TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan kasus
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 65 tahun.
Agama : Islam.
Pendidikan : SMA.
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia.
Golongan Darah :A
No Medrec : 082816
Umur : 35 Tahun.
30
Jenis Kelamin : Perempuan.
Agama : Islam.
Pendidikan : SMA.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Mual
31
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat dengn penyakit
yang sama diabetes mellitus pada tahun 2013, namun setelah
perawatan dan dikatakn sembuh, pasien tidak melakukan kontrol.
Pasien mengatakan jika mengalami batuk, pilek pasien memiliki
kebiasaan minum obat warung seperti ultraflu. Pasien mengatakan
sering minum-minuman bersoda seperti sprite.
32
No Aktivitas Sebelum masuk RS Sesudah masuk RS
Frekuensi ± 2000 cc ± 2250 cc
Jumlah Air putih Air putih
Jenis Tidak ada Tidak ada
Diit Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada Minuman bersoda
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1 x serhari 2 x selama di RS
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning khas Kuning khas
Bau Khas feses Khas feses
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Frekuensi 4-6 x sehari 6-7 x sehari
Warna Kuning khas Kuning khas
jumlah 1500 cc ±1750 cc
Keluhan Tidak ada Sering berkemih
pada saat malam hari
3. Istirahat tidur
a. Siang
Kualitas Nyenyak Kurang nyenyak
Kuantitas 2 jam ± 1 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Malam ± 5 jam
Kualitas Nyenyak Nyenyak
Kuantitas 6-7 jam jam
Keluhan Tidak ada Sering berkemih
malam hari
4. Personal hygiene
33
No Aktivitas Sebelum masuk RS Sesudah masuk RS
a. Mandi 2 x / hari 1 x sehari (seka)
Output :
BAK 1750 cc
IWL 1140 cc
2890 cc
Input – output =
+ 1663
34
d. Pengkajian fungsional (Gordon)
No Aktivitas Mandiri (1) Ketergantungan (0) Skor
1. Mandi Mandi tidak dapat 0
dilakukan sendiri
atau harus ada yang
membantu
2. Memakai Memakai baju 0
baju memerlukan bantuan
karena tangan
terpasang infus
3. Toileting Pasien mampu 1
berpindah ke
toilet sendiri
4. Berpindah Mampu berpindah 1
tempat tempat dari
tempat tidur ke
kursi sendirian
5. Kontinensia Dapat 1
mengendalikan
keinginan untuk
BAB dan BAK
35
Ya 15
3. Alat bantu jalan 0
Bedrest atau di bantu perawat 0
Penopang, tongkat/walker 15
Furnitur 30
4. Memakai terapi lock heparin / Tidak 0 25
intravena Ya 25
Cara berjalan / pindah 10
Normal/ bedrest/immobilisasi 0
Lemah 10
Tergantung 20
5. Status mental 0
Orientasi sesuai kemampuan 0
diri
Lupa keterbatasan 15
Total skor 35
Definisi resiko :
Pasien tidak beresiko (0-24), resiko rendah atau sedang (25-45),
resiko tinggi (>45)
Keterangan : pasien resiko rendah atau sedang
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
a) Penampilan : Bersih, berpenampilan
seperti wanita
2) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 100 / 70 mmHg
b) Nadi :
1). Frekuensi : 90 x/menit
2). Area : Arteri radialis
3). Irama denyut nadi : Reguler
4). Kualitas denyut nadi :+4
36
5). Konfigurasi atau ciri denyutan :
