Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan
rahmat-Nya saya diberi kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang menjadi tugas mata kuliah Bahasa Arab.
Makalah yang berjudul Isim Isyarah. Selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah tersebut juga untuk memberikan pengetahuan tentang Isim Isyarah.
Dalam makalah ini saya menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat saya
nantikan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
c. Tujuan Pembahasan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
A. Pengertian Isim................................................................................................2
B. Isim isyarah () ا ِال َشا َر ِة اِ ْس ُم.................................................................................2
C. Macam-Macam Isim isyarah............................................................................3
BAB III PENUTUP......................................................................................................5
A. Kesimpulan.......................................................................................................5
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi
belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada
diri siswa. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam
berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku
ketrampilan, kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya
penerimaanya. Jadi belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses
yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada
pada siswa.
Islam adalah dinullah yang diwahyukan kepada semua rosul-rosulnya,
sejak Nabi Adam Allaihisalam sampai Nabi Muhamad saw, islam agama yang di
wahyukan kepada Rosul Muhamad sebagai Khatamul Ambiyak Wal Mursalin,
adalah agama terakhir, yang menjadi agama paling sepurna di antaranya. Di
dalamnya sarat dengan aturan aturan, serta pedoman pedoman yang hidup
akan dijadikan norma dalam hidup dan kehidupan manusia,dari persoalan yang
kecil maupun besar sekalipun, baik teknik-tekniknya maupun pelaksanaannya,
sehingga hidup akan damai, tertib, sejahtera, saling menyayanggi satu dengan
yang lainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Isim?
2. Apa itu Isim isyarah (? ) ا ِال َشا َر ِة اِ ْس ُم
3. Bagaiamana Macam-Macam Isim isyarah ?
c. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Isim
َ اال َش
2. Untuk Mengetahui Isim isyarah (ار ِةاِ ْس ُم ِ )
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Isim isyarah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isim
Isim secara bahasa memiliki arti yang dinamakan atau nama atau kata
benda. Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah kata yang menunjukkan
suatu makna yang ada pada zatnya akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu.
Isim itu terbagi-bagi menjadi beberapa jenis yang bisa dikelompokkan sesuai
dengan kelompoknya. Karena isim banyak sekali, maka kita tidak membahasnya
disini. Akan tetapi, untuk memberi pengertian dasar tentang isim, maka berikut
contohnya: زَ ْي ٌدartinya Zaid (Isim 'Alam = nama orang), َجَاكَرْ تَاartinya Jakarta (nama
tempat), هَ َذاartinya ini (kata tunjuk), اَنَاartinya saya (kata ganti) dan contoh-
contoh yang lain.
يَ ْقتَ ِرنْ لَ ْم َو َم ْعنًى عَل َى لَّتْ َدةٌ َكلِ َم بِ َز َم ٍن
Artinya : “Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan
waktu(tenses)”.Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ISIM adalah semua
jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati
maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM
(kata benda) ada yang bersifat konkrit (dapat dijangkau indera) dan ada pula
yang bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).1
B. Isim isyarah (س ُم ْ ِ) ا ِالشَا َر ِة ا
Isim Isyarah Adalah Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma’rifat
karena fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu.
Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis
dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh
(ba’id) yaitu ha tanbih ( ) هَـdi awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di
akhir untuk isim ba’id ( ُك َما، َ كatau ) ُك ْم. Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan
dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyarah yang dikaitkan dengan
letaknya saja.
Seperti : هُنَا، َ هُنَاك،َهُنَالِك
2
Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar [bermakna laki-laki], maka :
---> Menggunakan Haadzaa ( = )هذاIni.
Contoh : Haadzaa Kitaabun ( = )هذاكتابIni sebuah buku.
Dan jika benda yang ditunjuk adalah muannats [bermakna perempuan],
maka :
---> Menggunakan Haadzhihi ( = )هذهIni.
Contoh : Haadzhihi Majallatun ( = )مجلّة هذهIni sebuah Majalah.
2. Untuk menunjukkan benda yang jauh (Lil Ba'iid)
Jika benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka
---> Yang digunakan adalah Dzaalika ( = )ذلكItu.
Contoh : Dzaalika Kitaabun ( = )كتاب ذلكItu sebuah buku.
