Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan Profesi Akuntan Publik di Indonesia

A. Peraturan Perundang-Undangan
 UU RI No. 34 Tahun 1954
 UU RI No. 5 Tahun 2011
Akuntan publik harus:
 mendapat ijin akuntan publik dari Menteri Keuangan untuk memberikan
jasa asurans dan non-asurans. Jasa asurans bertujuan untuk memberikan
keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi
keuangan dan nonkeuangan berdasarkan suatu kriteria
 tergabung dalam kantor akuntan publik/KAP
 menjadi anggota IAPI-APAP
 jasa asurans (audit, reviu, dan asurans lainnya) hanya dapat diberikan oleh
akuntan publik, pelanggaran pasal tersebut diancam pidana 6 tahun dan
denda Rp500.000.000
 PP No. 20 Tahun 2015
 Permenkeu 25/PMK.01/2014 mengenai gelar akuntan
 Permenkeu 17/PMK.01/2008 mengenai kantor akuntan

B. Organisasi Profesi
Untuk mendapatkan ijin praktik, seorang akuntan harus menjadi anggota profesi.
Organisasi profesi akuntan publik di Indonesia adalah Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI) serta ada AICPA di Amerika.
Dasar Hukum
o UU No 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik
o PP No 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik
o KMK No 443/KMK.01/2011 tanggal 27 Desember 2011 tentang penetapan IAPI
sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik (APAP)
o PMK 17/KMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik

Sejarah terbentuknya IAPI

o 23 Desember 1957 IAI


o 07 April 1977 IAI Seksi Akuntan Publik, karena perusahaan publik mulai banyak
dan membutuhkan audit untuk meyakinkan investor
o 1994 IAI Kompartemen Akuntan Publik
o 24 Mei 2007 IAPI, disahkan KemenkumHAM
o November 2014 Member of IFAC

Keanggotaan IAPI

o Akuntan Publik (mandatory sesuai UU 5/2011)


o CPA of Indonesia (mandatory sesuai AD/ART IAPI)
o Individu lain yang berminat (voluntary)

IAPI sebagai APAP menjalankan fungsi:

o Ujian sertifikasi akuntan publik (CPA of Indonesia)


o Penyusun kode etik dan standar profesi
o Program pendidikan profesional berkelanjutan
o Reviu mutu anggota

C. Standar Profesi dan Kode Etik

Struktur SPAP

1. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)


SPAP ditetapkan oleh IAPI. SPAP yang berlaku saat ini adalah SPAP 2016.
Di dalam SPAP terdapat Standar Auditing (SA) yaitu panduan umum bagi auditor
dalam memenuhi tanggung jawab profesinya untuk melakukan audit atas laporan
keuangan historis.
Proses pembuatan standar profesi
1) Identifikasi isu untuk dikembangkan menjadi standar
2) Konsultasikan isu dengan DKSPAP
3) Membentuk tim kecil dalam DSPAP
4) Melakukan riset terbatas
5) Melakukan penulisan awal draft
6) Pembahasan dalam DSPAP
7) Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pengedarannya
8) Public Hearing
9) Pembahasan tanggapan atas ED dan masukan Public Hearing
10) Persetujuan ED SPAP menjadi DSPAP
11) Final checking
12) Sosialisasi standar

Standar Audit

 SA 200: Prinsip Umum dan Tanggung Jawab


 SA 300 dan SA 400: Penilaian Risiko dan Respons Terhadap Risiko Yang
Dinilai
 SA 500: Bukti Audit
 SA 600: Penggunaan Hasil Pekerjaan Pihak Lain
 SA 700: Kesimpulan Audit dan Pelaporan
 SA 800: Area Khusus

2. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu harus diterapkan oleh setiap KAP dalam menjalankan
pemberian jasa
Diatur dalam Standar Pengendalian Mutu (SPM):
 Sistem pengendalian
 Perumusan kebijakan dan prosedur
 Standar pelaksanaan dan pelaporan review mutu

3. Kode Etik

Definisi Etik: serangkaian prinsip-prinsip atau nilai-nilai moral.


Alasan perilaku tidak etis

 Standar etik orang tersebut berbeda dengan standar etik masyarakat secara
keseluruhan
 Orang tersebut memilih bertindak mementingkan diri sendiri.

Rasionalitas Bertindak Tidak Etis

 Semua orang melakukannya.


 Jika itu legal, maka juga etis.
 Kemungkinan ketahuan dan konsekuensinya

Perlunya Etika Bagi Profesi

Masyarakat kita telah menaruh kepercayaan pada profesi. Seorang profesional


diharapkan untuk bertingkah laku pada level yang lebih tinggi dibanding anggota
masyarakat lainnya

Kode etik memberikan suatu gambaran secara garis besar mengenai:

o Prinsip dasar etika profesi dan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip
tersebut.
o Penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi tertentu

Prinsip dasar:

 Integritas
 Objektivitas
 Kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional
 Kerahasiaan
 Perilaku profesional

Aturan Etika Profesi

 Ancaman dan Pencegahan


 Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP
 Benturan Kepentingan
 Pendapat Kedua
 Imbalan Jasa Profesional dan Bentuk Remunerasi Liannya
 Pemasaran Jasa Profesional
 Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-tamahan Lainnya
 Penyimpanan Aset Milik Klien
 Objektivitas – Semua Jasa Profesional
 Independensi dalam Perikatan Assurance

D. Sertifikasi Profesi dan Syarat-Syarat Perolehan

Audit dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Biasanya


dilakukan oleh akuntan publik bersertifikat (certified public accountant/CPA).
Akuntan publik adalah sebutan untuk akuntan yang menjalankan akuntansi publik
terutama pengauditan.

