Rentra Edit 2010
Rentra Edit 2010
A. Latar Belakang
Desentralisasi Pendidikan meluncurkan kebijakan peningkatan mutu pendidikan pada
tingkat kinerja manejemen pendidikan secara berjenjang, jenjang akuntabilitas tertinggi
tentang usaha pencapaian mutu pendidikan yang direncanakan secara terprogram berada
pada tingkat sekolah yang disebut otonomi sekolah. Oleh karena itu kesempatan luas dalam
kebijakan peningkatan mutu pendidikan di tingkat sekolah wajib disambut secara
menyeluruh oleh komunitas pendidikan di sekolah.
Seluruh komunitas sekolah bertanggung jawab terhadap visi, misi dan tujuan sekolah,
mereka akan membentuk jaringan kerja yang dinamis, maka mutu pendidikan dalam nuansa
proses belajar mengajar akan tumbuh dan berkembang optimal. Ketika kinerja proses belajar
mengajar berlangsung optimal, maka mutu hasil belajar tercapai sesuai visi, misi dan tujuan
sekolah. Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah, maka setiap sekolah
berkepentingan untuk memiliki rencana strategis manajemen sekolah sebagai Rencana
strategis Sekolah yang dijabarkan ke dalam Sistem dan Rencana Program Pengembangan
sekolah untuk setiap tahunnya.
B. Tujuan
Rencana Strategi (Renstra) ini disusun dengan tujuan untuk :
1. Menjabarkan Visi, Misi dan Strategi Sekolah.
2. Mengembangkan Potensi yang dimiliki Sekolah.
3. Menyusun Strategi yang tepat untuk melaksakan Visi dan Misi Sekolah.
4. Menetapkan Tahapan pelaksanaan kegiatan ( program ) dari setiap strategi.
5. Menghimpun dukungan dan kontribusi dari pihak terkait.
6. Meningkatkan pendayagunaan potensi sumber daya melalui program yang nyata baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
BAB II
KAJIAN RENCANA STRATEGIS
Berdasarkan kajian terhadap teori, Agus Ahyari memberikan sembilan ciri dari sebuah
perencanaan strategis yaitu : (a). sistimatik, (b). berorientasi pada output, (c). mempunyai
tujuan menyeluruh, (d). berdemensi jangka panjang, (e). menerapkan metode keilmuan,
analisis teoritik dan empirik dengan program pengembangan, (f) rencana operasional
terjabar dalam program dan proyek, (g) berlandaskan kebijakan, (h) memperhitungkan
norma, etika dan kaidah, dan (i) mempunyai pola input, proses, output dengan informasi
umpan balik.
E. Visi Organisasi
Visi merupakan refresentasi dari pimpinan mengenai bagaimana seharusnya bentuk
organisasi di masa depan dalam pandangan masyarakat, karyawan, dan stakeholder penting
lainnya. Visi pada dasarnya harus di komunikasikan agar dapat diketahui oleh seluruh
stakeholder. Beberapa cara untuk mengkomunikasikannya dapat dilakukan melalui ; (1).
Kop surat, (2) Laporan tahunan , (3) Pengarahan bagi karyawan, (4) buku peraturan kerja ,
(5) plakat.
F. Misi Organisasi
Pengembangan pernyataan misi untuk sebuah organisasi merupakan unsur pertama dan
mungkin yang paling penting dalam proses perencanaan. Menurut Bapenas, “Misi adalah
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. ”
Oleh sebab itu misi merupakan dasar organisasi dalam mencapai tujuan sebagaimana yang
dirumuskan visi.
C. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Mutu Proses dan Mutu Hasil Belajar Siswa
1. Meyakinkan guru dan karyawan melalui rapat dinas tentang pentingnyakualitas belajar
siswa.
2. Kinerja sekolah dimonitor secara formal dan reguler dalam kurun waktu tertentu (2 x
setahun) dan informasi dikumpulkan dan dianalisis secara teliti untuk memperbaiki
pelaksanaan dan proses pendidikan dari waktu ke waktu
3. Kepala sekolah, Guru dan tenaga administrasi mempunyai komitmen untukbersama-sama
menilai kondisi sekolah secara kritis .
4. Pemantauan, pengkajian dan pelaporan kemajuan belajar siswa dilakukanmelalui suatu
proses yang sistimatis dan terencana
5. Program inti berdasarkan skala prioritas program peningkatan mutu darisekolah
dikomunikasikan ke semua pihak komunitas pendidikan
6. Komunitas pendidikan mempunyai kepercayaan kepada sekolah danmengakui komitmen
sekolah terhadap peningkatan mutu.
BAB IV
TUGAS POKOK, FUNGSI, VISI DAN MISI SEKOLAH
2. Misi
a. Memfasilitasi pendidikan keagamaan serta penghayatan dan pengamalan ajaran
agama,
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu (aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan) sehingga mampu bersaing dalam prestasi.
c. Memfasilitasi pengembangan seni, budaya daerah dalam mendukung pengembangan
diri sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan kearifan lokal,
d. Mengembangkan nilai-nilai kepribadian, budaya tertib, dan disiplin,
e. Menanamkan nilai-nilai kewirausahaan sesuai dengan potensi lokal,
f. Menerapkan pembelajaran berbasis informasi dan teknologi (IT) dalam aplikasi
edukatif guna mensikapi perubahan dan globalisasi.
3. Tujuan
a. Meningkatkan pengamalan ajaran agama melalui pembiasaan dan keteladanan,
b. Meningkatkan pembelajaran yang bermutu (aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan) dengan berbagai model dan strategi pembelajaran,
c. Meningkatkan prestasi kejuaraan dalam berbagai lomba akademik dan non akademik,
d. Meningkatkan pencapaian nilai rata-rata nilai ujian secara bertahap dan terarah,
e. Mempersiapkan peserta didik yang memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian
seni, budaya bangsa, sesuai dengan potensi dan kearifan lokal,Menyiapkan peserta
didik yang kreatif dalam berkarya dan berhasil guna untuk mewujudkan kemandirian,
Sekolah Dasar Negeri Purwareja Ngawen termasuk sekolah yang cukup tua dibangun di
Desa Jurangjero dan dalam kegiatan untuk meningkatkan kemajuan sudah dilaksanakan, namun
belum optimal. Dalam mengembangkan sekolahnya ada beberapa factor internal dan eksternal
yang berpengaruh terhadap program sekolah, antara lain :
A. Faktor Internal
1. Kekuatan
a. Kesepakatan komitmen supaya sekolah bisa maju. Bukti kemajuan tersebut antara
lain :
c. Lokasi Sekolah.
Sekolah Dasar Negeri Purwareja Ngawen terletak tengah di pemukiman penduduk
Lokasinya mudah dijangkau oleh alat transportasi.
Sarana fisik
Ruang Guru dan Kepala Sekolah : 1 Ruang
Ruang Kelas : 6 Ruang
Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
Kamar Kecil : 6 Ruang
Gudang : 1 Ruang
Lab. Komputer : 1 Ruang
Tempat Ibadah : 1 Ruang
UKS : 1 Ruang
Lingkungan Sekolah kondusif, nyaman dan menyenangkan dengan suasananya yang masih
asri.
SDM tenaga pengajar :
Pendidikan S1 : 10 Orang
D3 : 1 Orang
2. Kelemahan
a. Sarana dan prasarana kurang memenuhi dan perlu penambahan serta pengadaan
sarana ruang administrasi/ rapat, Ruang Lab IPA, dan Ruangan untuk Praktek, namun
jika dilihat dari lokasi dan luas tanah akan sangat sulit terwujud.
b. Dana operasional sekolah masih belum terpenuhi seluruhnya karena kadang kala ada
pos yang memerlukan biaya tetapi harus dilaksanakan.
B. Faktor Eksternal
1. Peluang
a. Sangat memungkinkan untuk berkembang dengan pesat karena kepercayaan
masyarakat terhadap sekolah dan jumlah siswa yang relatif stabil bahkan meningkat
setiap tahunnya..
b. Peran serta Komite Sekolah dapat dimaksimalkan dalam rangka kemajuan sekolah.
c. Pengembangan mulok disekolah disesuaikan dengan situasi lingkungan sekolah
misalnya pembelajaran bahasa daerah menyesuaikan keberadaan lingkungan sekolah
di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Tantangan
a. Ekonomi masyarakat yang rata-rata tidak mampu.
b. Biaya operasional masih belum bisa terpenuhi sepenuhnya karena kadang-kadang
ada POS yang tidak bisa dikurangi.
c. Terjadinya kompetensi yang signifikan antar sekolah-sekolah yang ada disekitar.
