Executive Summary Te BJM
Executive Summary Te BJM
300
200
100
0
07 0 - .0 0
08 5 - .4 5
08 0 - .3 0
09 5 - .1 5
10 0 - .0 0
12 5 - .1 5
13 0 - .0 0
14 5 - .4 5
14 0 - .3 0
15 5 - .1 5
18 5 - .1 5
19 0 - .0 0
20 5 - .4 5
20 0 - .3 0
0 6 5 - .1 5
1 1 5 - .4 5
1 1 0 - .3 0
1 6 0 - .0 0
1 7 5 - .4 5
1 7 0 - .3 0
-2 5
00
5 .1
1.
.4 0 5
.3 0 6
.1 0 6
.0 0 7
.4 0 8
.3 0 9
.1 0 9
.0 1 0
.4 1 1
.3 1 2
.1 1 2
.0 1 3
.4 1 4
.3 1 5
.1 1 5
.0 1 6
.4 1 7
.3 1 8
.1 1 8
.0 1 9
.4 2 0
05 0 -
.0
05
b. Kordon Dalam
Dalam pelaksanaannya tim PKL Kota Banjarmasin
melaksanakan Survei TC kordon dalam selama 16 jam di dua
arah baik arah masuk CBD maupun keluar CBD pada 13 titik
lokasi. Adapun lokasi pelaksanaannya dilakukan pada Jalan
Kampung Melayu Darat, Jalan Keramat Raya, Jalan Veteran 1,
Jalan Veteran 5, Jalan Jenderal Ahmad Yani 4, Jalan Kolonel
Sugiono, Jalan Jenderal Ahmad Yani 2, Jalan Jafri Zam-Zam 1,
Jalan Mayjen Sutoyo 1, Jalan Mayjen Sutoyo 6, Jalan Kinibalu,
Jalan Pandan Sari, Jalan Ahmad Yani 1.
c. Persimpangan
Simpang di Kota Banjarmasin dibagi menjadi dua yaitu simpang
bersinyal dan simpang tidak dikendalikan (uncontrolled).
Dibawah ini merupakan ilustrasi pola pergerakan dari beberapa
simpang yang ada di Kota Banjarmasin. Untuk simpang
bersinyal di Kota Banjarmasin ada 18 simpang yaitu :
1) Simpang 4 Ahmad Yani – Gatot Subroto
2) Simpang 4 Gatot Subroto - Veteran
3) Simpang 4 Kinibalu - Mulawarman
4) Simpang 4 Lambung Mangkurat – Pangeran Samudera
5) Simpang 4 Jendral Sudirman – Lambung Mangkurat
6) Simpang 4 Pangeran Antasari – Kolonel Sugiono
7) Simpang 4 Perintis Kemerdekaan – D.I Panjaitan
8) Simpang 4 R.E Martadinata - Djok Mentaya
9) Simpang 4 S.Parman – Belitung
10) Simpang 4 S.Parman – Tarakan
11) Simpang 4 Sultan Adam – Sungai Andai
12) Simpang 4 Cemara Raya - Pinus
13) Simpang 4 Sutoyo – Skip Lama
14) Simpang 3 Ahmad Yani – Pramuka
15) Simpang 3 Ahmad Yani – Kolonel Sugiono
16) Simpang 3 Ahmad Yani – Kuripan
17) Simpang 3 Ahmad Yani – P. Antasari
18) Simpang 3 Sutoyo – Jafri Zam Zam
AHMAD YANI
Arah Kanan Lurus Kiri TOTAL
MC 72 90 98 260
SMP/JAM
LV 34 24 28 86
HV 1 0 1 3
UM 0 1 0 1
TOTAL 107 115 127 349
Kanan Lurus Kiri
PROPORSI
LV 78 52 89 219
HV 0 0 0 0
UM 2 2 4 8
TOTAL 123 98 135 357
Kiri Lurus Kanan
PROPORSI
2) Jalan Kolektor
Ruas jalan kolektor dengan peringkat statis terendah
adalah Jalan Alalak Selatan (2901-1906) dikarenakan
kurangnya trotoar, penerangan jalan umum, kondisi marka
yang rendah, terdapat sedikit jalan akses serta perkerasan
jalan yang rusak. Pada ruas jalan Alalak Selatan
merupakan jalur yang menghubungkan antara pusat kota
dengan Dermaga Alalak. Maka, usulan penanganannya
adalah merencanakan pelebaran jalan juga penyediaan
bahu jalan, trotoar, dan perlengkapan jalan berupa marka
jalan.