Persyaratan CPA:

 Latar belakang pendidikan


 Ujian sertifikasi: audit dan atestasi, akuntansi dan pelaporan keuangan,
perundang-undangan, lingkungan dan konsep bisnis
 Pengalaman bekerja

Karakteristik CPA:

 Orang yang dipercaya


karena CPA berada di tengah 2 pihak yang berbeda kepentingan yaitu
pembuat laporan keuangan (manager) dan pengguna laporan keuangan
(investor)
 Mendapat imbalan bukan gaji
imbalan menunjukkan bahwa CPA merupakan eksternal perusahaan,
sedangkan gaji untuk internal karyawan
 Memiliki kemampuan kepemimpinan
ketua tim audit haruslah seorang CPA sedangkan anggota lain dapat berasal
dari latarbelakang yang berbeda, misalnya akuntan
 Memiliki jaringan
seorang CPA harus mempunyai relasi untuk mencari klien
 Multi disiplin ilmu
karena jenis perusahaan yang diaudit berbeda-beda proses bisnisnya

Kantor Akuntan Publik (KAP)

Akuntan yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik harus tergabung


dalam suatu Kantor Akuntan Publik (KAP). Izin usaha KAP diterbitkan oleh
Menteri Keuangan.
Bentuk KAP yang paling umum adalah persekutuan perdata atau firma, dimana
terdapat 2 atau lebih pemegang izin Akuntan Publik. Selain itu dapat juga
berbentuk perseorangan, dimana terdapat 1 pemegang izin Akuntan Publik.

KAP harus memiliki minimal 2 staf profesional bidang akuntansi dan Sistem
Pengendalian Mutu. KAP persekutuan dapat mendirikan cabang yang dipimpin
oleh AP dan melakukan kerjasama dengan KAPA/OAA/OAI.

Jabatan dan tanggungjawab dalam KAP:

 Asisten/Junior auditor, melaksnakan pengujian sesuai program


 Ketua tim, membuat rencana audit, maksimal 1 klien
 Manajer, mengawasi ketua tim, bisa menangani beberapa klien
 Partner, melakukan reviu, mengambil keputusan, menandatangani
laporan auditor internal

Persyaratan pendaftaran ujian sertifikasi CPA:

1. Memiliki Akun Ujian Profesi Akuntan Publik Indonesia (UPAP).


2. Lulus uji kelayakan (eligibility).
3. Membayar biaya pendaftaran (pada saat pertama kali mengikuti ujian).
4. Upload dokumen pendukung meliputi:
a. Ijazah D4/S1/S2/S3 Akuntansi
b. Transkrip Nilai D4/S1/S2/S3 Akuntansi
c. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku saat ujian.
d. Pas foto berwarna (terbaru)
5. Bagi peserta ujian level lanjutan (Rekan Perikatan AP), diharapkan sduah
memiliki pengalaman praktik sebanyak 1000 jam (500 jam di antaranya
sebagai Ketua Tim) dalam koridor 5 tahun terakhir. Lebih dari 5 tahun
maka tidak dapat diproses.

Jenis ujian sertifikasi CPA:

 UJIAN TINGKAT DASAR


Seseorang yang telah menyelesaikan ujian ini diekspektasikan
memiliki kompetensi dasar berupa kemampuan untuk menjelaskan,
membedakan, dan menerapkan konsep dasar bidang tersebut, serta
kemampuan analisis dan evaluasi untuk menyelesaikan masalah yang
sederhana, tidak ambigu dan tidak kompleks Peserta yang telah lulus
ujian ini akan mendapatkan sertifikat “Associate Certified Public
Accountant of Indonesia” (A-CPA).
Mata ujian tingkat dasar:
o Pengantar Auditing & Asurans
o Akuntansi & Pelaporan Keuangan
o Pengantar Ekonomi Makro & Mikro
o Pengantar Manajemen, Perpajakan & Hukum Bisnis
o Akuntansi Biaya, Manajemen Keuangan & Sistem Informasi
 UJIAN TINGKAT PROFESIONAL
Untuk dinyatakan telah menyelesaikan pada tingkat ini, peserta harus
telah memiliki pengalaman kerja yang relevan pada bidang akuntansi,
auditing, keuangan dan bisnis minimal 3 tahun. Ujian ini ditujukan
untuk mendapatkan seseorang yang telah memiliki kompetensi
memadai untuk menjalankan peran sebagai auditor profesional pada
KAP atau peran lain yang relevan. Peserta yang telah menyelesaikan
ujian ini dan memenuhi semua persyaratan akan mendapatkan
sertifikat “Certified Public Accountant ” (CPA) .
Mata ujian tingkat profesional:
o Audit, Asurans & Etika Profesi
o Akuntansi & Pelaporan Keuangan Lanjutan
o Akuntansi Manajemen, Manajemen Keuangan & Sistem
Informasi
o Strategi Bisnis & Perpajakan Lanjutan
o Manajemen Risiko, Tata Kelola & Pengendalian Intenal
 UJIAN PENILAIAN KOMPETENSI REKAN PERIKATAN AUDIT
Pada ujian tingkat ini peserta mampu untuk melakukan problem
solving secara mandiri pada situasi yang sangat kompleks dan ambigu,
yang memerlukan penerapan profesional judgment level tinggi.
Peserta yang menyelesaikan ujian tingkat lanjutan akan mendapatkan
Surat Tanda Lulus Ujian Profesi Akuntan Publik
Mata ujian penilaian kompetensi rekan perikatan audit:
o Auditing & Assurance Lanjutan

Anda mungkin juga menyukai