6). Volume denyut nadi :
c) Respirasi : 18 x/menit
d) Suhu : 36,5OC
3) Antropometri
a) Lingkar kepala : 52 cm
b) BB sebelum sakit : 78 kg
c) BB sesudah sakit : 76 kg
d) TB : 170 cm
e) IMT : BB = 76 = 26,3 (Status gizi normal)
(TB)2 (2,89)
4) Sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris ditandai dengan letak septum nasal berada
ditengah, mukosa hidung lembab, tidak terdapat sekret, distribusi
rambut hidung merata, tidak terdapat pembengkakan polip, tidak
ada pernafasan cuping hidung, kepatenan jalan nafas baik, tidak
ada nyeri tekan pada sinus frontalis dan sinus maksilaris, trakhea
berada ditengah, bentuk dada simetris, taktil premitus getarannya
sama antara dada kanan dan dada kiri, ekspansi paru mengembang
dengan seimbang antara kiri dan kanan, tidak terlihat adanya
penggunaan otot bantu pernafasan, pada pemeriksaan auskultasi
bunyi nafas di trakhea bronchial yaitu terdengar nyaring dengan
hembusan yang lembut, bunyi bronkhial di dengar di bagian
manubrium sterni terdengar ekspirasi lebih panjang dari pada
inspirasi, bunyi bronkovesikuler di dengar dibagian ICS 1 atau 2
terdengar inspirasi sama dengan ekspirasi, dan di alveolus
terdengar alveolar dengan ekspirasi lebih pendek dari inspirasi,
tidak terdapat bunyi nafas tambahan seperti ronchi atau whezing,
irama pernafasan reguler, pada saat perkusi area kanan paru ICS 1-
6 terdengar resonan, area paru kiri terdengar suara resonan pada
ICS 1-2.
37
5) Sistem kardiovaskuler
Warna bibir merah muda/tidak sianosis (kebiruan), Konjungtiva
berwarna merah muda tidak anemis, Cafillary Refill Time (CRT)
normal kembali dalam 2 detik, kulit tidak sianosis, tidak terdapat
peningkatan vena jugularis dengan panjang 4 cm, tidak tampak
adanya clubbing finger, tidak terdapat edema pada ekstremitas atas
dan ekstremitas bawah, tidak terdapat pembesaran jantung, teraba
denyut nadi di iktus kordis dan di nadi radialis teraba sama, bunyi
jantung S1 terdengar jelas di ICS 5 midklavikula sinistra dan S2
terdengar jelas di ICS 2 dextra di katup mitral dengan bunyi murni
reguler (lub dup), tidak terdapat bunyi tambahan seperti galop dan
murmur, bunyi jantung dullnes (pekak) pada saat di perkusi di ICS
3-5 dada kiri, arteri radialis teraba normal, denyut nadi teraba dan
denyut nadi disemua arteri sama, irama nadi teratur.
6) Sistem gastrointestinal
Bentuk bibir simetris, warna bibir merah muda, bibir tampak
kering, tidak terdapat stomatitis, tidak terdapat pembengkakan pada
gusi, jumlah gigi lengkap dengan jumlah 32 gigi, tidak terdapat
karies gigi, tidak terdapat nyeri saat menelan, ovula berada
ditengah, lidah bersih berwarna merah muda, tidak terdapat
pembesaran tonsil, bentuk abdomen simetris, frekuensi bising usus
8 x/menit, tidak terdapat pembesaran hepar, pankreas dan ginjal.
7) Sistem perkemihan
letak uretra normal berada di tengah, tidak terdapat pembekakan
ginjal baik kanan maupun kiri, tidak ada nyeri tekan pada saat
dilakukan palpasi ginjal, tidak terdapat nyeri pada saat dilakukan
perkusi ginjal, tidak teraba adanya distensi kandung kemih.
