumlah yang di konsumsi, sehingga terdapat keseimbanga.
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang di
butuhkan, sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO
(1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram
sehari ( ekivalen denagn 2400 mg natrium).
Asupan naatrum yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida,
dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga
menyebabkan edema atau asites dan/atau hipertensi. Penyakit-penyakit
tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu,dekompensasio kordis,
toksemia pada kehamilan dan hipertensi asensial dapat menyebabkan gejala
edema atau asites atau hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam
natrium perlu dibatasi.
a. Tujuan diet

7
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi
garam atau air dalam jarigan tubuh dan menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertensi.
b. Syarat diet
Syarat-syarat diet garam rendah adalah :
a) Cukup energi, protein mineren dan vitamin
b) Bentuk makan sesuai dengan keadaan penyakit
c) Jumlah natrium di sesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam
atau air atau hipertensi.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras, kentang, singkong, Roti, biscuit, dan kue-kue yang
terigu, tapioca, hunkwe, dimasak dengan garam dapur
gula, makanan yang diolah dan/atau baking powder dan
dari bahan makanan soda
tersebut di atas tampa
garam dapur dan soda
seperti: macaroni, mi,
bihun, roti, biskut, kue
kering
Sumber protein Daging dan ikan maksimal Otak, ginjal, lidah, sardine;
hewani 100 g sehari; telur daging, ikan, susu, dan telur
maksimal 1 btr sehari yang diawet dengan garam
dapur seperti daging
asapham, bacon, dendeng,
abon, keju, ikan asin, ikan
kaleng, kornet, ebi, udang
kering, telur asin, dan telur
pindang
Sumber protein Semua kacang-kacangan Keju kacang tanah dan semua
nabati dan dimasak tampa garam kacang-kacangan dan
hasilnya yang di masak
dengan garan dapur dan lain
ikatan natrium
Sayuran Semua sayuran segar; Sayuran yang dimasak dan
sayuran yang diawet tanpa diawet dengan garam dapur

8
garam dapur dan natrium dan lain ikatan natrium, seperti
benzoat sayuran dalam kaleng, sawi
asin, asinan dan acar
Buah-buahan Semua buah-buhan segar; Buah-buahan yang diawet
buah yang diawet tanpa dengan garan dapaurdan lain
garam dapur dan natrium ikatan natrium, seperti buah
benzoat dalam kaleng
Lemak dan minyak Minyak goring, margarine, Margarine dan mentega biasa
dan mentega tapa garam

Minuman The, kopi Minuman ringan

Bumbu Semua bumbu-bumbu Garam dapur untuk diet garam


kering yang tidak rendah I beking powdwr, soda
mengandung garam dapur kue, vetsin, dan bumbu-bumbu
dan lain ikatan natrium. yang mengandung garam
Garan dapur sesuai dapur seperti: kecap, terasi,
ketentuan untuk diet gram magi, tomato ketcbup, petis,
rendah II dan III dan tauco.

4. Diet Serat Tinggi


Serat makanan adalah poli sakarida nonpati yang terdapat dalam semua
makanan nabti. Serat tidak dapat di cerna oleh enzim cerna tetapi berpengaruh
baik untuk kesehatan. Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan
tidak larut air. Serat tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin
yang banyak terdapat dalam bedak beras, gandum, sayuran, dan buah-
buahan. Serat gologan ini dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah
obstipasi, hemoroid dan devertikolois. Serat larut air yaitu paktin, gum, dan
mukilase yang banyak terdapat dalam hevermout, kacang-kcangan, sayur, dan
buah-buahan, serat golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga
dapat menurunkan absorbsi lemak dan kolestrol darah, sehingga menurunkan
resiko, mencegah, atau meringan kan penyakit jantung koronerdan
deslipidemia. Serat dapat mencegah kanker kolon dengan mengikat dan
mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalam usus.
Pada umumnya, makanan serat tinggi mengandung energi rendah, denga
demikian dapat membantu menurunkan berat badan. Diet serat tinggi
menimbulkan rasa kenyang sehingga menunda rasa lapar. Saat ini di pasaran

9
dapat produk serat dalam bentuk minuman, tetapi penggunaannya tidak di
anjurkan. Asupan ,serat berlebihan dapat menumbulkan gas yang berlebihan
dan diare, serta mengganggu penyerapan mineral seperti magnesium, zat
besi, dan kalsium. Makanan tinggi serat alami lebih aman dan mengandung zat
tinggi serta lebih murah. WHO menganjurkan asupan serta 25-30 g/hari.

a. Tujuan diet
Tujuan diet serat tinggi adalah u tuk memberi makanan sesuai
kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga dapat meransang peristaltik
usus agar defekasi berjalan normal.
b. Syarat-syarat diet
Syarat-syarat diet serat tinggi adalah :
a) Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas
b) Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
c) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
e) Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara
kekuatan otot saluran cerna
f) Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar
defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu
meransang peristaltik usus.
g) Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang
berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti wbole wbeat,
sayuran, dan buah.

c. Bahan makanan yang dianjurkan


Bahan makanan Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras tumbuk/merah, hevermout, roti wbole wbeat.

Sumber protein nabati Kacang-kacang yang dikomsumsi dengan kulitnya


seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau,
dan hasil olah kacang-kacangan, seperti tempe.
Sayuran Sayuran yang serat tinggi, seperti daun singkong,

10
daun kacang panjang, daun papaya, brokoli, jagung
muda, oyong, pare, kacang panjang, buncis dan
ketimun
Buah-buahan Buah-buahan yang berserat tinggi, seperti jeruk
(dimakan dengan serabutnya), nanas, mangga, salak,
pisang, papaya, sirsak serta buah yang dimakan
dengan kulitnya, seperti apel, anggur, belimbing, pir,
dan jambu biji.

