PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sering sekali kita melihat orang yang berdiet untuk mendapatkan tubuh yang ideal,
biasanya orang tersebut tidak makan dalam porsi banyak, tidak makan makanan yang
berlemak,dan yang terlalu bayak mengandung protein, ada juga yang ingin instan dengan
mengkonsumsi obat-obatan, namun diet itu bukan hanya untuk menurunkan berat badan
saja melainkan ada juga diet diet penyakit yang di lakukan untuk mencegah kambuh pada
penyakit tertentu.
Sudah lama diketahui bahwa makanan memegang peran penting dalam upaya
pencegahan dan penyembuhan penyakit.oleh sebab itu baik dalam keadaan sehat maupun
sakit,susunan makanan perlu diatur dengan baik. Di rumah sakit, pengaturan diet inii
memerlukan kerja sama erat antara berbagai profesi terkait seperti dokter, perawat,
dietisien, dan profesi kesehatan lain.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas maka kita dapat mengambil beberapa masalah yang
akan menjadi pembahasan kita yaitu :
a. Apa saja jenis diet penyakit.?
b. Apa tujuan diet penyakit.?
c. apa syarat-syarat diet pada penyakit tertentu.?
d. Apa makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada penyakit tertrntu.?
C. Tujuan pembahasan
Tujuan penulisan pedoman Diet ini adalah :
a. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca
b. Untuk mengetahui apa-apa saja yang termasuk diet penyakit, apa tujuan diet
penyakit, apa syarat-syarat diet dan apa makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan pada penyakit tertentu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet
Diet sering disalah artikan sebagai usaha mengurangi makan untuk mendapatkan
berat tubuh yang ideal, atau untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal. Padahal,
berdasarkan asal serapan katanya, arti ini yang sebenarnya adalah mengatur pola
makan. Tentu saja, saat ini masih banyak orang yang menyalah artikan arti berat badan
sendiri. Oleh karena itu perlu diluruskan mengenai arti menurunkan berat badan yang
sebenarnya. Diet sangat akrab di kalangan kaum wanita, karena memang sebagian
besar wanita tentu saja menginginkan tubuh yang ideal. Cara ini dipercaya dapat
membantu mereka untuk mengkonsumsi makanan dengan porsi cukup yang dibutuhkan
oleh tubuh, sehingga berat badan mereka juga tetap terkontrol dan terjaga Dalam
kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga 2009 keluaran Persatuan Ahli Gizi
Indonesia (Persagi), Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan
serta minuman yang dilarang, dibatasi jumlahnya, dimodifikasi, atau diperolehkan
dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang diderita, kesehatan, atau
penurunan berat badan . Oleh karena itu Diet dapat di defenisikan sebagai usaha
seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk mendapatkan
berat badan yang ideal . Sekarang diet memiliki banyak jenis dari diet rendah kalori, diet
rendag protein, diet jantung, diet rendah gula, diet rendah garam, hingga diet rendah
purin (untuk penderita gout atau asam urat).Adapun demikian macammacam diet dan
definisinya akan dirangkum dibawah ini :
2
1) Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang menigkat untuk
mencegah dang mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
2) Menambah berat badan hingga mencapai berat badan normal.
b. Syarat Diet
Syarat-syarat diet energi tinggi protein tinggi adalah :
1) Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
2) Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
3) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5) Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal.
6) Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.
Menurut keadaan, pasien dapat di berikan salah satu dari dua macam diet
energi tinggi protein tinggi ( ETPT ) seperti di bawah :
Diet energi tinggi protein tinggi I ( ETPT I )
Energi : 2600 kkal, protein : 100 g ( 2 g/kg BB )
Diet energi tinggi protein tinggi II ( ETPT II )
Energi : 3000 kkal, protein : 125 g (2,5 g/kg BB )
Bahan makanan yang di tambahkan pada makanan biasa
3
Bahan ETPT I ETPT II
Berat (g) Urt Berat (g) Urt
makan
Susu 200 1 gsl 400 2 gls
4
buah kaleng, buah kering
dan jus buah
Lemak dan minyak Minyak goring, mentega Santan kental
margarine, santan encer,
salad dressing
Minuman Soft drink, madu, sirup, Minuman rendah energi
teh dan kopi encer
5
kebutuhan normal. Perhitungan kebutuhan energi normal
dilakukan berdasarkan berat badan ideal.
b) Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg/BB/hari atau 15-20%
dari kebutuhan energi total.
c) Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
Usahakan sumber lemak berasal dari makanan yang
mengandung lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
d) Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan
energi total. Gunakan lebih banyak sumber karbonhidrat
kompleks untuk memberi rasa kenyang dan mencegah konstipasi
, sebagai alternatif , bisa di gunakan gula buatan sebagai
pengganti gila sederhana.
e) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
f) Diajukan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan.
g) Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.