8) Sistem muskuloskeletal
a) Leher
38
Leher simetris berada di tengah-tengah antara bahu kanan dan
bahu kiri, mampu melakukan mobilisasi gerakan aktif maupun
pasif, kekuatan otot leher 5.
b) Punggung
Betuk tulang punggung normal (tidak lordosis, skoliosis dan
kifosis).
c) Ekstremitas atas
Bentuk simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
edema, akral hangat, jumlah jari tangan lengkap 10 jari, 5 jari
kanan dan 5 jari kiri, tangan pasien dapat melakukan mobilisasi
dengan bebas untuk melakukan gerakan aktif atau pasif (fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi, pronasi, supinasi), terdapat
infus RL 20 gtt/menit pada tangan sebelah kiri, kekuatan otot
4 4
d) Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
edema dan varises, jumlah jari lengkap 10 jari, 5 jari kanan dan
5 jari kiri, kaki pasien dapat melakukan mobilisasi dengan
bebas untuk melakukan gerakan aktif atau pasif (fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi), kekuatan otot 4 4
9) Sistem integumen
Warna kulit kuning langsat, warna kulit merata pada seluruh tubuh,
distribusi rambut merata, kuku tampak bersih, keadaan kulit kepala
bersih, rambut tampak bersih tidak ada ketombe, struktur kulit
lembab, akral teraba hangat, turgor kulit normal kembali dalam
waktu kurang dari 2 detik.
10) Sistem persyarafan
a) Keadaan umum
Kualitas : Compos mentis
39
Glasglow Coma scale (GCS) : 15
40
Fungsi penciuman pasien baik, pasien dapat mencium dan
membedakan bau kayu putih dan kopi dengan mata
tertutup.
(2) Nervus II (optikus)
Penglihatan pasien tidak terdapat masalah, pasien dapat
membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm, dan
lapang pandang baik.
(3) Nervus III (okulomotoris), IV (Trochlearis), VI (Abdusen)
Pasien mampu menggerakan bola matanya ke 8 arah mata
angin, pupil miosis pada saat terkena cahaya, bentuk pupil
isokor.
(4) Nervus V (trigeminus)
Pasien dapat mengunyah dengan baik, pasien dapat
menggerakan rahangnya kedepan, samping kiri dan kanan.
Pasien dapat merasakan sensori di kedua pipi, dahi, hidung
dan dagu.
(5) Nervus VII (fasialis)
Pasien dapat mengangkat alis mata dengan simetris, pasien
dapat megerutkan dahinya, pasien dapat mengembungkan
pipinya, dan menunjukan giginya dengan senyum yang
simetris antara kiri dan kanan. Pasien dapat membedakan
rasa manis dan asin di 2/3 posterior lidah.
(6) Nervus VIII (auditorius)
Fungsi pendengaran pasien baik terbukti pasien dapat
menjawab setiap pertanyaan perawat tanpa harus
mengulang pertanyaannya. Test rinne baik karena hantaran
udara lebih panjang dari pada hantaran tulang, test webber
baik karena hantaran telinga kanan dan kiri seimbang, tidak
ada lateralisasi bunyi di telinga kanan atau telinga kiri dan
swabach baik karena bunyi antara pasien dan pemeriksa
sama.
41
(7) Nervus IX (glosofaringeus)
Tidak dilakukan pemeriksaan rasa pahit di 1/3 posterior
lidah, terdapat reflek muntah saat lidah ditekan dengan
menggunakan tongue spatel.
(8) Nervus X (vagus)
Reflek menelan baik, ovula berada ditengah dan bergerak
terangkat ke atas ketika pasien mengatakan “aaaaa”.
(9) Nervus XI (assesorius)
Pergerakan kepala dan bahu normal, pasien dapat menahan
tekanan saat menoleh kesamping kanan dan kiri, pasien
dapat mengangkat atau menggerakan bahu kanan dan kiri,
pasien dapat melakukan rotasi kepala.
(10) Nervus XII (hipoglosus)
Gerakan lidah normal, pasien dapat menggerakan lidah
kesegala arah.
d) Pemeriksaan motorik
Tonus otot terjadi kontraksi hasilnya baik dan normal, mass
otot tidak mengalami atropi atau normal tidak ada kelainan
pada pemeriksaan motoric.
42
pasien dapat merasakan dan membedakan sentuhan tajam
dan halus.
(3) Diskriminasi
Stereognosis
Pasien dapat menebak pulpen yang digenggamkan pada
telapak tangan pasien dengan kedua mata tertutup.
Graphestesia
Pasien dapat menebak angka 2 yang dituliskan oleh
pemeriksa di kedua telapak tangan pasien dengan kedua
mata pasien tertutup.
Two point stimulation
Pasien dapat menebak 2 buah titik yang di buat di
telapak tangan pasien dengan kedua mata yang tertutup.
f) Test fungsi serebelum
Pasien tidak mengalami gangguan keseimbangan ketika
berjalan dan tidak mengalami gangguan dalam berkomunikasi.
g) Test fungsi reflek
(1) Reflek Fisiologis
Reflek bisep : ++/++
Reflek trisep : ++/++
Reflek brachioradialis : ++/++
Reflek patella : ++/++
Reflek achiles : ++/++
(2) Reflek patologis
Reflek babynski : -/-
h) Test rangsang meningeal
Kaku kuduk :-
Brudzinski 1-4 :-
Kerning sign :-
11) Sistem endokrin
43
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri
pada kelenjar tyroid. Wajah berbentuk oval (tidak moonface),
tangan dan kaki pasien tidak ada tanda-tanda akromegali. Tidak
teraba pembesaran pankreas, tidak ada keluhan dan kelinan
12) Sistem reproduksi
Tidak terdapat adanya massa/benjolan pada payudara pada saat
dilakukan pemeriksaan, areola mamae normal berada di tengah
serta menonjol keluar, terdapat bulu diketiak. Tidak dilakukan
pemeriksaan genetalia dan anus, namun pasien mengatakan tidak
ada masalah dan keluhan pada genetalia dan anusnya, bulu di
genetalianya tumbuh. Pasien menstruasi dari usia 15 tahun dengan
frekuensi 1 bulan sekali selama ± 6-7 hari.
g. Aspek psikologis
1) Status emosi
Pasien terlihat tenang, emosi pasien stabil, di lihat dari responnya
yang kooperatif pada saat di periksa oleh perawat dan dokter.
2) Pola koping
Pasien mengatakan jika ada masalah selalu dibicarakan dengan
keluarganya dan pasien mempunyai pola koping yang baik.
3) Gaya komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia,
pasien juga berkomunikasi dengan kooperatif dan pasien cukup
terbuka dalam mengungkapkan perasaannya serta menerima
masukan dari orang lain.
4) Konsep diri
a) Gambaran diri
Pasien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya,
pasien mengatakan bahwa dirinya mensyukuri anggota tubuh
yang pasien miliki sekarang.
b) Peran diri
44
Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang perempuan
dan seorang istri dari suami serta ibu dari anak-anaknya, dan
nenek dari cucu-cucunya.
c) Harga diri
Pasien mengatakan kondisinya saat ini tidak mempengaruhi
harga dirinya, dan pasien mengatakan bahwa dirinya tidak
sedikitpun merasa malu akan sakit yang di alaminya saat ini.
d) Identitas diri
Pasien adalah seorang perempuan dan berpenampilan wajar
sesuai dengan identitasnya.
e) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari sakitnya, dan
dapat pulang sehingga bisa berkumpul dengan keluarganya,
serta ingin kembali melakukan aktivitanya.
h. Aspek sosial
Pasien mampu menjalani hubungan baik dengan orang lain yang ada
di sekitarnya, pasien tampak harmonis dengan keluarganya. Pasien
juga dapat menjalani hubungan baik dengan perawat ataupun tim
medis lainnya.
i. Aspek spiritual
Pasien adalah seorang yang beragama islam yang selalu berusaha
menjalankan ibadah sesuai kemampuan sedang sakit, namun pasien
meyakini adanya tuhan dan selalu berdoa agar cepat sembuh seperti
semula.