ANALISIS SWOT
Kekuatan Kelemahan
a. Adanya komitmen warga a. Sarana dan prasarana fisik
sekolah yang berkemauan belum terpenuhi secara
untuk maju. keseluruhan masih belum
KAFI mencapai SPM (Standar
b. Kreativitas siswa relatif baik Pelayanan Minimal)
dalam bidang tertentu.
b. Masih ada beberapa orang
c. Lokasi sekolah sangat tua murid yang belum/sulit
kondusif dengan suasana diajak berpartisipasi
nyaman. sekitar 50 % karena
KAFE kondisi ekonomi.
d. SDM tenaga pengajar sangat
memadai Input sekolah c. Ada sebahagian kegiatan
mampu bersaing di jenjang yang masih belum
pendidikan yang lebih tinggi. terlaksana dalam program
karena masih kurangnya
dana yang tersedia.
4. Rapat KKG v v v v v v v v v v v v
5. Mengadakan pengayaan v v
terhadap murid
6. Meningkatkan mutu SDM v v v v v v
5. Keuangan
a. Penyusunan RAPBS v v
b. Pengawasan vvv vvv v vv vvv
c. Pelaporan v v v v
d. Pertanggung jawaban v v v v
6. Sarana dan Prasarana
a. Perawatan alat-alat v v
b. Pengadaan alat v v v
c. Pengadaan sarana
olahraga v
d. Perbaikan pintu/ jendela v
e. Pengadaan alat peraga v v
7. Hubungan Masyarakat
a. Rapat Komite v v v v
b. Rapat wali Murid v v
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis SWOT, diketahui bahwa :
1. Posisi SD Negeri Purwareja Ngawen cukup mampu menggunakan kekuatan yang ada
untuk meraih peluang .
2. SD Negeri Purwareja Ngawen memiliki guru yang bermoral tinggi dan pengembangan
diri yang optimal, kerjasama tim yang solid dan didukung oleh sarana prasarana yang
memadai.
3. Kelemahan SD Negeri Purwareja Ngawen adalah kreativitas guru, manajemen sekolah
dan mutu lulusan yang belum optimal.
4. Rencana Strategis yang diprogramkan pada tahun ajaran 2016 ~ 2020 menyentuh semua
komponen yang ada SD Negeri Purwareja Ngawen baik untuk kepentingan edukatif
maupun untuk kepentingan administrasi. Keduanya diharapkan dapat saling menunjang
untuk mencapai tujuan SD Negeri Purwareja Ngawenyang berlandaskan tujuan
pendidikan nasional pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
5. Suatu sistem pendidikan yang mempunyai komponen-komponen utama: siswa, guru,
kurikulum, sarana prasarana, serta dukungan orang tua siswa (komite sekolah) dan
masyarakat senantiasa kami upayakan untuk ditingkatkan secara terus menerus denga
skala prioritas antara lain:
a. Peningkatan kualitas pelayanan pengajaran
- Intensifikasi supervisi PBM
- Peningkatan pembinaan profesi guru dan pegawai
b. Meningkatan kualitas dan kuantitas pemberdayaan sumber belajar dan sarana
prasarana belajar
c. Peningkatan profesionalisme guru melalui pelatihan-pelatihan
d. Peningkatan frekuensi belajar siswa dalam program pengayaan dan pemantapan
belajar siswa.
e. Peningkatan kesejahteraan guru dan pegawai
B. Saran
Demi tercapainya suatu kemajuan dalam rangka pengembangan SD Negeri Purwareja
Ngawen, maka kami menghimbau kepada seluruh personil untuk;
1. Dapat bekerjasama dengan dedikasi yang tinggi dan penuh rasa tanggung jawab untuk
selalu meningkatkan professionalisme dalam tugas.
2. Menggalang kebersamaan dan meningkatkan koordinasi baik secara horizontal maupun
vertikal dalam melaksanakan setiap program agar mencapai hasil yang optimal.
3. Memahami dan melaksanakan setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan
berpegang teguh kepada kode etik jabatan dan nilai-nilai/royalitas yang dijunjung tinggi
4. Mengembangkan sikap inovatif dan jiwa professional sebagai teladan dalam bertindak
dan berperilaku dimanapun berada.