BST Skabies Revisi
BST Skabies Revisi
SKABIES IMPETIGENISATA
Oleh:
Sari Mustika, S.Ked (G1A218015)
Pembimbing:
dr. Rini Chrisna, M.Ked, Sp.DV**
SKABIES IMPETIGENISATA
Oleh:
Sari Mustika, S.Ked
G1A218015
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa
sebab karena rahmatnya, tugas kasus atau Bed Site Teaching (BST) yang berjudul
“Skabies Impetigenisata” ini dapat terselesaikan. Tugas ini dibuat agar penulis
dan teman – teman sesama koass periode ini dapat memahami tentang diagnosis,
komplikasi, dan pengobatan dari kasus ini.
Penulis
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
Jl. SK. Rd Syahbudin No. Kec. Kota baru – Jambi Telp. (0741) 670459
STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : An.M
Umur : 5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : RT. 07 Mayang Mangurai
Pekerjaan :-
Status Pernikahan : -
Suku Bangsa : Melayu
Hobi : Bermain
2. Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
H. Abdul Manap pada tanggal 27 Februari 2020
A. Keluhan Utama
Tampak Ruam berwarna kemerahan yang terasa gatal di telapak
tangan kiri dan sela jari kiri sejak 1 minggu SMRS
B. Keluhan Tambahan
Ruam terasa nyeri (+)
C. Riwayat Perjalanan Penyakit
± 2 minggu yang lalu, kakak pasien datang dari pesantren, kakak
pasien mengalami keluhan serupa,yakni muncul ruam kemerahan di
sela jari dan selangkangan, kakak pasien lalu di bawa ke puskesmas
dan diberikan obat lalu membaik.
± 1 minggu yang lalu, Pasien datang dengan keluhan tampak ruam
kemerahan dan terasa gatal di daerah telapak tangan dan sela-sela
jari tangan kiri, Ayah pasien mengatakan pasien sering menggaruk
tangannya saat malam hari, sehingga pasien susah tidur saat malam
hari,keluhan juga disertai timbul benjolan berisi air di daerah sekitar
ruam dan os menggaruk benjolan tersebut sehingga menyebabkan
timbul luka pada daerah tersebut. Luka tersebut dirasakan pedih dan
seperti melepuh lalu mengelupas. Keluhan ruam dan gatal juga
dialami oleh ayah dan ibu pasien, riwayat digigit serangga (-),
riwayat gatal-gatal apabila berkontak dengan bahan yang menempel
pada kulit (-). Ayah pasien sudah membawa pasien berobat ke
puskesmas dan diberikan Amoxicilin namun tidak membaik, ayah
pasien juga sudah pernah mengoleskan salep ketepeng pada luka
pasien namun keluhan tidak berkurang.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan yang serupa : (-)
Riwayat alergi : (-)
Riwayat sakit kulit lain : (-)
Riwayat Diabetes Melitus (-)
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluhan yang sama dikeluarga (+), ditemukan pada
ayah,ibu, dan kakak pasien.
F. Riwayat Sosial Ekonomi
- An.M tinggal bersama ayah dan ibu nya, An.M sehari-hari lebih
sering menghabiskan waktu diluar rumah.
3. Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis
1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
2. Tanda Vital :
Kesadaran: Compos Mentis RR : 22 x/i
Suhu : 37 oC
3. Kepala :
a. Bentuk: Normocepal
b. Mata : Refleks cahaya (+), pupil isokor, infeksi pada mata
(-)
c. THT : Lesi kulit (-), Infeksi pada mulut (-), infeksi faring
(-), infeksi tonsil (-)
d. Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-), lesi kulit (-)
4. Thoraks :
a. Jantung : Bunyi jantung I/II regular, Murmur (-/-), Gallop (-)
b. Paru : Bunyi napas vaskuler (+/+), Ronkhi (-/-),
Wheezing (-/-)
5. Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan dan tidak terdapat keluhan
6. Ekstremitas
a. Superior : Lesi kulit (+), edema (-)
b. Inferior : Lesi kulit (-), edema (-)
B. Status Venerologi
Tidak dilakukan pemeriksaan dan tidak terdapat keluhan.