5. Diet Sisa Rendah


Diet sisa rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan
rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan
sisa adalah bagian-bagian makananan yag tidak diserap seperti yang terdapat
didalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat kasar (liat).
Disampig itu, makanan lain yang merangsang saluran cerna harus dibatasi.
a. Tujuan Diet
Tujuan diet sisa rendah adalah untuk memberikan makanan
sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meingggalkan sisa sehingga
dapat membatasi volume veses, dan tidak merangsang saluran cerna.
b. Syarat diet
Syarta-syarat diet sisa rendah adalah:
a) Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktifitas.
b) Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total.
c) lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total.
e) Menghindari energi makanan berserat tinggi dan seang
sehingga asupan serat maksimal 8 g/hari. Pembatasan ini
disesuaikan dengan toleransi perorangan.
f) Menghindari susu, produk susu, dan daging yang berserat kasar
(liat) sesuai dengan toleransi perorangan.
g) Meghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu
asam, dan berbumbu tajam.
h) Makanan dimsak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak
terlalu panas dan dingin.
i) Makanan sering diberikan pada porsi kecil.

11
j) Bila deberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan
khusus, diet perl disertai suplai vitamin dan mineral, makanan
formula, atau makanan perenteral.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Bubur disaring; roti Beras tumbuk, beras ketan,


dibakar; kentang dipuret; roti wbole wheat, jagung, ubi,
macaroni mi, bihun singkong, talas, cake, tarcis,
direbus; biskut, krekers, dodol, tepung-tepungan yang
tepung-tepungan dibuat kue manis.
dipuding atau dibubur
Sumber protein Daging empuk, hati, Daging berserat kasar, ayam
ayam, ikan digiling halus; dan ikan yang diawet,
telur direbus, ditim, digoreng kering, telur diceplok;
diceplok air atau sebagai udang dan kerang, susu dan
campuran dalam prodak susu.
makanan dan minuman
Sumber protein nabati Tahun ditim, dan direbus, Kacang-kacangan seperti
susu kedelai. kacang tanah, kacang menthe,
kacang tolo, kacang hijau,
kacang kedelai, temped an
oncom
Sayuran Sari sayuran Sayuran dalam keadaan utuh

Buah-buahan Sari buah Buah dalam keadaan utuh


Minuman The, sirup, kopi encer The dan kopi kental, minuman
beralkohol dan mengandung
soda
Bumbu Garam, vetsin, gula Bawang, cabe, jahe merica,
ketumbar, cuka, dan bumbu
lainya yang tajam

6. Diet Pada Tindakan Bedah


Pengaruh pembedahan terhadap metabolisme pasca bedah tergantug
berat ringannya pembedahan, keadaan gizi pasien prabedah, dan pengaruh
pembedahan terhadap kemampuan pasien untuk mencerna dan dan
mengabsorpsi zat-zat gizi.

12
Setelah pembedahan sering terjadi peningkatan ekskresi notrogen dan
natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca bedah.
Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka
tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan
kebutuhan energi, sedangkan luka dan pendarahan meningkatkan kebutuhan
protein, zat besi, dan vitamin c. cairan yang hilang perlu diganti.

1) Diet pra-bedah
Diet prabedah adalah pengaturan makann yang diberikan kepada pasien
yang akan menjalani pembedahan.
Pemberian diet prabedah tergantung pada:
(1) Kedaan umum pasien, apakah normal atau tidak dalam hal
status gizi, gula darah, tekanan darah, ritme jantung, denyut
nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh.
(2) Macam pembedahan: (a). Bedah minor atau bedah kecil, seperti
tindakan insisi, ekstirpasi, dan sirkumsisi atau khitan. (b). bedah
manyor atau bedah besar, yang dibedakan dalam bedah saluran
cerna (lambung, usus halus, dan usus besar) da bedah diluar
saluran cerna (jantung, ginjal, paru, saluran kemih, tulang, dan
sebagainya).
(3) Sifat operasi : segera dalam keadaan darurat atau cito, sehingga
pasien tidak sempat diberi diet prabedah. Berencana atau elektif.
Pasien disiapkan dengan pemberian diet prabedah sesuai status
gizi dan macam pembedahan.
(4) Macam penyakit: (a). Penyakit utama yang membutuhkan
pembedahan adalah penyakit saluran cerbna, jantug, ginjal,
sluran pernpasan, dan tulang. (b). penyakit penerta yang dialami,
misalnya penyakit diabetes melitus, jantung, dan hipertensi.
a. Tujuan diet pra-bedah
Tujuan diet pra-bedah adalah untuk mengusahakan
agar status gizi pasien dalam keadaan optimal pada suatu
pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi
stres dan pnyembuhan luka.
b. Syarat diet
Syarat- syarat diet pra-bedah adalah:

13
a) Energi.

(a) Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan


sebanyak 40-45 kkal/kg BB.
(b) Bagi pasien dengan status gizi lebih diberikan
sebanyak 10-25% dibawah kebutuhan energi
normal.
(c) Bagi pasien degan status gizi baik diberikan
sesuai dengan kebutuhan energi normal
ditambahakan faktor stres sebesar 15% dari
AMB (angka metabolisme basal).
(d) Bagi pasien dengn penyakit tertentu energi
diberikan sesuai dengan peyakitnya.

b) Protein

(a) Bagi pasien dengan status gizi kurang, anemia,


albumin rendah (< 2,5 mg/dl) diberikan protein
tinggi 1,5-2,0 g/kg BB.
(b) Bagi pasien dengan status gizi baik atau
kegemukan diberikan protein normal 0,8-1 g/kg
BB.
(c) Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan
sesuai dengan penyakitnya.

c) Lemak cukup, yaitu 15,25% dari kebutuhan energi


total. Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan
sesuai dengan penyakitnya.
d) Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuha energi
total untuk menghindari hipermetabolisme. Bagi pasien
dengan penyakit tertentu, karbohidrat diberikan sesuai
dengan penyakitnya.
e) Vitamin cukup, terutama vitamin B, C, dan K. Bila perlu
ditambahkan dalam bentuk suplemen.