j. Data penunjang
Nama : Ny. K No. RM : 082816
45
l Lab Normal
1 Hematologi
Hemoglobin 7,3 11,0-16,0 g/dL Menurun
Eritrosit 2,3 4,0-5,5 10^6 /uL Menurun
Lekosit 2,5 4,0-10,0 10^3/uL Menurun
Hematoksit 19,5 36,0-48,0 % Menurun
Trombosit 40 150-450 10^3/Ul Menurun
2 MCV, MCH, MCHC
MCV 84,1 75,0-100,0 fL Normal
MCH 31,5 25,0-32,0 pq Normal
MCHC 37,4 32,0-36,0 g/dL Meningkat
RDW 13,3 10,0-16,0 % Normal
3 Hitung Jenis
Basofil 0,4 0,0-1,0 % Normal
Eosinofil 1,6 1,0-4,0 % Normal
Neutrofil Segmen 58,5 50,0-80,0 % Normal
Limfosit 30,6 25,0-50,0 % Normal
Monosit 8,9 4,0-8,0 % Meningkat
4 Kolestrol total 86 150-200 Menurun
KIMIA KLINIK
DIABETES
Glukos darah 2 jam 261 Mg <150 mg/dL Meningkat
pp
5 FUNGSI HATI
SGOT 16 <38 u/l Normal
SGPT 22 <41 u/l Normal
Protein total 4,5 6,6-8,8 g/dL Menurun
Albumin 2,9 3,5-5,2 g/dL Menurun
6 KIMIA KLINIK 16 1,3-2,7 g/dL Normal
DIABETES
Glukosa darah puasa 251 70-120 mg/dL Meningkat
46
7 DIABETES CITO
Gula darah sewaktu 335 <160 mg/dL Meningkat
k. Therapy
k.Therapy
Nama: Ny. K No. RM : 082816
Umur : 65 Tahun Ruang : Patuha
47
a jaringan lambung
dan kerongkongan
2. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Operasi Ketidakseimbangan
Pasien mengeluh mual nutrisi kurang dari
muntah, mual dirasakan Luka insisi kebutuhan tubuh
bertambah saat setelah
makan dan berkurang Kerusakan jaringan
saat minum air hangfat
mual dirasakan seperti Ujung saraf
ingin muntah. Dirasakan terputus
dibagian perut disertai
badan lemas dengan Pelepasan
skala 5 mual sedang prostaglandin
menggunakan numerik
rating scale (NRS) Defisiensi insulin
rentang 0-10 mual
dirasakan hilang timbul Glukaneosienesis
DO : metabolism
- TTV
TD : 100 / 70 mmHg Metabolisme lemak
Nadi : 90 x/menit meningkat
Respirasi : 18 x/mnt
Suhu : 36,5OC
- BB turun 2 kg Kettogenesis
- Glukosa darah puas :
251 mg/dl
48
No Data Etiologi Masalah
- Gulukosa darah Ketonemia
sewaktu : 335 mg/dl refropati
PH serum menurun
Mual muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
2. DS : Defisiensi insulin Intoleransi
- Pasien mengeluh Aktivitas
kesemutan pada Produk energi
ekstremitas bawah menurun
- Pasien mengeluh
badan lemas
- Pasien mengeluh Metabolisme fisik
kesemutannya pada menurun
ekstremitas
DO :
- Pengkajian badan Kelemahan
ketergantungan
sedang Intoleransi
- Kekuatan otot lemah Aktivitas
4 4
4 4
3 DS : - Pasien Status kesehatan Kesiapan
49
No Data Etiologi Masalah
mengatakan tidur malam menurun meningkatkan
ataupun siang kurang perawatan diri
nyenyak karena sering Menghambat
muncul rasa ingin Defisiensi insulin Gangguan pola