6
santan encer atau
lalapan
Buah-buahan Semua macam buah- Durian, avokad, manisan
buahan terutama yang buah-buhan, buah yang diolah
banyak mengandun serat dengan gula dan susu full
cream atau susu kental manis
Lemak dan minyak Minyak tak jenuh tunggal Minyak kelapa, kelapa dan
atau ganda, seperti santan
minyak kepala sawit,
minyak kedelai, dan
minyak jagungyang tidak
digunakan untuk
menggoreng
7
Tujuan diet garam rendah adalah membantu menghilangkan retensi
garam atau air dalam jarigan tubuh dan menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertensi.
b. Syarat diet
Syarat-syarat diet garam rendah adalah :
a) Cukup energi, protein mineren dan vitamin
b) Bentuk makan sesuai dengan keadaan penyakit
c) Jumlah natrium di sesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam
atau air atau hipertensi.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat Beras, kentang, singkong, Roti, biscuit, dan kue-kue yang
terigu, tapioca, hunkwe, dimasak dengan garam dapur
gula, makanan yang diolah dan/atau baking powder dan
dari bahan makanan soda
tersebut di atas tampa
garam dapur dan soda
seperti: macaroni, mi,
bihun, roti, biskut, kue
kering
Sumber protein Daging dan ikan maksimal Otak, ginjal, lidah, sardine;
hewani 100 g sehari; telur daging, ikan, susu, dan telur
maksimal 1 btr sehari yang diawet dengan garam
dapur seperti daging
asapham, bacon, dendeng,
abon, keju, ikan asin, ikan
kaleng, kornet, ebi, udang
kering, telur asin, dan telur
pindang
Sumber protein Semua kacang-kacangan Keju kacang tanah dan semua
nabati dan dimasak tampa garam kacang-kacangan dan
hasilnya yang di masak
dengan garan dapur dan lain
ikatan natrium
Sayuran Semua sayuran segar; Sayuran yang dimasak dan
sayuran yang diawet tanpa diawet dengan garam dapur
8
garam dapur dan natrium dan lain ikatan natrium, seperti
benzoat sayuran dalam kaleng, sawi
asin, asinan dan acar
Buah-buahan Semua buah-buhan segar; Buah-buahan yang diawet
buah yang diawet tanpa dengan garan dapaurdan lain
garam dapur dan natrium ikatan natrium, seperti buah
benzoat dalam kaleng
Lemak dan minyak Minyak goring, margarine, Margarine dan mentega biasa
dan mentega tapa garam
9
dapat produk serat dalam bentuk minuman, tetapi penggunaannya tidak di
anjurkan. Asupan ,serat berlebihan dapat menumbulkan gas yang berlebihan
dan diare, serta mengganggu penyerapan mineral seperti magnesium, zat
besi, dan kalsium. Makanan tinggi serat alami lebih aman dan mengandung zat
tinggi serta lebih murah. WHO menganjurkan asupan serta 25-30 g/hari.
a. Tujuan diet
Tujuan diet serat tinggi adalah u tuk memberi makanan sesuai
kebutuhan gizi yang tinggi serat sehingga dapat meransang peristaltik
usus agar defekasi berjalan normal.
b. Syarat-syarat diet
Syarat-syarat diet serat tinggi adalah :
a) Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas
b) Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
c) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
e) Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara
kekuatan otot saluran cerna
f) Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar
defekasi. Pemberian minum sebelum makan akan membantu
meransang peristaltik usus.
g) Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang
berasal dari beras tumbuk, beras merah, roti wbole wbeat,
sayuran, dan buah.
10
daun kacang panjang, daun papaya, brokoli, jagung
muda, oyong, pare, kacang panjang, buncis dan
ketimun
Buah-buahan Buah-buahan yang berserat tinggi, seperti jeruk
(dimakan dengan serabutnya), nanas, mangga, salak,
pisang, papaya, sirsak serta buah yang dimakan
dengan kulitnya, seperti apel, anggur, belimbing, pir,
dan jambu biji.