Dan jika benda yang ditunjuk itu adalah muannats, maka
---> Menggunakan Tilka ( = )تلكItu.
Contoh : Tilka Majallatun ( = )مجلّة تلكItu sebuah Majalah.2
b. Isim Isyaroh untuk menunjuk Isim Mutsanna [bermakna dua]
1. Untuk menunjukkan benda yang dekat
Apabila benda yang ditunjuk adalah mudzakkar, maka :
---> Yang digunakan adalah Haadzaani ( = )هذانIni [bermakna dua untuk
mudzakkar].
Contoh : Haadzaani Kitaabaani ( = )كتابان هذانIni 2 buah buku.
Dan apabila yang ditunjuk adalah untuk muannats, maka :
---> Isim Isyaroh yang digunakan adalah Haataani ( = )هاتانIni [bermakna
dua untuk muannats].
Contoh : Haataani Majallataani ( = )مجلّتان هاتانIni 2 buah Majalah.
2. Untuk menunjukkan benda yang jauh
Jika benda yang ditunjuk adalah benda mudzakkar, maka :
---> Menggunakan Dzaanika ( = )ذانكItu [bermakna dua untuk mudzakkar].
Contoh : Dzaanika Kitaabaani ( = )ذانك كتابانItu 2 buah buku.
Dan jika benda yang ditunjuk itu muannats, maka :
---> Yang digunakan adalah Taanika ( = )تانكItu [bermakna dua untuk
muannatas].
Contoh : Taanika Majallataani ( = )مجلّتان تانكItu 2 buah Majalah.
c. Isim Isyaroh untuk menunjuk Isim Jamak [bermakna banyak]
1. Untuk menunjuk Isim Jamak yang Berakal
Jika Isim Jamak yang berakal [baik mudzakkar atau muannats] itu letaknya
dekat, maka :
2
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger. Hal. 44
3
---> Menggunakan Haulaai ( = )هؤالءIni [bermakna jamak untuk Isim yang
berakal lil qariib].
Contoh : Haulaai Ath-Thullaabu ( = )الطاّل ب هؤالءMereka ini para murid laki-
laki.
Dan jika Isim Jamak yang berakal itu [baik mudzakkar atau muannats]
letaknya jauh, maka :
---> Yang digunakan adalah Uulaaika ( = )أولئِكItu [bermakna jamak untuk
Isim yang berakal lil ba'id].
Contoh : Uulaaika Ath-Thullaabu ( = )الطاّل ب أولئِكMereka itu para murid laki-
laki.3
2. Untuk menunjuk Isim Jama' yang Tidak Berakal
Jika Isim Jamak tersebut adalah dekat, maka :
---> Menggunakan Haadzhihi ()هذه.
Contoh : Haadzhihi Kutubun ( = )كتب هذهIni Buku-Buku.
Dan jika Isim Jamak tersebut adalah jauh, maka :
---> Yang digunakan adalah Tilka ()تلك.
Contoh : Tilka Kutubun ( = )كتب تلكItu Buku-Buku.
3
K. H Muchammad Anwar. Al Kailani dan nazham Al Maqsud. Ilmu Shorof terjemahan
Matan.. Bandung Sinar Baru Algensindo. Hal 34
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang
dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan
dengan masalah waktu.
Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar.
Isim berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna
dan Isim Jamak. Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi
(umum) terbagi dua, yaitu Isim Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim berdasarkan huruf
akhir dan sakal (tanda) terbagi empat, yaitu isim shohih akhir, isim mu’tal akhir,
asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.
5
DAFTAR PUSAKA
Ryper.“PengenalanIsimdanTandaTandanya”.padahttp://ryper.blogspot.com/200
9/11/pelajaran-2-pengenalan-isim-dan-tanda. html. diakses pada 8
desember 2017
Nurhasanah, 2013, “makalah isim dan fa’il”. Book in “Anwar, Moch. 2009. Ilmu
Nahwu. Bandung. Sinar Baru Algensindo.” Ciamis : Blogger.
K. H Muchammad Anwar. Al Kailani dan nazham Al Maqsud. Ilmu Shorof
terjemahan Matan.. Bandung Sinar Baru Algensindo