berkemih dan sering tidur
merasa haus Hiperglikemia
- Tidur malam
kurang lebih 5
jam Glukosuria
Intoleransi
DO : Aktivitas
- Tidur siang :
nyenyak, 2 jam
- Tidur malam : kurang Divresis osmotic
nyenyak, kurang meningkat
lebih 5 jam
Polidipsi dan
poliuri
Gangguan pola
tidur
50
51
C. Intervensi Keperawatan
52
Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor biologis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Timbang berat badan sesuai 1. Mengkaji pemasuk makanan
selama 2 x 24 jam diharapkan nutrisi klien indikasi adekuat
teratasi , dengan kriteria hasil : Intoleransi Aktifitas
2. Auskultasi b.d penurunan
bising usus, catatmetabolism fisik
2. Hipogklikemia dan gangguan
Definisi :rentan mengalami ketidakcukupan
adanyaenergi
nyeripsikologis
abdomen, atau fisiologis untukkeseimbangan
kembung, memelanjutkan cairan
atau menyelesaikan
dapat
aktifitas sehari hari
mual dan muntah menurunkan fungsi lambung
Keterangan : Domain 4makanan
3. Identifikasi : aktifitas / istirahat
yang 3. Meningkatkan nafsu makan
1 = Berat Kelas 4atau
disukai : respn kardiovaskuler/pulmonal
dikehendaki klien
Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional
2 = Cukup berat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 4. Sajikan makanan dalam kondisi 4. Menambah nafsu makan klien
3 = Sedang
selama 2 x 24 jam diharapakan intoleransi hangat 1. Kaji kemampuan pasien untuk 5. Gula1. darah akan menurun
Mempengaruhi pilihan
4 = Ringan
aktifitas teratasi dengan kriteria hasil 5. Pantau pemeriksaan labolatorium
melakukan aktivitas normal secara intervensi
perlahan lahan pada
5 = Tidak ada berikut :
sebagai seperti glukosa darah,kelemahan
catat laporan aseton, PH insulin
2. yang terkontrol
Manifestasi kardiopulmonal
dan HCO3
2. Wasi atau pantau tanda tanda 6. Mengatasi mual
untuk dan muntah
membawa jumlah
Indikator Awal Target 6. Kolaborasi
vital berikan obat 7. Gula darah
oksigenakan menurun
kelemahan 3 4 ondansetron untuk untuk
3. Bantu pasien mengatasi secara perlahan lahan
3. Memotivasi pada klien
kemandirian
Megungkapka 3 4
(Moorhead, Johnson, Maas, Swanson. 2016) mual danmengembangkan
muntah motivasi dan insulin yang
dalamterkontrol
melakukan aktivitas
n peningkatan
8. Memenuhi kebutuhan nutrisi
7. Berikan pengobatan insulin klien
secara teratur
53 (Doenges, 2012)
8. Konsultasikan dengan ahli
gizi untuk program diet
energy penguatan
Aktivitas 4 5
Keterangan :
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu
(Bulechek, Butcher, Dotcherman,
(Moorhead, Johnson, Maas, Swanson.