11
j) Bila deberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan
khusus, diet perl disertai suplai vitamin dan mineral, makanan
formula, atau makanan perenteral.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
12
Setelah pembedahan sering terjadi peningkatan ekskresi notrogen dan
natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca bedah.
Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka
tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan
kebutuhan energi, sedangkan luka dan pendarahan meningkatkan kebutuhan
protein, zat besi, dan vitamin c. cairan yang hilang perlu diganti.
1) Diet pra-bedah
Diet prabedah adalah pengaturan makann yang diberikan kepada pasien
yang akan menjalani pembedahan.
Pemberian diet prabedah tergantung pada:
(1) Kedaan umum pasien, apakah normal atau tidak dalam hal
status gizi, gula darah, tekanan darah, ritme jantung, denyut
nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh.
(2) Macam pembedahan: (a). Bedah minor atau bedah kecil, seperti
tindakan insisi, ekstirpasi, dan sirkumsisi atau khitan. (b). bedah
manyor atau bedah besar, yang dibedakan dalam bedah saluran
cerna (lambung, usus halus, dan usus besar) da bedah diluar
saluran cerna (jantung, ginjal, paru, saluran kemih, tulang, dan
sebagainya).
(3) Sifat operasi : segera dalam keadaan darurat atau cito, sehingga
pasien tidak sempat diberi diet prabedah. Berencana atau elektif.
Pasien disiapkan dengan pemberian diet prabedah sesuai status
gizi dan macam pembedahan.
(4) Macam penyakit: (a). Penyakit utama yang membutuhkan
pembedahan adalah penyakit saluran cerbna, jantug, ginjal,
sluran pernpasan, dan tulang. (b). penyakit penerta yang dialami,
misalnya penyakit diabetes melitus, jantung, dan hipertensi.
a. Tujuan diet pra-bedah
Tujuan diet pra-bedah adalah untuk mengusahakan
agar status gizi pasien dalam keadaan optimal pada suatu
pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi
stres dan pnyembuhan luka.
b. Syarat diet
Syarat- syarat diet pra-bedah adalah:
13
a) Energi.
b) Protein
14
f) Mineral cukup. Bila perlu ditambahkan dalam bentuk
suplemen.
g) Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan
saluran cerna atau klisma, sehingga tidak
mengganggu proses pembedahan (tidak buang air
besar atau air kecil di meja operasi).
2) Diet Pasca-bedah
Diet pasca bedah adalah makanan yang diberikan kepada
pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah
pembedahan tergantng pada macam pembedahan dan jenis penyakit
penyerta.
a. Tujuan diet pasca-bedah
Tujuan diet pasca-bedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
penigkatan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut: (1)
memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein). (2) mengganti
kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain. (3)
memperbaiki ketidak seimbangan elektrolit dan cairan.
b. Syarat diet
Diet pasca-bedah adalah memberikan makanan secara bertahap
mulai dari bentu cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan
dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan
keadaan pasien seperti: (1) pasca-bedah kecil. Makan diusahakan
secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal. (2) pasca-bedah
besar makanan diberikan secara berhati-hati sesuai dengan
kemampuan pasien untuk menerimanya.
15
Tujuan diet luka bakar adalah untuk mempercepat penyembuhan
dan mencegah terjadinya gangguan metabolik serta mempertahankan
status gizi secara optimal selama proses penyembuhan, dengana cara :
a) Mengusahakan dan mempercepat jaringan yang rusak.
b) Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negative
c) Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia
d) Mencegah terjadinya gejala-gejala kekrangan zat gizi micro
b. Syarat diet
Syarat-syarat diet luka bakar adalah:
a) Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi
internal dini (NED)
b) kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan
luas luka bakar, yaitu: (a). Merurut curreri: 25 kkal/kg BB aktual + 40
kkal x % luka bakar. (b). menurut asosiasi dietetik australia
berdasarkan % luka bakar.
c) Protein tinggi, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total
d) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
e) Krbohidrat sedang yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total
f) Vitamin di berikan di atas angka kecukupan gizi (G) yang di
anjurkan, untuk membantu mempercepat perumbuhan.
g) Mineral tinggi, terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium,
fosfor, dan magnesium.
h) Cairn tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangn cairan dan elektrolit
secara intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan di tujukan
untuk mengganti cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Bahan makanan Tidak Dianjurkan
16
Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan
(sampai trisemester II) yang ditandai dengan rasa mual dan muntah yag
berlebihan dalam waktu relatif lama.
a. Tujuan Diet Hiperemesis
a) Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis.
b) Secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi
yang cukup.
b. Syarat diet Hiperemesis
a) Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi normal
b) Lemak rendah, yaitu < 10% dari kebutuhan energi total
c) Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
d) Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan
disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
c. Makan yang tidak dianjurkan
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III
makanan yang meransang saluran cerna dan berbumbu tajam, bahan
makanan mengandung alcohol, kopi, dan mengandung zat tambahan (
pengawet, pewarna, dan bahan penyedap ).
2) Diet Preeklampsia
Preeklampsia merupakan sindroma yang terjadi pada saat
kehamilan masuk pada minggu kedua puluh dengan tanda dan gejala
seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat (karena
edema), mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, nyeri
lambung, oliguria, gelisah, dan kesadaran menurun. Cirri khas diet ini
adalah memperhatikan asupan garam dan protein.
a. Tujuan Diet Preeklampsia
a) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
b) Mencapai dan mempertahankan tekanan darah normal
c) Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
d) Mencapai keseimbangan nitrogen
e) Menjaga agar penambahan berat bada tidak melebihi normal
f) Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor resiko lain atau
penyulit baru pada saat kehamila atau setelah melahirkan.
b. Syarat diet Preeklampsia
17
a) Energi dan zat gizi cukup
b) Gara diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi
garam atau air.
c) Protein tinggi (1 -2 g/kg berat badan)
d) Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh
tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
e) Vitamin cukup; vitamin C dan diberikan sedikit lebih tinggi
f) Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
g) Bentuk makanan sisesuaikan dengan kemampuan makan pasien
h) Cairan diberikan 2500 l sehari.
18
lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energy total) dalam bentuk mudah
dicerna. Diet Hati III perpindahan dari Diet Hati II atau dari pasien
hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis serum/B) dan sirosis
hati yang nafsu makanya telah membaik, telah dapat menerima protein,
dan tidak menunjukan gejala sirosis hati aktif.
a. Tujuan Diet
a) Eningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan
lebih lanjut atau meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa
b) Mencegah katabolisme protein
c) Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat
badan bila kurang
d) Mencegah atau mengurangi asites, farises esofagus, dan
hipertensi portal.
e) Mencegah koma hipatik
b. Syarat diet
a) Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang
diberikan bertahap sesuai dengan kemampuan pasien, yaitu 40-
45 kkal/kg BB.
b) Lemak cukup yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam
bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi.
c) Protein agak tinggi yaitu 1,25-1,5 g/kg BB agar terjadi
anabolisme protein
d) Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.
e) Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan asites
f) Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada kontra indikasi
g) Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau
makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna
c. Bahan makan yang dibatasi dan Bahan makanan tidak di anjurkan
Bahan makanan yang dibatasi Bahan makanan Tidak Dianjurkan
19
lobak, ketimun, durian, dan
nangka.
20
f) Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa
kembung dan tidak nyaman
c. Bahan makan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan yang tidak dianjurkan diet penyakit kandung
empedu adalah semua makanan dan daging yang mengandung
lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi,
kacang merah, kol, sawi, lobok, ketimun, durian, dan nangka.
21
d) Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total
yaitu 60-70%.
e) Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu.
f) Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
g) Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat
larut air yang terdapat dalam sayur dan buah.
h) Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang
sehat, yaitu 3000 mg/hari.
i) Cukup vitamin dan mineral
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
22
Minuman Berbagai minuman bersoda
dan beralkohol
Sumber karbohidrat Beras terutama beras Produk makan jadi: pie, cake,
tumbuk/beras merah, croissant, pastries, biskut,
pasta, macaroni, roti krekers berlemak, dan kue-kue
tinggi serat, (wbole berlemak lain.