3) Jalan Lokal
Ruas jalan lokal dengan peringkat statis terendah adalah
ruas Jalan Batu Piring segmen 1 (3016-407) dikarenakan
kurangnya trotoar, ketersediaan rambu, penerangan jalan
umum, kondisi marka yang rendah, terdapat sedikit jalan
akses serta perkerasan jalan yang rusak. Maka, perlu
penanganan dalam hal pelebaran jalan juga penyediaan
trotoar untuk pejalan kaki dan perbaikan terhadap
perlengkapan jalan berupa rambu dan marka jalan untuk
meningkatkan kinerja prasarananya.
b. Dinamis Ruas
1) Jalan Arteri
Ruas jalan arteri dengan peringkat dinamis terendah
adalah Ruas Jalan Brigjen Hasan Basri segmen 2 arah
masuk CBD (2001-2002). Pada ruas jalan Brigjen Hasan
Basri segmen 2 nilai kecepatan sebesar 33.16 km/jam, v/c
Ratio 0.50 dan kepadatan 41.59 smp/km. Hal ini
dikarenakan terdapat parkir U-turn dan disertai dengan lalu
lintas yang padat.
2) Jalan Kolektor
Ruas jalan kolektor dengan peringkat dinamis terendah
adalah Ruas Jalan Gubernur Soebardjo segmen 1 arah
keluar CBD (2503-1502). Pada ruas Jalan Jalan Gubernur
Soebardjo segmen 1 nilai kecepatan sebersar 14.63
km/jam, v/c Ratio 0.55 dan kepadatan 20.3 smp/km. Pada
Ruas Jalan Gubernur Soebardjo 1 terdapat banyak parkir
on street di lokasi Pelabuhan Trisakti yang hampir
memenuhi badan jalan.
3) Jalan Lokal
Ruas jalan lokal dengan peringkat dinamis terendah adalah
Ruas Jalan Barito Hilir segmen 1 (1602-1501. Pada ruas
Jalan Barito Hilir segmen 1, nilai kecepatan adalah sebesar
25.88 km/jam, v/c Ratio 0.85 dan kepadatan 91.9 smp/km.
Pada Ruas Jalan Barito Hilir 1 terdapat merupakan akses
menuju atau dari Pelabuhan Trisakrti.
2. Identifikasi Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah
Persimpangan
Setelah dilakukan evaluasi kinerja di nilai dari pemeringkatan statis
dan pemeringkatan dinamis maka terdapat kinerja terendah:
a. Statis Simpang
1) Simpang Bersinyal
Simpang Perintis Kemerdekaan - Sulawesi merupakan
simpang yang mendapat penilaian terendah statis. Tata
guna lahan Simpang Perintis Kemerdekaan – Sulawesi
adalah pertokoan dan tempat ibadah dimana di salah satu
mulut simpangnya terdapat masjid yang tidak memiliki
tempat parkir sehingga mempengaruhi geometrik jalan dan
kondisi marka yang tidak terlalu jelas mempengaruhi
prasarana jalan. Maka, usulan penanganannya adalah
penyesuaian radius simpang dengan standar yang ada,
memasang rambu – rambu yang dibutuhkan simpang,
serta pembuatan marka jalan untuk meningkatkan kinerja
prasarana simpang tersebut.
b. Dinamis Simpang
1) Simpang Bersinyal
Simpang 4 Simpang Sultan Adam-Sungai Andai, merupakan
jenis simpang berapill yang mendapatkan peringkat rendah
penilaian dinamis. Simpang 4 Simpang Sultan Adam-Sungai
Andai memiliki derajat kejenuhan 0.87 dan panjang antrian
82 m, hal ini disebabkan karena Simpang Sultan Adam-
Sungai Andai merupakan akses masuk menuju CBD 2 yang
dominan dengan adanya perkantoran dan pasar sehingga
dilewati banyak kendaraan dari sepeda motor hingga
kendaraan besar dari luar kota. Maka, usulan
penanganannya adalah optimalisasi simpang (fase dan
waktu siklus).