14
f) Mineral cukup. Bila perlu ditambahkan dalam bentuk
suplemen.
g) Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan
saluran cerna atau klisma, sehingga tidak
mengganggu proses pembedahan (tidak buang air
besar atau air kecil di meja operasi).

2) Diet Pasca-bedah
Diet pasca bedah adalah makanan yang diberikan kepada
pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah
pembedahan tergantng pada macam pembedahan dan jenis penyakit
penyerta.
a. Tujuan diet pasca-bedah
Tujuan diet pasca-bedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
penigkatan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut: (1)
memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein). (2) mengganti
kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain. (3)
memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan cairan.
b. Syarat diet
Diet pasca-bedah adalah memberikan makanan secara bertahap
mulai dari bentu cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan
dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan
keadaan pasien seperti: (1) pasca-bedah kecil. Makan diusahakan
secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal. (2) pasca-bedah
besar makanan diberikan secara berhati-hati sesuai dengan
kemampuan pasien untuk menerimanya.

7. Diet Luka Bakar


Luka bakar adalah kerusakan jaringan permukaan tubuh disebabkan oleh
panas pada suhu tinggi yang menimbulkan reaksi pada seluruh sistem
metabolisme. Luka bakar dpata disebabkan oleh ledakan, listrik, api, zat kimia,
uap panas, minyak panas, matahari, dan sebagainya.
a. Tujuan diet

15
Tujuan diet luka bakar adalah untuk mempercepat penyembuhan
dan mencegah terjadinya gangguan metabolik serta mempertahankan
status gizi secara optimal selama proses penyembuhan, dengana cara :
a) Mengusahakan dan mempercepat jaringan yang rusak.
b) Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negative
c) Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia
d) Mencegah terjadinya gejala-gejala kekrangan zat gizi micro
b. Syarat diet
Syarat-syarat diet luka bakar adalah:
a) Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi
internal dini (NED)
b) kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan
luas luka bakar, yaitu: (a). Merurut curreri: 25 kkal/kg BB aktual + 40
kkal x % luka bakar. (b). menurut asosiasi dietetik australia
berdasarkan % luka bakar.
c) Protein tinggi, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total
d) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
e) Krbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total
f) Vitamin di berikan di atas angka kecukupan gizi (G) yang di
anjurkan, untuk membantu mempercepat perumbuhan.
g) Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium,
fosfor, dan magnesium.
h) Cairn tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangn cairan dan elektrolit
secara intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan di tujukan
untuk mengganti cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Bahan makanan Tidak Dianjurkan

Semua bahan makan sumber Bahan makanan hiperalergik seperti udang


energy dan protein seperti susu,
telur, daging, ayam, dan keju,
serta gula pasir, dan sirup

8. Diet Komplikasi Kehamilan


1) Diet Hiperemesis

16
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan
(sampai trisemester II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah yag
berlebihan dalam waktu relatif lama.
a. Tujuan Diet Hiperemesis
a) Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
b) Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi
yang cukup.
b. Syarat diet Hiperemesis
a) Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi normal
b) Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total
c) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
d) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan
disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
c. Makan yang tidak dianjurkan
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III
makanan yang meransang saluran cerna dan berbumbu tajam, bahan
makanan mengandung alcohol, kopi, dan mengandung zat tambahan (
pengawet, pewarna, dan bahan penyedap ).

2) Diet Preeklampsia
Preeklampsia merupakan sindroma yang terjadi pada saat
kehamilan masuk pada minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala
seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat (karena
edema), mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, nyeri
lambung, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun. Cirri khas diet ini
adalah memperhatikan asupan garam dan protein.
a. Tujuan Diet Preeklampsia
a) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
b) Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
c) Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
d) Mencapai keseimbangan nitrogen
e) Menjaga agar penambahan berat bada tidak melebihi normal
f) Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau
penyulit baru pada saat kehamila atau setelah melahirkan.
b. Syarat diet Preeklampsia

17
a) Energi dan zat gizi cukup
b) Gara diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi
garam atau air.
c) Protein tinggi (1 -2 g/kg berat badan)
d) Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh
tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
e) Vitamin cukup; vitamin C dan diberikan sedikit lebih tinggi
f) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
g) Bentuk makanan sisesuaikan dengan kemampuan makan pasien
h) Cairan diberikan 2500 l sehari.

9. Diet Penyakit Hati dan Kandung Empedu


1) Diet penyakit hati
Hati merupakan salah satu alat tubuh yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Dua jenis penyakit hati yang sering ditemukan adalh Hepatitis dan
Sirosis Hati. Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh
keracunan toksin tertentu atau karena infeksi virus. Penyakit ini disertai
anoreksia, deman, rasa mual dan muntah, serta jaundice (kuning).
Hepatitis dapat bersifat akut atau kronis.
Sirosis adalah kerusakan hati yang menetap, disebabkan oleh
Hepatitis kronik, alcohol, penyumbatan saluran empedu, dan berbagai
kelainan metabolism. Jaringan Hati secara merata rusak akibat pegerutan
dan pengerasan (fibrotic) sehingga fungsinya terganggu. Gejalanya yaitu
kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh,
ganggun pencernaan dan jaundice. Berat disertai asites, hipertensi
portal, dan hematemesis-melena yang dapat perakhir dengan koma
hepatic.
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut bila perkoma
sudah diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat
keadaan pasien makan diberkan dalam bentuk cincang atau lunak.
Pemberian protein di batasi (30 g/ hari) dan lemak diberikan dalam bentuk
mudah dicerna. Diet Hati II perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien
yang nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Protein diberikan 1 g/kg BB dan