wbeat bread), cereal, ubi,
kentang, kue batuan
sendiri dengan
23
menggunakan sedikit
minyak/lemak tak jenu
Sumber protein Ikan, unggas tampa kulit, Daging gemuk, daging
daging kurus, putih telur, kambing,daging babi, jeroan,
susu skim, yogburt otak, sosis, sardine, kuning
rendah lemak, dan keju telur, (batasi hingga 3 btr/
rendah lemak minggu), susu wbole, susu
kental manis, krim youburt dari
susu penuh, keju, dab es krim
Sumber protein nabati Tempe, tahu dan Di masak dengan santan dan
kacang-kacangan digoreng dengan minyak
jenuh, seperti kelapa dan
kelapa sawit
Sayuran Semua sayuran dalam Sayuran yang dimasak
bentuk segar, sirebus, dengan mentega, minyak
dikukus, disetup, ditumis kelapa, atau minyak sawit dan
dengan minyak jagung, santan kental
minyak kedelai atau
margarine tampa garam
yang dibuat dari minya
tdak jenuh ganda;
dimasak dengan santan
encer
Buah-buahan Semua buah dalam Buah yang diawet dengan
betuk segar atau bentuk gulaseperti buah kaleng dan
jus bauh kering
Lemak dan minyak Minyak jagung, kedelai, Minyak kelapa, minyak kelpa
kacang tanah, bunga sawit, mentega, margarine,
matahari, wijen, kelapa, santan, kerim, lemak
margarine, tapa garam babi/lard, bacon, cocoa
yang dibuat dari minyak mentega, mayones dan
tidak jenuh gandah, dressing dibuat dengan telur.
mayones dan salad
dressing tampa garam
yang dibuat dari minyak
jenih gandah.
24
2) Diet Penyakit Jantung
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan dimana
jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan
fungsi secara normal.
a. Tujuan diet
a) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja
jantung
b) Menurutkan berat badan bila terlalu gemuk.
c) Mecegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
b. Syarat diet
a) Energi cukup, untuk mencapai da mempertahankan berat
badan normal
b) Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB
c) Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total, 10 %
berasal dari lemak jenuh dan 10-15% lemak tidak jenuh
d) Kolesterol rendah terutama jika disertai denagan dislipidemia
e) Vitamin dan mineral cukup
f) Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau edema.
g) makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
h) Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
i) Cairan cukup, + 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
j) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit,
diberikan dalam porsi kecil.
k) Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat
diberikan tambahan berupa makanan enteral, perenteral, atau
suplemen gizi.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat Besar ditim atau disaring; Makan yang mengadung gas
roti, kentang, macaroni, atau alcohol, seperti ubi,
biscuit, tepung singkong, tape dingkong, dan
besar/terigu/sagu tape ketan
aren/sagu ambon,
kentang, gula pasir, gula
merah, madu, dan sirup
25
Sumber protein Daging sapi, ayam Daging sapi, ayam yang
dengan lemak rendah; berlemak; gajih, sosis, ham,
ikan, telur, susu rendah hati, limpa, babat, otak,
lemak dalam jumlah yang kepiting, dan kerang-
ditentukan kerangan; keju dan susu
penuh
Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering Kacang-kacangan kering yang
seperti; kacang kedelai mengandung lemak cukup
adan hasil olahanya, tinggi seperti kacang tanah,
seperti tahu dan tempe kacang mente, dan kacang
bogor
Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang
mengadung gas, seperti: mengandung gas seperti; kol,
bayam, kankung, kacang kembang kol, lobok, sawi, dan
buncis, kacang pajang, nangka muda
wortel, tomat, labu siam,
dan tauge
Buah-buahan Semua buah-buahan Buah-buhan yang mengadung
segar, seperti; pisang alcohol atau gas seperti,
papaya, jeruk, apel, durian dan nangka matang
melon, semangka, dan
sawo
Lemak dan minyak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa dan minyak
kedelai, margarine, kelapa sawit, santan kental
mentengah, dalam
jumlah terbatas dan tidak
untuk menggoreng tetapi
untuk menumis; kelapa
atau santan encer dalam
jumlah terbatas
Minuman Teh encer, coklat, sirup The/kopi kental, minuman
yang mengandung soda dan
alcohol seperti bird an wiski
Bumbu Semua bumbu selain Lombok, cabe rawit, dan
bumbu tajam dalam bumbu-bumbu lain yang tajam
jumlah terbatas
26
3) Penyakit stroke
Stroke atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan
pada bagian otak yang terjadi bila pembuluh darah yang membawa
oksigen dan zat-zat gizi ke bagian otak tersumbat atau pecah.
