Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Contoh: Membayar Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bumi dan Bangunan, Laporan spt.
2. Asas Certainty (asas kepastian hukum): semua pungutan pajak harus berdasarkan
UU, sehingga bagi yang melanggar akan dapat dikenai sanksi hukum.
3. Asas Convinience of Payment (asas pemungutan pajak yang tepat waktu atau asas
kesenangan): pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi wajib pajak (saat yang
paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru menerima penghasilannya atau disaat
wajib pajak menerima hadiah.
4. Asas Effeciency (asas efesien atau asas ekonomis): biaya pemungutan pajak
diusahakan sehemat mungkin, jangan sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih
besar dari hasil pemungutan pajak
C. Stelsel Rill (Nyata): Pengenaan pajak berdasarkan pada objek atau penghasilan yang
sesungguhnya diperoleh, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan setelah
penghasilan diketahui. Contoh PPh21, PPh23
Stelsel Fiktif (Anggapan): Pengenaan pajak berdasarkan pada suatu anggapan yang diatur
dalam Undang Undang. Contoh PPh25
E. Pajak Final adalah pajak yang dikenakan dengan tarif dan dasar pengenaan pajak tertentu
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama tahun berjalan.
Pajak Tidak Final adalah Penghasilan yang tidak akan dipotong saat itu juga. Diangggap
lunas jika perhitungan pajak akhir tahun.
Contoh: PPh Pasal 21, berupa gaji, upah, honorarium untuk wajib pajak dalam negeri. Pasal
22, yakni impor, bendaharawan, migas, lelang