Wagner. 2016)
2016)
(doenges:2012)
54
Gangguan pola tidur b.d deviasi osmotik
Definisi : interupsi jumlah waktu dan kualitas tidur akibat faktor eksternal
Domain 4 : Aktivitas/istirahat
Kelas 1 : tidur
Tujuan / kriteria hasil Intervensi Rasional
Perawatan diri: Mandi 1. Kaji pola tidur dan kualitas 1. Mengetahui kemudahan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan tidur pasien dalam tiduur
selama 2 x 24 jam diharapakan kesiapan 2. Identifikasi gangguan tidur 2. Mengetahui penyebab untuk
meningkatkan perawatan diri teratasi 3. Batasi asupan cairan dan dilakukan intervensi
dengan kriteria hasil sebagai berikut : berkemih pada malam har 3. Minum akan memicu
4. Ajarkan relaksasi dan distraksi berkemih sehingga
Indikator Awal Target mengganggu tidur
Pola tidur 4 5 4. Menenangkan pasien dari
Kualitas tidur 4 5
kegelisahan
Keterangan :
1 = Sangat terganggu
2 = Banyak terganggu
55
3 = Cukup terganggu
4 = Sedikit terganggu
5 = Tidak terganggu
56
D. Implementasi dan Evaluasi
Nama : Ny. K No. Medrek : 082816
Ruang : patuha
Hari,
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal, jam
1. Ketidakseimbangan Selasa 1. menimbang berat badan Selasa 10-10-2019 13.00
nutrisi kurang dari 10-des-2019 sesuai indikais WIB
kebutuha tubih b.d 08.00 WIB R/ BB sebelum sakit 76 kg S : pasien mengatakan mual
faktor biologis BB sesudah sakit 76 kg muntah berkurang
Jadi penurunan BB 2 kg
08. 15 WIB 2. auskultasi bising usu catat O : TTV TD 120/80 MmHG
adanya nyeri abdomen, N 90x/menit
kembung, mual dan muntah R 18x/menit
R/ bising usus dalam batas S 36,5 derajar
normal 8x/menit. Pasien celcius
mengeluh mual
08.15 WIB 3. Mnggidentifikasi makanan A : ketidskseimbangan nutrisi
yang disukai dan kurang dari kubutuhan tubh
dikehendaki teratasi sebagian
57
R/ pasien lahap memakan yang
disukainya dengan P : lanjutkan intervensi
08.30 WIB mempertimbangkan diit dengan kolaborasi
4 menyajikan makanan dengan Dokter pemberian obat
kondisi hangat insulan
09.00 WIB R/ nafsu makan klien bertambah Melaksanakan diit diabetic
5 memantau pemeriksaan melitus
labolatorium seperti glukosa
darah aseton PH dan HCO 3
R/ gula darah sewaktu 335
Glukosa darah puasa 251
Glukosa darah 2 jam pp 261
09.15 WIB Glukosa darah masih tinggi
6 memberikan obat ondansetron
09.30 WIB R/ mual dan muntah berkurang
7 berikan pengobatan insulin
10.00 WIB R/ pasien tampah membaik
8 konsultasi dengan ahli gizi
R/ keluarga mengerti tentang diit
58
pada klien
2. Intoleransi aktivitas Rabu 1. mengkaji kemampuan Rabu 17.00 WIB
b.d pemenuhan 11 des 2019 pasien untuk melakukan S: paien mengatan dapat
metabolism fisik 13.00 WIB aktifitas normal catat laporan melakukan aktivitas secara
kelemahan mandiri
R/ pasien mandiri dalam
berpindah tempat e O: kekuatan otot 5 5
13.15 2. memantau tanda tanda
WIB vital 5 5
R/ observasi TTV dalam - pengkajian Gordon
batas normal ketergantungan sedang karena
13.40 4. Membantu pasien untuk terpsang infus
WIB mengembangkan
motivasi diri dan A : intoleransi aktifitas teratasi
penguatan
R/ pasien mau melakukan P: Hentikan intervensi
aktivitas sendiri
3. Gangguan pola tidur Kamis 1. mengkaji pola tidur dan Jam 17.00 wib
b.d diuresis osmotik 12 des 2019 kualitas tidir S : pasien mengatakan dapt
14.00 WIB R/ tidur kurang nyenyak mengatur dan membatasi
59
14.30 WIB 2. mengidentifikasi penyebab minum dan berkemih pada
gangguan tidur malam hari sehingga tidur
R/ pasien sering berkemih cukup
dan haus pada malam hari
15.00 WIB 3 Membatasi asupan cairan O:
dan berkemih pada TTv TD 120/80 MMhg
malam hari N 90x/menit
R/ pasien mengatur rasa R 18x/menit
haus S 36,5 deraat celcius
15.15 WIB 4 mengajarkan teknik A: gangguan pola tidur
distraksi dan relaksasi teratasi
R/
mengatakan Pasien nyaman P :hentikan intervensi
60
61