a. Tujuan diet
a) Memberikan makanan secukupnya ntuk memeuhi kebutuhan
gizi pasien dengan memperhatikan keadaan dan komplikasi
penyakit
b) Memperbaiki keadaan stroke, seperti disvagia, pneumonia,
kelainan ginjal, dekubitus.
c) Mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit
b. Syarat diet
a) Energi cukup yaitu 25-45 kkal/kgBB.
b) Protei cukup, yaitu 0,8-1 g/kg BB.
c) Lemak cukup, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu 60-70% dari kebutuhan energi total
e) Vitamin cukup, terutama vitamin A, riboflavin, , asam folat, , C,
dan E.
f) Mineral cukup, terutama kalsium, magnesium, dan kalium.
g) Serat cukup, untuk membatu menurunkan kadar kolestrol darah
dan mencegah konstipasi.
h) Cairan cukup, yaitu 6-8 gelas/hari, kecuali pada keadaan
edema dan asites, cairan di batasi.
i) Bentuk makanan di sesuaikan keadaan pasien.
j) Makanan di berikan dalam porsi kecil dan saring.
c. Bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan
Bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
27
bihun, roti, biscuit, dan
kue kering
Sumber protein Daging sapid an yam tak Daging sapi dan ayam
berlemak, ikan, telur berlemak, jerohan, otak, hati,
ayam, susu skim, susu ikan banyak duri, susu penuh,
penuh dalam jumlah keju, es krim, dan prodak
terbatas olahan protein hewani yang
diawet seperti; daging asap,
ham, bacam, dendeng dan
kornet
Sumber protein nabati Semua kacang-kacangan Pindakas dan semua produk
dan produk olahan yang olahan kacang-kacngan yang
dibuat dengan garam diawet dengan garam natrium
dapur, dalam jumlah atau digoreng
terbatas
Sayuran Sayuran berserat sedang Sayuran yang menimbulkan
dimasak, seperti bayam, gas seperti sawi, kol, kembang
kangkung, kacang kol, dan lobak; sayuran
pajang, labu siam, tomat, berserat tinggi, seperti daun
taoge, dan wortel singkong, daun katuk, daun
melinjo dan pare, sayuran
mentah
Buah-buahan Buah segar, dibuat jus Buah yang menimbukan gas
atau disetup seperti seperti nangka dan durian,
pisang, papaya, jeruk, buah yang diawet dengan
mangga, nanas, dan natrium seperti; buah kaleng
jambu biji, (tampa bahan dan asinan
pengawet
Lemak dan minyak Minyak jagung dan Minyak kelapa dan minyak
minyak kedelai, kelapa sawit, margarine dan
margarine dan mentenga mentenga biasa, santan
tampa garam yang kental, krim, dan produk
digunakan untuk goregan
menumis atau setup,
santan encer
Minuman The, kopi, cokelat, dalam The, kopi, cokelat, dalam
jumlah terbatas, dan jumlah terbatas, dan kental
28
encer susu skim dan minuman bersoda dan alkohol
sirup
Bumbu Bumbu yang tidak tajam Bumbu yang tajam seperti
seperti garam (terbatas) marica, cabe, dan cuka yang
gula, bawang merah, mengandung bahan pengawet
bawang putih, jahe, laos, garam natrium, seperti kecap,
asem, kayu manis, dan magi, rerasi, petis, vetsin,
pala soda, dan baking polder
29
2) Diet Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara
mendadak yang terlihat pada penurunan glomerulo filtration rate (GFR)
atau tes kliren kreatinin (TKK) dan terganggunya kemampuan ginjal untuk
mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme.
a. Tujuan diet
a) Memberikan maknan secukupnya tanpa memberatkan fungsi
ginjal.
b) Menurunkan kadar ureun darah.
c) Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
d) Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan
mempercepat penyembuhan wanita.
b. Syarat diet
a) Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/kg
BB.
b) Protei di sesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5
g/kg BB.
c) Lemak sedang, yaitu, 20-30% dari kebutuhan energi total, atau
antara 0,5-1,5 g/kg BB.
d) Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi
jumlah energi yang diperoleh dari protein dan lemak.
e) Natrium dan kalium di batasi bila ada anuria.
f) Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah,
diare, dan urin + 500 ml.
g) Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan di berikan
dalam bentuk formula enteral atau parenteral, tambahkan
suplemen asam folat, vitamin , vitamin C, vitamin A, dan
vitamin K.
c. Makan yang dianjurkan
Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh
diberikan, batasi pengunaan garam apabila ada hipertensi, edema,
dan asites, serta batasi makan sayuran dan buah tinggi kalium bila
ada hiperkalemia.