18
lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energy total) dalam bentuk mudah
dicerna. Diet Hati III perpindahan dari Diet Hati II atau dari pasien
hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis serum/B) dan sirosis
hati yang nafsu makanya telah membaik, telah dapat menerima protein,
dan tidak menunjukan gejala sirosis hati aktif.
a. Tujuan Diet
a) Eningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan
lebih lanjut atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa
b) Mencegah katabolisme protein
c) Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat
badan bila kurang
d) Mencegah atau mengurangi asites, farises esofagus, dan
hipertensi portal.
e) Mencegah koma hipatik
b. Syarat diet
a) Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang
diberikan bertahap sesuai dengan kemampuan pasien, yaitu 40-
45 kkal/kg BB.
b) Lemak cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam
bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi.
c) Protein agak tinggi yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi
anabolisme protein
d) Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
e) Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites
f) Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontra indikasi
g) Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau
makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna
c. Bahan makan yang dibatasi dan Bahan makanan tidak di anjurkan
Bahan makanan yang dibatasi Bahan makanan Tidak Dianjurkan

Sumber lemak, yatu semua Bahan makanan yang mengandung


makanan dan daging yang alcohol, the, atau kopi kental.
banyak mengandung lemak dan
santan serta bahan makanan
yang menimbukan gas seperti
ubi, kacang merah, kol, sawi,

19
lobak, ketimun, durian, dan
nangka.

2) Diet penyakit kandung empedu


Fungsi utama kandung empedu adalah untuk
mengkonsentrasikan dan menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati
Penyakit kandung empedu yang membutuhkan diet khusus
adalah kolelitiasis dan kolesistitis. Yaitu Diet lemak rendah I di berikan
kepada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolik akut. Makan yang
diberkan berupa buah buhan dan minuman manis. Makan ini rendah
energy dan semua zat gizi kecuali vitamin A dan C. sebaiknya diberikan
selama 1-2 hari saja. Diet rendah lemak II diberikan secara beransur bila
keadaan akut sudah dapat diatasi dan perasaan mual sudah berkurang
atau pasien penyakit saluran empedu kronis yang terlalu gemuk. Menurut
keadaan pasien pasien, makanan diberikan dalm bentuk cincang, lunak,
atau biasa. Makan ini rendah energy, kalsium, dan tiamin. Diet rendah
lemak III diberikan kepada pasien penyakit kantung empedu yang tidak
gemuk dan cukup mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan pasien
makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup
energy dan semua zat gizi.
a. Tujuan diet
a) Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara
bertahap
b) Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri
abdomen
c) Mengatasi malapsorbsi lemak
b. Syarat diet
a) Energi sesuai kebutuhan
b) Protein agak tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB
c) Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai
keadaan akutnya mereda, sedagkan pada keadaan kronis
dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total.
d) Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K.
e) Sera tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat
mengikat kelebihan asam empudu dalam saluran cerna.

20
f) Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa
kembung dan tidak nyaman
c. Bahan makan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan yang tidak dianjurkan diet penyakit kandung
empedu adalah semua makanan dan daging yang mengandung
lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi,
kacang merah, kol, sawi, lobok, ketimun, durian, dan nangka.

10. Diet penyakit diabetes melitu


Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang mengalami penigkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif.
a. Tujuan diet
a) Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal
dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin
(endogenous atau exogeous), dengan obat penurut glukosa oral dan
aktifitas fisik
b) Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
c) Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat
badan normal
d) Menghindari atau menangai komplikasi akut pasien yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jagka pendek,
dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan latihan
jasmani
e) Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi
optimal
b. Syarat diet
a) Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan
normal
b) Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
total.
c) Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi
total, dalam bentuk < 10% dari kebutuhan energi total berasal
dari lemak jenuh, 10 % dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan
sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal

21
d) Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total
yaitu 60-70%.
e) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
f) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
g) Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat
larut air yang terdapat dalam sayur dan buah.
h) Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang
sehat, yaitu 3000 mg/hari.
i) Cukup vitamin dan mineral
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras, ubi, singkong, Sumber karbohidrat tinggi


kentang, roti tawar, natrium, seperti; cake, biscuit,
tepung terigu, sagu, dan dan kerkers
tepung singkong
Sumber protein Daging sapi, ayam, ikan, Daging dan ikan yang
telur. Susu dan hasil diawetkan, seperti ikan asin,
olahanya dedeng, sarden dan corned
beef.
Sumber protein nabati Semua jenis kacang-kacangan
dan hasilnya yang merupakan
sumber protein bernilai
biologik rendah
Sayuran Rendah kalium, seperti Tinggi kalium, seperti tomat,
caisim, kangkung, sawi, kol, bayam, bit, daun bawang,
wortel, dan terong tauge kacang hijau, kacang
buncis, kembang kol, waluh,
dan rebung.
Buah-buahan Rendah kalium, seperti Tinggi kalium, seperti; anggur,
jambu, kedondong, arbei, belimbing, duku, jambu
magga, markisa, melon, biji, jeruk, papaya, dan pisang
semangaka, nangka, pit,
salak, sawo

22
Minuman Berbagai minuman bersoda
dan beralkohol

Bumbu Semua jenis bumbu Semua jenis gula dan madu


selain gula

11. Diet Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


1) Diet Dislipidemia
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipit yang ditandai
dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma.
a. Tujuan diet
a) Menurutkan berat badan bila kegemukan
b) Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
c) Menurunkan asupan kolesterol makanan
d) Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan
asupan karbohidrat sederhana lipid
b. Syarat diet
a) Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan
aktifitas fisik
b) Lemak sedang, <30% dari kebutuha energi total
c) Protein cukup, yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total
d) Karbohidrat sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total
e) Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel,
beras tumbuk atau beras merah, havermout, dan kacang-
kacangan.
f) Vitamin dan mineral cukup
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras terutama beras Produk makan jadi: pie, cake,
tumbuk/beras merah, croissant, pastries, biskut,
pasta, macaroni, roti krekers berlemak, dan kue-kue
tinggi serat, (wbole berlemak lain.
wbeat bread), cereal, ubi,
kentang, kue batuan
sendiri dengan

23
menggunakan sedikit
minyak/lemak tak jenu
Sumber protein Ikan, unggas tampa kulit, Daging gemuk, daging
daging kurus, putih telur, kambing,daging babi, jeroan,
susu skim, yogburt otak, sosis, sardine, kuning
rendah lemak, dan keju telur, (batasi hingga 3 btr/
rendah lemak minggu), susu wbole, susu
kental manis, krim youburt dari
susu penuh, keju, dab es krim
Sumber protein nabati Tempe, tahu dan Di masak dengan santan dan
kacang-kacangan digoreng dengan minyak
jenuh, seperti kelapa dan
kelapa sawit
Sayuran Semua sayuran dalam Sayuran yang dimasak
bentuk segar, sirebus, dengan mentega, minyak
dikukus, disetup, ditumis kelapa, atau minyak sawit dan
dengan minyak jagung, santan kental
minyak kedelai atau
margarine tampa garam
yang dibuat dari minya
tdak jenuh ganda;
dimasak dengan santan
encer
Buah-buahan Semua buah dalam Buah yang diawet dengan
betuk segar atau bentuk gulaseperti buah kaleng dan
jus bauh kering
Lemak dan minyak Minyak jagung, kedelai, Minyak kelapa, minyak kelpa
kacang tanah, bunga sawit, mentega, margarine,
matahari, wijen, kelapa, santan, kerim, lemak
margarine, tapa garam babi/lard, bacon, cocoa
yang dibuat dari minyak mentega, mayones dan
tidak jenuh gandah, dressing dibuat dengan telur.
mayones dan salad
dressing tampa garam
yang dibuat dari minyak
jenih gandah.

24
2) Diet Penyakit Jantung
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan dimana
jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan
fungsi secara normal.
a. Tujuan diet
a) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja
jantung
b) Menurutkan berat badan bila terlalu gemuk.
c) Mecegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
b. Syarat diet
a) Energi cukup, untuk mencapai da mempertahankan berat
badan normal
b) Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB
c) Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10 %
berasal dari lemak jenuh dan 10-15% lemak tidak jenuh
d) Kolesterol rendah terutama jika disertai denagan dislipidemia
e) Vitamin dan mineral cukup
f) Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
g) makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
h) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
i) Cairan cukup, + 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
j) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit,
diberikan dalam porsi kecil.
k) Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat
diberikan tambahan berupa makanan enteral, perenteral, atau
suplemen gizi.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Besar ditim atau disaring; Makan yang mengadung gas
roti, kentang, macaroni, atau alcohol, seperti ubi,
biscuit, tepung singkong, tape dingkong, dan
besar/terigu/sagu tape ketan
aren/sagu ambon,
kentang, gula pasir, gula
merah, madu, dan sirup

25
Sumber protein Daging sapi, ayam Daging sapi, ayam yang
dengan lemak rendah; berlemak; gajih, sosis, ham,
ikan, telur, susu rendah hati, limpa, babat, otak,
lemak dalam jumlah yang kepiting, dan kerang-
ditentukan kerangan; keju dan susu
penuh
Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering Kacang-kacangan kering yang
seperti; kacang kedelai mengandung lemak cukup
adan hasil olahanya, tinggi seperti kacang tanah,
seperti tahu dan tempe kacang mente, dan kacang
bogor
Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang
mengadung gas, seperti: mengandung gas seperti; kol,
bayam, kankung, kacang kembang kol, lobok, sawi, dan
buncis, kacang pajang, nangka muda
wortel, tomat, labu siam,
dan tauge
Buah-buahan Semua buah-buahan Buah-buhan yang mengadung
segar, seperti; pisang alcohol atau gas seperti,
papaya, jeruk, apel, durian dan nangka matang
melon, semangka, dan
sawo
Lemak dan minyak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa dan minyak
kedelai, margarine, kelapa sawit, santan kental
mentengah, dalam
jumlah terbatas dan tidak
untuk menggoreng tetapi
untuk menumis; kelapa
atau santan encer dalam
jumlah terbatas
Minuman Teh encer, coklat, sirup The/kopi kental, minuman
yang mengandung soda dan
alcohol seperti bird an wiski
Bumbu Semua bumbu selain Lombok, cabe rawit, dan
bumbu tajam dalam bumbu-bumbu lain yang tajam
jumlah terbatas

26
3) Penyakit stroke
Stroke atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan
pada bagian otak yang terjadi bila pembuluh darah yang membawa
oksigen dan zat-zat gizi ke bagian otak tersumbat atau pecah.
a. Tujuan diet
a) Memberikan makanan secukupnya ntuk memeuhi kebutuhan
gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi
penyakit
b) Memperbaiki keadaan stroke, seperti disvagia, pneumonia,
kelainan ginjal, dekubitus.
c) Mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit
b. Syarat diet
a) Energi cukup yaitu 25-45 kkal/kgBB.
b) Protei cukup, yaitu 0,8-1 g/kg BB.
c) Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total
e) Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, , asam folat, , C,
dan E.
f) Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium.
g) Serat cukup, untuk membatu menurunkan kadar kolestrol darah
dan mencegah konstipasi.
h) Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan
edema dan asites, cairan di batasi.
i) Bentuk makanan di sesuaikan keadaan pasien.
j) Makanan di berikan dalam porsi kecil dan saring.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras, kentang, ubi, Produk olahan yang dibuat


singkong, terigu, hunkwe, dengan garam dapur,
tapioca, sagu, gula, soda/baking powder, kue-kue
madu, serta produk yang terlalu manis dan gurih
olahan yang dibuat tanpa
garam dapur,
soda/beking powder
seperti macaroni, mi,

27
bihun, roti, biscuit, dan
kue kering
Sumber protein Daging sapid an yam tak Daging sapi dan ayam
berlemak, ikan, telur berlemak, jerohan, otak, hati,
ayam, susu skim, susu ikan banyak duri, susu penuh,
penuh dalam jumlah keju, es krim, dan prodak
terbatas olahan protein hewani yang
diawet seperti; daging asap,
ham, bacam, dendeng dan
kornet
Sumber protein nabati Semua kacang-kacangan Pindakas dan semua produk
dan produk olahan yang olahan kacang-kacngan yang
dibuat dengan garam diawet dengan garam natrium
dapur, dalam jumlah atau digoreng
terbatas
Sayuran Sayuran berserat sedang Sayuran yang menimbulkan
dimasak, seperti bayam, gas seperti sawi, kol, kembang
kangkung, kacang kol, dan lobak; sayuran
pajang, labu siam, tomat, berserat tinggi, seperti daun
taoge, dan wortel singkong, daun katuk, daun
melinjo dan pare, sayuran
mentah
Buah-buahan Buah segar, dibuat jus Buah yang menimbukan gas
atau disetup seperti seperti nangka dan durian,
pisang, papaya, jeruk, buah yang diawet dengan
mangga, nanas, dan natrium seperti; buah kaleng
jambu biji, (tampa bahan dan asinan
pengawet
Lemak dan minyak Minyak jagung dan Minyak kelapa dan minyak
minyak kedelai, kelapa sawit, margarine dan
margarine dan mentenga mentenga biasa, santan
tampa garam yang kental, krim, dan produk
digunakan untuk goregan
menumis atau setup,
santan encer
Minuman The, kopi, cokelat, dalam The, kopi, cokelat, dalam
jumlah terbatas, dan jumlah terbatas, dan kental

28
encer susu skim dan minuman bersoda dan alkohol
sirup
Bumbu Bumbu yang tidak tajam Bumbu yang tajam seperti
seperti garam (terbatas) marica, cabe, dan cuka yang
gula, bawang merah, mengandung bahan pengawet
bawang putih, jahe, laos, garam natrium, seperti kecap,
asem, kayu manis, dan magi, rerasi, petis, vetsin,
pala soda, dan baking polder

12. Diet Penyakit Ginjal Dan Saluran Kemih


1) Diet Sindroma Nefrotik
sindroma nefrotik atau nefrosis adalah kumpulan manifestasi
penyakit yang ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk memelihara
keseimbangan nitrogen sebagi akibat meningkatnya permeabilitas
membran kapiler glomerulus.
a. Tujuan diet
a) Mengganti kehilangan protein terutama albumin.
b) Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
c) Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida.
d) Mengontrol hipertensi.
e) Mengatasi anoreksia.
b. Syarat diet
a) Eneri cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen
positif, yaitu 35 kkal/kg BB per hari.
b) Protein sedang, yaitu 1,0 g/kg BB, atau 0,8 g/kg BB di
tambahkan jumlah protein yang di keluarkan melalui urine.
c) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat sebagai kebutuhan energi.
e) Natrium dibatasi, yaitu 1-4 g sehari, tergantung berat ringannya
edema
f) Kolestrol dibatasi < 300 mg, begitu pula gula murni, bila ada
peningkatan trigliserida darah.
g) Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan di keluarkan
melalui urin ditambah 500 ml pengganti cairan yang
dikeluarkan melalui kulit dan pernapasan.

29
2) Diet Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara
mendadak yang terlihat pada penurunan glomerulo filtration rate (GFR)
atau tes kliren kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.
a. Tujuan diet
a) Memberikan maknan secukupnya tanpa memberatkan fungsi
ginjal.
b) Menurunkan kadar ureun darah.
c) Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
d) Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan
mempercepat penyembuhan wanita.
b. Syarat diet
a) Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg
BB.
b) Protei di sesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5
g/kg BB.
c) Lemak sedang, yaitu, 20-30% dari kebutuhan energi total, atau
antara 0,5-1,5 g/kg BB.
d) Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi
jumlah energi yang diperoleh dari protein dan lemak.
e) Natrium dan kalium di batasi bila ada anuria.
f) Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah,
diare, dan urin + 500 ml.
g) Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan di berikan
dalam bentuk formula enteral atau parenteral, tambahkan
suplemen asam folat, vitamin , vitamin C, vitamin A, dan
vitamin K.
c. Makan yang dianjurkan
Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh
diberikan, batasi pengunaan garam apabila ada hipertensi, edema,
dan asites, serta batasi makan sayuran dan buah tinggi kalium bila
ada hiperkalemia.
3) Diet Penyakit Ginjal Kronik

30
Penyakit ginjal kronik (chronic kidnei disease ) adalah keadaan
dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secaraa
perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
a. Tujuan diet
a) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan
kerja ginjal.
b) Mencegah dan menurunkan kadar ureun darah yang tiggi
(uremia).
c) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
d) Mencegah atau mengurangi progrevisitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.
b. Syarat diet
a) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
b) Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB.
c) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total di kurangi
energi yang berasal dari protein dan lemak .
e) Natrium di batasi apabila ada hipertensi, edema, asites,
oliguria, atau anuria.
f) Kalium di batasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia( kalium
darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
g) Cairan dibatasi, sebanyak jumlah urin sehari di tambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (+500 ml).
h) Vitamin cukup, bila perlu di berikan suplemen piridoksi, asam
folat, vitamin C, dan vitamin D.

c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan


Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Nasi, bihun, jagung,


kentang, macaroni, mi,
tepung-tepungan,
singkong, ubi, selai,
madu, permen
Sumber protein Telur, daging, ikan, Kacang-kacangan dan hasil

31
ayam, susu olahanya seperti tempe dan
tahu
Sumber Lemak Minyak jagung, minyak Kelapa, santan, minyak
kacang tanah, minyak kelapa, margarine, mentenga
kelapa sawit, minyak dan lemak hewan
kedelai, margarine, dan
mentedah rendah garam
Sumber vitamin dan Semua sayuran dan Sayuran dan buah tinggi
mineral buah, kecuali pasien kalium pada pasien dengan
dengan hiperkelemia hiperkalemia.
dianjurkan yang
mengandung kalium
rendah/sedang

13. Diet Penyakit Gout Artritis


Gout adalah suatu penyakit artritis yang di sebabkan oleh metabolisme
abnormal purin yang ditadai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam
darah.

a. Tujuan diet
a) Tujuan diet gout atritis adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar
asam urat dalam darah dan urin.

b. Syarat diet
a) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
b) Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15 % dari
kebutuhan energi total.
c) Hindari bahan makanan sember protein yang mempunyai
kandungan urin > 150 mg/100g.
d) Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebuutuhan energi total.
e) Karbohidrat dapat di berikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari
kebutuhan energi total.
f) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
g) Cairan di sesuaikan dengan urin yang keluar setiap hari.