C. Status Dermatologi
Regio Palmar sinistra
a. Inspeksi
Lokasi : Regio Palmar medial
sinistra
Efloresensi:ekskoriasis,
eritematosa,bulat, berukuran lebar
±1 cm panjang ±0,5cm, soliter,
regional, permukaan dilapisi oleh
skuama berwarna keputihan,
daerah disekitar tidak terdapat
kelainan
Regio Interphalang
II,III Sinistra
4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang,
5. Diagnosis Banding
1. Scabies impetigenisata
2. Impetigo Bulosa
3. Dermatitis Atopik
6. Diagnosis Kerja
Skabies Impetigenisata
7. Terapi
A. Medikamentosa
Topikal : Krim permethrin 5% untuk satu kali pemakaian, di oleskan tipis
pada seluruh tubuh kecuali di kepala dan wajah, selama 8-10 jam pada
malam hari sebelum tidur kemudian dicuci keesokan harinya. Bila belum
terdapat perbaikan diulangi setelah 1 minggu pengobatan
Sistemik : Cetirizine sirup 1 x 5mg, Per hari selama 7 hari jika gatal
diminum pada malam hari
B. Non Medikamentosa
Menjelaskan penyakit yang diderita pasien,
Menjelaskan cara minum obat dan cara menggunakan obat oles yang
benar,
Meningkatkan kebersihan tubuh, menghindari kelembaban tubuh dan
keringat yang berlebihan,
Mengganti pakaian yang telah basah oleh keringat, dan hindari
menggunakan pakaian yang sempit.
Mencuci pakaian, handuk, sprei dengan air panas,
Gunakan handuk sendiri dan jangan menggunakan pakaian orang lain,
Menjemur kasur dan mengganti sprei yang ada di asrama,
Menghindari kontak langsung dengan penderita scabies,
Keringkan bagian lipat tubuh dan bercak lalu oleskan dengan salep.
8. Prognosis
- Quo ad vitam : ad bonam
- Quo ad functionam : ad bonam
- Quo ad sanationam : ad bonam
9. Pemeriksaan Anjuran
a. Kerokan kulit
Papul atau terowongan yang baru dibentuk dan utuh ditetesi dengan
minyak mineral atau KOH, kemudian dikerok dengan skalpel steril
untuk mengangkat atap papul atau terowongan. Hasil kerokan
diletakkan pada gelas obyek dan ditutup dengan kaca tutup, lalu
diperiksa di bawah mikroskop. Hasil positif jika tampak tungau,
telur, larva, nimfa atau skibala.
b. Mengambil tungau dengan jarum
Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan
kedalam terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke
ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, Tungau terlihat
pada ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan.
Cara ini mudah dilakukan tetapi memerlukan keahlian tinggi.
c. Burrow ink test
Identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara mewarnai daerah
lesi dengan tinta hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta cina,
dibiarkan selama 20-30 menit. Setelah tinta dibersihkan dengan
kapas alkohol, terowongan tersebut akan kelihatan lebih gelap
dibandingkan kulit di sekitarnya karena akumulasi tinta didalam
terowongan. Tes dinyatakan positif bila terbetuk gambaran
kanalikuli yang khas berupa garis menyerupai bentuk zig zag.
d. Uji tetrasiklin
Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam
kanalikuli. Setelah dibersihkan, dengan menggunakan sinar
ultraviolet dari lampu Wood, tetrasiklin tersebut akan memberikan
fluoresensi kuning keemasan pada kanalikuli.
Pada impetigo bulosa dapat dilakukan pemeriksaan untuk menunjang
diagnosis yaitu: