Jurnal Upload PDF
Jurnal Upload PDF
NASKAH PUBLIKASI
ERLI OKTAVIANA
NIM : 110565201125
TANJUNG PINANG
2017
1
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa
yang disebut dibawah ini :
Nim : 110565201125
Email :
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah
ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.
2
IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 736
TAHUN 2010 TENTANG TATA LAKSANA PENGAWASAN KUALITAS
AIR MINUM OLEH PEMERINTAH KOTA TANJUNG PINANG
ERLI OKTAVIANA
AFRIZAL
YUDHANTO SA
ABSTRAK
3
ABSTRACT
With the technological development of society choose the easy and time saving to
meet their needs, especially potable water, then the current effort Depor refill
drinking water is becoming a society gets its drinking water needs. To get good
quality drinking water and healthy for the health supervision needs to be done by
the government stipulated in the Minister of Health No. 736 of 2010. However,
they were found drinking water depot to supervise that has crossed the line that
has been determined eligible healthy. The aim of research to find out how the
implementation of the Regulation of the Minister of Health No. 736 of 2010
Concerning Procedures for Water Quality Monitoring Drinking by the City of
Tanjungpinang, the concept of the study refers to the opinion of Van Metter and
Van Horn who has six variables: the size of the policy, resources, characteristics
of the attitude of the implementing , attitude / tendency implementing agencies,
communication between the organization and the economic environment, social
and political. This type of research is descriptive research. In this study,
informants consisted of 7 people. From interviews conducted can be concluded
that the implementation of the Regulation can be said to be good enough, in the
sense that there are still some things that need to be improved again that which
needs to be disseminated more detailing again to all implementing agencies
involved in the implementation of such policies, as well as the lack of
infrastructure such as an accredited laboratory in the event that the success of
these policies will be maximized again.
Keywords: Implementation, policies, Drinking Water Quality Monitoring.
4
A. Latar Belakang. mengakibatkan kematian yang
dapat dilihat dari jumlah air yang ada tentang syarat dan pengawasan
didalam organ tubuh, seperti 80% kualitas air minum yang telah diganti
dari darah terdiri atas air, 25% dari dengan Peraturan Menteri Kesehatan
dari ginjal, 70% dari hati, dan 75% tentang Tata Laksana Pengawasan
5
Persyaratan kualitas air minum depot air minum isi ulang yang
kualitas air minum yang akan baku menjadi air minum dan menjual
memilih hal yang lebih mudah dan minum yang diperlukan setiap
pemenuhan kebutuhan makanan atau isi ulang tanpa perlu memasak air
dan sehat semakin meningkat. Pada sebagian besar dari depot air minum
6
Kesehatan Nomor 736 Tahun 2010 Setelah pengawasan terhadap
Kualitas Air Minum, yang meliputi dengan intensif agar tidak berdampak
tindak lanjut.
7
Pelaksanaan pengambilan sampel Dari uraian diatas penulis
air minum pada depot air minum menemukan beberapa gejala yang
Untuk air baku dan air yang siap Menteri Kesehatan Nomor 736
8
depot air minum manakah yang Kesehatan kota Tanjungpinang
2. Dari jumlah 175 depot air minum Kesehatan maupun instansi yang
9
Laksana Pengawasan Kualitas Air atau petunjuk bagi setia usaha dan
10
dibuat dengan hati-hati yang intinya tertentu maupun dalam rangka
organisasi melangkah kemasa depan. besar dan kecil yang ditetapkan oleh
11
implementasi menunjukkan pada 2010 tentang tata laksana
Adanya masyarakat,
C. KONSEP OPERASIONAL.
pengusaha serta pemerintah
Untuk memudahkan dalam
yang mampu menjalankan
pelaksaan penelitian yang dilakukan,
Paraturan Menteri Kesehatan
Maka penulis mengacu pada
Nomor 736 Tahun 2010
pandangan Van Metter dan Van
tentang tata laksana
Horn berdasarkan pendekatan top-
pengawasan kualitas air
down yang disebut dengan A model
minum. Serta adanya fasilitas
of policy implementation yang terdiri
sarana dan prasarana yang
dari enam variabel, yaitu meliputi :
dapat membantu.
1. Ukuran Kebijakan.
3. Karakteristik Sikap Pelaksana.
Hal ini dapat dilihat dari
Adanya kerja sama yang baik
kesesuaian antara yang ada
antara masyarakat, pengusaha
dengan keadaan masyarakat,
dan pemerintah dalam
pemerintah serta pihak-pihak
melaksanakan suatu kebijakan
lain yang terkait untuk
Paraturan Menteri Kesehatan
menjalankan suatu kebijakan,
Nomor 736 Tahun 2010
seperti Paraturan Menteri
tentang tata laksana
Kesehatan Nomor 736 Tahun
12
pengawasan kualitas air Adanya lingkungan di Kota
13
dalam masyarakat. Lazimnya Data primer adalah data yang
1. Data Primer.
14
Metode Wawancara adalah ukuran dan tujuan-tujuan kebijakan
seseorang yang dilakukan dengan Hal ini dapat dilihat dari indikator
4. Dokumentasi / Kajian
a. Dapat dilihat dari kesesuai
Dokumen.
kebijakan dengan keadaan
Kajian dokumen merupakan
masyrakat, pemerintah serta
sarana pembatu peneliti dalam
pihak-pihak yang terkait.
mengumpulkan data atau
Suatu kebijakan harus di buat
informasi dengan cara membaca
sesuai dengan keadaan atau
surat-surat, pengumuman,
permasalahan yang terjadi di level
pernyataan tertulis kebijakan
pelaksana kebijakan, karena jika
tertentu dan atau bahan-bahan
kebijakan dibuat tidak sesuai dengan
tulisan lainnya.
realistis keadaanya maka akan
E. PEMBAHASAN.
percuma sebuah kebijakan itu dibuat
15
Dari hasil wawancara yang terkait dalam implementasi
karena air ini adalah sesuatu zat yang implementor adalah agar bagaimana
16
adanya kejelasan dalam sebuah namun ada beberapa hal yang
dapat dianalisa bahwa pegawai dinas dari kebijakan tersebut. Hal ini
dapat mengetahui dan memahami isi kebijakan akan berjalan dengan baik
Air Minum secara umum sudah jelas, memahami isi dari kebijakan tersebut
17
baik itu dari pihak pemerintah yang bersifat realistis dengan sosio-
memberikan sosialisasi yang secara umum dari suatu standar dan tujuan
tersebut, karena hal ini nantinya akan berhasil, bisa jadi gagal ketika para
18
seperti pegawai Dinas Kesehatan peraturan tersebut sehingga belum
19
LaksanaPengawasan Kualitas sumber daya manusia, sara dan
20
Tanjungpinang sudah memiliki memiliki kemampuan sesuai dengan
21
cekatan dalam melaksanakan dengan pekerjaan yang diisyaratkan
22
Kelengkapan fasilitas merupakan berjalannya kebijakan dengan baik,
dianalisa bahwa masih ada saran dan dari atas dana atau insentif lain yang
23
Mencakup struktur birokrasi, fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan
Kualitas Air Minum, hal ini dapat organisasi tersebut tidak akan
24
dalam uraian kerja tersebut. Uraian dari pelaksana dan keinginan untuk
melakukan proses penyusunan SOP dan tersebra luas. SOP yang bersifat
yang ada dalam organisasi. Uraian rutin didisiain untuk situasi tipikal di
kerja dapat secara tepat dan akurat masa lalu mungkin menghambat
kegiatan yang termuat dalam job tidak sesuai dengan situasi atau
keterbatasan waktu dan sumber daya suatu kebijakan tertentu dan semakin
25
saling berkaitan keputusan-keputusan 4. Sikap/Kecenderungan Agen
keberhasilan implementasi.
Pentingnya sikap seorang
26
nantinya tidak akan terjadi aturan yang berlaku, insentif
27
terhadap pekerjaan yang di lakukan. 5. Komunikasi Antar Organisasi
pegawai sangat penting dalam hal ini dapat dilihat dari indikator:
28
dalam pelaksanaannya perlu pengusaha dan juga instansi lain
pihak Dinas Kesehatan selalu depot air minum isi ulang dimana hal
dari informan di atas dapat diketahui darinya dan tahu apa yang harus
29
yang sulit dan kompleks. Proses merupakan mekanisme yang ampuh
30
menerima dampak dari Tahun 2010 Tentang Tata Laksana
kebijakan. Tanjungpinang.
31
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor dari Peraturan Menteri
masih ada beberapa hal yang harus isi ulang dan juga masyarakat
berjalan cukup baik, seperti yang di lagi dan sesuai dengan tujuan
depot air minum isi ulang dan 2. Masih kurangnya sarana dan
32
Menteri Kesehatan Nomor proses pencapaian tujuan dari
33
menjalankan kebijakan oleh yang terkait yaitu para
pelaksanaan Peraturan
1. Sebaiknya dari pihak Dinas
Menteri Kesehatan Nomor
Kesehatan Kota
736 Tahun 2010 Tentang
Tanjungpinang lebih
Tata Laksana Pengawasan
meningkatkan lagi sosialisasi
Kualitas Air Minum tersebut,
dalam hal Peraturan Menteri
khusus nya laboraturium
Kesehatan Nomor 736 Tahun
terakreditasi demi
2010 Tentang Tata Laksana
keberhasilan dan efisiensi
Pengawasan Kualitas Air
dalam pelaksnaan kebijakan
Minum ini kepada seluruh
tersebut.
agen pelaksana dan agen
34
Daftar Pustaka Suharno. 2010. Dasar-Dasar
35
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Tata Laksana Pengawasan Kualitas
KabariNews.com/kesehatan-air-dan-
Peraturan Menteri Kesehatn Nomor
kesehatan-tubuh-
736/Menkes/Per/IV/2010 tentang
manusia/57692(diakses 10/11/2015)
36