32
c.

Kelompok I Kandungan purin tinggi (100-1000 mg purin/100 g bahan makanan)


sebaiknya dihindari
Otak, hati, jagung, ginjal, jeroan, ekstra daging/kaldu, bouillon,
bebek, ikan sarden, makarel, remis, kerang
Kelompok II Kanndungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan makanan)
dibatasi, maksimal 50-75 g (1-1 ½ ptg) daging, ikan atau
unggas,atau 1 mangkok (100 g) sayuran sehari
Daging sapid an ikan ( kecuali yang terdapat dalam kelompak 1 )
ayam, udang, kacang kering dan hasil olah, seperti tahu dan tempe
asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daundan biji melinjo
Kelompok III Kandungan purin rendah (dapat diabaikan), dapat dimakan setiap
hari
Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mi bihun, tepung beras, cake,
sayiuran dan buah-buahan (kecuali dalam kelompak 2)

14. Diet Penyakit Kanker


Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang
tidak dapat di kontrol sehingga cepat meyebar.

a. Tujuan diet
a) Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan
penyakit serta daya terima pasien.
b) (Mencegah ataau menghambat penurunan berat badan secara
berlebihan.
c) Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
d) Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap
makanan oleh pasien dan keluarganya.

b. Syarat diet
a) Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg
BB untuk perempuan.
b) Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
c) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.

33
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
e) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C
dan E.
f) Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif
internal.
g) Bila imunitas menurun (leukosit > 10 ul ) atau pasien akan
menjalani kemoterapi agresif, pasien harus mendapat makanan
yang steril.
h) Poirsi makan kecil dan sering diberikan.
c. Pedoman untuk mengatasi masalah makan
a) Bila pasien menderita anoraksia
(1) Dianjurkan makan makanan yang disukai atau dapat
diterima walaupun tidak lapar
(2) Hindari minum sebelum makan
(3) Tekankan bahawah makan adalah bagian penting dalam
proses pengobatan
(4) Olahraga sesuai dengan kemampuan penderita
b) Bila ada perubahan pengecapan
(1) Makan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau
dingin.
(2) Tambahkan bubu makanan yang sesui untuk menambah
rasa
(3) Minuman di berikan dalam bentuk segar seperti sari
buahatau jus
c) Bilah ada kesulitan mengunyah atau menelan
(1) Minuman dengan menggunakan sedotan
(2) Makanan atau minuman diberikan dengan suhu ruang atau
dingin
(3) Bentuk makanan disaring atau cair
(4) Hindari makanan terlalu asam atau asin
d) Bila mulut kering
(1) Makanan atau minuman diberikan dengan suhu ruang atau
dingin
(2) Bentuk makanan cair
(3) Kunyah permen karet atau bard candy

34
e) Bila mual dan muntah
(1) Beri makanan kering
(2) Hindari makanan yang berbau merangsang
(3) Hindari makanan berlemak tinggi
(4) Makan dan minum perlahan-lahan
(5) Hindari makanan dan minuman yang terlalu manis
(6) Batasi cairan pada saat makan
(7) Tidak tiduran setelah makan

15. Diet Penyakit HIV/AIDS


AIDS merupakan tahap akhir penyakit infeksi yang di sebabkan oleh HIV
yang dapat menimbulkan infeksi pada sistem organ tubuh termasuk otak
sehingga menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh.

a. Tujuan umum
a) Memberikan intervensi gizi secara cepat dengan
mempertimbangkan seluruh aspek dukungan gizi pada semua
tahap dini penyakit infeksi HIV.
b) Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi
tubuh yang diharapkan, terutama jaringan otot.
c) Memenuhi semua kebutuhan energi dan semua zat gizi.
d) Mendorong perilaku sehat dan menerapkan diet, olahraga, dn
relaksasi.

b. Tujuan khusus
a) Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual,dan mutah.
b) Meingkatkan kemampuan untuk memusatkan perhatian, yag
terlihat pada: pasien dapat di bedakan antara gejala anoreksia,
perasaan kenyang, perubahan indra pengecap, da kesulita
menelan.
c) Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
d) Mencegah penuruna berat badan yang berlebihan (terutama
jaringan otot).

35
e) Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang
adekuat sesuai dengan kemampuan makan dan jenis terapi
yang diberikan.

c. Syarat diet
a) Energi tinggi, pada perhitugan kebutuhan energi, diperhatikan
faktor sres, aktivitas fisik, dan kenaikan suhu tubuh.
b) Protein tinggi yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara dan
mengganti jaringan sel tubuh yang rusak.
c) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
d) Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 kali ( 150%) angka keukupan
gizi yang dianjurkan (AKG), terutama vitamin A, , C, E, folat,
kalsium, magnesium, seng, dan selenium.
e) Serat cukup, gunakan serat yang mudah cerna.
f) Cairan cukup, sesuai dengan keadaan pasien.
g) Elektrolit.
h) Bentuk makanan di modifikasi sesuai dengan keadaan pasien.
i) Makanan di berikan dalam porsi kecil da sering.
j) Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara
mekanik, termik, maupun kimia.

d. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan


Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Semua bahan makanan Bahan makanan yang


kecuali yang menimbukan gas seperti ubi
menimbulkan gas jalar
Sumber protein Susu, telur, daging dan Daging dan ayam berlemak,
ayam tidak berlrmak, kulit ayam
ikan
Sumber protein nabati Tempe, tahu, dan kacang Kacang merah
hijau

Sayuran Sayuran yang tidak Sayuran yang menimbukan


menimbukan gas seperti gas seperi kol, sawi, dan
labu kunung, wortel, ketimun
bayam, kangkung,

36
buncis, kacang panjang
dan tomat
Buah-buahan Papaya, pisang, jeruk, Buah-buahan yang
apel, dan sebagainya menimbulkan gas seperti
nangka dan durian
Minuman Sirup, the, dan kopi Minuman bersoda dan
mengandung alcohol

Bumbu Bumbu yang tidak Bumbu yang merangsang


merangsang seperti seperti cabe, lada, asam,
bawang merah, bawang cuka, dan jahe
putih, daun salam,
ketumbar, laos, kecap

16. Diet Penyakit Saluran Cerna


Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan,
mengosonkan lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar
(defekasi). Gangguan ini antara lain terjadi karena infeksi atau paradengan,
gangguan motilitas, pendarahan atau hematemesis-melena, kondisi saluran
cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit saluran cerna
yang terjadi antara lain stenosis esophagus, gastritis akut atau kronik,
hematemesis-melena, ulkus peptikum, Gastrorsobageal Reflux Disease
(GERD) sindroma dumping, Divertikulasi, inflammatory bowel Disease (IBD),
hemoroid, diare, dan konstipasi.
Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi gastritis akut dan kronis,
ulkus peptikum, pasca-oprasi lambung yang sering diikuti dengan ‘’dumping
syndrome’’ dan kanker lambung. Gangunag gastrointestinal sering
dihubungkan dengan emosi atau psikoneurosis dan atau makanan terlalu
cepat karena kuran dikunyah serta terlalu banyak merokok.
a. Tujuan diet
Tujuan diet penyakit lambung adalah memberikan makanan dan cairan
secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang berlrbihan
b. Syarat diet
a) Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan
b) Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk
menerimanya

37
c) Lemak rendah 10-15% dari kebutuhan energy total
d) Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatakan
secara bertahap
e) Cairan cukup, terutama bila ada muntah
f) Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam
(disesuikan dengan daya terima perorangan)
g) Laktosa renda bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak
dianjurkan menum susu terlalu banyak.
h) Makan secara perlahan di lingkungan tenang.
i) Ada fase akut dapat diberikan makanan parenteral seja selama 24-
48 jam untuk member istirahat pada lambung

c. Bahan makan dianjurkan dan tidak dianjurkan

Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras dibubur atau ditim, Beras ketan, berastumbuk,


kentan dipure, macaroni roti, jagung, ubi, singkong,
direbus, roti dipanggan, tales, cake, dodol, dan
biscuit, krekers, mie berbagai kue yang terlalu
bihum, tepung-tepungan manis dan berlemak tinggi
dibuat bubur, atau puding
Sumber protein Daging sapi empuk, hati, Daging, ikan, ayam yang awet,
iakan, ayam digiling atau digoreng; daging babi; telur
dicincang dan direbus, diceplok atau digoreng
disemur, ditim,
dipanggang, telur ayam
direbus, didadar, ditim,
diceplok air dan
dicampur dalam
makanan ,susu
Sumber protein nabati Tahu, tempe direbus, Tahu tempe digoreng, kacang
ditim, ditumis, kacang tanah, kacang merah, kacang
hijau direbus dan tolo.
dihaluskan.

Sayuran Sayuran yang tidak Sayuran mentah, sayuran

38
banyak serat dan tidak tinggi searat dan menimbulkan
menimbukan gas gas seperti singkong, kacang
dimasak: bayam, bit, labu panjang, kol, lobak, sawi, dan
siam, labu kuning, wortel, asparagus
tomat direbus, dan
ditumis
Buah-buahan Papaya, pisang, jeruk Buah yang tinggi serat dan
manis, sari buah, pir dan atau dapat menimbukan gas
peach dalam kaleng seperti jambu biji, nanas, apel,
kedondong, durian, nangka;
buah yang diawetkan
Lemak Margarine, dan mentega, Lemak hewan, satan kental.
minyak untuk menumis
santan encer.
Minuman Sirup teh Minumana yang mengandung
soda dan alcohol, kopi, ice
cream
Bumbu Gula, garam, vetsin, Lombok, bawang, merica,
kunci, kencur, jahe, cuka, dan sebagainya yang
kunyit, terasi laos, salam, tajam
sereh

39
BAB III

KESIMPULAN

Diet adalah sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi
makan untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan berat badan yang ideal.

Diet penyakit adalah salah satu usaha mengatur pola makan yang sehat dengan
penyakit yang di derita agar cepat menuju angka kesembuhan dan mencegah penyakit itu
kembali lagi.

Macam-macam penyakit yang di perlukan diet :

1. Diet pada tindakan bedah


2. Diet luka bakar
3. Diet komplikasi kehamilan
4. Diet penyakit hati dan kandung empedu
5. Diet penyakit diabetes mellitus
6. Diet penyakit jantug dan pembuluh darah
7. Diet penyakit ginjal dan saluran kemih
8. Diet penyakit gout arthritis
9. Diet penyakit kanker
10. Diet penyakit HIV/AIDS
11. Diet pnyakit saluran cerna

Diet standar makanan khusus adalah :

1. Diet energi tinggi protein tinggi


2. Diet energi rendah
3. Diet garam rendah
4. Diet serat tinggi
5. Diet sisa rendah

40
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,sunita.penuntun diet edisi baru.jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2004

41

Anda mungkin juga menyukai