3) Diet Penyakit Ginjal Kronik
30
Penyakit ginjal kronik (chronic kidnei disease ) adalah keadaan
dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat secaraa
perlahan-lahan (menahun) disebabkan oleh berbagai penyakit ginjal.
a. Tujuan diet
a) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan
kerja ginjal.
b) Mencegah dan menurunkan kadar ureun darah yang tiggi
(uremia).
c) Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
d) Mencegah atau mengurangi progrevisitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus.
b. Syarat diet
a) Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
b) Protein rendah, yaitu 0,6-0,75 g/kg BB.
c) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total.
d) Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total di kurangi
energi yang berasal dari protein dan lemak .
e) Natrium di batasi apabila ada hipertensi, edema, asites,
oliguria, atau anuria.
f) Kalium di batasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia( kalium
darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
g) Cairan dibatasi, sebanyak jumlah urin sehari di tambah
pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (+500 ml).
h) Vitamin cukup, bila perlu di berikan suplemen piridoksi, asam
folat, vitamin C, dan vitamin D.
31
ayam, susu olahanya seperti tempe dan
tahu
Sumber Lemak Minyak jagung, minyak Kelapa, santan, minyak
kacang tanah, minyak kelapa, margarine, mentenga
kelapa sawit, minyak dan lemak hewan
kedelai, margarine, dan
mentedah rendah garam
Sumber vitamin dan Semua sayuran dan Sayuran dan buah tinggi
mineral buah, kecuali pasien kalium pada pasien dengan
dengan hiperkelemia hiperkalemia.
dianjurkan yang
mengandung kalium
rendah/sedang
a. Tujuan diet
a) Tujuan diet gout atritis adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar
asam urat dalam darah dan urin.
b. Syarat diet
a) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
b) Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15 % dari
kebutuhan energi total.
c) Hindari bahan makanan sember protein yang mempunyai
kandungan urin > 150 mg/100g.
d) Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebuutuhan energi total.
e) Karbohidrat dapat di berikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari
kebutuhan energi total.
f) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan.
g) Cairan di sesuaikan dengan urin yang keluar setiap hari.
32
c.
a. Tujuan diet
a) Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan
penyakit serta daya terima pasien.
b) (Mencegah ataau menghambat penurunan berat badan secara
berlebihan.
c) Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.
d) Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap
makanan oleh pasien dan keluarganya.
b. Syarat diet
a) Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg
BB untuk perempuan.
b) Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB.
c) Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.
33
d) Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
e) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C
dan E.
f) Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif
internal.
g) Bila imunitas menurun (leukosit > 10 ul ) atau pasien akan
menjalani kemoterapi agresif, pasien harus mendapat makanan
yang steril.
h) Poirsi makan kecil dan sering diberikan.
c. Pedoman untuk mengatasi masalah makan
a) Bila pasien menderita anoraksia
(1) Dianjurkan makan makanan yang disukai atau dapat
diterima walaupun tidak lapar
(2) Hindari minum sebelum makan
(3) Tekankan bahawah makan adalah bagian penting dalam
proses pengobatan
(4) Olahraga sesuai dengan kemampuan penderita
b) Bila ada perubahan pengecapan
(1) Makan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau
dingin.
(2) Tambahkan bubu makanan yang sesui untuk menambah
rasa
(3) Minuman di berikan dalam bentuk segar seperti sari
buahatau jus
c) Bilah ada kesulitan mengunyah atau menelan
(1) Minuman dengan menggunakan sedotan
(2) Makanan atau minuman diberikan dengan suhu ruang atau
dingin
(3) Bentuk makanan disaring atau cair
(4) Hindari makanan terlalu asam atau asin
d) Bila mulut kering
(1) Makanan atau minuman diberikan dengan suhu ruang atau
dingin
(2) Bentuk makanan cair
(3) Kunyah permen karet atau bard candy
34
e) Bila mual dan muntah
(1) Beri makanan kering
(2) Hindari makanan yang berbau merangsang
(3) Hindari makanan berlemak tinggi
(4) Makan dan minum perlahan-lahan
(5) Hindari makanan dan minuman yang terlalu manis
(6) Batasi cairan pada saat makan
(7) Tidak tiduran setelah makan
a. Tujuan umum
a) Memberikan intervensi gizi secara cepat dengan
mempertimbangkan seluruh aspek dukungan gizi pada semua
tahap dini penyakit infeksi HIV.
b) Mencapai dan mempertahankan berat badan serta komposisi
tubuh yang diharapkan, terutama jaringan otot.
c) Memenuhi semua kebutuhan energi dan semua zat gizi.
d) Mendorong perilaku sehat dan menerapkan diet, olahraga, dn
relaksasi.
b. Tujuan khusus
a) Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual,dan mutah.
b) Meingkatkan kemampuan untuk memusatkan perhatian, yag
terlihat pada: pasien dapat di bedakan antara gejala anoreksia,
perasaan kenyang, perubahan indra pengecap, da kesulita
menelan.
c) Mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
d) Mencegah penuruna berat badan yang berlebihan (terutama
jaringan otot).
35
e) Memberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang
adekuat sesuai dengan kemampuan makan dan jenis terapi
yang diberikan.
c. Syarat diet
a) Energi tinggi, pada perhitugan kebutuhan energi, diperhatikan
faktor sres, aktivitas fisik, dan kenaikan suhu tubuh.
b) Protein tinggi yaitu 1,1-1,5 g/kg BB untuk memelihara dan
mengganti jaringan sel tubuh yang rusak.
c) Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
d) Vitamin dan mineral tinggi, yaitu 1 kali ( 150%) angka keukupan
gizi yang dianjurkan (AKG), terutama vitamin A, , C, E, folat,
kalsium, magnesium, seng, dan selenium.
e) Serat cukup, gunakan serat yang mudah cerna.
f) Cairan cukup, sesuai dengan keadaan pasien.
g) Elektrolit.
h) Bentuk makanan di modifikasi sesuai dengan keadaan pasien.
i) Makanan di berikan dalam porsi kecil da sering.
j) Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara
mekanik, termik, maupun kimia.
36
buncis, kacang panjang
dan tomat
Buah-buahan Papaya, pisang, jeruk, Buah-buahan yang
apel, dan sebagainya menimbulkan gas seperti
nangka dan durian
Minuman Sirup, the, dan kopi Minuman bersoda dan
mengandung alcohol
37
c) Lemak rendah 10-15% dari kebutuhan energy total
d) Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatakan
secara bertahap
e) Cairan cukup, terutama bila ada muntah
f) Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam
(disesuikan dengan daya terima perorangan)
g) Laktosa renda bila ada gejala intoleransi laktosa; umumnya tidak
dianjurkan menum susu terlalu banyak.
h) Makan secara perlahan di lingkungan tenang.
i) Ada fase akut dapat diberikan makanan parenteral seja selama 24-
48 jam untuk member istirahat pada lambung
38
banyak serat dan tidak tinggi searat dan menimbulkan
menimbukan gas gas seperti singkong, kacang
dimasak: bayam, bit, labu panjang, kol, lobak, sawi, dan
siam, labu kuning, wortel, asparagus
tomat direbus, dan
ditumis
Buah-buahan Papaya, pisang, jeruk Buah yang tinggi serat dan
manis, sari buah, pir dan atau dapat menimbukan gas
peach dalam kaleng seperti jambu biji, nanas, apel,
kedondong, durian, nangka;
buah yang diawetkan
Lemak Margarine, dan mentega, Lemak hewan, satan kental.
minyak untuk menumis
santan encer.
Minuman Sirup teh Minumana yang mengandung
soda dan alcohol, kopi, ice
cream
Bumbu Gula, garam, vetsin, Lombok, bawang, merica,
kunci, kencur, jahe, cuka, dan sebagainya yang
kunyit, terasi laos, salam, tajam
sereh
39
BAB III
KESIMPULAN
Diet adalah sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi
makan untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan berat badan yang ideal.
Diet penyakit adalah salah satu usaha mengatur pola makan yang sehat dengan
penyakit yang di derita agar cepat menuju angka kesembuhan dan mencegah penyakit itu
kembali lagi.
40
DAFTAR PUSTAKA
41