Anda di halaman 1dari 4

MACAM-MACAM ULTRASONIC FLOWMETER (UFV)

BESERTA PRINSIP KERJANNYA

MAKALAH
TEKNIK MESIN KONSENTRASI KONVERSI ENERGI

Sebagai Tugas Mata Kuliah Teknik Pengukuran Aliran Fluida & Termal
Yang Diampu Oleh Dr. Eng. Eko Siswanto, ST., MT.

MUH ILHAM FAHMIY


NIM. 196060200111027

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2020
A. Macam-Macam Ultrasonic Flowmeters
1) Berdasarkan Cara Kerja
 Doppler Flow Meter
Ultrasonic Flowmeters jenis ini menggunakan transduser akustik
(acustic transducer) yang dapat mengirim sekaligus menerima pulsa akustik
frekuensi tinggi. Transduser akustik ditempatkan pada sisi pipa dengan
memanfaatkan pantulan pulsa akustik bergerak melintasi pipa dalam arah
diagonal.

 Transit Time Flow Meter


Ultrasonic Flowmeters jenis ini menggunakan transduser akustik
(acustic transducer) yang dapat mengirim dan menerima pulsa akustik
frekuensi tinggi. Transduser akustik ditempatkan pada kedua sisi pipa
sedemikian hingga pulsa akustik bergerak melintasi pipa dalam arah
diagonal.

Metode ultrasonic transit time flow meter didasarkan pada pengukuran


selisih waktu transmisi pulsa akustik yang melintas pipa pada dua arah yang
berlawanan. Sistem pengukurannya didasarkan pada kejadian dimana pulsa
akustik yang melintasi pipa secara diagonal pada aliran searah
membutuhkan waktu lebih cepat dibandingkan dengan pulsa akustik yang
bergerak pada arah yang berlawanan dengan aliran. Perbedaan waktu antara
kedua pulsa akustik tersebut sebanding dengan kecepatan alir rata-rata
sepanjang lintasan pulsa akustik. dimana waktu tersebut didasarkan pada
perhitungan sbb :

tA>B = L/(c + V Cos q)

Sedangkan pulsa akustik yang melintasi pipa dengan arah berlawanan


dari arah aliran membutuhkan waktu:

TB>A = L/(c – V Cos q)


dimana :
L : panjang lintasan pulsa akustik
c : kecepatan suara dalam cairan ( tergantung pada jenis fluida )
q : sudut antara lintasan pulsa dan sumbu pipa
V : kecepatan rata-rata cairan dalam pipa.

Dari kedua persamaan di atas, diperoleh flow rater rata-rata fluida menjadi:

V = (L/2cosq) x (TB>A – TA>B )/( TB>A x TA>B)

Pengukuran flow rate dengan menggunakan metoda ultrasonic flow


meter melibatkan beberapa bagian peralatan sesuai dengan fungsi dan tujuan
seperti alat pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) untuk frekuensi
akustik. Pada elemen pengirim, transducer berfungsi mengubah tegangan
listrik frekuensi tinggi menjadi getaran kristal (akustik). Sedangakan pada
elemen penerima, transducer mengubah getaran kristal (akustik) menjadi
sinyal listrik.

2) Berdasarkan Cara Pemasangan


 In Line
Pipa dipotong terlebih dahulu dan sensor ultrasonic dipasang dengan
menghubungkan pipa yang telah dipotong baik dengan flange maupun ulir.
Untuk sistem pemasangan ini perlu diperhatikan jenis flange atau ulirnya
dimana disesuaikan dengan standart dari masing-masing pengguna di
lapangan. Begitu juga mengenai besaran presssure yang juga harus
disesuaikan dengan pressure pompa yang mengalirkan cairan.
 Insertion
Sensor ultrasonic flow meter atau transducer dipasang pada pipa yang
telah dilubangi dengan mengelas fitting transducer pada permukaan pipa.
Pada Proses ini diperlukan kehati-hatian dan ketepatan agar posisi
pengelasan tidak bergeser dan sudut transducer benar-benar tepat sesuai
yang disyaratkan. Pada pengecekan sudut transducer saat setelah pengelasan
fitting perlu diukur lagi, agar saat memasukan parameter ke transmitter
ultrasonic flow meter tidak terjadi penyimpangan.
 Clamp On
Flow meter ini menggunakan power yang fix dan flow meter ini
biasanya digunakan untuk operasional yang lama dan digunakan untuk
membaca dan dapat juga menyimpan hasil pembacaan flow dalam pipa.
Untuk pemasangannya ditempatkan di luar pipa.
Sebagaimana umumnya flow meter clamp on ultrasonic mempunyai
output analag 4-20 mA, alarm, relay, pulse maupun communication RS232
atau RS485. Sedangkan untuk jenis flow transmitter atau ultrasonic flow
computer ada yang berjenis wall mount, pannel mount maupun pipe mount.
Sedangkan untuk power suplai juga ada yang menggunakan AC 220 VAc
maupun 24 Vdc

B. Keunggulan Ultrasonic Flow Meter


1) Tidak ada penghalang di lintasan aliran, sehingga tidak ada pressure drop.
2) Tidak ada part bergerak (moving parts), sehingga tidak ada bagian parts yang
aus yang menyebabkan maintenance cost rendah.
3) Model multi sensor mempunyai ketelitian lebih tinggi.
4) Dapat digunakan untuk mengukur flow fluida yang korosif dan slurry.
5) Tersedia Model portable yang cocok untuk di bawah kemana mana untuk
analisa dan diagnosa di lapangan.
6) Untuk model clamp on jika diaplikasikan pada ukuran pipa yang besar diatas 10
inchi akan lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis flowmeter lainnya.

C. Kelemahan Ultrasonic Flow Meter:


1) Biaya pengadaan awal: mahal.
2) Model single path (one-beam) tidak sesuai untuk pengukuran kecepatan aliran
(flow velocity) yang bervariasi di atas range Reynolds numbers.
3) Untuk pengukuran pada ukuran kecil harganya sangat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai